KARAKTERISTIK KLINIKOPATOLOGI PENDERITA KANKER SERVIKS UTERI BERDASARKAN DATA DI LABORATORIUM PATOLOGI ANATOMI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2011-2015
on
ISSN: 2303-1395
E-JURNAL MEDIKA, VOL. 7 NO.8,AGUSTUS, 2018

KARAKTERISTIK KLINIKOPATOLOGI PENDERITA KANKER SERVIKS UTERI BERDASARKAN DATA DI LABORATORIUM PATOLOGI ANATOMI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2011-2015
Bintang Dwi Oktaviani1, Ni Putu Sriwidyani2, I Wayan Juli Sumadi3 1Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2Bagian Patologi Anatomi FK Unud/RSUP Sanglah Denpasar bintang.dwi09@gmail.com
ABSTRAK
Kanker serviks uteri adalah tumor ganas yang berasal dari epitel leher rahim. Kanker serviks uteri merupakan kanker terbanyak kedua yang ditemukan pada wanita. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik pasien kanker serviks uteri di RSUP Sanglah yang merupakan rumah sakit rujukan di Bali. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif retrospektif yaitu menggunakan data sekunder dari arsip pemeriksaan histopatologi di Laboratorium Patologi Anatomi RSUP Sanglah Denpasar dari 1 Januari 2011 sampai 31 Desember 2015. Data klinikopatologi diperoleh dari informasi klinis pada formulir permintaan pemeriksaan histopatologi serta diagnosis hasil pemeriksaan histopatologi.Terdapat 574 pasien perempuan yang terdiagnosis kanker serviks uteri. Prevalensi umur tersering pada kelompok umur 40-49 tahun (39,1%), gejala klinis tersering perdarahan pervaginam (36,2%), tipe histopatologi tersering squamosa sel carcinoma (68,6%), dan stadium tersering stadium I-II (26%). Kanker serviks uteri di RSUP Sanglah Denpasar paling sering terjadi pada wanita usia menengah dengan keluhan perdarahan pervagina, tipe squamous cell carcinoma, dan pada stadium awal. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai dasar penelitian lebih lanjut untuk mengetahui kanker serviks uteri di Bali.
Kata kunci: kanker serviks uteri, klinikopatologi, Bali, angka prevalensi.
ABSTRACT
Cervical cancer is a malignant tumor arising from epithelial layer of the uterine cervix. This cancer is the second most common cancer in female. This study was conducted to determine the characteristics of cervical cancer patients at Sanglah General Hospital, a referral hospital in Bali. This was a descriptive retrospective study using secondary data from of histopathological archive in the Anatomical Pathology Laboratory Sanglah General Hospital from January 1st 2011 until December 31th 2015. Clinicopathological data was from clinical information in histopathological request form and diagnosis from histopathological report. There were 574 female patients that diagnosed with cervical cancer. The most frequent cervical cancer occurred in 40-49 year old women (39.1%), the most common clinical symptom wass vaginal bleeding (36.2%), the most frequent histopathology type was squamous cell carcinoma (68.6%), and mostly occurred in stage I-II (26%). Cervical cancer in Sanglah General Hospital mostly occurs in middle age, frequent with vaginal bleeding symptom, squamous cell carcinoma type, and early stage. The result of this study can be used as the basis for further research in cervical cancer in Bali.
Keywords: cervical cancer, clinicopathology, bali, prevalence rate.
PENDAHULUAN
Penyakit tidak menular merupakan penyebab utama kematian secara global dan salah satunya kanker yang menunjukkan angka kematian sebesar 27%.1 Dari seluruh kanker ini, kanker serviks uteri yang banyak menyebabkan kematian pada wanita, di dunia maupun di Indonesia. Kanker serviks uteri adalah tumor ganas yang mengenai lapisan permukaan epitel dari leher rahim. Sel-sel permukaan epitel tersebut mengalami penggandaan dan berubah sifat tidak seperti sel yang normal. Salah satu penyebabnya adalah Human
Papiloma Virus (HPV) tipe onkogenik yang tertular melalui hubungan seksual.2 Sampai saat ini kanker serviks uteri menimbulkan morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Di negara maju angka kejadian kanker serviks uteri 4% dari seluruh kejadian kanker pada wanita, sedangkan di negara sedang berkembang, misalnya di Asia Selatan dan Asia Tenggara angka tersebut mencapai diatas 15 %.3
Menurut data Globacan tahun 2012 perkiraan 528.000 kasus baru dan sekitar 266.000 kematian akibat kanker serviks

uteri. Hampir sembilan dari sepuluh (87%) kematian kanker serviks uteri terjadi didaerah yang kurang berkembang.4
Di Bali, angka kejadian kanker serviks uteri mencapai 43 orang per 100 ribu penduduk, atau sekitar 0,89% dan 3,9 juta penduduk Bali dan sebanyak 553 ribu wanita usia subur (WUS) termasuk kelompok berisiko.5 Sedangkan kasus kanker serviks di Kota Denpasar pada tahun 2009 sebanyak 703 orang.6 Kanker serviks uteri merupakan penyakit kanker paling umum kedua yang biasa diderita perempuan berusia 20-55 tahun.5
Laboratorium Patologi Anatomi RSUP Sanglah Denpasar merupakan salah satu Laboratorium Patologi Anatomi rujukan di Bali yang juga menerima rujukan pemeriksaan histopatologi dari rumah sakit daerah di Bali. Selain jumlah kasus, diperoleh juga beberapa informasi tentang data epidemiologi dan karakteristik pasien, yang selanjutnya dapat dipergunakan untuk melihat besarnya masalah kesehatan, perencanaan manajemen pasien mulai dari preventif, kuratif, sampai rehabilitatif, perencanaan fasilitas kesehatan, penetapan rencana kebijakan dibidang kesehatan, dan lain lain. Berdasarkan latar belakang
tersebut peneliti ingin melakukan penelitian terkait karakteristik klinikopatologi penderita kanker serviks uteri berdasarkan data di Laboratorium Patologi Anatomi RSUP Sanglah Denpasar pada tahun 2011 sampai 2015.
BAHAN DAN METODE
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif restrospektif yang dilakukan di Laboratorium Patologi Anatomi RSUP Sanglah Denpasar. Variabel dalam penelitian ini adalah umur, gejala klinis, tipe histopatologi, stadium tumor. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari arsip pemeriksaan histopatologi di Laboratorium Patologi Anatomi RSUP Sanglah Denpasar dari 1 Januari 2011 sampai 31 Desember 2015. Data klinikopatologi diperoleh dari informasi klinis pada formulir permintaan pemeriksaan histopatologi serta diagnosis hasil pemeriksaan histopatologi.
HASIL
Pasien kanker serviks uteri yang tercatat dalam formulir pemeriksaan histopatologi di Laboratorium Patologi Anatomi RSUP Sanglah selama 5 tahun yaitu sebanyak 574 orang. (Diagram 1)

Diagram 1 Jumlah Kasus Kanker Serviks Uteri di Lab PA RSUP Sanglah Tahun 2011-2015

Prevalensi kanker serviks uteri berdasarkan variabel klinikopatologi selama rentang
tahun 2011-2015 disajikan pada diagram berikut. (Diagram 2, 3, 4, dan 5)

■ Ada data
■ Tidak ada data
Diagram1.1 Distribusi Jumlah Kasus Berdasarkan Umur yang Tercatat Dalam Data Histopatologi
■ <20 ■ 20-29 ■ 30-39 ■ 40-49 ■ 50-59 ■ 60-69 ■ ≥70

Diagram 2 Jumlah Kasus Kanker Serviks Uteri di RSUP Sanglah Tahun 2011-2015
Berdasarkan Kelompok Umur
Tabel 3. Distribusi Gejala Klinis Pasien Kanker Serviks Uteri di RSUP Sanglah Denpasar Tahun 2011-2015
Gejala Klinis |
Jumlah kasus |
Persentase (%) |
Keputihan |
28 |
4,9 |
Perdarahan pervaginam |
208 |
36,2 |
Sakit perut bagian bawah |
5 |
0,9 |
Keputihan dan perdarahan pervaginam |
16 |
2,8 |
Keputihan dan sakit perut bagian bawah |
1 |
0,2 |
Sakit perut bagian bawah dan perdarahan |
3 |
0,5 |
pervaginam Keputihan, perdarahan pervaginam dan sakit |
2 |
0,3 |
perut bagian bawah Tidak ada data |
311 |
54,3 |
Jumlah |
574 |
100 |
Tabel 4. Distribusi Tipe Histopatologi Pasien Kanker Serviks Uteri di RSUP Sanglah Denpasar Tahun 2011-2015
Tipe Histopatologi |
Jumlah kasus |
Persentase (%) |
Squamosa cell carcinoma |
394 |
68,6 |
Adenocarcinoma |
95 |
16,6 |
Adenosquamous cell |
52 |
9,1 |
carcinoma | ||
Tipe lain |
33 |
5,7 |
Jumlah |
574 |
100 |
Tabel 5. Distribusi Stadium Tumor Pasien Kanker Serviks Uteri di RSUP Sanglah Denpasar Tahun 2011-2015
Stadium tumor |
Jumlah kasus |
Persentase (%) |
Stadium I-II |
149 |
26 |
Stadium III-IV |
85 |
14,8 |
Tidak ada data |
340 |
59,2 |
Jumlah |
574 |
100 |

PEMBAHASAN
Jumlah pasien kanker serviks uteri setiap tahunnya semakin meningkat, terlihat pada tahun 2011 sebanyak 102 kasus, 2012 sebanyak 99 kasus, 2013 sebanyak 89 kasus, 2014 sebanyak 136 kasus dan 2015 sebanyak 148 kasus. Peningkatan jumlah kasus yang tercatat pada rentang tahun 2011 sampai 2015 dapat disebabkan karena terjadi peningkatan insiden kanker serviks uteri di Bali atau adanya perubahan kebijakan manajemen kesehatan yang memungkinkan akses ke fasilitas layanan kesehatan yang lebih baik.
Berdasarkan diagram 2 jumlah kasus kanker serviks uteri berdasarkan kelompok umur terdapat 553 pasien dari 574 kasus yang tercatat pada formulir
pemeriksaan histopatologi, diketahui bahwa umur yang terbanyak yaitu kelompok umur 40-49 tahun sebanyak 216 orang (39,1%) dan umur yang terendah yaitu kelompok umur 20-29 tahun sebanyak 16 orang (2,9%) dan kelompok umur <20 tahun tidak pernah ditemukan kasus kanker serviks uteri. Penelitian ini sejalan dengan Ndamba dkk7 ditemukan kelompok umur terbanyak 40-49 sebesar 578 (27,28%). Umur merupakan salah satu faktor risiko kejadian kanker serviks uteri, semakin bertambah umur maka semakin meningkatnya risiko terjadinya kanker serviks uteri, meningkatnya risiko kanker serviks uteri pada usia lanjut merupakan lamanya waktu pemaparan terhadap karsinogen8, selain itu ketika wanita
Il—∖z^∖ λ ∣directoryof
OPEN ACCESS L√V√∕—JOURNALS
berumur 35 tahun letak epitel skuamocolumnar junction yang sebelumnya berada di serviks bagian luar menjadi di dalam kanalis serviks uteri, dimana pertautan antara epitel ini cenderung mudah mengalami proliferasi dan bila tidak terkendali dapat terjadi displasia sel yang pada suatu saat dapat menuju ke arah keganasan.9
Berdasarkan Tabel 3, diketahui bahwa pasien kanker serviks uteri yang datang ke RSUP Sanglah dengan ada gejala sebanyak 263 orang dari 574 kasus. Gejala klinis yang ditemukan paling banyak adalah perdarahan pervaginam sebanyak 208 orang (36,2%). Penelitian ini sejalan dengan Prandana dkk10 di RSUP H. Adam Malik yang mengatakan perdarahan pervaginam sering membuat pasien datang ke rumah sakit sebanyak 269 orang (77,9 %), namun terdapat perbedaan menurut Fotra dkk11 gejala yang sering membuat pasien datang adalah nyeri perut bagian bawah sebanyak 214 orang (25,1%). Gejala klinis sangat mempengaruhi kondisi pasien untuk datang ke rumah sakit, selama gejala yang tidak mengganggu pasien tidak akan memeriksaan dirinya ke rumah sakit atau pelayanan kesehatan yang lain.
Berdasarkan Tabel 4, didapatkan tipe histopatologi pasien kanker serviks uteri yang sering ditemukan squamosa cell carcinoma sebanyak 394 orang (68,6%). Terdapat tipe lain yang sesuai dengan tabel FIGO yaitu Condylomatous carcinoma, Poorly differentiated carcinoma,
Neuroendokrin tumor, Undifferentiated carcinoma dan Small cell carcinoma. Penelitian ini sejalan dengan Fajriah12 di RSUD Banda Aceh yang mengatakan gambaran histopatologi yang sering ditemukan adalah karsinoma skuamosa sebanyak (77,3%). Menurut literatur, tipe histopatologi yang paling sering ditemukan pada pasien kanker serviks uteri adalah squamous cell carcinoma dan diikuti dengan adenocarsinoma. Kedua tipe ini akan berkembang menjadi lesi prekursor khusus. Tipe yang jarang ditemukan adenoid cystic carcinoma dan small-cell carcinoma.13
Berdasarkan Tabel 5, didapatkan stadium tumor pasien kanker serviks uteri
terbanyak pada stadium I-II sebanyak 149 orang (26%) dan terendah stadium III-IV sebanyak 85 orang (14,8%). Penelitian ini serupa dengan Lasut dkk14 di RSUP Prof.DR.R.D.Kandou dan Hasibuan1 di RSUD Pekanbaru mengatakan stadium tertinggi IIB sebanyak 10 kasus (25%) dan stadium II 50 kasus (45,5%) . Stadium klinis pasien merupakan salah satu faktor yang menjadi prognosis dari kanker serviks uteri, berdasarkan data diatas pasien yang datang ke RSUP Sanglah Denpasar sebagian besar stadium awal ini berarti pasien datang untuk mencari pertolongan saat sudah mengalami keluhan.
SIMPULAN
Kanker serviks uteri di RSUP Sanglah Denpasar frekuensinya cukup sering. Kanker ini paling sering terjadi pada wanita usia menengah dengan keluhan perdarahan pervagina, tipe squamous cell carcinoma, dan pada stadium awal. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai dasar penelitian lebih lanjut untuk mengetahui kanker serviks uteri di Bali.
Daftar Pustaka
-
1. Hasibuan, K.N., Rasmaliah, Jemadi.
Karakteriktik Penderita Kanker Serviks yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Pekanbaru Tahun 2011-2013.
Departemen Epidemiologi FKM USU. 2013.
-
2. Batas A., Mongan S., Mewengkang M. Pengetahuan dan Sikap Wanita Mengenai Kanker Serviks dan Pap Smear Di RSU Hermana Lembean Bulan November- Desember Tahun 2013. Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi. 2013.
-
3. Astuti F.D., Baharuddin, Suarnianti. Analisis Karakteristik Penderita Karsinoma Serviks Di RSUP Wahidin Sudirohusodo Makasar. STIKES Nani Hasanuddin Makasar. 2012; 1(3) : 2301721.
-
4. International Agency for Research on Cancer (IARC) / WHO. GLOBOCAN 2012: Estimated cancer incidence,
mortality, and prevalence worldwide in 2012. 2012. Diakses melalui

http://globocan.iarc.fr/Pages/fact_sheets _population.aspx pada tanggal 16 Agustus 2016.
-
5. Darayani M.D., Sumawati N.M.R. Hubungan Umur dengan Kejadian CA Serviks Di Laboratorium Patologi Anatomi RSUP Sanglah. STIKES Bina Usada Bali. 2012; 2(2):1-6
-
6. Dinas Kesehatan Kota Denpasar.
Laporan Tahunan Program Kesehatan Keluarga Bidang Bina Kesehatan
Masyarakat. Denpasar: Dinas Kesehatan Kota Denpasar. 2010.
-
7. Ndamba, E., Paul, J., Charlotte, T. N., Manga, O., Jules, L., Godefroy, S., Alan, H. Epidemiological and Histological Profile of Cervical Cancer in Cameroon: About 2078 Cases, (March). 2016; 232–239.
-
8. Ardiana, O.P., Utami, T., Apriliani, I. Gambaran Faktor Risiko Wanita Dengan Kanker Serviks di RSUD Margono Soekarjo Purwokerto Periode 1 Januari-31 Desember 2010. Purwokerto : Jurnal Kebidanan STIKES. 2012.
-
9. Wardhani, H.A., Noetmainnah, S., Yazid, N. Hubungan Kejadian Carcinoma Cervicis Uteri Dengan Umur, Status Perkawinan dan Paritas di
RSUP DR Kariadi Semarang Periode Januari-Maret 2011. Semarang : Jurnal Kedokteran Muhammadyah.
2013;1(2):42-48
-
10. Prandana, D. A., Rusda, M. Pasien Kanker Serviks di RSUP H . Adam Malik Medan Tahun 2011 Cervical Cancer Patients in RSUP H . Adam Malik Medan 2011, 1(2), 2011–2014.
-
11. Fotra, R., Gupta, S., & Gupta, S.
Sociodemographic Risk Factors For Cervical Cancer In Jammu Region of Jand K State Of India First Ever Report From Jammu. 2014; 9(1), 105–110.
http://doi.org/10.5958/2250-0138.2014.00018.2
-
12. Fajriah., Apriliana, R. Distribusi Gambaran Histopatologi Pasien Kanker Serviks Uteri di RSUD DR. Zainoel Abidin Banda Aceh. Banda Aceh : Jurnal Kedokteraran Syiah Kuala. 2013;1:1-5
-
13. Lax S. Histopathology Of Cervical Precursor Lesion and Cancer. Acta Dematoven APA. 2011; 20(3):125-133
-
14. Lasut, E., Rarung, M., Suparman, E. Karakteristik Penderta Kanker Serviks di BLU RSUP Prof DR. R.D.Kandou. Universitas Sam Ratulangi : Jurnal eclinic. 2015; 3(1):83-86
6
Discussion and feedback