Community of Publishing in Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980

GAMBARAN PERAN STRUKTURAL KELUARGA PADA REMAJA SELAMA MASA PANDEMI COVID-19

Lintang Puspita Prabarini*1, Janes Jainurakhma1 1Program Studi Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kepanjen *korespondensi penulis, e-mail: [email protected]

ABSTRAK

Perkembangan psikososial remaja di masa pandemi COVID-19 menjadi terganggu. Pembatasan interaksi sosial akibat lock down berdampak pada tugas perkembangan remaja, yang dominan berlangsung hanya di lingkungan keluarga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran peran keluarga secara struktural pada kesejahteraan remaja. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif observatif. Pengambilan sampel dilakukan secara screened sampling. Hasil penelitian menunjukkan 82,2% tingkat pengaruh faktor internal peran keluarga pada penelitian ini bersifat sedang, menggambarkan terkait kondisi keluarga, berupa komposisi keluarga, adanya pengaruh jenis kelamin terhadap keyakinan dan peran perawatan, elemen eksternal tinggi sebesar 54,3% menggambarkan tentang adanya pengaruh keluarga besar, dan kontak sosial keluarga, dengan lingkungan; dan faktor kontekstual keluarga pada penelitian ini bersifat sedang (59,7%) yang menggambarkan terkait etnisitas, pengaruh budaya, kelas sosial, agama dan kepercayaan. Peraturan lock down pada masa pandemi membuat remaja lebih banyak menghabiskan waktu di rumah dibandingkan bersosialisasi dengan teman sebaya. Dukungan dan peran keluarga berperan penting pada kesehatan dan tugas perkembangan keluarga selama menjalani masa pandemi COVID-19.

Kata kunci: kesejahteraan, pandemi covid-19, peran struktural keluarga, remaja

ABSTRACT

The psychosocial development of adolescents during the COVID-19 pandemic was disrupted. Restrictions on social interaction due to the lockdown have an impact on adolescent developmental tasks, which are dominant and only take place in the family environment. The purpose of this study was to describe the role of the family structurally on adolescent welfare. This study used a descriptive observative method, sampling was carried out by screened sampling. The results showed 82,2% of the level of influence of internal factors on family roles in this study was moderate, describing family conditions, in the form of family composition , the influence of gender on beliefs and care roles; high external elements of 54,3% describe the influence of the extended family, and family social contact, with the environment; and family contextual factors in this study were moderate (59,7%) which described ethnicity, cultural influences, social class, religion, and beliefs. Lockdown rules during the pandemic made teenagers spend more time at home than socializing with peers. Support and the role of the family play an important role in the health and developmental tasks of the family during the COVID-19 pandemic.

Keywords: the covid-19 pandemic, the structural role of the family, welfare, youth

PENDAHULUAN

Sejak diumumkan sebagai pandemi di seluruh dunia pada tahun 2020, COVID-19 memberikan dampak tidak hanya dalam hal kesehatan namun juga kehidupan masyarakat secara keseluruhan. Penyebaran virus corona di seluruh dunia berimbas pada seluruh aspek baik dari segi sosio-ekonomi, psikologi, dan kerugian materiil (Asmundson & Taylor, 2020). Pandemi COVID-19 mengubah seluruh rutinitis, terutama pada anak dan orang tua, yang lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Aktivitas fisik sehari-hari mengalami perubahan. Penutupan sekolah dan physical distanding, mengubah waktu bermain, olahraga, belajar, dan bermain bersama teman sebaya menjadi terbatas (Gayatri, 2020).

Kehidupan sosial juga ikut terpengaruh oleh kondisi COVID-19, karena kebijakan karantina atau lock down di setiap daerah. Pembatasan aktivitas di luar rumah untuk menekan penyebaran virus corona mengakibatkan banyak kegiatan tertunda. Dari sisi pendidikan, pandemi menyebabkan penutupan sekolah dan universitas di seluruh dunia. Pada 16 Maret 2020, pemerintah di 163 negara telah menerapkan penutupan sekolah. Data dari UNESCO pada 10 Maret, penutupan sekolah dan universitas karena COVID-19 telah membuat 1 dari 5 siswa keluar dari sekolah secara global (UNESCO, 2020).

Pandemi COVID-19 juga memberikan efek pada hubungan keluarga. Perubahan pola asuh dan kualitas hubungan antara orang tua dan anak selama periode COVID-19 juga ditemukan. Pandemi COVID-19 dapat mempengaruhi keluarga dengan anak remaja, yang sudah berada dalam masa pergolakan hidup mereka (Donker et al., 2021).

MET ODE PENELITIAN

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif, yang menggambarkan peran struktural keluarga pada remaja selama masa pandemi COVID-19. Pengambilan sampel dilakukan di wilayah Kabupaten Malang, menggunakan

Pembatasan kegiatan dan juga penutupan sekolah selama masa pandemi COVID-19, memberikan dampak pada remaja. Beberapa penelitian mengenai pandemi COVID-19 dikaitkan dengan perubahan dalam kehidupan remaja, dan lebih khusus tantangan yang dialami remaja (Storey et al., 2021). Pembatasan terkait pandemi dikaitkan dengan fungsi psikososial yang lebih buruk, seperti kesepian, tekanan mental, dan gejala depresi (Rogers et al., 2020). Remaja yang umumnya lebih banyak menghabiskan waktu di luar rumah, dan pada masa perkembangannya mulai membatasi keterikatan dengan keluarga, harus lebih banyak menghabiskan waktu di rumah.

Penutupan sekolah selama pandemi COVID-19, membuat remaja lebih banyak menghabiskan waktu di rumah bersama dengan keluarga. Peningkatan interaksi antar orang tua dengan remaja di masa pandemi dapat memperkuat atau justru memperlemah hubungan antar orang tua-remaja (Janssen et al., 2020). Di satu sisi, keluarga mungkin menikmati lebih banyak waktu bersama, dengan lebih sedikit kewajiban di luar rumah. Namun di sisi lain, adanya kecemasan, dan rasa tidak nyaman terkait COVID-19, dikombinasikan dengan faktor-faktor seperti work from home pada orang tua, sekolah daring pada remaja, kekhawatiran terkait kondisi ekonomi orang tua, dapat berdampak negatif pada cara orang tua dan remaja berinteraksi, yang pada akhirnya berpengaruh pada kesejahteraan remaja (Donker et al., 2021).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran peran keluarga secara struktural pada kesejahteraan remaja. Pendekatan struktural menggunakan model pengkajian Calgary family assessment model.

google form dengan pendekatan screened sampling. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah remaja, rentang usia 10-20 tahun. Responden yang berpartisipasi pada penelitian ini sebanyak 129 remaja. Proses

pengambilan sampel berlangsung selama 1 bulan.

Kuesioner pada penelitian ini dikembangkan dari konsep struktural pada teori Calgary family assessment model.

HASIL PENELITIAN

Terdapat 4 kuesioner, yaitu data demografi responden, faktor internal, eksternal, dan konseptual. Analisa data menggunakan program komputer.

Tabel 1. Karakteristik Responden

Variabel

Frekuensi (n)

%

Jenis Kelamin

Laki-laki

25

19,4

Perempuan

104

80,6

10-14 tahun

5

3,9

Usia (tahun)

15-17 tahun

68

52,7

≥18 tahun

56

43,4

Selama pandemi tinggal bersama

Orang tua

103

79,8

Anggota keluarga lain

13

10,1

Kost / pesantren

13

10,1

1-3 orang

41

31,8

Jumlah anggota

4-5 orang

66

51,2

keluarga

6-7 orang

18

15

>7 orang

4

3,1

Tabel 1 menunjukkan karakteristik responden penelitian. 80,6% responden berjenis kelamin perempuan, dengan jumlah rentang usia tertinggi adalah 15-17 tahun, yang merupakan rentang usia remaja

pertengahan. Hasil analisa menunjukkan 79,8% remaja tinggal bersama orang tua selama menjalani lockdown. 66 responden memiliki jumlah anggota keluarga 4-5 orang.

Tabel 2. Faktor Internal Peran Keluarga

Struktural Internal

n

%

Mean ± SD

Rendah

10

7,8

Sedang

106

82,2

42,01 ± 7,694

Tinggi

13

10,1

Total

129

100

Konsep dasar struktural yang dimodifikasi dari Calgary family assessement model, pada penelitian ini terdiri dari faktor internal, eksternal, dan konseptual. Faktor internal menggambarkan terkait kondisi keluarga,

berupa komposisi keluarga, adanya pengaruh jenis kelamin terhadap keyakinan dan peran perawatan.

Pada Tabel 2 diketahui bahwa tingkat pengaruh internal keluarga pada penelitian ini bersifat sedang (82,2%).


Tabel 3. Faktor Eksternal Peran Keluarga

Struktural Eksternal            n

%             Mean ± SD

Rendah

15

11,6

Sedang

44

34,1

Tinggi

70

18,36 ± 4,934

Total

129

10,0

Tabel 3 menunjukkan hasil analisa observasi faktor eksternal dari luar keluarga. Sub variabel ini bertujuan untuk mengukur terkait adanya faktor eksternal pada kesejahteraan remaja selama menjalani stay at home pada masa pandemi.

Pada tabel ditunjukkan bahwa faktor eksternal memiliki kategori tinggi, dengan persentase 54,3%. Faktor eksternal pada teori CFAM menggambarkan tentang adanya pengaruh keluarga besar, dan kontak sosial keluarga, dengan lingkungan.


Tabel 4. Faktor Kontekstual Peran Keluarga

Struktural Kontekstual            n

%             Mean ± SD

Rendah

10

7,8

Sedang

77

59,7

Tinggi

42

33,21 ± 6,533

Total

129

100

Tabel 4 menunjukkan faktor kontekstual peran keluarga. Pada faktor kontekstual, peneliti ingin mengetahui gambaran kondisi remaja terkait dengan bagaimana budaya keluarga terkait peran gender, kondisi ekonomi, dan spiritualitas yang dialami remaja selama menjalani masa

pandemi. Hasil analisis pada tabel 4, diketahui bahwa faktor kontekstual keluarga pada penelitian ini sebesar 59,7%. Kondisi ini menunjukkan bahwa faktor kontekstual keluarga pada remaja selama masa pandemi COVID-19 bersifat sedang.


PEMBAHASAN

Keluarga merupakan suatu jaringan pendukung yang dibentuk oleh sekelompok orang yang mungkin memiliki atau tidak memiliki ikatan darah (Flexa Souza et al., 2017). Calgary Family Assessment Model merupakan model struktural yang dapat digunakan oleh perawat untuk memberikan penilaian terkait kekuatan, sumber daya, dan permasalahan yang dihadapi keluarga. Salah satu sub variabel dalam CFAM adalah struktural keluarga (Oliveira et al., 2015; Zimansky et al., 2020).

Salah satu variabel dari CFAM adalah konsep struktural. Struktural keluarga menggambarkan hubungan emosional dan sosial yang digunakan individu pada saat dibutuhkan, khususnya yang berkaitan dengan hubungan kekerabatan, lingkungan, keuangan, atau status sosial di antara anggotanya (Oliveira et al., 2015).

Struktur keluarga berkaitan dengan kesehatan dan kesejahteraan anak dan remaja (Herke et al., 2020). Terdapat 3 aspek dalam konsep struktural, yaitu internal (komposisi keluarga, jenis kelamin, urutan kelahiran, subsistem dan batasan), elemen eksternal (keluarga besar dan sistem yang lebih luas), dan kontekstual (etnis, ras, kelas sosial, agama, dan lingkungan) (Flexa Souza et al., 2017).

Faktor internal pada penelitian ini diinterpretasikan berkaitan dengan jumlah anggota keluarga dan bagaimana perbedaan peran dan kedekatan orang tua dengan remaja berdasarkan jenis kelamin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama

masa pandemi, mayoritas responden tinggal bersama dengan orang tua (79,8%), dengan anggota keluarga berjumlah 4-5 orang (51,2%).

Komposisi dan jumlah anggota keluarga memiliki pengaruh pada pelaksanaan tugas perkembangan keluarga (Bevilacqua et al., 2017). Anak yang tinggal bersama keluarga inti atau nuclear family telah terbukti menunjukkan kondisi kesehatan yang lebih baik dibandingkan dengan orang tua tunggal atau keluarga tiri (Herke et al., 2020).

Pelaksanaan tugas perkembangan keluarga juga dipengaruhi oleh jenis kelamin anggotanya. Pada penelitian sebelumnya, jenis kelamin memiliki pengaruh pada sikap, pengetahuan, dan praktik selama pandemi. Ibu memiliki peran yang besar dalam memberikan pemahaman kepada anaknya selama masa pandemi (Hager et al., 2020). Kondisi ini juga dipengaruhi oleh kebiasaan dimana ibu merasa memiliki tanggung jawab berkaitan dengan menjaga kesehatan terhadap anak-anaknya (Prabarini dkk, 2021).

Remaja pada umumnya lebih banyak menghabiskan waktu di luar rumah, dengan teman sebaya mereka (Stanford Medicine, 2022). Namun kondisi pandemi membuat mereka tidak bisa bertemu dengan lingkungan sosial. Dukungan faktor internal dari dalam keluarga dapat membantu dalam menurunkan kecemasan dan masalah psikologis pada remaja (Schoeps et al., 2022). Pada penelitian ini diketahui

gambaran dukungan yang diberikan keluarga pada remaja bersifat sedang, dengan persentase 82,2%.

Faktor eksternal pada penelitian ini adalah faktor yang berasal dari luar keluarga inti, baik berupa keluarga besar, maupun teman sebaya. Diketahui bahwa faktor eksternal pada penelitian ini sebesar 54,3%. Dukungan dan bantuan keluarga pada remaja, terutama selama masa pandemi dapat membantu dalam proses transisi perkembangan mereka.

Faktor kontekstual keluarga, digambarkan sebagai pengaruh budaya, kelas sosial ekonomi, agama dan kepercayaan. Faktor kontekstual yang didapatkan remaja selama masa pandemi pada penelitian ini sebesar 54,3%. Kondisi ini menggambarkan bahwa indikator berupa peran peran budaya, status sosial ekonomi, dan spiritualitas dari keluarga selama masa pandemi tidak memberikan dampak yang besar pada kondisi remaja. Koping religiusitas adalah salah satu mekanisme koping yang memungkinkan individu menemukan harapan, makna, dan tujuan hidup. Pada penelitian sebelumnya digambarkan bahwa remaja yang memiliki keyakinan spiritualitas menggunakan koping positif selama masa pandemi dan stay at home (Kadiroğlu et al., 2021).

Status sosial ekonomi keluarga mencerminkan latar belakang individu dan

SIMPULAN

Perubahan di masa pandemi COVID-19, memberikan perubahan pada kehidupan sosial masyarakat, dimana kebijakan karantina atau lock down di setiap daerah membatasi aktivitas sosial, termasuk peran sosial keluarga dan individu pada khususnya, tidak terkecuali remaja. Perkembangan sosial remaja pada umumnya membutuhkan ruang untuk berinteraksi dengan teman sebayanya, namun di saat pandemi COVID-19 dipaksa untuk tetap berdiam di rumah dan menghabiskan waktu interaksi dengan keluarga.

Interaksi remaja dengan keluarga menjadi salah satu faktor kesejahteraan

modal sosial, terutama termasuk pendapatan keluarga, tingkat pendidikan orang tua yang penting bagi kesehatan mental remaja (Yang et al., 2022). Meskipun remaja tidak terdampak langsung dengan kondisi ekonomi akibat kehilangan pekerjaan selama masa pandemi COVID-19, namun kecemasan akibat kondisi keuangan orang tua atau keluarga mereka juga dapat tergambar. Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya, yang mengungkapkan kesulitan ekonomi keluarga terkait COVID-19 secara signifikan terkait dengan kemungkinan remaja mengalami kecemasan dan gejala depresi. Hubungan ini lebih kuat pada remaja dengan status ekonomi keluarga menengah ke bawah (Kim et al., 2022).

Perubahan yang drastis dalam kehidupan sosial sehari-hari berdampak pada remaja, karena mereka dalam tahap kritis perkembangan sosial (Andrews et al., 2020). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gambaran fungsi struktural keluarga mengambil peranan pada remaja selama masa pandemi COVID-19, meskipun tidak dalam rentang yang tinggi. Kedekatan remaja dengan keluarga dapat membantu pemenuhan kebutuhan perkembangan ketika mereka mengalami keterbatasan kontak dengan teman sebaya (Janssens et al., 2021).

remaja selama pandemi COVID-19. Semakin baik dan dinamis peran struktural remaja, maka akan semakin baik pula kesejahteraan remaja.

Kesejahteraan remaja di masa pandemi COVID-19 dipengaruhi peran struktural remaja yang terdiri atas kondisi keluarga, berupa komposisi keluarga, adanya pengaruh jenis kelamin terhadap keyakinan dan peran perawatan, pengaruh keluarga besar, dan kontak sosial keluarga, dengan lingkungan, etnisitas, pengaruh budaya, kelas sosial, agama dan kepercayaan. Peran struktural keluarga yang baik menjadi salah satu kunci penting keberhasilan individu dalam melampaui

kondisi di masa pandemi COVID-19, termasuk individu dalam melampaui masa remaja.

DAFTAR PUSTAKA

Andrews, J. L., Ahmed, S., & Blakemore, S. (2020). Navigating the Social Environment in Adolescence: The Role of Social Brain Development. Biological Psychiatry, 15(2), 109–118.

https://doi.org/10.1016/j.biopsych.2020.09.0 12

Asmundson, G., & Taylor, S. (2020). Coronaphobia Fear adn the 2019-nCov outbreak. Journal of Anxiey Disorders, 70(January), 3.

Bevilacqua, L., Shackleton, N., Hale, D., Allen, E., Bond, L., Christie, D., Elbourne, D., Fitzgerald-yau, N., Fletcher, A., Jones, R., Miners, A., Scott, S., Wiggins, M., Bonell, C., & Viner, R. M. (2017). The role of family and school-level factors in bullying and cyberbullying : a cross- sectional study. BMC Pediatrics,          17(160),          1–10.

https://doi.org/10.1186/s12887-017-0907-8

Donker, M. H., Mastrotheodoros, S., & Branje, S. (2021). Supplemental Material for Development    of    Parent-Adolescent

Relationships During the COVID-19 Pandemic: The Role of Stress and Coping. Developmental Psychology, 57(10), 1611–

1622.

https://doi.org/10.1037/dev0001212.supp

Flexa Souza, T. C., Lavareda Costa, C. M., & Nunes Carvalho, J. (2017). Calgary family assesment model applied in riverside context. Journal of Nursing UFPE / Revista de Enfermagem UFPE, 11(12), 4798–4804.

https://ejournal.mahidol.ac.th/login?url=http: //search.ebscohost.com/login.aspx?direct=tr ue&db=ccm&AN=126592155&site=ehost-live

Gayatri, M. (2020). Does early childhood education matter during covid-19 pandemic:  A

narrative review. The 3nd International Conference on Technology, Education, and Social Science 2020 (The 3nd ICTESS 2020), 2020,                          405–414.

https://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/proictss /article/view/5052/3772

Hager, E., Odetokun, I. A., Bolarinwa, O., Zainab, A., Okechukwu, O., & Al-Mustapha, A. I. (2020). Knowledge, attitude, and perceptions towards the 2019 Coronavirus Pandemic: A bi-national survey in Africa. PloS One, 15(7), e0236918.

https://doi.org/10.1371/journal.pone.023691 8

Herke, M., Knöchelmann, A., & Richter, M. (2020). Health and well-being of adolescents in different family structures in germany and the importance of family climate. International

Journal of Environmental Research and Public     Health,      17(18),      1–12.

https://doi.org/10.3390/ijerph17186470

Janssen, L. H. C., Kullberg, M. L., Verkuil, B., van Zwieten, N., Wever, M. C. M., van Houtum, L. A. E. M., Wentholt, W. G. M., & Elzinga, B. M. (2020). Does the COVID-19 pandemic impact parents’ and adolescents’ well-being? An EMA-study on daily affect and parenting. PLoS ONE,   15(10 October), 1–21.

https://doi.org/10.1371/journal.pone.024096 2

Janssens, J. J., Achterhof, R., Lafit, G., Bamps, E., Hiekkaranta, A. P., Hermans, K. S. F. M., Lecei, A., Myin-germeys, I., Kirtley, O. J., & Leuven, K. U. (2021). The Impact of COVID-19 on Adolescents ’ Daily Lives: The Role of Parent – Child Relationship Quality. 31(3), 623–644. https://doi.org/10.1111/jora.12657

Kadiroğlu, T., Güdücü Tüfekci, F., & Kara, A. (2021). Determining the Religious Coping Styles of Adolescents in Turkey During COVID-19. Journal of Religion and Health, 60(5),                         3406–3417.

https://doi.org/10.1007/s10943-021-01410-7

Kim, B., Kim, D. H., Jang, S. Y., Shin, J., Lee, S. G., & Kim, T. H. (2022). Family economic hardship and adolescent mental health during the COVID-19 pandemic. Frontiers in Public Health,                                 10(8).

https://doi.org/10.3389/fpubh.2022.904985

Peres De Oliveira, P., Nogueira Maia, L., De Souza Resende, M., Sousa Macedo, R., Rodrigues, A. B., & Freire De Aguiar, M. Í. (2015). Use of the Calgary Family Assessment Model in Structural, Developmental and Functional Assessment of the Family of Mastectomized Women With Breast Cancer Modelo Calgary Na Avaliaçãoestrutural, Desenvolvimental E Funcionalda Família De Mulheres Mastectomiz. Cogitare Enferm, 20(204), 661–669.

http://docs.bvsalud.org/biblioref/2016/07/76 5/41527-165951-1-pb.pdf

Prabarini, L. P., Kumboyono, K., & Yuliatun, L. (2021). The Influence of Sociodemographic Factors on Community Knowledge, Perceptions, Attitudes, and Practices towards COVID-19 Prevention Protocols : A Scoping Review. Indian Journal of Forensic Medicine &    Toxicology,    15(4),    1636–1644.

https://doi.org/10.37506/ijfmt.v15i4.16941

Rogers, A. A., Ph, D., Ha, T., Ph, D., & Ockey, S. (2020). Since January 2020 Elsevier has created a COVID-19 resource centre with free information in English and Mandarin on

the novel coronavirus COVID- 19 . The COVID-19 resource centre is hosted on Elsevier Connect , the company ’ s public news and information. January.

Schoeps, K., Tamarit, A., De la Barrera, U., Lacomba-Trejo, L., Montoya-Castilla, I., del Rosario, C., Coello, F., Herrera, S., Trujillo, Á., Riveros Munevar, F., & Amador Esparza, N. A. (2022). Social and Psychological Effects of COVID-19 Pandemic on Adolescents’ and Young Adults’ Mental Health: A Cross-Cultural Mediation Study. Psychological Reports,    0(0),    1–28.

https://doi.org/10.1177/00332941221100451

Stanford Medicine. (2022). Teens: Relationship Development.     Stanford     University.

https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/d efault?id=relationship-development-90-P01642

Storey, A. M., Dirks, M., Holfeld, B., Dryburgh, N. S. J., & Craig, W. (2021). Family relationship quality during the COVID-19 pandemic: The value of adolescent perceptions of change.

Journal of Adolescence, 93(June), 190–201. https://doi.org/10.1016/j.adolescence.2021.1 1.005

UNESCO. (2020). SOCIO-ECONOMIC AND CULTURAL IMPACTS OF COVID-19 ON AFRICA. United Nations Educational Scientific and Cultural Organization.

Yang, D., Hu, S., & Li, M. (2022). The Influence of Family Socioeconomic Status on Adolescents’ Mental Health in China. International Journal of Environmental Research and Public Health,  19(13).

https://doi.org/10.3390/ijerph19137824

Zimansky, M., Stasielowicz, L., Franke, I., Remmers, H., Friedel, H., & Atzpodien, J. (2020). Effects of Implementing a Brief Family Nursing Intervention With Hospitalized Oncology Patients and Their Families in Germany: A Quasi-Experimental Study. Journal of Family Nursing, 26(4), 346–357.

https://doi.org/10.1177/1074840720967022

Volume 11, Nomor 2, April 2023

53