ISSN: 2303-1395                  E-JURNAL MEDIKA, VOL. 8 NO.4 APRIL, 2019

Il—∖/—∖ λ j Directoryof OPEN ACCESS I_√          JOURNALS

GAMBARAN PENDERITA OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIK DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2014-2016

I Putu Arya Agung Pratama1, I Made Sudipta2, Komang Andi Dwi Saputra2 1Program Studi Pendidikan Dokter 2Bagian/SMF THT-KL RSUP Sanglah

Fakultas Kedokteran Universitas Udayana [email protected]

ABSTRAK

Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK) adalah penyakit akibat terjadinya peradangan kronik di telinga tengah dan mastoid disertai adanya perforasi membran timpani yang persisten dan berulang. Di negara berkembang OMSK merupakan masalah infeksi telinga yang sering terjadi dan menyebabkan gangguan pendengaran, nyeri telinga (otalgia) serta keluarnya cairan pada telinga (otorea). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi penderita OMSK di RSUP Sanglah Denpasar pada tahun 2014-2016 berdasarkan umur, jenis kelamin, sisi telinga yang terinfeksi dan tipe otorea. Penelitian ini dilaksanakan di Poli Klinik THT-KL RSUP Sanglah pada bulan Juni 2017- Desember 2017 menggunakan data sekunder dari rekam medis pasien. Terdapat 382 pasien OMSK yang tercatat pada tahun 2014-2016. Angka kejadian terbanyak terjadi pada umur dewasa 26-45 tahun yaitu 165 pasien (43,2%). OMSK lebih banyak terjadi pada laki-laki dibandingkan perempuan dengan angka kejadian 203 pasien (53,1%). Berdasarkan sisi telinga yang terinfeksi OMSK lebih banyak pada terjadi pada sisi unilateral yaitu 281 pasien (73,6%) dan berdasarkan tipe otorea lebih banyak dengan tipe aktif yaitu 261 pasien (68,3%).

Kata kunci: OMSK, umur, jenis kelamin, sisi telinga yang terinfeksi, tipe otorea

ABSTRACT

Chronic Suppurative Otitis Media (CSOM) is a disease of chronic inflammation in the middle ear and mastoid area with persistent and recurrent perforation of tympanic membrane. In developing countries, CSOM is a common problem of ear infection and cause some hearing problems, ear pain (otalgia) and secretion from the ear (otorhea). This study was conducted to determine the patient’s characteristics with CSOM in Sanglah Hospital Denpasar in the period from 2014-2016 based on age, sex, side of infection, and type of otorhea. The Study was done in Sanglah Hospital ENT Policlinic on June 2017-December 2017 by secondary data from patient medical records. There was 382 CSOM patients collected in the period from 2014-2016. The most common incidence happen in adult age 26-45 years old with the number of 165 patients (43.2%). Most of man suffer CSOM than woman with the number of 203 patients (53.1%). Base on the side of infection most CSOM affected unilateral side about 281 patients (73.6%) and base on type of otorhea most common is active type about 261 patients (68.3%).

Keywords: CSOM, age, sex, side of infection, type of otorhea.

DOAJ


DIRECTORY OF OPEN ACCESS JOURNALS


PENDAHULUAN

Otitis media supuratif kronik (OMSK) salah satu penyakit telinga yang paling banyak terjadi di negara berkembang termasuk Indonesia. OMSK adalah suatu penyakit yang terjadi akibat peradangan kronik pada telinga tengah dan mastoid disertai dengan perforasi membran timpani dengan ditemukannya sekret purulen atau mukoid yang hilang timbul. Istilah kronik digunakan apabila penyakit ini hilang timbul atau menetap selama 2 bulan atau lebih.1

Survei prevalensi di seluruh dunia, menunjukkan angka kejadian OMSK sebesar 65330 juta penderita dengan telinga berair dimana 60% diantaranya mengalami gangguan pendengaran konduktif. Ini menjadi masalah penting untuk mengatasi ketulian di negara berkembang.2 Keadaan gizi yang buruk, tingkat sanitasi rendah, infeksi saluran nafas berulang, fasilitas kesehatan yang kurang memadai, serta tingkat ekonomi masyarakat yang rendah merupakan faktor risiko terjadinya OMSK.3

Berdasarkan status ekonomi, secara umum disimpulkan bahwa infeksi telinga memiliki prevalensi lebih tinggi dalam masyarakat dengan status ekonomi rendah.

Menurut penelitian Lasisi pada tahun 2009 di Nigeria terhadap 189 anak dengan OMSK mendapatkan hasil bahwa kelas sosial rendah, malnutrisi, memasak di dalam rumah dan jumlah anggota keluarga yang banyak berpengaruh terhadap perkembangan otitis media. Faktor yang mempengaruhi otitis media berkembang menjadi OMSK terdapat dua faktor diantaranya faktor intrinsik yaitu ras, umur, riwayat ISPA, OMA, dan tingkat pengetahuan orang tua, sedangkan faktor ekstrinsik yaitu orang tua perokok dan tempat penitipan anak.4

Perkembangan penanganan untuk OMSK masih dalam tahap pengembangan agar lebih efektif dan aman, baik dengan terapi medikamentosa ataupun pembedahan sehingga dapat mengurangi risiko komplikasi yang terjadi pada penderita OMSK.4 Oleh karena itu pencegahan ataupun penanganan dini terhadap OMSK sangat penting, sehingga informasi akan faktor sosiodemografi OMSK sangat dibutuhkan. Oleh karena itu, penulis bermaksud melakukan penelitian mengenai distribusi penderita OMSK di RSUP Sanglah Denpasar tahun 2014-2016.

Rancangan penelitian yang digunakan adalah desain penelitian descriptive cross sectional dengan teknik total sampling. Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu dengan rekam medis. Rekam medis diperoleh dari RSUP Sanglah yang telah diambil pada Januari 2014 -Desember 2016, dari 473 populasi terjangkau yang diperoleh terdapat sebanyak 382 sampel yang memenuhi kriteria inklusi.

Variabel penelitian terdiri dari variabel bebas yaitu umur, jenis kelamin, sisi telinga yang terinfeksi dan tipe otorea. Variabel terikat dari penelitian ini adalah OMSK.

HASIL

Gambaran penderita OMSK berdasarkan tahun dengan jumlah sampel yaitu sebanyak 153 pasien pada tahun 2016, 112 pasien pada tahun 2015 dan 117 pasien pada tahun 2014. Rata-rata jumlah penderita OMSK yang tercatat dari tahun 2014 hingga tahun 2016 yaitu 127 pasien tiap tahunnya.

Penderita OMSK Berdasarkan Umur

Tabel 1. Gambaran penderita OMSK berdasarkan kelompok umur

Umur

Jumlah (orang)

Prevalensi (%)

Balita

24

6,3

Anak-anak

22

5,7

Remaja

71

18,6

Dewasa

165

43,2

Lansia

72

18,9

Manula

28

7,3

Jumlah

382

100

Gambaran penderita OMSK berdasarkan kelompok umur menurut Depkes RI tahun 2009, didapatkan hasil bahwa angka kejadian terbanyak terjadi pada kelompok dewasa sebanyak 165 orang dan angka kejadian terkecil terjadi pada kelompok anak-anak sebanyak 22 orang (Tabel 1).

BAHAN DAN METODE

Penelitian ini dilakukan di Poli Klinik THT-KL RSUP Sanglah Denpasar yang dilaksanakan pada bulan Juni - Desember 2017.


DOAJ


DIRECTORY OF OPEN ACCESS JOURNALS


Penderita OMSK Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 2. Gambaran penderita OMSK berdasarkan jenis kelamin

Jenis Kelamin

Jumlah (orang)

Prevalensi (%)

Laki-laki

203

53,1

Perempuan

179

46,9

Jumlah

382

100

Gambaran penderita OMSK berdasarkan jenis kelamin didapatkan hasil bahwa angka kejadian pada laki-laki sebanyak 203 orang dan angka kejadian pada perempuan sebanyak 179 orang (Tabel 2).

Penderita OMSK Berdasarkan Sisi Telinga yang Terinfeksi

Tabel 3. Gambaran penderita OMSK berdasarkan sisi telinga yang terinfeksi

Sisi telinga yang terinfeksi

Jumlah (orang)

Prevalensi (%)

Unilateral

281

73,6

Bilateral

101

26,4

Jumlah

382

100

Gambaran penderita OMSK berdasarkan sisi telinga yang terinfeksi didapatkan hasil bahwa angka kejadian terbanyak yaitu pada sisi unilateral 281 orang dibandingkan angka kejadian pada sisi telinga bilateral yaitu 101 orang (Tabel 3).

Gambaran Penderita OMSK Berdasarkan Tipe Otorea

Tabel 4. Gambaran penderita OMSK berdasarkan tipe otorea

Tipe


Jumlah (orang)


Prevalensi (%)


Aktif

261

68,3

Tenang

121

31,7

Jumlah

382

100

Gambaran penderita OMSK berdasarkan tipe otorea didapatkan hasil bahwa angka kejadian OMSK dengan tipe aktif sebanyak 261 orang cendrung lebih banyak dibandingkan

angka kejadian OMSK dengan tipe otorea tenang sebanyak 121 orang (Tabel 4).

PEMBAHASAN

OMSK adalah suatu penyakit akibat peradangan kronik yang terjadi pada telinga tengah dan mastoid disertai adanya perforasi membran timpani serta ditemukan sekret purulen atau mukoid yang hilang timbul.1 Penelitian ini dilakukan di Poli Klinik THT-KL RSUP Sanglah Denpasar menggunakan data sekunder rekam medis pasien dari awal tahun 2014 hingga akhir tahun 2016 terhadap pasien yang menderita OMSK. Dari seluruh populasi terjangkau yang berhasil didata didapatkan sebanyak 382 sampel yang memenuhi kriteria inklusi dengan distribusi data berturut-turut dari tahun 2014 hingga 2016 yaitu 117, 112 dan 153 orang.

Berdasarkan data yang diperoleh dari rekam medis tersebut, kejadian terbanyak penderita OMSK yaitu pada kelompok dewasa dengan kasus sebanyak 165 (43,2%) dan kejadian terkecil pada kelompok anak-anak dengan kasus sebanyak 22 (5,7%). Hasil tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Puspita Dewi pada tahun 2013 di RS H Adam Malik Medan pada pasien OMSK dimana kasus tersering ditemukan pada pasien dewasa >18 tahun dengan persentase sebesar 56,5% dibandingkan dengan kelompok umur lainnya.5 Namun pada penelitian Arvind pada tahun 2014 terhadap 200 pasien yang menderita OMSK didapatkan bahwa kasus tersering terjadi pada pasien balita dan anak < 10 tahun dengan jumlah 78 orang (39%).6 Hal dikarenakan pada umur yang lebih muda saluran telinga antara hidung, tuba Eustachius dan telinga bagian tengah belum terbentuk secara sempurna dalam masa pertumbuhan.

Dari hasil penelitian, terlihat bahwa kejadian OMSK berdasarkan jenis kelamin lebih sering banyak pada laki-laki yaitu 203 (53,1%) dibandingkan dengan perempuan sebesar 179 (46,9%). Penelitian yang dilakukan di RS Dr. Hasan Sadikin Bandung pada tahun 2011 ditemukan hasil yang serupa, yaitu dari 65 pasien diperoleh presentasi kejadian OMSK pada laki-laki lebih besar yaitu 55,4% sedangkan pada perempuan sebesar 44,6%.7 Selain itu, hal ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan Salem Muftah tahun 2015 di Yaman yang mendapatkan hasil bahwa kejadian OMSK cendrung terjadi pada laki-laki dengan angka kejadian sebesar 28 (7,1%) orang dan pada perempuan sebesar 23 (7,0%) walaupun kecendrungan OMSK yang terjadi berdasarkan

DOAJ


DIRECTORY OF OPEN ACCESS JOURNALS


jenis kelamin tidak terlalu berbeda secara signifikan.8

Pengelompokan penderita OMSK berdasarkan sisi telinga yang terinfeksi dibedakan menjadi dua kelompok diantaranya sisi unilateral dan kedua sisi telinga/bilateral. Pada penelitian ini didapatkan angka kejadian OMSK lebih banyak terinfeksi pada telinga unilateral yaitu 281 (73,6%) dan angka kejadian pada sisi bilateral yaitu 101 (26,4%). Terdapat kemiripan terhadap hasil penelitian yang ditemukan oleh Shrestha bahwa sisi telinga yang terinfeksi paling banyak adalah sisi kanan yaitu 114 (49,6%), sedangkan sisi kiri 102 (44,3%) dan bilateral 7 (6,1%).9 Namun masih belum diketahui pasti penyebab insidensi OMSK tersebut cenderung sering terjadi pada telinga kanan.

Berdasarkan tipe otorea, OMSK dibagi menjadi dua yaitu tipe aktif dan tipe tenang, dimana perbedaan dari kedua tipe tersebut berdasarkan ada atau tidaknya sekret yang keluar pada telinga yang terinfeksi. Menurut hasil gambaran distribusi sampel berdasarkan tipe OMSK, tipe aktif memiliki angka kejadian yang lebih banyak yaitu sebesar 261 (68,3%) dibandingkan tipe tenang yang memiliki angka kejadian sebesar 121 (31,7%). Hasil tersebut sesuai dengan penelitian Memon dari 390 pasein OMSK ditemukan sebanyak 88,5% pasien yang mengalami otorea secara aktif.10

SIMPULAN

Jumlah penderita OMSK di RSUP Sanglah Denpasar pada tahun 2014-2016 adalah sebanyak 382 orang. Distribusi penderita OMSK berdasarkan umur paling banyak terjadi pada kelompok dewasa 26-45 tahun yaitu sebesar 165 orang (43,2%). Berdasarkan jenis kelamin, kejadian OMSK cenderung lebih banyak terjadi pada laki-laki yaitu sebanyak 203 orang (53,1%). Berdasarkan sisi telinga yang terinfeksi, keluhan lebih banyak terjadi pada sisi telinga unilateral sebesar 281 orang (73,6%). Berdasarkan tipe otorea, angka kejadian lebih tinggi didapatkan pada tipe aktif dibandingkan tipe tenang yaitu sebesar 261 orang (68,3%).

SARAN

Bagi peneliti selanjutnya perlu dilakukan penelitian mengenai faktor resiko karena penelitian ini hanya memfokuskan pada gambaran distribusi penderita OMSK. Penelitian mengenai keberhasilan pengobatan untuk mengetahui efektifitas antibiotik juga perlu

dilakukan sehingga dapat memberikan informasi lebih dalam penatalaksanaan pasien OMSK.

DAFTAR PUSTAKA

  • 1.    Djaafar ZA. Kelainan telinga tengah. Dalam:  Buku Ajar Ilmu Kesehatan

Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher. Jakarta: Balai Penerbit FKUI 2007.

  • 2.    World Health Organization. Chronic Suppuratif Otitis Media. Burden of Illness and Management Options. Geneva, Switzerland: WHO 2004.

  • 3.    Vikram BK, Khaja N, Udayashankar SG, Venkathesa BK, Manjurath D. Clinico-epidemiological study of complicated and uncomplicated chronic suppurative otitis media. The Journal of Laryngology & Otology 2008; 122: 442-6.

  • 4.    Van der Veen EL, Schilder AG, Van Heerbeek N, Verhoeff M, Zilhuis GA, Rovers MM. Predictor of chronic suppurative otitis media in children. Arch Otolaryngology Head and Neck Surgery 2006; 132: 1115-8.

  • 5.    Puspita D. Gambaran Pasien Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK) di RSUP H. Adam Malik Medan. E-Journal FK USU 2013; 1(1): 1-6.

  • 6.    Arvind N. Microbiological profile of Chronic Suppurative  Otitis Media.

International Journal  of Biomedical

Research 2014; 5(3): 204-6.

  • 7.    Desbassarie F, Dermawan A, Hadi S. Profile of Patients with Complicated Chronic Suppurative Otitis Media in Dr. Hasan Sadikin General Hospital Bandung, Indonesia January–December 2011. Altha Medical Journal 2015; 2(1): 108-13.

  • 8.    Muftah, S. & Machkenzie, I. Prevalence of Chronic Suppurative Otitis Media (CSOM) and Associated Hearing Impairment    Among    School-aged

Children in Yemen. Oman Medical Journal 2015; 30(5): 358–65.

  • 9.    Shrestha BL, Amatya RCM, Shrestha I, Ghosh I. 2011. Microbiological Profile of Chronic Suppurative Otitis Media. In: Nepalese Journal of ENT & Head Surgery 2011; 2(2): 6-7.

  • 10.    Memon MA, Thaheem K, Marfani MS. Frequency and complications of cholesteatoma in cases of chronic suppurative otitis media. Pak J Otolaryngol 2005; 21: 48-55.

    DOAJ


    DIRECTORY OF OPEN ACCESS JOURNALS


https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum