ISSN: 2597-8012

JURNAL MEDIKA UDAYANA, VOL. 8 NO.10,OKTOBER, 2019

n∩∆ j ≡≈                  O sTnta

■ JOURNALS

HUBUNGAN STRES DENGAN KEJADIAN ACNE VULGARIS PADA SISWA KELAS III DI SMAN 1 GIANYAR

I Dewa Ayu Ari Ritmawati1, Anak Agung Sagung Sawitri2, Komang Ayu Kartika Sari2 1Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana 2Departemen Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Pencegahan (DKMKP), Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

E-mail: missritma@yahoo.com

ABSTRAK

Acne vulgaris merupakan penyakit yang memiliki banyak faktor risiko salah satunya stres. Berbagai penelitian menunjukkan adanya hubungan antara kejadian acne vulgaris dengan stres. Kejadian acne vulgaris pada remaja di Indonesia cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan stress dengan kejadian acne vulgaris pada siswa kelas III di SMAN 1 Gianyar. Penelitian bersifat analitik cross-sectional, dilakukan dengan mengobservasi langsung adanya acne vulgaris dan membagikan kuesioner PSS-10 untuk menentukan stres kepada 90 orang responden yang dilaksanakan pada Bulan September 2017. Data dianalisis secara bivariat dan multivariat. Dari hasil analisis bivariat dan multivariat terliat bahwa kejadian stres (P=0,004) dan riwayat keluarga acne (P=0,036) secara statistic berhubungan dengan kejadian acne vulgaris. Pada penelitian ini dapat disimpulakan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara stress dengan kejadian acne vulgaris pada siswa kelas III di SMAN 1 Gianyar.

Kata Kunci : Acne vulgaris, stress, faktor risiko, remaja, Gianyar

ABSTRACT

Acne vulgaris is a disease that has many risk factors one of them stress. Various studies show a relationship between the occurrence of acne vulgaris with stress. The incidence of acne vulgaris in adolescents in Indonesia is quite high. This study aims to determine the relationship of stress with the incidence of acne vulgaris in third grade students in SMAN 1 Gianyar. The cross-sectional analytic study was conducted by observing the acne vulgaris directly and distributing PSS-10 questionnaires to determine the stress to 90 respondents conducted in September 2017. Data were analyzed bivariate and multivariate. From the results of bivariate and multivariate analyzes, it was observed that stress incidence (P = 0.004) and family history of acne (P = 0.036) were statistically related to the occurrence of acne vulgaris. In this study can be concluded that there is a significant relationship between stress with the incidence of acne vulgaris in third grade students in SMAN 1 Gianyar.

Keywords: Acne vulgaris, stress, high school students, risk factor.

Γ'X∕'-'⅛ A I DIRECTORY OF OPEN ACCESS JOURNALS

PENDAHULUAN

Beberapa penelitian menunjukkan kejadian acne vulgaris pada remaja lebih dari 50%. Di Indonesia kejadian acne pada remaja tahun 2006 sebesar 60% dan tahun 2007 sebesar 80%.1 Penelitian di Brazil menunjukkan yaitu kejadian acne vulgaris pada remaja dapat mencapai 79-90%.2 Penelitian yang dilakukan di Australia menunjukkan kejadian acne vulgaris sebesar 93,3 % pada usia 16-18 tahun.3 Acne vulgaris merupakan penyakit multifaktorial dimana salah satu faktor risiko acne vulgaris adalah stres. Terdapat faktor risiko lain dari acne vulgaris seperti hormon, usia(khususnya pubertas), menstruasi pada wanita, stres, penggunaakn kosmetik, genetic, serta produk makanan terutama yang mengandung minyak dan gula.4

Beberapa penelitian menunjukkan hasil yang tidak konsisten terkait hubungan acne vulgaris dengan stres. Penelitian yang dilaksanakan di Indonesia pada siswa SMAN 7 Surakarta yang menyatakan bahwa adanya hubungan antara kejadian acne vulgaris dengan tingkatan stres.5 Penelitian lain yang dilaksanakan di Universitas King Abdulazis, Saudi Arabia yang menunjukkan peningkatan keparahan stres berhubungan dengan tingkat keparahan acne vulgaris.6 Penelitian lain yang dilakukan di Afganistan oleh Mahasiswa Kedokteran North Khorasan University pada siswa SMA menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan antara kejadian acne vulgaris dengan stres psikologis.7

SMAN 1 Gianyar merupakan SMA dengan jumlah yang paling banyak di Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kejadian acne vulgaris dengan stres pada siswa kelas III di SMAN 1 Gianyar.

€> sιnta

BAHAN DAN METODE

Design Penelitian adalah analitik crosssectional. Penelitian dilaksanakan di SMAN 1 Gianyar pada Bulan September 2017. Subjek penelitian adalah siswa kelas III SMAN 1 Gianyar dengan kriteria inklusi yaitu siswa yang masih aktif dan bersedia untuk mengikuti penelitian ini yang sebelumnya telah menandatangani lembar persetujuan (informed concent). Jumlah sampel adalah 90 orang yang dipilih menggunakan teknik cluster random sampling.

Pengumpulan data dilakukan dengan observasi untuk melihat adanya acne vulgaris (ditemukan adanya nodula, pustula, papula, dan bekas luka) dan pengisian kuesioner PSS-10 sebagai alat ukur stres. Data kemudian dianalisi secara bivariat dengan uji Chi Square dan multivariat dengan uji Regresi Logistik. Penelitian ini telah mendapatkan ethical clearance dari komisi etik penelitian FK Unud dengan nomor 2164/UN/14.2/KEP/2017.

HASIL

Tabel 1 menunjukkan proporsi responden lebih tinggi pada responden yang memiliki acne (67,8%), stres(80%), tidak menggunakan kosmetik(67,8%), tidak acne saat menstruasi(53,3%), dan tidak memiliki riwayat keluarga acne(52,2%).

Tabel 2 yang menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara kejadian acne dengan stress (P=0,001) dan riwayat keluarga acne (P=0,008). Sebaliknya tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara hubungan kejadian acne dengan jenis kelamin (P=0,851), penggunaan kosmetik (p=0,404), dan menstruasi (P=0,507). Variabel yang memiliki nilai

DOAJ


DIRECTORY OF OPEN ACCESS JOURNALS



P<0,25 dalam analisis bivariat dimasukkan kedalam model analisis multivariat dengan regresi logistik.

Hasil analisis multivariat pada Tabel 3 menunjukkan bahwa kejadian acne berhubungan dengan stress (P=0,004) dan riwayat keluarga acne Tabel 1. Distribusi frekuensi variabel

(P=0,036). Kejadian acne pada siswa yang stres meningkat 5,5 kali daripada yang tidak stres dan pada siswa yang memiliki riwayat keluarga acne meningkat 2,94 kali daripada yang tidak memiliki riwayat keluarga acne

Variabel

Jumlah(n=90)

Persentase(%)

Kejadian Acne Acne

61

67,8

Tidak Acne

29

32,2

Status Stress

Stress

72

80

Tidak Stress

18

20

Penggunaan Kosmetik Ya

29

32,2

Tidak

61

67,8

Acne Saat Menstruasi Ya

42

46,7

Tidak

48

53,3

Riwayat Keluarga Ya

43

47,8

Tidak

47

52,2

Tabel 2. Hubungan antara kejadian acne dengan jenis kelamin, stress, penggunaan kosmetik, menstruasi dan riwayat keluarga

Variabel

Kejadian acne

X2

P

Ya

N (%)

Tidak

N (%)

Jenis kelamin

Perempuan

43 (69,2)

21(32,8)

0,035

0,851

Lelaki

18 (67,2)

8 (30,8)

Status stress

Stress

55(76,4)

17(23,6)

12,223

0,001

Tidak stress

6 (33,3)

12(66,67)

Penggunaan kosmetik

Ya

18(62,1)

11(37,9)

0,638

0,404

Tidak

43(70,5)

18(29,5)

Acne saat menstruasi

Ya

27(64,3)

15(35,7)

0,440

0,507

Tidak

34(70,8)

14(29,2)

Riwayat keluarga

Ya

35(81,4)

8(18,6)

6,991

0,008

Tidak

26(55,3)

21(44,7)

Tabel 3. Hubungan kejadian acne vulgaris dengan stress dan riwayat keluarga

Variabel

Adjusted                IK                              P

OR          Batas bawah         Batas atas

Stress

1,70           5,50              1,73                  17,46             0,004

Riwayat keluarga acne

1,08           2,94              1,07                   8,10              0,036

DOAJ


DIRECTORY OF OPEN ACCESS JOURNALS



PEMBAHASAN

Penelitian ini menunjukkan bahwa proporsi responden yang mengalami kejadian acne vulgaris adalah 61 orang (67,8%). Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Indonesia yang menunjukkan proporsi remaja usia 17-18 tahun yang menderita acne vulgaris pada tahun 2006 sebesar 60% dan 2007 sebesar 80%.1 Proporsi kejadian acne pada penelitian ini ditemukan lebih rendah dari pada kejadian acne pada remaja usia 16-18 tahun di Australia yaitu sebesar 93,3 %. Perbedaan ini diakibatkan karena metode menentukan acne vulgaris pada penelitian di Australia menggunakan Global Acne Grading System (GAGS), sementara pada penelitian ini menggunakan observasi langsung untuk melihat adanya acne vulgaris. 3

Berdasarkan hasil analisis multivariat terhadap faktor risiko acne vulgaris didapatkan dua faktor risiko yang memiliki pengaruh secara signifikan yaitu stres dan riwayat keluarga acne. Responden yang memiliki stres akan memiliki kemungkinan 5,5 kali mengalami acne vulgaris daripada yang tidak memiliki riwayat keluarga acne dan berhubungan secara signifikan(P=0,004) Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian lain yang dilaksanakan di Indonesia pada siswa SMAN 7 Surakarta yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kejadian acne vulgaris dengan stres (P=0,037).

Penelitian lain yang dilaksanakan di Universitas King Abdulazis, Saudi Arabia pada 144 mahasiswa kedokteran yang menyatakan peningkatan keparahan stres berhubungan dengan tingkat keparahan acne vulgaris.6 Hasil pada penelitian bertentangan dengan salah satu penelitian di Afganistan oleh Mahasiswa Kedokteran North Khorasan University dimana penelitian dilakukan pada 200 siswa SMA yang menyatakan tidak terdapat hubungan signifikan antara kejadian acne vulgaris dengan stres (P=0,991). 7

Hasil penelitian ini menunjukkan responden yang memiliki riwayat keluarga acne akan memiliki kemungkinan 2,94 kali mengalami acne vulgaris daripada yang tidak memiliki riwayat keluarga acne dan berhubungan secara signifikan (P=0,036). Kejadian acne vulgaris dengan riwayat keluarga acne memiliki hubungan yang bermakna (P=0,036). Hal ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan di SMA 5 Semarang terdapat 80,03% remaja yang mengalami acne memiliki riwayat keluarga yang menderita acne 8

Penelitian tentang hubungan kejadian acne dengan penggunaan kosmetik (P=0,404) dan acne saat menstruasi (P=0,507) diperoleh hasil hubungan yang tidak signifikan Hasil penelitian ini didukung penelitian yang dilakukan pada mahasiswa Universitas Diponegoro dimana dari 100 responden terdapat 6 orang (6%) yang mengalami acne dengan pemakaian kosmetik dan 93 orang (93%) yang tidak mengalami

DOAJ


DIRECTORY OF OPEN ACCESS JOURNALS



acne dengan (P= 0,204) yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan bermakna antara kejadian acne vulgaris dengan kosmetik.9 Hasil penelitian sesuai dengan yang dilakukan pada siswa SMA 1 Padang dengan jumlah sampel 90 orang, dimana tidak terdapat hubungan yang bermakna antara kejadian acne vulgaris dengan menstruasi (P=0,343).10 SIMPULAN

Angka kejadian acne vulgaris dan stres pada siswa kelas III masing-masing sebesar 61% dan 71 %. Kejadian acne vulgaris berhubungan secara bermakna dengan stres dan riwayat keluarga acne.

DAFTAR PUSTAKA

  • 1    Kabau S. Hubungan antara pemakaian jenis kosmetik dengan kejadian aknevulgaris. jurnal media medika muda. 2012 ; 43:32-6.

  • 2    Isaacsson, V.C.S. Dissatisfaction and acne vulgaris in male adolescents and associated factors. Anais Brasileiros de Dermatologia. 2014 ;89(4) :576–79.

  • 3    Bagatin, E. Acne vulgaris: prevalence and clinical forms in adolescents from San Paulo, Brazil. Anais Brasileiros de Dermatologia. 2014 ;89(3):428–35.

  • 4    Ghodsi, S.Z., Orawa, H. & Zouboulis, C.C., Prevalence, severity, and severity

risk factors of acne in high school pupils: a community-based study the Journal of investigative

dermatology,2009 ;129(9):2136–2141.

Diunduh                          dari:

http://dx.doi.org/10.1038/jid.2009.47.

  • 5   Savitri,D. Stres dengan timbulnya akne

vulgaris pada siswa-siswi kelas III SMAN 7            Surakarta           2012.

http://.ums.ac.id/123456789/21494

[ Diunduh : Maret 17, 2016]

  • 6   Zari,S.,Alrahmani,D., The association

between stress and acne among female medical students in Jeddah, Saudi Arabia. 2017; 10: 503–06.

  • 7    Mousaviyan S, Eftekhari F, Khorsandi M, Nadali M, Akaberi A, Maddineshat M. Relationship between psychological stress and acne vulgaris in female high school students. 2016; 8 (1):159-165

  • 8   Tjekyan, R.M. kejadian dan faktor risiko

akne vulgaris.    Media Medika

Indonesiana, 2009.43 (1). h. 37-43. ISSN 0126-1762

  • 9    Suryadi, R. M. Kejadian dan faktor risiko akne vulgaris.,2008;40-43.

  • 10    Budiarti,S. hubungan pola menstruasi dengan kejadian akne vulgaris pada siswi SMA      1      Padang.      2016;

http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/11518

https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum