Jurnal Destinasi Pariwisata                                             p-ISSN: 2338-8811, e-ISSN: 2548-8937

Vol. 6 No 2, 2018

Strategi Pengembangan The Ogoh-Ogoh Bali Collection Sebagai Atraksi Wisata

Pendukung Di Kawasan Daya Tarik Wisata Pura Taman Ayun, Kabupaten Badung

Saldana Devin Ayu Norastika a,1, I Putu Anom a,2

1[email protected] , 2[email protected]

aProgram Studi S1 Destinasi Pariwisata, Fakultas Pariwisata, Universitas Udayana,Jl. Dr. Goris 7, Denpasar, 80232

Abstract

Gallery Ogoh – ogoh in Yadnya Museum is a collection of objects og various shapes ogoh – ogoh. The building gallery ogoh – ogoh is right beside the Taman Ayung, Mengwi. Gallery ogoh – ogoh is very usefull for tourists who did not get to see ogoh – ogoh during Nyepi day. So they are more enjoyable to see anytime the uniqueness of ogoh – ogoh itself.

Application concept Museum is an essential componenr to be used as a benchmark to improve the quality and facilities at gallery ogoh – ogoh as a tourist attraction. This study aims to anlyze the applictions concept museum on gallery ogoh – ogoh for tourist attraction. Data was collected through observation, unstructured interviews, literature study and documentation. Determination techniques informant / sample is purposive. For the determination of the sample using sample implementation analysis”, by taking the example of the best museums in Bali as a benchmark to be used as an example of a concept that will be applied to the gallery ogoh- ogoh as a tourist attraction.

The concept of the museum which was applied to the gallery ogoh- ogoh seen from the standard guidelines of founding a museum, so it can be explained from any related components. As a tourist attraction gallery ogoh - ogoh has had 1) Attractions (Attractions) is good, 2) Accessibility (accessibilities) is enough, 3) Amenities or facilities(suit) is enough, 4)Ancillaryservices namely tourism organizations required for tourist services ares till not good.

The results of this study also provides recommendations to the manager gallery ogoh- ogoh to improve facilities and quality as an attraction that can be presented to tourists.

keyword: ogoh – ogoh, concept museum, tourist attraction

  • 1.    PENDAHULUAN

Pariwisata lebih banyak dikenal sebagai suatu kegiatan yang hanya bersenang-senang, maka kemudian pembangunan pariwisata dan pengelolaannya cenderung sebatas pembukaan lahan yang belum tentu melestarikan ekosistem alami, pengadaan atraksi wisata buatan yang mungkin hanya bersifat sementara, bahkan seringkali promosi yang dikemas membohongi publik, dan hasilnya hanya untuk investor tanpa ada kontribusi yang cukup berarti bagi ekonomi masyarakat lokal.

Lantas strategi pengelolaan pun tidak diperhatikan dan dibiarkan berjalan begitu

saja. Apabila pengunjung sudah bosan, destinasi atau tujuan wisata menjadi sepi, lantas destinasi tersebut ditelantarkan, tidak diurus dan terbengkalai. Lambat laun akan rusak dan akhirnya sia-sia. Apabila pariwisata hanya dimaknai sebagai kegiatan piknik, berpergian ke suatu daerah wisata, untuk melepas kejenuhan akan rutinitas hari-hari dan sekaligus menikmati keindahan tempat tersebut. Maka asumsi yang amat sangat sederhana ini akan berpengaruh terhadap partisipasi dan dukungan masyarakat terkait pengembangan pariwisata. Masyarakat dengan paradigma sederhana mengenai pariwisata kemudian akan mendukung

pengembangan pariwisata terkait sebatas menerima keberadaan objek wisata, namun apabila dilibatkan dalam perencanaan, pembangunan hingga pengelolaan, masyarakat lokal akan sulit memberi dukungan karena tidak sepenuhnya mengerti apa dan bagaimana pariwisata yang sebenarnya, bahwa pariwisata adalah industri jasa yang kompleks dan memiliki dampak positif maupun negatif.

Salah satu tujuan wisata budaya yang sangat kental dan terkenal di dunia adalah Bali. Bali merupakan daerah tujuan para wisatawan yang kagum akan keindahan alam serta budayanya. Terdapat salah satu wisata budaya yang perlu diperhatikan di Bali yaitu ogoh–ogoh. Ogoh–ogoh memiliki cerita sejarah di setiap boneka raksasa yang dibuat.

The Ogoh-Ogoh Bali Colletion yang berlokasi di Museum Manusa Yadnya Pura Taman Ayun merupakan tempat benda koleksi dari berbagai bentuk ogoh-ogoh. The Ogoh-Ogoh Bali Collection ada sejak dua tahun yang lalu yang didirikan oleh seorang pencinta seni. Gedungnya berada tepat di samping Taman Ayun Mengwi yang memiliki koleksi sekitar 24 buah patung ogoh- ogoh. The Ogoh-Ogoh Bali Collection ini sangat bermanfaat bagi para wisatawan yang tidak sempat melihat pawai ogoh-ogoh pada saat Hari Raya Nyepi, sehingga mereka lebih leluasa untuk melihat langsung keunikan dari ogoh-ogoh itu sendiri. Dengan wacana ini

alasan mendasar peneliti adalah keinginan seni ogoh-ogoh ini dapat di lestarikan dari sekarang dengan isu yang ada bahwa pawai ogoh-ogoh akan di tiadakan (wawancara pendahuluan : bapak Nyoman Martawan, pengelola The Ogoh–Ogoh Bali Collection 2015), maka para pemuda – pemuda masih dapat mengapresiasikan kesenian mereka dengan mengoleksi hasil karyanya di The Ogoh–Ogoh Bali Collection, serta semua wisatawan dapat menikmati keindahan seni boneka raksasa ogoh-ogoh dengan leluasa tanpa harus menanti malam sebelum Hari Raya Nyepi, demikian juga biaya yang digunakan untuk pembuatan ogoh–ogoh tidak terbuang sia-sia sehingga harus ada upaya pengembangan pengelolaan The Ogoh–Ogoh Bali Collection sebagai atraksi wisata pendukung di kawasan daya tarik wisata Pura Taman Ayun.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu:

  • 1.    Apa potensi yang dimiliki The Ogoh-Ogoh Bali Collection sebagai atraksi wisata pendukung di kawasan daya tarik wisata Pura Taman Ayun?

  • 2.    Bagaimana strategi pengembangan The Ogoh–Ogoh Bali Collection sebagai atraksi wisata pendukung di kawasan daya tarik wisata Pura Taman Ayun?

  • 2.    Sekilas The Ogoh-Ogoh Bali Collection

The Ogoh-Ogoh Bali Collection merupakan sebuah tempat yang didedikasikan untuk melestarikan salah satu tradisi Bali yaitu ogoh-ogoh. Tempat ini menyimpan sekitar 24 buah ogoh-ogoh dari berbagai daerah di Bali khususnya Kabupaten Badung. The Ogoh-Ogoh Bali Collection terletak di jalan Yodhya, Banjar Pande Mengwi Badung, Bali. Tepatnya di dalam kompleks Museum Manusa Yadnya yang masih dalam kawasan daya tarik wisata Pura Taman Ayun. Tempat ini terlihat jelas dari Taman Ayun ditandai dengan spanduk besar bertuliskan The Ogoh-Ogoh Bali Colletion.

Tempat ini di kelola oleh seorang seniman asli mengwi yang bernama I Ketut Nuanda. Beliau adalah seorang pelukis di dalam kompleks Pura Taman Ayun. Beliau adalah orang pertama yang mememiliki gagasan untuk mendirikan The Ogoh-Ogoh Bali Colletion. Selama bertahun-tahun beliau berburu ogoh-ogoh untuk dijadikan koleksi di tempat ini. Akhirnya, setelah semua koleksi berhasil terkumpul dengan menggunakan biaya pribadi, beliau pun membuka secara resmi The Ogoh-Ogoh Bali Colletion pada bulan April 2012.

Gambar 1. Pengunjung The Ogoh-Ogoh Bali Collection

Alasan dibukanya tempat ini adalah untuk lebih memperkenalkan ogoh-ogoh kepada masyarakat dunia. Karena ogoh- ogoh tidak bisa dijumpai di setiap saat dan juga satu-satunya di dunia . Hanya pada saat menjelang perayaan hari Nyepi, masyarakat Bali membuat ogoh-ogoh. Di samping itu, ogoh-ogoh juga merupakan salah satu hasil karya seni yang mencakup banyak bidang kesenian seperti, seni patung, seni arsitektur, seni lukis, seni dekorasi, seni musik, seni tari dll. Sehingga dipandang sangat penting untuk memonumenkannya sebagian kecil sebagai upaya ikut melestarikan kebudayaan Bali.

Selain itu The Ogoh-Ogoh Bali Collection juga memiliki peran yang sangat penting sebagai tempat penyimpanannya. Mengingat bahwa biaya pembuatan seni patung ogoh-ogoh bernilai relatif mahal. Serta sangat jelas disini pengadaan galeri ogoh-ogoh ini dapat dikembangkan karena sesuai ajaran agama Hindu, hasil karya seni ogoh-ogoh dapat dilestarikan setelah melakukan proses ritual

tertentu dan tidak harus dibakar namun dapat didiamkan sebagai koleksi pajangan.

  • 3.    PEMBAHASAN

  • 3. 1 Potensi The Ogoh-Ogoh Bali Collection

Cooper dkk (1993) mengemukakan bahwa terdapat empat komponen yang harus dimiliki oleh sebuah daya tarik wisata, yaitu: 1) Atraksi (attractions),seperti alam yang menarik, kebudayaan daerah yang menawan dan seni pertunjukkan.

  • 2)    Aksesibilitas (accessibilities) seperti transpotasi lokal dan adanya terminal.

  • 3)    Amenitas atau fasilitas (amenities) seperti tersedianya akomodasi, rumah makan, dan agen perjalanan.

  • 4)    Ancillary services yaitu organisasi kepariwisataan yang dibutuhkan untuk pelayanan wisatawan seperti destination marketing management organization, conventional and visitor bureau.

Maka untuk dapat menjadi sebuah daya tarik wisata, The Ogoh-Ogoh Bali Collection harus memiliki masing-masing komponen 4A tersebut. Berikut ini adalah rincian dari masing-masing komponen 4A The Ogoh-Ogoh Bali Collection berdasarkan observasi dan wawancara yang telah dilakukan.

  • a.    Atraksi (Attractions)

Gambar 2. Koleksi The Ogoh-Ogoh Bali Collection

The Ogoh-Ogoh Bali Collection menyimpan 24 hasil karya patung ogoh-ogoh dari berbagai daerah seperti Bangli, Singaraja, Negara, Gianyar, dan masih banyak yang terdapat dari kota sekitar Bali. Ogoh-ogoh sendiri adalah salah satu warisan budaya yang sudah modern yang memiliki nilai seni yang sangat tinggi dilihat dari proses pembuatannya sampai dengan pertunjukan pada malam sebelum hari Raya Nyepi, hampir diseluruh desa Bali mengadakan acara mengarak ogoh-ogoh berkeliling jalan yang sebenarnya untuk melengkapi ritual pembersihan Bali menurut keyakinan masyrakat Bali khususnya umat Hindu.

  • b.    Aksesibilitas (accessibilities)

Lokasi The Ogoh-Ogoh Bali Collection ini sendiri berada di Mengwi, Badung yang berdiri di atas lahan desa adat dan berdekatan dengan Taman Ayun salah satu ikon pariwisata di Bali. Akses jalan yang ada pun sudah tertata serta berlokasi

cukup strategis karena dekat dengan terminal bus dan angkutan utama di Bali. Hal ini pun membuat The Ogoh-Ogoh Bali Collection dapat dicapai dengan semua moda tranportasi darat.

  • c.    Amenitas atau fasilitas (amenities)

Meski bangunan galeri ogoh-ogoh masih belum tertata dengan baik, namun di areal ini sudah terdapat toilet. Area pajangan galeri ogoh-ogoh juga telah memiliki area pertujukan sendratari ogoh-ogoh. Beberapa rumah makan dapat ditemui di sekitar areal daya tarik wisata Taman Ayun serta terdapat juga beberapa pedagang keliling minuman di pinggir jalan sebelum pintu masuk ke area The Ogoh-Ogoh Bali Collection. Bagi wisatawan yang ingin membawa pulang oleh-oleh, wisatawan dapat membelinya di pasar seni yang masih terdapat di dalam areal daya tarik wisata Pura Taman Ayun yang berdekatan dengan The Ogoh-Ogoh Bali Collection ini.

  • d.    Ancillary services

Ancillary services yang dimaksud adalah kelembagaan pengelola The Ogoh-Ogoh Bali Collection atau lebih jelasnya adalah pihak manajemen. Usia The Ogoh-Ogoh Bali Collection yang terbilang masih baru

mengakibatkan pengelolaanya masih sangat lemah. Hingga saat ini belum ada struktur organisasi pengelolaan yang jelas. Selain itu hanya terdapat tiga orang pihak terkait dalam pengelolaan The Ogoh-Ogoh Bali Collection tersebut.

Untuk promosi, The Ogoh-Ogoh Bali Collection ini sendiri telah memiliki website www.ogohogohbali.com. Juga sudah memiliki brosur berbahasa Inggris juga bahasa Indonesia untuk mempermudah para pengunjung mendapatkan informasi. Pihak pengelola pun sudah berkerja sama dengan beberapa travel agen untuk mengenalkan The Ogoh-Ogoh Bali Collection kepada wisatawan internasional maupun domestik.

  • 4.    Strategi Pengembangan The Ogoh-Ogoh Bali Collection

Untuk menentukan strategi pengembangan The Ogoh-Ogoh Bali Collection sebagai atraksi wisata pendukung di kawasan daya tarik wisata Pura Taman Ayun, maka langkah pertama yang harus dilakukan yaitu mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang dimiliki oleh The Ogoh-Ogoh Bali Collection, yaitu sebagai beriku:

berdiri sekitar yakni dua tahun

Tabel 1. Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal The Ogoh-Ogoh Bali Collection

No

Potensi

Variabel Daya Tarik Wisata

Identifikasi Faktor

Deskripsi Keunikan, Keindahan dan Nilai

Internal

Eksternal

1

Attractions

Kekuatan (Strength)

Peluang (Opportunity)


Potensi Budaya

Memiliki 24 buah koleksi ogoh-ogoh dari berbagai daerah di Bali dan menjadi satu-satunya galeri ogoh-ogoh di Bali.

  • a.    Satu-satunya galeri yang menyajikan ogoh-ogoh di Bali.

  • b.    Berdiri di atas lahan desa adat.

  • c.    Adanya dukungan masyarakat lokal.

Kelemahan (Weakness)

  • a.    Fasilitas penunjang pariwisata yang masih terbatas.

  • b.    Informasi dan promosi minim.

  • c.    Belum ada pihak yang ditata sebagai pengelola.

  • d.    Bahan pembuatan ogoh-ogoh cenderung tidak bertahan lama sehingga diperlukan perawatan rutin.

  • a.    Lokasi strategis di areal daya tarik wisata Pura Taman Ayun sebagai ikon pariwisata di Bali.

  • b.    Daya tarik wisata khusus yang hanya dapat ditemui di Bali.

  • c.    Akses jalan baik dan dapat dilalui berbagai jenis moda transportasi darat.

Ancaman (Threat)

  • a.    Belum terdapat paket wisata yang menjadikan The Ogoh-Ogoh Bali Collection sebagai destinasinya.

  • b.    Kurangnya minat wisatawan untuk berkunjung.

2

Accessibilities

Lokasi

Berdiri di atas lahan desa adat dan terletak strategis di areal daya tarik wisata Pura Taman Ayun

Akses Jalan

Akses jalan baik dan dapat dilalui berbagai moda transportasi darat

3

Amenities

Fasilitas penunjang pariwisata

Fasilitas penunjang pariwisata yang ada di The Ogoh-Ogoh Bali Collection masih sangat minim. Hanya tersedia fasilitas berupa toilet.

Rumah Makan

Rumah makan yang tersedia masih tergabung dalam areal daya tarik wisata Pura Taman Ayun.

Cinderamata

Wisatawan dapat membeli oleh-oleh di pasar Seni yang terdapat dalam areal daya tarik wisata Pura Taman Ayun.

4.

Ancillary Services

Organisasi Pariwisata

Belum ada pengelola khusus di The Ogoh-Ogoh Bali Collection. Namun, mendapat dukungan besar dari masyarakat lokal

Promosi

Promosi masih minim dan belum maksimal

Sumber: Data diolah dari hasil penelitian, 2015.


Dari tabel tersebut dapat terlihat faktor internal berupa kekuatan dan kelemahan serta faktor eksternal yang berupa peluang dan ancaman. Semua faktor-faktor tersebut kemudian saling disilangkan untuk mendapatkan strategi-strategi pengembangan yang sesuai bagi The Ogoh-Ogoh Bali Collection.

Berdasarkan konsep analisis SWOT, perumusan strategi dibagi menjadi 4 macam strategi yaitu:

  • 1.    Strategi SO (Strength Opportunity) yaitu menciptakan strategi yang

memaksimalkan kekuatan untuk memanfaatkan peluang.

  • 2.    Strategi WO (Weakness Opprtunity) yaitu menciptakan strategi yang meminimalisir kelemahan untuk memanfaatkan peluang.

  • 3.    Strategi ST   (Strength Threat)   yaitu

menciptakan        strategi        yang

memaksimalkan    kekuatan    untuk

mengatasi ancaman.

  • 4.    Strategi WT (Weakness Threat) yaitu menciptakan strategi yang meminimalisir kelemahan dan menghindari ancaman.

Berikut adalah hasil analisis Matriks SWOT                          tersebut:

Tabel 2. Analisis Matriks SWOT Strategi Pengembangan The Ogoh-Ogoh Bali Collection

INTERNAL

EKSTERNAL

Kekuatan (Strengths)

Kelemahan (Weaknesses)

  • 1.    Satu-satunya galeri yang menyajikan ogoh-ogoh di Bali.

  • 2.    Berdiri di atas lahan desa adat.

  • 3.    Adanya dukungan masyarakat lokal.

  • 1.    Fasilitas penunjang pariwisata yang masih terbatas.

  • 2.    Informasi dan promosi minim.

  • 3.    Belum ada pihak yang ditata sebagai pengelola.

  • 4.    Bahan pembuatan ogoh-ogoh cenderung tidak bertahan lama sehingga diperlukan perawatan rutin.

Peluang (Opportunities)

Strategi SO

Strategi WO

  • 1.    Lokasi strategis di areal daya tarik wisata Pura Taman Ayun sebagai ikon pariwisata di Bali.

  • 2.    Daya tarik wisata khusus yang hanya dapat ditemui di Bali.

  • 3.    Akses jalan baik dan dapat dilalui berbagai jenis moda transportasi darat.

  • 1.    Pengelolaan diserahkan kepada desa adat.

  • 2.    Menyusun paket wisata terintegrasi antara Pura Taman Ayun, The Ogoh-Ogoh Bali Collection dan Pasar Seni.

  • 3.    Ditetapkan sebagai salah satu daya tarik wisata unggulan di Kabupaten Badung.

  • 4.    Pemasangan papan penunjuk arah menuju The Ogoh-Ogoh Bali Collection.

  • 1.    Pengembangan fasilitas wisata bersama terintegrasi antara Pura Taman Ayun, The Ogoh-Ogoh Bali Collection dan Pasar Seni.

  • 2.    Perawatan berbagai koleksi ogoh-ogoh secara berkala oleh pengelola yang merupakan masyarakat lokal.

Ancaman (Threats)

Strategi ST

Strategi WT

  • 1.    Belum terdapat paket wisata yang menjadikan The Ogoh-Ogoh Bali Collection sebagai destinasinya.

  • 2.    Kurangnya minat wisatawan untuk berkunjung.

1. Sosialisasi terkait keberadaan The Ogoh-Ogoh Bali Collection lebih intensif.

  • 1.    Pengenalan The Ogoh-Ogoh Bali Collection kepada wisatawan yang berkunjung ke Pura Taman Ayun.

  • 2.    Paket Tiket (Tiket masuk The Ogoh-Ogoh Bali Collection yang include dengan tiket masuk Pura Taman Ayun).

Sumber: Data diolah dari hasil penelitian, 2015.

Vol. 6 No 2, 2018

Strategi pengembangan suatu daya tarik harus memperhatikan beberapa aspek sesuai pada konsep yang telah dijabarkan oleh Yoeti (1997). Maka dari itu strategi pengembangan The Ogoh-Ogoh Bali Collection sebagai daya tarik wisata yang dirumuskan pada Matriks SWOT pada sub bab sebelumnya akan dikelompokkan sesuai konsep yang telah dikemukakan oleh Yoeti (1997) yaitu sebagai berikut:

  • a.    Wisatawan

Untuk dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke The Ogoh-Ogoh Bali Collection maka sesuai dengan Matriks SWOT yang telah dijabarkan, dapat digunakan strategi SO yang kedua yaitu menyusun paket wisata terintegrasi antara Pura Taman Ayun, The Ogoh-Ogoh Bali Collection dan Pasar Seni Taman Ayun. Selain itu hal ini pun juga dapat didukung dengan strategi WT yang kedua yakni membuat paket tiket masuk ke daya tarik wisata Pura Taman Ayun dan The Ogoh-Ogoh Bali Collection. Strategi-strategi ini dibuat untuk meningkatkan kunjungan ke The Ogoh-Ogoh Bali Collection.

  • b.    Transportasi

Memiliki akses jalan ke The Ogoh-Ogoh Bali Collection sudah baik harus dimanfaatkan untuk dapat semakin memperkenalkan atraksi ini. Oleh karenanya dapat digunakan strategi SO

yang keempat yaitu pemasangan papan penunjuk arah menuju The Ogoh-Ogoh Bali Collection.

  • c.    Atraksi

Atraksi wisata The Ogoh-Ogoh Bali Collection terkesan masih lemah dalam pengelolaannya. Oleh karena itu strategi yang sesuai yaitu strategi SO yang ketiga yaitu dengan menetapkannya sebagai daya tarik wisata unggulan di Kabupaten Badung. Setelah ditetapkan maka pengelolaannya pun harus memanfaatkan sumber daya manusia lokal sesuai strategi SO yang pertama yakni pengelolaan yang dilakukan oleh desa adat. Selain itu untuk menjaga atraksi ini agar terus berlanjut maka diperlukan juga strategi WO yang kedua yaitu perawatan rutin terhadap semua koleksi ogoh-ogoh di The Ogoh-Ogoh Bali Collection.

  • d.    Fasilitas Pelayanan

Minimnya fasilitas penunjang pariwisata di The Ogoh-Ogoh Bali Collection dapat disiasati dengan strategi WO yang pertama yaitu dengan mengembangkan fasilitas wisata bersama antara Pura Taman Ayun, The Ogoh-Ogoh Bali Collection dan Pasar Seni Taman Ayun. Pengembangan fasilitas pariwisata semacam ini akan lebih efektif dan efisien dilakukan pada daya tarik wisata yang baru dikembangkan dengan daya

Vol. 6 No 2, 2018

tarik wisata yang sudah stabil dalam hal dana operasionalnya.

  • e.    Informasi dan Promosi

Untuk memaksimalkan informasi dan promosi The Ogoh-Ogoh Bali Collection maka dapat dilakukan dengan strategi ST yaitu mensosialisasikan The Ogoh-Ogoh Bali Collection lebih intensif serta strategi WT yang pertama yaitu memperkenalkan The Ogoh-Ogoh Bali Collection kepada pengunjung Pura Taman Ayun. Kedua strategi ini sangat berperan dalam mempromosikan The Ogoh-Ogoh Bali Collection kepada wisatawan-wisatawan potensial yang sangat besar peluangnya untuk berkunjung dan melihat berbai koleksi ogoh-ogoh yang ada.

  • 5.    KESIMPULAN

Penelitian ini menunjukkan bahwa potensi yang dimiliki oleh The Ogoh-Ogoh Bali Collection terdiri dari komponen attractions berupa potensi budaya dengan adanya 24 buah koleksi ogoh-ogoh dari berbagai daerah di Bali; komponen accessibilities berupa potensi lokasi yang strategis; komponen amenities berupa tersedianya beberapa fasilitas penunjang pariwisata seperti toilet, warung makan dan Pasar Seni Taman Ayun; serta komponen ancillary services berupa potensi promosi melalui website dan brosur.

Dengan melihat berbagai potensi tersebut, maka untuk dapat mengembangkan The Ogoh-Ogoh Bali Collection agar dapat menjadi atraksi wisata pendukung di kawasan daya tarik wisata Pura Taman Ayun, maka harus dirumuskan melalui langkah-langkah yang dimulai dengan identifikasi faktor internal dan faktor eksternal yang kemudian dianalisis menggunakan Matriks SWOT. Strategi pengembangan yang didapatkan dari Matriks SWOT tersebut lalu dikelompokkan menjadi 5 aspek sesuai dengan aspek yang ingin dikembangkan, yakni:

  • a.    Wisatawan, strateginya yaitu menyusun paket wisata terintegrasi antara Pura Taman Ayun, The Ogoh-Ogoh Bali Collection dan Pasar Seni Taman Ayun serta membuat paket tiket masuk ke daya tarik wisata Pura Taman Ayun dan The Ogoh-Ogoh Bali Collection.

  • b.    Transportasi, strateginya yaitu memasang papan penunjuk arah menuju The Ogoh-Ogoh Bali Collection.

  • c.    Atraksi, strateginya yaitu dengan menetapkan The Ogoh-Ogoh Bali Collection sebagai daya tarik wisata unggulan di Kabupaten Badung, pengelolaannya yang dilakukan oleh desa adat serta melakukan perawatan rutin terhadap semua koleksi ogoh-ogoh.

Vol. 6 No 2, 2018

Sumber Internet:

http:// www.ogohogohbali.com. Diakses tanggal 20

Juni 2015


  • d.    Fasilitas Pelayanan, strateginya yaitu mengembangkan fasilitas wisata bersama antara Pura Taman Ayun, The Ogoh-Ogoh Bali Collection dan Pasar Seni Taman Ayun.

  • e.    Informasi dan Promosi, strategi yang digunakan adalah mensosialisasikan The Ogoh-Ogoh Bali Collection lebih intensif serta memperkenalkan The Ogoh-Ogoh Bali Collection kepada pengunjung Pura Taman Ayun. Kedua strategi ini sangat berperan dalam mempromosikan The Ogoh-Ogoh Bali Collection kepada wisatawan-wisatawan potensial yang sangat besar peluangnya untuk berkunjung dan melihat berbai koleksi ogoh-ogoh yang ada.

Penelitian ini masih memiliki beberapa kekurangan, salah satunya yaitu fokus penelitian yang masih melihat dari sisi pengelola saja. Sehingga pada penelitian selanjutnya diharapkan penelitian terkait strategi pengembangan The Ogoh-Ogoh Bali Collection dapat melibatkan lebih banyak komponen stakeholder dalam penyusunannya seperti pemerintah dan masyarakat lokal setempat.

Daftar Pustaka

Cooper, Chris dkk. 1993. Patterns and Characteristic of The Supply of Tourism in Tourism Principles and Practice. London: Pitman Publishing.

Yoeti, Oka A. 1997. Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta: Pradnya Paramitha.

273