ISSN: 2597-8012 JURNAL MEDIKA UDAYANA, VOL. 10 NO.9,SEPTEMBER, 2021


Diterima: 2021-01-20 Revisi: 2021-02-02 Accepted: 15-09-2021

HUBUNGAN KARAKTERISTIK, KEPUASAN KERJA, MOTIVASI PERAWAT DAN DOKTER DENGAN KOMITMEN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL DI INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG MANGUSADA

Ni Made Widya Juliati, Dyah Pradnyaparamita Duarsa, Putu Cintya Denny Yuliyatni Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Email : madejuliatiwidya@gmail.com

ABSTRAK

Latar Belakang : Rendahnya angka pencapaian standar pelayanan minimal di RSUD Badung dan tidak tercapainya target standard pelayanan minimal (SPM) yang telah ditetapkan menunjukkan beberapa permasalahan. Motivasi, kinerja dan kepuasan kerja yang rendah dapat mempengaruhi target tercapainya komitmen dalam pencapaian standar pelayanan minimal yang ditetapkan di IGD.

Tujuan : Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan karakteristik, kepuasan kerja, motivasi perawat dan dokter dengan komitmen pencapaian standard pelayanan minimal di IGD. Metode: Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional dengan 59 sampel yaitu seluruh tenaga kesehatan di IGD, dengan instrument penelitian berupa kuesioner dengan metode angket. Selanjutnya dilakukan analisis univariat, bivariat dengan chi-square menggunakan nilai P dengan tingkat kesalahan 5% atau sebesar 0,05, analisis multivariat dengan regresi logistik yang disertakan dalam uji multivariat dengan nilai p<0,25.

Hasil: Analisis univariat pada variabel komitmen pencapaian SPM ditemukan 61% responden tidak mempunyai komitmen Pada analisis bivariat tenaga kesehatan yang mempunyai komitmen lebih banyak dijumpai pada tenaga kesehatan umur 36-45 tahun, jenis kelamin laki – laki, pendidikan sarjana, masa kerja lebih dari 5 tahun, status perkawinan menikah, dan penghasilan > 2,5 juta. Variabel yang paling dominan adalah Jenis kelamin dengan nilai OR 0,187 (95%IK = 0,043 - 0,805).

Simpulan: Secara umum, dengan rendahnya komitmen pencapaian SPM khususnya pada tenaga kesehatan berjenis kelamin perempuan, perlu menjadi perhatian pihak rumah sakit. Manajemen rumah sakit diharapkan dapat menyeimbangkan antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan dalam rekrutmen tenaga kesehatan serta memeberikan kompensasi rutin apabila target tercapai, memperjelas aturan dan kebijakan serta mensosialisaikannya.

Kata kunci: Kepuasan Kerja, Motivasi, Komitmen, Komitmen Standar Pelayanan Minimal

ABSTRACT

Background : The low level of achievement of minimum service standards at Badung Regional Hospital and not achieving the minimum service standard targets that have been set indicate several problems. Motivation, performance and low job satisfaction can affect the target of achieving commitment in achieving the minimum service standards set in the IGD.

Objectives: The purpose of this study was to determine the relationship between characteristics, job satisfaction, motivation of nurses and doctors with a commitment to achieving minimum service standards in the emergency department

Methods: This study used a cross-sectional method with 59 samples, namely all health workers in the ER, with a questionnaire as the research instrument. After the data was collected, editing, coding, processing, and cleaning were carried out, then univariate, bivariate analysis with chisquare analysis was carried out and multivariate analysis along with other control variables using logistic regression.

Results: Univariate analysis on the variable commitment to achieving MSS found that 61% of respondents had no commitment. In the bivariate analysis there was a significant relationship between age, sex, education, years of service, income, job satisfaction, compensation, work load, attitude to work procedures and supervision with a commitment to achieving minimum service standards. The most dominant variable was gender with an OR value of 0.187 (95% CI = 0.043 - 0.805).

Conclusion: Most respondents fall into the category of not having a commitment to achieving minimum service standards. The dominant variable is gender, female gender is less committed than male gender. Hospitals are expected to balance the sexes of men and women in the recruitment of health workers. Build a regular communication platform, provide regular compensation when targets are achieved, clarify rules and policies and disseminate them.

Keywords: Job Satisfaction, Motivation, Commitment, Commitment to Minimum Service Standar

PENDAHULUAN

Pelayanan kesehatan yang baik akan meningkatkan efektifitas mutu pelayanan kesehatan. Penerapan pelayanan kesehatan dengan penerapan keselamatan pasien dapat meminimalkan tingkat kesalahan dan berdampak pada penurunan biaya yang harus dibayar oleh pasien akibat masa rawat yang lama¹.

Instalasi gawat darurat merupakan salah satu jenis pelayanan rumah sakit yang ditujukan untuk memberikan pelayanan kesehatan secepatnya pada kasus gawat darurat untuk mengurangi risiko kematian atau cacat. Instalasi Gawat Darurat adalah ujung tombak pelayanan kesehatan di rumah sakit³.

Hasil laporan monitoring pelayanan IGD dari sembilan indikator standar pelayanan minimal yang telah ditetapkan oleh rumah sakit, terdapat tiga indikator yang belum tercapai. Jumlah kematian pasien selama tahun 2014 (satu tahun) ≥ 24 jam sebanyak 26 orang dengan nilai 0,026 pada tahun 2015 sebanyak 65 orang dengan nilai 0,065, sedangkan standar yang ditetapkan oleh rumah sakit sebesar 0,003. Jumlah pasien dirujuk pada tahun 2014 sebanyak 450 orang (4,5%), sedangkan tahun 2015 sebanyak 686 orang (19%), jumlah tersebut tidak mencapai target karena standar yang ditetapkan ≤ 3% per tahun. Jumlah tenaga perawat yang bersertifikat

ATLS/BTLS/ACLS/PPGD yang masih berlaku pada tahun 2014 untuk tenaga dokter dan perawat 16 orang (36%) sedangkan tahun 2015 sebanyak18 orang (37%), sedangkan jumlah tenaga dokter dan perawat yang belum mempunyai           atau           setifikat

ATLS/BTLS/ACLS/PPGD yang tidak berlaku tahun 2014 sebanyak 29 (64%), sedangkan tahun 2015 sebanyak 31 orang (63%), indikator ini tidak mencapai target karena standar nilai yang ditetapkan rumah sakit sebesar 100% untuk tenaga

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan karakteristik, kepuasan kerja, dan motivasi dengan komitmen dalam pencapaian standar pelayanan minimal di IGD RSUD Kabupaten Badung Mangusada. METODE

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif analitik, menggunakan rancangan potong-lintang. Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2020 di IGD RSUD Kabupaten Badung Mangusada. Jumlah sampel sebanyak 59 orang, dengan kiteria insklusi semua dokter dan perawat yang bekerja di IGD dengan status pegawai Negeri Sipil dan Tenaga Kontrak dan kriteria eksklusi Dokter dan perawat magang dari instansi pendidikan ataupun instansi lain. Penelitian ini

menggunakan kuesioner yang sebelumnya telah dilakukan uji validitas dan reliabelitas.

Penelitian ini telah mendapatkan kelaikan etik dari Komite Etik Penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar dengan Nomor: 2954/UN/14.2.2.VII.14/LP/ 2019 tertanggal 6 Desember.

HASIL

Hasil Analisis Univariat

Diketahui dari tabel 1 sebagian besar responden dengan kelompok umur 36-45 tahun (86,4%), jenis kelamin perempuan (72,9%), pendidikan tingkat sarjana (89,8%), masa kerja > 5 tahun (86,4%), dengan status menikah (96,6%), penghasilan lebih dari 2,5 juta (83,1%) mempunyai komitmen.

Tabel 1. Karakteristik Tenaga Kesehatan di IGD

RSUD Mangusada

Variabel (n=59)

Frekuen si (f)

Persentase (%)

Umur

20-35 tahun

8

13,6

36-45 tahun

51

86,4

Jenis kelamin

Perempuan

43

72,9

Laki-laki

16

27,1

Pendidikan

Diploma

6

10,2

Sarjana

53

89,8

Masa kerja

< 5 Tahun

8

13,6

≥ 5 Tahun

51

86,4

Status

BlmMenikah

2

3,4

Menikah

57

96,06

Penghasilan

< 2,5 Juta

10

16,9

>2,5 Juta

49

83,1

Tabel 2. Komitmen, Kepuasan Kerja, Motivasi di IGD RSUD Mangusada

Variabel

Frekuensi

Persentase

(n=59)

(f)

(%)

Komitmen

Punya

36

61

Tidak

23

39

Kep. Kerja

Puas

53

89,8

Tidak puas

6

10,2

Motivasi

Rendah

24

40,7

Tinggi

35

59,3

Kompensasi

Rendah

8

13,6

Tinggi

51

86,4

Kondisi kerja

Tdk nyaman

16

27,1

Nyaman

43

72,9

Beban kerja

Rendah

15

25,4

Tinggi

44

74,6

P.prosedur

kerja

Tidak sesuai

9

15,3

Sesuai

50

84,7

Supervisi

Tidak

6

10,2

Ada

53

89,8

Hasil Analisis Bivariat

Tenaga kesehatan yang mempunyai komitmen lebih banyak dijumpai pada tenaga kesehatan umur 36-45 tahun (45,1%), jenis kelamin laki – laki (56,33%), pendidikan sarjana ( 56,6%), masa kerja lebih dari 5 tahun (45,1%), status perkawinan menikah (40,4%), dan penghasilan > 2,5 juta (44,9%), disajikan pada tabel 3.

Secara umum tenaga kesehatan di RSUD Mangusada Kabupaten Badung kurang mempunyai komitmen (61%). Hasil penilaian kepuasan kerja, sebagian besar merasa sangat puas dalam bekerja (89,8%). Responden memiliki motivasi kerja yang tinggi (59,3%).

Tabel 3. Hubungan Karakteristik dengan Komitmen Pencapaian SPM di IGD RSUD Mangusada

Var.

Bebas

Komitmen

Nila i p

PR

Tidak Mempun yai

Mempun yai

n(%)

n(%)

Umur

20-35

8(100)

0

0,0

1,8

36-45

28(54,9)

23(45,1)

15

2

JK

P

29(67,4)

14(32,6)

0,09

1,5

L

7(43,8)

9(56,33)

7

4

Pddkn

D1/3

6(100)

0(0)

0,03

1,7

S1

30(56,6)

23(43,4)

9

6

Masa

kerja

< 5 Th

8(100)

0(0)

0,01

1,8

≥ 5 Th

28(54,9)

23(45,1)

5

2

Status

Blm

Mnikah

2(100)

0(0)

0,25

1,6

Mnikah

34(59,6)

23(40,4)

0

7

Penghasi

lan

<2,5 Jt

9(90)

\1(10)

0,03

1,6

≥2,5 Jt

27(55,1)

22(44,9)

9

3

Tenaga kesehatan yang mempunyai komitmen lebih banyak ditemukan pada tenaga kesehatan yang mempunyai kepuasan kerja yang baik (41,5%), Motivasi tinggi (97,1%), kompensasi baik (43,1%), kondisi kerja nyaman (41,9%), beban kerja rendah (53,3%), penyikapan prosedur kerja sesuai (44%), dilakukannya supervise (43,4%).

Tabel 4. Hubungan Kepuasan Kerja dan Motivasi dengan Komitmen Pencapaian SPM di IGD RSUD Mangusada

Variabel Bebas

Komitmen

Nil ai p

P

R

Tidak Mempu nyai

Mempu nyai

n(%)

n(%)

Kep.

kerja

Tidak

puas

5(83,3)

1(16,7)

0,2

1,4

Puas

31(58,6)

22(41,5)

37

2

Motivasi

Rendah

Tinggi

4(16,7)

20(83,3)

0,0

7,2

Kompen

1(2,9)

34(97,1)

61

9

sasi

Rendah

Baik

7(87,5)

1(12,5)

0,0

1,5

Kondisi

29(56,9)

22(43,1)

99

3

kerja

Tidak -

nyaman

Nyaman

11(68,8)

5(31,3)

0,4

1,1

Beban

25(58,1)

18(41,9)

58

8

kerja

Rendah

Tinggi

7(46,7)

8(53,3)

0,1

1,4

P.prosed

29(65,9)

15(34,1)

87

1

ur kerja

Tidak

sesuai

Sesuai

Supervis

8(88,9)

1(11,1)

0,0

1,5

i

28(56)

22(44)

63

8

Tidak

Ada

6(100)

0(0)

0,0

1,7

30(56,6)

23(43,4)

39

6

Hasil Analisis Multivariat

Tabel 5 menunjukkan hanya jenis kelamin yang berhubungan dengan komitmen dengan nilai p kurang dari 0,05. Jenis kelamin memiliki nilai p =0,017, dengan nilai OR 7,833 dan 95% IK sebesar 1,440 – 42,603.

Tabel 5. Analisis Uji Multivariat Hubungan Karakteristik, Kepuasan Kerja, Motivasi Perawat dan Dokter dengan Komitmen Pencapaian Standar Pelayanan Minimal di IGD RSUD Mangusada

Variabel (n =59)

OR

Nilai p

95% IK

Umur

1512788

272,803

0,999

0,000 - (-)

JK

7,833

0,017

1,440 – 42,603

Tk.pendid

-ikan

27173,4

47

1,000

0,000 – (-)

Status

P.kawinan

13,432

1,000

0,000 – (-)

Penghasilan

1,843

0,676

0,105 – 32,412

Kepuasan kerja Kompens

0,000

0,999

0,000 – (-)

asi

1,843

0,676

0,105 –

P.

32,412

prosedur kerja

5,147

0,266

0,286 – 92, 528

supervisi

7987233 001115, 020

1,000

0,000 – (-)

PEMBAHASAN

Hasil analisis komitmen pencapaian standar pelayanan minimal diperoleh (61%) responden tidak mempunyai komitmen. Menurut Sopiah, komitmen merupakan dimana orang-orang dalam organisasi tetap tinggal oleh karena membutuhkan gaji atau karyawan tersebut tidak diterima kerja di tempat lain atau bertahannya karyawan di dalam suatu organisasi disebabkan karena organisasi tersebut memberikan banyak keuntungan yang tidak didapatkan di organisasi yang lain8.

Jenis kelamin memberikan pengaruh tidak langsung kepada kinerja individu, karena ada perbedaan bawaan antara pria dan wanita7. Perubahan peran pada perempuan di masa kini dimana perempuan juga memiliki kebebasan dan keinginan untuk pengembangan peran, tetapi faktor status perkawianan dimana wanita menikah mempunyai tanggung jawab lebih pada rumah tangga, sedangkan laki – laki cenderung lebih agresif dan lebih besar kemungkinan dalam memiliki harapan untuk sukses¹º.

SIMPULAN

Sebagian besar responden masuk katagori tidak mempunyai komitmen pencapaian standar pelayanan minimal. Variabel yang berhubungan dengan komitmen pencapaian standard pelayanan minimal adalah jenis kelamin. Variabel yang tidak berhubungan dengan komitmen pencapaian standard pelayanan minimal antara lain:  karakteristik (umur,

pendidikan, masa kerja, status perkawinan, penghasilan), kepuasan kerja, motivasi terdiri dari lima sub variabel diantaranya: kompensasi, kondisi kerja, beban kerja, penyikapan prosedur kerja dan supervisi.

SARAN

  • 1.    bagi manajemen rumah sakit

  • a.    Rumah sakit diharapkan dapat menyeimbangkan tenaga kesehatan antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan dalam rekrutmen karyawan.

  • b.    Target indikator yang ditentukan rumah sakit dalam pencapaian SPM perlu dikaji lagi. Apabila target indikator tercapai tenaga kesehatan perlu diberikan reward.

  • 2.    untuk peneliti selanjutnya

Mengingat beberapa kelemahan dari penelitian ini, diharapkan dijadikan sebagai data dasar untuk mengadakan penelitian yang lebih kompleks dan spesifik menggunakan desain     penelitian     kualitatif     agar

mengeksplorasi lebih dalam komitmen pencapaian standard pelayanan minimal dengan jenis kelamin.

DAFTAR PUSTAKA

  • 1.    Gerri, Kaufan & Dorothy, M.C. The Effect of Organisational Culture on Patient SafetyResearch Databese, The university of York. The Univercity of York.    2013.

https://doi.org/10.7748/ns2013.06.27.43.50. e7280

  • 2.    Departemen Kesehatan RI. Pedoman Insiden Keselamatan Pasien Rumah Sakit (Patient safety). Jakarta. 2008.

  • 3.    Scharein, P &Trendelenburg., M. Critical Incidents in a Tertiary Care Clinic for Internal Medicine. BMC Research Notes. 6 (1). 2013. 1 . https://doi.org/10.1186/1756-0500-6-276

  • 4.    RSUD Kabupaten Mangusada. Laporan Standar Pelayananminimal Rumah Sakit Umum Daerah Kabupatrn Mangusada. 2015.

  • 5.    Didik Widiyanti. Pengaruh Disiplin Kerja, Motivasi Kerja, Gaya Kepemimpinan Kerja Terhadap Kualitas Kinerja Karyawan Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen, Tesis. Surakarta:  Fakultas Ekonomi & Bisnis

Program Study Ekonomi Manajemen Universitas Muhamadiyah Surakarta. 2015.

  • 6.    Angraeni, S. Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap RS. MH. Thamrin Jakarta Pusat. Tesis Program Pasca sarjana FIK-UI Jakarta. 2011.

  • 7.    Chan,    Sow    Hup.    Organizational

identification and commitment of members of human development organization, Jurnal of Management Development. 2006.

  • 8.    Sopiah. Prilaku Organisasi. Yogyakarta. ANDI. 2008.

  • 9.    Wijono, S. Psikologi Industri & Organisasi dalam suatu Bidang Gerak Psikologi Sumber Daya  Manusia.   Jakarta.

Kencana. 2010.

  • 10.    Chan, Sow Hup. Organizationalidentification and commitment of members of human development organization, Jurnal of Management Development. 2006.

  • 11.    Wibowo.  Manajemen Kinerja.  Jakarta:

Rajawali Pers. 2011.

  • 12.    Siangian,  Sondang. Manajemen  Sumber

Daya Manusia. Jakarta. Bumi Aksara. 2006.

  • 13.    Robbins, S.P. Alih Bahasa Pujaatmaka, H &Molan, B. Perilaku Organisasi: Konsep

Kontroversi,  Aplikasi. Jakarta. PT

Prelindo. 2006.

  • 14.    Smith,S. Reducing Medical Errors andIncreasing Patient Safety in Health Care. Proreques Dissertasions Publishing. Utica Collage. 2016. https://doi.org/10183250.

  • 15.    Luthans. Alih Bahasa Yuwono, dkk. Perilaku Organisasi. Yogyakarta. ANDI. 2006.

  • 16.    Ilyas Y. Perencanaan SDM Rumah Sakit. Teori. Metoda dan Formula. Jawa Barat: Fakultas Kesehatan Masyarakat UI. 2004.

https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum

doi:10.24843.MU.2020.V10.i9.P01

6