ISSN: 2303-1395                         E-JURNAL MEDIKA, VOL. 7 NO.8,AGUSTUS, 2018

Il—γλ λ directoryof

OPEN ACCESS

I ∕V>∕—JOURNALS

PERBEDAAN ZONA WAKTU BERKORELASI POSITIF DENGAN LAMA JET LAG PADA

WISATAWAN ASING YANG BERKUNJUNG KE BALI

Stefanus Soewito Sutanto1, I Putu Eka Widyadharma2, Kumara Tini2 1Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2Departemen Neurologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana/RSUP Sanglah, Denpasar, Bali

ABSTRAK

Jet lag merupakan gangguan tidur yang muncul akibat dari perpindahan zona waktu yang terlalu cepat bagi circadian rhythm untuk beradaptasi. Kegagalan circadian rhythm untuk beradaptasi dikarenakan tubuh manusia sudah terbiasa dengan jadwal terang dan gelap pada zona waktu tempat tinggal dan harus beradaptasi pada saat berpergian lintas zona waktu dengan jadwal terang dan gelap tempat tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan apakah perbedaan zona waktu berkorelasi positif dengan lama jet lag pada wisatawan asing yang berkunjung ke Bali.Jenis penelitian ini adalah analitik dengan rancangan potong lintang (cross sectional) analitik untuk mengetahui korelasi antara perbedaan zona waktu dengan lama jet lag. Dilanjutkan dengan uji korelasi dengan skala numerik yaitu uji parametric pearson bila data berdistribusi normal, apabila data tidak berdistribusi normal maka akan digunakan uji spearman. Median perbedaan zona waktu sebesar 3.5 jam dengan data minimum 1 jam dan maksimum 13 jam sedangkan median lama penerbangan sebesar 12.5 jam dengan data minimum 3 jam dan data maksimum 30 jam. Sebagai kesimpulan bahwa perbedaan zona waktu berkorelasi sedang positif dengan lama jet lag pada wisatawan asing yang berkunjung ke Bali.

Kata kunci: Jet Lag, Zona Waktu, Lama Penerbangan, Wisatawan Asing, Bali

ABSTRACT

Jet lag is a sleep disorder that emerges as a consequence of the displacement of the time zone that is too fast for the circadian rhythm to adapt. The circadian rhythm of the human body is already accustomed to the light and dark schedule in the time zone of residence and must adapt to the destination’s light and dark schedule when traveling across time zones causes the failure to adapt. This study’s purpose is to prove whether the time zone difference is positively correlated with duration of jet lag on foreign tourists visiting Bali. This type of research is analytic with cross sectional (cross-sectional) analytic design to determine the correlation between the differences of time zone with duration of jet lag. Followed by correlation test with a numerical scale that is Pearson parametric test when the distribution of data is normal, if the data is not normal therefore Spearman test will be used. The median time zone differences are 3.5 hours with a minimum data of 1 hour and a maximum of 13 hours while the median duration of flight is 12.5 hours with a minimum data of 3 hours and a maximum of 30 hours. Statement of conclusion: the difference in time zones was positively correlated with duration of jet lag on foreign tourists that visits Bali.

Keywords: Jet Lag, Time Zone, Duration of Flight, Foreign Tourists, Bali

Il——∖ λ directoryof OPEN ACCESS IJOURNALS

PENDAHULUAN

Jet Lag merupakan kondisi yang tidak sinkronis dengan gangguan ritme sirkadian normal, disebabkan karena perjalanan cepat melewati beberapa zona waktu.1 Perbedaan zona waktu dan lama penerbangan merupakan faktor risiko dari jet lag.2 Prevalensi dari gangguan jet lag masih belum diketahui. Sebuah studi menyebutkan bahwa dari 500 orang yang berpergian dilaporkan memiliki prevalensi tinggi dari gejala jet lag, termasuk gangguan tidur (78%), lelah di siang hari (49%), gangguan fungsi mental (26%), gangguan gastrointestinal (24%), dan iritabilitas (18%).3 Orang yang sudah mengalami insomnia lebih mudah mendapatkan gangguan jet lag.3

Tingkat keparahan dari jet lag juga tergantung pada beberapa hal ini, yaitu arah penerbangan ke timur atau barat, usia, paparan cahaya, hilangnya waktu     tidur     selama     penerbangan,

ketidaknyamanan di pesawat, dan konsumsi alkohol atau kafein yang berlebihan selama penerbangan.4 Dampak dari jet lag meliputi gangguan rencana perjalanan dan mengurangi kenyamanan pada wisatawan.

Penelitian ini memiliki tujuan utama yakni untuk meneliti apakah perbedaan zona waktu berkorelasi positif dengan lama jet lag pada wisatawan asing yang berkunjung ke Bali.

BAHAN DAN METODE

Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan rancangan ptong lintang. Penelitian akan dilaksanakan di beberapa tempat pariwisata yaitu di daerah Kuta, Sanur, dan Nusa Dua. Waktu penelitian adalah bulan Maret – September 2015 dengan menggunakan kuisionair

Populasi pada penelitian ini adalah wisatawan asing yang berkunjung ke Bali di daerah Kuta, Sanur, dan Nusa Dua yang memenuhi kriteria inklusi yakni: wisatawan asing yang berkunjung ke Bali dan bersedia menjadi subjek penelitian atau menjadi responden, sedangkan kriteria eksklusi yakni: responden memiliki riwayat insomnia.

Untuk menggambarkan karakteristik dan distribusi sampel dilakukan analisis data secara bertahap yaitu dengan analisis deskritif menggunakan tabel diikuti dengan analisis bivariat menggunakan uji korelasi untuk skala

numerik yaitu uji pearson bila data berdistribusi normal, apabila data tidak berdistribusi normal maka akan digunakan uji spearman.

HASIL

Berdasarkan Tabel 1 yang mengalami jet lag sebanyak 21 (70%) dan yang tidak mengalami jet lag adalah 9 (30%). Kelas tempat duduk pesawat dibagi menjadi dua variabel yaitu kelas ekonomi dengan jumlah 24 (80%) dan kelas bisnis dengan jumlah 6 (20%). Responden yang mengonsumsi alkohol atau kafein sebanyak 9 (30%) dan yang tidak mengonsumsi sebanyak 21 orang atau 70%.

Berdasarkan tabel 2, terdapat korelasi signifikan lemah antara perbedaan zona waktu dengan kejadian jet lag (r=0,571; p=0,001). Lama

penerbangan memiliki korelasi signifikan sedang dengan kejadian jet lag (r=0,675; p<0,001).

PEMBAHASAN

Berdasarkan analisis bivariat yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian sesuai dengan hipotesis awal yang telah diajukan dimana perbedaan zona waktu berkorelassi sedang positif dengan lama jet lag pada wisatawan asing yang berkunjung ke Bali. Jet lag merupakan gangguan tidur yang terjadi akibat dari perpindahan zona waktu yang terlalu cepat untuk circadian rhythm beradaptasi.2 Sama juga seperti yang diungkapkan oleh Rose dimana perbedaan zona waktu akan membuat seseorang mengalami jet lag apabila melalui 3 atau lebih zona waktu.5 Waterhouse juga menyebutkan bahwa jet lag akan muncul apabila melakukan penerbangan melalui 3 atau lebih zona waktu.6

Hasil yang didapatkan sama dengan teori yang digunakan oleh Sack dimana perbedaan zona waktu dapat menjadi faktor risiko dari jet lag dimana semakin banyak perbedaan zona waktu yang didapatkan dari sebuah penerbangan ke tempat tujuan semakin tinggi juga kemungkin seseorang mengalami jet lag.2

Waterhouse juga mengungkapkan bahwa pada pejalanan jauh tanpa adanya perpindahan zona waktu secara cepat juga dapat menyebabkan gejala seperti jet lag namun yang membedakan adalah apabila gejala menghilang setelah tidur malam dengan kualitas yang baik. Sehingga

DIRECTORY OF OPEN ACCESS JOURNALS

perpindahan zona waktu secara cepat pada jet lag merupakan faktor penting.6

Variabel lama penerbangan juga menjadi salah satu faktor risiko dari jet lag. Berdasarkan Tabel 2 dapat disimpulkan bahwa lama penerbangan

berkorelasi tinggi positif dengan lama jet lag pada wisatawan asing yang berkunjung ke Bali.

Tabel 1. Karakteristik Data Responden

Variabel

Frekuensi                    %

Usia (Median (Min-max)) (tahun) Jenis Kelamin

Laki-laki

Perempuan

Jet lag

Ya

Tidak

Arah Penerbangan

Barat

Timur

Kelas Tempat Duduk Pesawat

Kelas Ekonomi

Kelas Bisnis

Mengonsumsi Alkohol atau Kafein

Ya

Tidak

31,5 (19-61)                      -

14                        46,7

16                         53,3

21                        70

9                        30

15                         50

15                         50

24                       80

6                        20

9                        30

21                        70

Tabel 2. Korelasi Faktor Perbedaan Zona Waktu dan Lama Penerbangan dengan Lama Jet Lag

Variabel

Median (jam)

Minimum-Maximum (jam)

r

p*

Perbedaaan Zona

3,5

1-13

0,571

0,001

Waktu

Lama Penerbangan

12,5

3-30

0,675

<0,001

DOAJ


*bermakna jika p<0,05

Sack mengungkapkan bahwa lama penerbangan menjadi salah satu faktor yang harus diperhitungkan pada kejadian jet lag. Semakin lama suatu penerbangan semakin tinggi juga kemungkinan wisatawan kelelahan dalam perjalanan yang dapat meningkatkan surasi dari proses penyembuhan jet lag.2

Teori yang diungkapkan oleh Waterhouse juga sama dengan hasil dari penelitian bahwa lama penerbangan berkorelasi positif dengan lama jet lag namun lama perjalanan tidak berdiri sendiri, namun ada faktor lain yang mempengaruhi. Faktor lain yang mempengaruhi dapat berupa waktu dari keberangkatan, arah penerbangan, dan kecepatan tubuh untuk mengatur ritme sirkadian.7

sehingga perbedaan zona waktu dapat menjadi faktor risiko lama jet lag.

SIMPULAN

Didapatkan korelasi positif sedang antara perbedaan zona waktu dengan lama jet lag,

I—∖s—∖ λ  Idirectoryof

OPEN ACCESS

I_/U/—∖U JOURNALS

DAFTAR PUSTAKA

  • 1.    Dorland, W.A.N. 2007. Kamus Kedokteran Dorland. Edisi 31. Singapore: Elsevier (Singapore) Pte Ltd.

  • 2.    Sack, R.L. 2010. Jet Lag. N Engl J Med 2010;362:440-7.

  • 3.    Avidan, A.W., Barkoukis T.J. 2012. Review of Sleep Medicine. Edisi 3. Philadelphia: Elsevier Inc. 2012.

  • 4.    Kolla BP, Auger RR. 2011. Jet lag and shift work sleep disorders: how to help reset the internal clock. Cleve Clin J Med. 2011;78(10):675-84.

  • 5.    Rose D.M., Jung D., Parera D., Konietzko J. 1999. Time zone shifts and jet lag after long-distance flights. Z Arztl Fortbild Qualitatssich. 1999 Oct;93(7):485-90.

  • 6.    Waterhouse J., Reilly T., Atkinson G., Edwards B. 2007. Jet lag: trends and coping strategies. Lancet 2007 : 369 : 1117-29

  • 7.    Waterhouse J., Reilly T., Atkinson G. 1997. Jet-lag. Lancet 1997 : 350 : 1609-14.

4

http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum