ISSN: 2597-8012

JURNAL MEDIKA UDAYANA, VOL. 8 NO.7,JULI, 2019

DOAJ


DIRECTORY OF OPEN ACCESS JOURNALS



HUBUNGAN TINGKAT DEPRESI PADA REMAJA DENGAN PRESTASI AKADEMIS SISWA SMA NEGERI 4 DENPASAR

Anak Agung Istri Praptikaningtyas1, Anak Ayu Sri Wahyuni2, Luh Nyoman Alit Aryani2

1Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana 2Departemen/KSM Psikiatri, Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah

Email: [email protected]

ABSTRAK

Depresi merupakan gangguan medis yang mempengaruhi perasaan dan pikiran berupa perasaan sedih yang terus menerus dan adanya rasa hilang minat sebelum melakukan suatu aktivitas. Salah satu dampak depresi pada remaja adalah terkait dengan prestasi akademis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui distribusi dan hubungan antara tingkat depresi pada remaja dan prestasi akademis siswa SMA Negeri 4 Denpasar. Penelitian ini menggunakan metode analitik potong lintang. Subjek penelitian ini adalah 150 siswa SMA Negeri 4 Denpasar tahun ajaran 2017/2018. Data penelitian ini adalah data primer berupa kuisioner BDI-II dan nilai rapot siswa yang diambil langsung oleh peneliti. Dari 150 sampel diperoleh 105 siswa (70%) tidak mengalami depresi, 32 siswa (21,3%) mengalami depresi ringan, 10 siswa (6,7%) mengalami depresi sedang, dan 3 siswa (2%) mengalami depresi berat. Hasil uji Kendall’s tau_b diperoleh hubungan yang lemah antara tingkat depresi pada remaja dengan prestasi akademis. Arah hubungan antara depresi pada remaja dengan prestasi akademis bersifat negatif.

Kata kunci: Remaja, Tingkat Depresi, Prestasi Akademis

ABSTRACT

Depression is one of disorder that affects feeling and thought in form of continuous feeling of sadness and sense loss of interest before carrying out an activity. One of effects depression in adolescents is related to academic achievement. The purpose of this study is to obtain distribution and relationship between level of depression in adolescents and academic achievement of students at SMA Negeri 4 Denpasar. This study was an analytic cross-sectional. The subjects were 150 students of SMA Negeri 4 Denpasar of the 2017/2018 school year. Research data are primary data in form of BDI-II questionnaires and student report score taken directly by researchers. From 150 samples obtained 105 students (70%) did not experience depression, 32 students (21.3%) had mild depression, 10 students (6.7%) had moderate depression, and 3 students (2%) had severe depression. Based on Kendall’s tau_b test obtained a weak association between level of depression in adolescent with academic achievement. The direction between depression on adolescent with academic achievement is negative.

Keywords: Adolescents, Depression Level, Academic Achievement

ISSN: 2597-8012

Γ^>ΓΛ Λ DlRECrORYOF OPEN ACCESS L J J JOURNALS

PENDAHULUAN

Remaja merupakan fase transisi dari anak-anak menuju dewasa. Pada fase ini terjadi perubahan biologis, psikologis, dan sosial, sehingga penting untuk mendapat perhatian lebih. Perubahan biologis seperti maturasi dari beberapa hormon dapat mengakibatkan perubahan suasana hati dan perilaku. Selain itu seiring bertambahnya usia, psikologis seseorang menjadi lebih sensitif terhadap berbagai stresor yang diterima. Sehingga remaja lebih mudah mengalami depresi.

Depresi seringkali dikaitkan dengan adanya penurunan mood (perasaan), namun penurunan mood yang terjadi dari hari ke hari hanya menimbulkan sedikit variasi.1 Depresi merupakan hal yang biasa terjadi pada remaja namun sering kali diabaikan, sedangkan pada fase dewasa adanya gejala depresi selalu mendapat perhatian khusus. Hal tersebut dikarenakan gejala depresi pada remaja dianggap merupakan: sensitivitas perasaan yang berlebihan, mood yang berubah-ubah, dan timbulnya gejala depresi bersifat fluktuatif 2

Dalam survei kesehatan mental dunia pada tahun 2012 dengan sampel dari 17 negara, sekitar 1 dari 20 orang dilaporkan mengalami episode depresi.3 Pada tahun 2014, diperkirakan 2,8 juta remaja di Amerika Serikat yang berusia 12-17 tahun setidaknya dalam 1 tahun terakhir pernah mengalami 1 episode depresi mayor.4

Dampak dari depresi pada remaja adalah peningkatan konsumsi rokok, peningkatan kejadian bunuh diri, peningkatan kasus penyalahgunaan zat, penurunan fungsi sosial, dan penurunan prestasi akademis. Oleh karena itu mengenali gejala depresi pada remaja merupakan hal yang penting.5

Dalam dunia pendidikan formal, pentingnya pengukuran prestasi akademis tidak dapat dibantahkan. Pengukuran prestasi akademis bertujuan untuk mengevaluasi perkembangan kemampuan dalam bidang kognitif dan mengevaluasi program pendidikan yang telah ditempuh.6

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui distribusi dan hubungan tingkat depresi pada remaja dan prestasi akademis siswa SMA Negeri 4 Denpasar.

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

Penelitian analitik cross-sectional dilakukan di salah satu sekolah menengah atas di Kota Denpasar yaitu SMA Negeri 4 Denpasar, pada bulan Mei dan Juni 2018. Jumlah responden yang diikutsertakan sebanyak 150 orang. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah peserta yang hadir saat penelitian, bersedia ikut dalam penelitian, menandatangani lembar persetujuan menjadi subjek penelitian, dan menjawab seluruh pertanyaan.

Kriteria eksklusi adalah siswa/i yang asal dalam menjawab (seperti menandai semua kolom yang sama, banyak coretan, penyebaran jawaban terintepretasi asal). Siswa yang ikut serta dalam penelitian diberikan penjelasan mengenai cara pengisian kuisioner, mengisi lembar persetujuan, dan menjawab pertanyaan yang tercantum dalam kuisioner penelitian.

Data karakteristik responden diperoleh secara subjektif menggunakan kuisioner data dasar (karakteristik sosiodemografi). Tingkat depresi diukur menggunakan kuisioner Beck’s Depression Inventory-II (BDI-II). Terdapat 21 pertanyaan pada kuisioner BDI-II, yang sebelumnya telah dimodifikasi dan telah menggunakan Bahasa Indonesia. Terdapat 4 tingkat depresi pada BDI-II: normal (skor 0-13), depresi ringan (skor 14-19), depresi sedang (skor 20-28), dan depresi berat (skor 29-63). Tingkat prestasi akademis diukur menggunakan total nilai raport responden yang kemudian dikategorikan menjadi 2 yaitu diatas rerata kelas atau dibawah rerata kelas. Nilai rerata raport masing-masing kelas berbeda-beda.

Data yang telah dikumpulkan kemudian diolah menggunakan SPSS versi 17. Analisis deskriptif dilakukan untuk jenis kelamin, kelas, usia, status tempat tinggal, status perkawinan orang tua, dan hubungan dengan wali. Hubungan antara tingkat depresi dan prestasi akademis dianalisis menggunakan uji chi-square dan uji korelasi.

Kelaikan etik untuk penelitian ini diperoleh dari Komisis Etik Penelitian, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar.

HASIL

Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif pada penelitian, jumlah responden berjenis kelamin laki-laki memiliki nilai yang tidak jauh berbeda dari jumlah perempuan. Responden laki-laki sebanyak 50,7% dan responden perempuan sebanyak 49,3%. Responden berasal dari siswa kelas 10 dan 11. Mayoritas responden berasal dari kelas 11, yaitu sebanyak 91 orang dan kelas 10 sebanyak 59 orang. Pada penelitian ini tidak terdapat siswa kelas 12 karena pada saat pengambilan data seluruh siswa kelas 12 sudah lulus dari sekolah sehingga tidak termasuk dalam subjek penelitian. Maximum usia responden pada penelitian ini adalah 18 tahun dan minimum usia 15 tahun. Nilai Mean pada variabel usia responden pada penelitian ini adalah 16,83, standar deviasi 0,683, dan nilai median usia responden adalah 17 tahun. Dalam penelitian ini, urutan status tempat tinggal responden dari yang paling banyak adalah tinggal bersama kedua orang tuanya, tinggal bersama keluarga (selain kedua orang tua), tinggal sendiri (kost), dan tinggal bersama wali (selain keluarga). Status perkawinan

DOAJ


DIRECTORY OF OPEN ACCESS JOURNALS



orang tua responden mayoritas masih berstatus menikah dan sekaligus menjadi wali bagi responden. Terdapat 11 orang responden dari total 150 responden yang memiliki wali selain dari orang tuanya. Gambaran karakteristik responden dengan tingkat depresi pada siswa SMA Negeri 4 Denpasar dijabarkan lebih lengkap pada Tabel 1:

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Siswa SMAN 4 Denpasar (N=150)

Karakteristik

Frekuensi

Persentase (%)

Jenis kelamin:

Laki-laki

76

50,7

Perempuan

74

49,3

Kelas:

Sepuluh

59

39,3

Sebelas

91

60,7

Usia:

15tahun

1

0,7

16tahun

47

31,3

17tahun

79

52,7

18tahun

23

15,3

Status tempat tinggal

(bersama):

Orang tua

122

81,3

Wali

1

0,7

Keluarga

18

12

Sendiri

9

6

Status perkawinan

orang tua:

148

98,7

Menikah

1

0,7

Cerai hidup

1

0,7

Cerai mati

Hubungan dengan wali:

Orang tua kandung

139

92,7

Lainnya

11

7,3

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Tingkat Depresi Siswa SMAN 4 Denpasar (N=150)

Tingkat Depresi

Frekuensi

Presentase (%)

Normal

105

70

Ringan

32

21,3

Sedang

10

6,7

Berat

3

2

Total

150

100

Tabel 2 menunjukan tingkat depresi pada siswa/i SMAN 4 Denpasar berdasarkan total skor kuisioner BDI-II dibagi menjadi 4 tingkat yaitu: normal (tidak depresi), depresi ringan, depresi sedang, dan depresi berat. Tingkat depresi yang paling banyak ditemukan pada penelitian ini adalah subjek yang tidak mengalami depresi (normal) sebanyak 70% dan jumlah tingkat depresi yang paling sedikit adalah subjek yang diperoleh mengalami tingkat depresi berat sebanyak 2%.

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Prestasi Akademis Siswa SMAN 4 Denpasar (N=150)

Presentase

Prestasi akademis

Frekuensi

(%)

Diatas rerata kelas

92

61,3

Dibawah rerata kelas

58

38,7

Total

150

100

Prestasi akademis dari 150

responden

dikategorikan menjadi

diatas rerata

kelas dan

dibawah rerata kelas.

Pengelompokan tersebut

didasarkan dari nilai

rapot siswa

yang telah

dibandingkan dengan

nilai rerata

kelas. Pada

penelitian ini terdapat

perbedaan

antara total

responden yang memiliki prestasi akademis diatas rerata kelas dan total responden yang memiliki prestasi akademis dibawah rerata kelas. Total responden yang memiliki prestasi akademis diatas rerata kelas berjumlah 92 orang (61,3%) dan responden yang memiliki prestasi akademis dibawah rerata kelas berjumlah 58 orang (38,7%). Maka dapat disimpulkan mayoritas responden memiliki nilai diatas rerata kelas.

Tabel 4. Tabulasi silang antara Tingkat Depresi dan Prestasi Akademis (N=150)

Prestasi Akademis

Tingkat depresi

Diatas rerata

Dibawah rerata

Normal  Frekuensi

57

48

Presentase (%)

54,3

45,7

Ringan  Frekuensi

23

9

Presentase (%)

71,9

28,1

Sedang  Frekuensi

10

0

Presentase (%)

100

0

Berat    Frekuensi

2

1

Presentase (%)

66,7

33,3

Hasil tabulasi silang antara tingkat depresi dan prestasi akademis, subjek yang tidak mengalami depresi (normal) dengan nilai prestasi akademis diatas rerata kelas berjumlah 57 orang, lebih banyak daripada subjek dengan prestasi akademis dibawah rerata kelas yang berjumlah 48 orang. Pada tingkat depresi ringan, jumlah subjek yang memiliki prestasi akademis diatas rerata kelas lebih banyak dari subjek yang memiliki prestasi akademis dibawah rerata kelas. Pada subjek yang diperoleh mengalami depresi berat, jumlah subjek dengan prestasi akademis diatas rerata kelas sebanyak 2 orang, tidak berbeda jauh jumlahnya dengan subjek yang memiliki prestasi akademis dibawah rerata kelas yaitu sebanyak 1 orang. Untuk subjek yang diperoleh mengalami depresi sedang, keseluruhan subjek memiliki prestasi akademis diatas rerata kelas yaitu berjumlah 10 orang.

DOAJ


DIRECTORY OF OPEN ACCESS JOURNALS



Tabel 5. Uji Korelasi

Variabel

Tingkat depresi

Prestasi akademis

Kendall’s  Tingkat    Koefisien

1,000

-0,226**

tau_b      depresi     korelasi

Sig. (2-

0,004

tailed)

Prestasi    Koefisien

-0,226**

1,000

akademis  korelasi

Sig. (2-

0,004

tailed)

**.Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed)


PEMBAHASAN

Hasil analisa korelasi dengan uji korelasi Kendall’s tau_b diperoleh nilai p=0,004 yang memiliki arti p<0,05 menunjukan terdapat hubungan antara 2 variabel yang signifikan bermakna. Dari hasil tersebut disimpulkan hipotesis nul ditolak dan hipotesis alternatif diterima, sehingga terdapat hubungan antara tingkat depresi pada remaja dan prestasi akademis. Uji korelasi Kendall’s tau_b juga menunjukan nilai koefisien korelasi -0,226 yang menyatakan bahwa hubungan antara tingkat depresi pada remaja dan prestasi akademis memiliki hubungan yang lemah. Tanda negatif (-) pada koefisien korelasi memiliki arti hubungan negatif, hubungan sempurna. Ketika tingkat depresi yang diperoleh rendah, maka prestasi akademis yang diperoleh akan tinggi.

Hasil penelitian ini serupa dengan penelitian yang dilakukan Laura tahun 2013 pada subjek penelitian berusia 12-17 tahun dengan jumlah subjek perempuan sebanyak 48% dari total keseluruhan subjek. Hasil dari penelitian tersebut adalah kesehatan mental yang baik pada remaja akan berdampak pada tingginya capaian prestasi yang diperoleh. Beberapa faktor yang mempengaruhi hubungan antara kejadian depresi pada remaja dan prestasi akademis adalah faktor keluarga, faktor sekolah, dan peran teman sebaya.7

Hasil penelitian yang sama juga ditemukan pada penelitian yang dilakukan Zychinski tahun 2012 yaitu adanya hubungan negatif antara depresi dan prestasi akademis. Tolak ukur prestasi akademis yang digunakan pada penelitian Zychinski serupa dengan tolak ukur prestasi akademis pada penelitian ini yaitu menggabungkan nilai dari seluruh aspek mata pelajaran. Pada penelitian Zychinski pengukuran prestasi akademis dilakukan dengan cara menggabungkan nilai dari aspek operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian, kosa kata, pemahaman, dan sastra. Jadi tidak hanya terbatas pada bidang pelajaran matematika dan bahasa saja. Karena dalam

penelitian Zychinski juga menjelaskan bahwa jika menggunakan tolak ukur prestasi akademis jenis lain seperti penilaian guru terhadap siswa secara pribadi maka bisa menghasilkan nilai hubungan yang berbeda antara depresi dan prestasi akademis.8

SIMPULAN

Depresi merupakan salah satu gangguan yang bisa terjadi pada remaja akibat adanya perubahan dari segi biologis, psikologis, dan sosial. Berdasarkan hasil penelitian di SMAN 4 Denpasar diperoleh mayoritas siswa tidak mengalami depresi yaitu sebanyak 70%, 21,3% siswa mengalami

depresi ringan, 6,7% siswa mengalami depresi sedang, dan 2% siswa mengalami depresi berat. Tingkat depresi pada remaja memiliki hubungan yang lemah dan bersifat negatif terjadap prestasi akademis.

KELEMAHAN PENELITIAN

Pada penelitian ini tidak dilakukan kontrol terhadap variabel perancu melainkan melihat secara general hubungan antara tingkat depresi terhadap prestasi akademis. Selain itu pengambilan sampel hanya dilakukan pada sekolah negeri di Kota Denpasar sedangkan pada sekolah swasta tidak dilakukan pengambilan sample, sehingga terdapat kemungkinan       perbedaan       karakteristik

sosiodemografi dari sample.

SARAN

Diharapkan setiap siswa mampu mengenali gejala depresi pada diri sendiri sehingga dapat ditangani sedini mungkin. Untuk pihak sekolah diharapkan membantu siswa mengatasi gejala depresi yang terjadi melalui bimbingan konseling.

DAFTAR PUSTAKA

  • 1.    APA (American Psychiatric Association). Major Depressive Disorder and the Bereavement Exclusion. [internet] 2013. [cited 2016 July 22] Available         from:         http://www.

dsm5.org/Documents/BereavementExclusion Fact Sheet.pdf.

  • 2.    Birmaher B, Williamson DE, Dahl RE, et al. Clinical presentation and course of depression in youth: does onset in childhood differ from onset in adolescence?. J Am Acad Child Adolescence Psychiatry. 2004 Jan;43(1):63–70.

  • 3.    WHO, Depression, a global public health concern. WHO Department of Mental Health and Substance Abuse. [internet] 2012. [cited 2016 July 22] Available from: http://www. who.int/mental_health/management/depression/ who_paper_depression_wfmh_2012.pdf.

    DOAJ


    DIRECTORY OF OPEN ACCESS JOURNALS



  • 4.    NIMH (National Institute of Mental Health). Prevalent Adolescent Depression in AS. [internet] 2014. [cited 2016 July 21] Available from: http://www.nimh.nih.gov/health/statistcs/ prevalence/major-depression-among-adolescents.shtml.

  • 5.    Fletcher JM. Adolescent depression: Diagnosis, treatment, and educational attainment. Health Economics. 2008; 17:1215–35.

  • 6.    Simanjuntak M.    Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Kesejahteraan Keluarga dan Prestasi Belajar Anak pada Keluarga Penerima Program Keluarga Harapan (PKH). Bogor: Institut Pertanian Bogor; 2010.

  • 7.    Maurizi, LK, Kaylor AG, Granillo MT, and Delva J. Child Youth Serv Rev. 2013;35(4):618– 25.

  • 8.    Zychinski KE and Polo AJ. Academic Achievement and Depressive Symptoms in Low-Income Latino Youth. Journal of Child and Family Studies. 2012;21(4):565–77.

https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum

5