HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI TABLET FE DI PUSKESMAS KALASAN YOGYAKARTA
on
Community of Publishing In Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI TABLET FE DI PUSKESMAS KALASAN YOGYAKARTA
Anita Liliana1, Revina Malba Sauw2
-
1,2 Program Studi Keperawatan Program Sarjana Universitas Respati Yogyakarta [email protected]
Abstrak
Peningkatan angka anemia masih terjadi di DIY pada tahun 2015 sebesar 14,85% dan mengalami peningkatan pada tahun 2016 yaitu sebesar 16,09%. Pengetahuan berhubungan dengan terbentuknya perilaku seseorang karena pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk perilaku. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan perilaku ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe di Puskesmas Kalasan Yogyakarta. Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik correlation dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian ini adalah ibu hamil trimester II dan III. Teknik sampling menggunakan consecutive sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Sampel pada penelitian 56 responden. Analisis dat menggunakan Kolmogorov-Smirnov. Hasil penelitian sebagian besar (55,4%) pengetahuan ibu hamil dalam kategori cukup dan sebagian besar (69,6%) perilaku ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe berada dalam kategori baik. Hasil uji hubungan didapatkan p-value 0,000. Secara statistik ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan perilaku ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe.
Kata Kunci : Pengetahuan, perilaku, tablet Fe
Abstract
Anemia case is still concerning in Yogyakarta since it increased from 14.85% in 2015 to 16.09% in 2016. Knowledge is correlated with the behavior of an individual because knowledge is an essential domain in shaping a certain behavior. The research to find the correlation between knowledge and behavior of pregnant women in consuming Fe Tablet in the Community Health Centre of Kalasan Yogyakarta. This study is an analytical study of correlation with a cross-sectional approach. The subjects were trimester II and III pregnant women. This study employed consecutive sampling as the sampling technique. The instrument was a questionnaire. The sample of this study was 56 respondents. The researcher used Kolmogorov-Smirnov in analyzing the data. Most of the pregnant women (55.4%) possessed a sufficient level of knowledge and the behavior of the pregnant women in consuming Fe tablet was at a good level (69.6%). The result showed a p-value of 0,000. Statistically, there is a significant correlation between knowledge and behavior of pregnant women in consuming Fe tablets.
Keywords: Knowledge, Behavior, Fe Tablet
PENDAHULUAN
Anemia merupakan suatu keadaan dimana kadar hemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari normal. Menurut World Health Organization (WHO) dikatakan anemia jika kadar hemoglobin < 11 gr/dl pada ibu hamil (Paendong FT, dkk, 2016). Anemia pada kehamilan memberikan dampak buruk terhadap ibu dan janin. Perempuan hamil dengan anemia akan mengalami peningkatan risiko morbiditas dan mortalitas, terutama meningkatnya angka kematian jika terjadi hemoragia postpartum, sedangkan dampak pada janin akan meningkatkan risiko kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, dan nilai apgar yang rendah (Sabrina CM, dkk, 2017)
Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2012 prevalensi anemia ibu hamil di dunia adalah 41,8%. Diketahui prevalensi anemia di Asia sebesar 48,2% (Deprika CE, 2017. Menurut Data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2013 anemia pada ibu hamil sebanyak 37,1 % sedangkan pada tahun 2018 mengalami peningkatan sebanyak 48,9 % (Riskesdas, 2018). Prevalensi anemia di DIY pada tahun 2015 sebesar 14,85 % dan mengalami kenaikan pada tahun 2016 yaitu sebesar 16,09% dan kembali turun menjadi 14,32% pada tahun 2017, upaya menurunkan prevalensi anemia harus lebih optimal (Dinkes Yogyakarta 2016).
Menurut Data Dinas Kabupaten Sleman tahun 2018 angka kejadian anemia pada ibu hamil tertinggi berada di Puskesmas Kalasan saat K1 dengan jumlah 171 orang dengan nilai persentase 20,68%, dan pada saat K4 dengan jumlah 128 orang dan persentase 18,93%(6). Berdasarkan Data cakupan pemberian tablet fe di indonesia tahun 2017 adalah 80,81 %, sedangkan pemberian tablet Fe pada provinsi DIY adalah 89,22 % (Riskesdas, 2018).
Pelayanan pemberian tablet Fe tahun 2017 di Kabupaten Sleman sebesar 95,54% belum memenuhi target yaitu sebanyak 97% (Dinkes Sleman, 2018). Sementara itu angka anemia di Puskesmas kalasan masih cukup tinggi dibanding kabupaten lainnya.
Adapun upaya untuk mencegah dan menanggulangi anemia yaitu dengan pemberian tablet Fe, khususnya pada anemia kekurangan besi. Tablet besi sebagai suplemen yang harus dikonsumsi setiap harinya. Namun, karena bebagai faktor misalnya pengetahuan, sikap dan tindakan ibu hamil yang kurang baik, serta efek samping yang ditimbulkan dapat memicu seseorang untuk kurang mematuhi konsumsi tablet zat besi secara benar sehingga tujuan dari pemberian tablet tersebut tidak tercapai (Yani A&Jafar N, 2018). Pengetahuan mempengaruhi perilaku kesehatan dikarenakan faktor predisposisi dari pelaku. Pengetahuan yang baik akan manfaat dan kegunaan tablet tambah darah akan meningkatkan perilaku ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet tambah (Notoatmodjo S, 2010).
Menurut Notoadmodjo (2010), ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku kesehatan yaitu faktor biologis (DNA), faktor sosial psikologis (sikap, emosi, kepercayaan, kebiasaan, kemauan), faktor situasional perilaku manusia (faktor ekologis, faktor desain dan arsitektur, faktor temporal, suasana perilaku, faktor teknologi, faktor sosial).
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan penelitian analitik corelation. Metode pengambilan data penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional. Sampel pada penelitian ini sebanyak 56 responden. Teknik sampling
menggunakan consecutive sampling. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner. Teknik analisis menggunakan
Kolmogorov-Smirnov.
HASIL PENELITIAN
-
a. Karakteristik Responden Ibu Hamil
-
1. Usia
Berdasarkan tabel 1 dari 56 responden dapat diketahui bahwa responden yang berusia 26-35 tahun lebih banyak yaitu 33 orang (58,8%), dibandingkan dengan
responden 36-45 tahun sebanyak 13 orang (23,2%) dan responden yang berusia 17-25 tahun sebanyak 10 orang (17,9%).
Tabel 1 karakteristik responden ibu hamil di Puskesmas Kalasan, pada bulan Agustus 2020 berdasarkan usia.
Karateristik Responden |
Frekuensi (f) |
Persentase |
Usia Responden | ||
17-25 Tahun |
10 |
17,9 |
26-35 Tahun |
33 |
58,9 |
36-45 Tahun |
13 |
23,2 |
Total |
56 |
100 |
-
2. Paritas
Berdasarkan tabel 2 dari 56 responden dapat diketahui bahwa ibu hamil yang primipara yang sudah pernah sekali melahirkan sebanyak 23 orang (41,1%). Ibu hamil yang multipara yang sudah 2
sampai 5 kali melahirkan sebanyak 22 orang (39,3%) sedangkan ibu hamil nullipara yang belum pernah melahirkan sebanyak 11 orang (19,6%).
Tabel 2 karakteristik responden ibu hamil di Puskesmas Kalasan, pada bulan Agustus 2020 berdasarkan Paritas
Karateristik Responden Frekuensi (f) |
Persentase |
Paritas Nullipara 11 Primipara 23 Multipara 22 |
19,6 41,1 39,3 |
Total 56 |
100 |
-
3. Pendidikan
Tabel 3 karakteristik responden ibu hamil di Puskesmas Kalasan, pada bulan Agustus 2020
berdasarkan pendidikan
Karateristik Responden |
Frekuensi (f) |
Persentase |
Pendidikan | ||
Pendidikan Dasar |
4 |
7,1 |
Pendidikan Menengah |
37 |
66,1 |
Pendidikan Tinggi |
15 |
26,8 |
Total |
56 |
100 |
Berdasarkan tabel 3 dari 56 responden dapat diketahui bahwa paling banyak ibu hamil yang pendidikan menengah dengan kategori SMA dan SMK sebanyak 37 orang (66,1%). Ibu hamil yang
pendidikan tinggi dengan kategori diploma, sarjana, magister sebanyak 15 orang (26,8%) dan ibu hamil pendidikan dasar dengan kategori SD dan SMP sebanyak 4 orang (7,1%).
-
4. Pekerjaan
Tabel 4 karakteristik responden ibu hamil di Puskesmas Kalasan, pada bulan Agustus 2020 berdasarkan pekerjaan
Karateristik Responden |
Frekuensi (f) |
Persentase |
Pekerjaan | ||
Ibu Rumah Tangga |
30 |
53,6 |
Swasta |
21 |
37,5 |
PNS |
5 |
8,9 |
Total |
56 |
100 |
Berdasarkan tabel 4 dari 56 |
Sedangkan yang bekerja Swasta |
responden dapat diketahui bahwa |
sebanyak 21 orang (37,5%) dan |
paling banyak ibu hamil Tidak |
bekerja sebagai PNS sebanyak 5 |
bekerja atau sebagai ibu rumah tangga sebanyak 30 orang (53,6%). |
orang (8,9%). |
-
b. Pengetahuan Ibu Hamil Dalam Mengkonsumsi Tablet Fe
Tabel 5 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Dalam Mengkonsumsi Tablet Fe di Puskesmas Kalasan Yogyakarta pada bulan Agustus 2020
Pengetahuan |
Frekuensi (f) |
Persentase |
Baik |
19 |
33,9 |
Cukup |
31 |
55,4 |
Kurang |
6 |
10,7 |
Total |
56 |
100 |
Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui distribusi frekuensi pengetahuan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe sebagian besar memiliki pengetahuan
cukup 31 orang (55,4%), ibu hamil dengan pengetahuan baik sebanyak 19 orang (33,9%).
-
c. Perilaku Ibu Hamil Dalam Mengkonsumsi Tablet Fe.
Tabel 6 Distribusi Frekuensi Perilaku Ibu Hamil Dalam Mengkonsumsi Tablet Fe di Puskesmas Kalasan Yogyakarta pada bulan Agustus 2020
Perilaku Frekuensi (f) |
Persentase |
Baik 39 Tidak baik 17 |
69,6 30,4 |
Total 56 |
100 |
Berdasarkan tabel 6 dapat diketahui distribusi frekuensi perilaku ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe sebagian besar memiliki perilaku |
baik 39 orang (69,6%) dan perilaku tidak baik sebanyak 17 orang (30,4%). |
-
d. Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Ibu Hamil Dalam Mengkonsumsi Tablet Fe di Puskesmas Kalasan Yogyaskarta 2020
Tabel 7 Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Ibu Hamil Dalam Mengkonsumsi Tablet Fe di Puskesmas kalasan Yogyakarta pada bulan Agustus 2020
Perilaku
Pengetahuan Baik |
Tidak baik |
Total P-value |
f % |
f % |
f % 0,000 |
Baik 16 28,6 |
3 5,4 |
19 33,9 |
Cukup 23 41,1 |
8 14,3 |
31 55,4 |
Kurang 0 0,0 |
6 10,7 |
6 10,7 |
Total 39 69,6 |
17 30,4 |
56 100 |
Berdasarkan tabel 7 dapat diketahui bahwa tabulasi silang pengetahuan dengan perilaku ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe. Sebagian besar pengetahuan cukup syarat dengan 2 cell (33,3%) lebih dari 20%. Maka menggunakan alternative yaitu uji Kolmogorov-Smirnov. Hasil uji Kolmogorov-Smirnov pada pengetahuan dan |
dan perilaku baik yaitu 41,1%(23 Responden). Berdasarkan hasil analisi dengan menggunakan uji statistik chi-square dengan tabel 3x2 tidak memenuhi perilaku didapatkan nilai sebesar 0,000 yang berarti ada hubungan antara pengetahuan dengan perilaku ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe. |
PEMBAHASAN
Berdasarkan penelitian ini, menunjukan bahwa sebagian besar yaitu sebanyak 58,9% (33 Responden) berada pada usia Dewasa awal usia menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan. Usia juga dapat berpengaruh terhadap pengetahuan ibu, semakin bertambah usia seseorang maka semakin bertambah pengetahuan yang dimiliki (Corneles SM & Losu FN, 2015). Faktor umur akan mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang yang akan mengalami puncaknya pada umur-umur tertentu dan akan menurun kemampuan penerimaan atau mengingat sesuatu seiring dengan usia semakin lanjut
Pengetahuan pada ibu hamil juga dapat dipengaruhi oleh faktor pendidikan. Data karateristik responden menunjukan sebagian besar responden berpendidikan menegah (SMA/SMK) yaitu sebanyak 66,1%(37 Responden). Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.23 tahun 2003 tingkat pendidikan seseorang dapat mendukung atau mempengaruhi tingkat pengetahuan yaitu semakin tinggi pendidikan maka semakin tinggi pengetahuan seseorang karena pendidikan yang tinggi mempermudah ibu menerima informasi baru sehingga tidak akan acuh terhadap informasi kesehatan sedangkan semakin rendah pendidikan maka pengetahuan pun sangat terbatas sehingga acuh terhadap program kesehatan yang ada (Corneles SM & Losu FN, 2015).
Paritas atau jumlah anak mempengaruhi pengetahuan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet fe. Berdasarkan penelitian ini sebagian besar paritas terbanyak yaitu primipara yaitu sebanyak 41,1%(23 Responden) ibu hamil dengan kehamilan kedua, ketiga dan seterusnya merasa kehamilan
tersebut sebagai hal yang normal dan sudah biasa, sehingga konsep tersebut mengakibatkan menurunnya perhatian terhadap pemeliharaan kehamilannya (Setiawati A & Rumintang BI, 2018).
Faktor pekerjaan juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan. Berdasarkan penelitian ini sebagian besar yaitu sebanyak 53,6% (30 Responden) berstatus tidak bekerja atau hanya sebagai ibu rumah tangga. Salah satu faktor struktural sosial yaitu pekerjaan akan mempengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatan, pekerjaan seseorang dapat mencerminkan sedikit banyaknya informasi yang diteima, informasi tersebut akan membantu seseorang dalam mengambil keputusan untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada (Lestari DD, 2015). Selain itu, lingkungan pekerjaan juga dapat menjadikan seseorang memperoleh pengalaman pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun tidak langsung (Setiawati A&Rumintang BI, 2018).
Berdasarkan tabel 5 didapatkan sebagian besar pengetahuan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet fe sebanyak 55,4% (31 responden) berkategori cukup. Hasil penelitian ini sejalan dengan Meta et al., (2018) dengan judul hubungan tingkat pengetahuan dan perilaku konsumsi tablet tambah darah dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Mantrijeron Kota Yogyakarta menyebutkan bahwa terdapat 24 responden dari 56 responden berpengetahuan cukup.
Pegetahuan merupakan hasil “tahu” dan terjadi setelah seseorang mengadakan pengindraan terhadap suatu objek tertentu melalui panca indra manusia yakni penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba dengan sendiri. Pada waktu pengindraan menghasilkan pengetahuan dipengaruhi
oleh intensitas perhatian persepsi terhadap obyek. pengetahuan manusia sebagaian besar diperoleh melalui mata dan telinga (Wawan A & Dewi M, 2010).
Menurut Notoatmojo, pengetahuan seseorang dapat di pengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu pendidikan, pekerjaan, umur, lingkungan dan sosial budaya. Penelitian ini sesuai dengan teori yang menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan yaitu umur Hasil penelitian ini di dukung P. Lestari & Mulyani, (2015). yang berjudul pengetahuan berhubungan dengan konsumsi tablet fe saat menstruasi pada remaja putri di SMAN 2 Banguntapan Bantul menyebutkan bahwa sebagian besar responden berpengetahuan cukup yaitu sebanyak 84,5% (54 responden).
Berdasarkan tabel 6 didapatkan sebagian besar perilaku ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe sebanyak 69,6% (39 Responden) berkategori baik. Hasil penelitian ini sejalan dengan Tuyu (2013), dengan judul hubungan perilaku mengkonsumsi tablet fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Amurang Kecamatan Tombasian Kabupaten Minahasa Selatan Menyebutkan bahwa sebagian responden memiliki perilaku positif sebanyak 57,8%. Perilaku merupakan seperangkat perbuatan atau tindakan seseorang dalam melakukan respon terhadap sesuatu dan kemudian dijadikan kebiasaan karena adanya nilai yang diyakini Tribowo & Pusphandani (2015).
Faktor yang mempengaruhi perilaku yaitu faktor personal perilaku kesehatan, faktor biologis, faktor sosial psikologi, dan faktor situasional (Notoatmodjo S, 2010). Hasil penelitian ini sejalan dengan Meta et al., (2018) dengan hubungan tingkat pengetahuan dan perilaku konsumsi tablet tambah darah
dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Mantrijeron Kota Yogyakarta sebanyak 64% (16 responden) yang berperilaku positif.
Berdasarkan tabel 7 hasil analisis dengan menggunakan uji statistik Kolmogorov-Smirnov didapatkan hasil p- value 0,000 yang kurang dari nilai alfa 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa secara statistik ada hubungan signifikan antara pengetahuan dengan perilaku ibu dalam mengkonsumsi tablet fe di Puskesmas Kalasan Yogyakarta. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian dari Meta et al., (2018) yang mengatakan bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan dan perilaku konsumsi tablet tambah darah dengan kejadian anemia.
Pengetahuan berhubungan dengan terbentuknya perilaku seseorang karena pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk perilaku. Pengetahuan yang diperoleh melalui penginderaan ibu hamil terhadap informasi kesehatan selama kehamilan akan berpengaruh terhadap perilaku ibu hamil dalam menjaga kesehatannya (Fatimah WN, dkk,2019). Dengan tingkat pengetahuan yang baik, ibu hamil dapat mengetahui bahan pangan yang dapat membahayakan kehamilannya dan dapat memilih hal-hal yang dapat menunjang kualitas kehamilannya terutama yang terkait dalam mengkonsumsi obat-obatan untuk kehamilan, termasuk dengan suplemen zat besi yang dibagikan oleh petugas puskesmas yang ditujukan untuk kesehatan selama kehamilan (Fatimah WN, dkk,2019). Pengetahuan yang dimiliki ibu hamil akan berpengaruh terhadap perilakunya. Ibu hamil yang berpengetahuan gizi yang baik akan berusaha memberikan gizi yang cukup pula untuk dirinya sediri dan janinnya. Ibu hamil dengan pengetahuan yang baik mengenai pentingnya zat besi dalam
kehamilan akan cenderung membentuk sikap positif terhadap pengkonsumsian tablet besi (Erwin RR, dkk, 2017).
Pengetahuan sangat penting untuk membentuk tindakan seseorang, tindakan yang didasari pengetahuan akan lebih baik dari pada tindakan yang tidak didasari oleh pengetahuan. Dalam upaya meningkatkan pengetahuan ibu hamil hendaknya dilakukan penyuluhan kesehatan tentang zat besi, menjelaskan dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti agar pasien dapat memahami dengan baik dan juga dengan cara memberikan brosur, leafleat dan diskusi bersama ibu hamil. Selain itu ibu hamil untuk aktif mencari informasi tentang tablet zat besi agar menambah pengetahuan yang kurang. Bagi ibu yang telah mempunyai pengetahuan baik, harus selalu dipertahankan dan diingat-ingat materi yang diberikan sebelumnya ( Mulyani S, 2017).
KESIMPULAN
Karateristik usia responden sebagian besar pada usia 26-35 tahun. Karateristik paritas responden sebagian besar berada pada kategori primipara. Karateristik pendidikan responden sebagian besar berada pada kategori pendidikan menengah. Karateristik pekerjaan responden sebagian besar berada dalam kategori tidak bekerja atau sebagai ibu rumah tangga. Sebagian besar pengetahuan ibu hamil dalam
DAFTAR PUSTAKA
Corneles S maria, Losu FN. Hubungan Tingkat Pendi endidikan Dengan Pengetahuan Ibu bu H Hamil Tentang. 2015;51–5.
Deprika CE. faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Mantrijeron Yogyakarta. 2017;
Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Profil Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2016. 2016.
Dinkes Sleman. Halaman Sampul Profil Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2018.
mengkonsumsi tablet fe di Puskesmas Kalasan Yogyakarta, berada dalam kategori cukup. Sebagian besar perilaku ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet fe di Puskesmas Kalasan Yogyakarta, berada dalam kategori baik. Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan perilaku ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet fe di Puskesmas Kalasan Yogyakarta.
SARAN
Saran bagi Puskesmas Kalasan diharapkan dapat menjadi masukan untuk petugas puskesmas tentang pengetahuan dengan perilaku ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet fe sehingga dapat dipergunakan sebagai dasar kebijakan untuk membuat suatu rencana kegiatan yang bertujuan meningkatkan pengetahuan ibu hamil terhadap perilaku mengkonsumsi tablet Fe. Saran bagi responden lebih aktif memeriksakan kehamilannya ke pelayanan kesehatan dan teratur dalam mengkonsumsi tablet Fe. Bagi peneliti selanjutnya, yang berminat melanjutkan penelitian ini disarankan untuk menambah jumlah sampel. Selain itu, bagi peneliti lain diharapkan melakukan penelitian lebih lanjut untuk menemukan faktor-faktor lain yang berhubungan dengan perilaku konsumsi tablet Fe pada ibu hamil seperti faktor lingkungan dan sosial budaya.
2018;
Erwin RR, Machmud R, Utama BI. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil dengan Kepatuhan dalam Mengkonsumsi Tablet Besi di Wilayah Kerja Puskesmas Seberang Padang Tahun 2013. 2017;6(3):596–601.
Fatimah WN, Widajadnja IN, Soemardji WM. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Anemia Dalam Kehamilan Terhadap Perilaku Konsumsi Suplemen Zat Besi Di Wilayah Kerja Puskesmas Talise. 2019;6(1):1–8.
Lestari DD. Reminder Terhadap Kepatuhan Ibu
Hamil Dalam Mengkonsumsi Tablet Besi Di Wilayah Kerja. 2015;
Mulyani S, Syauqy A, Martahiyah. Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Dukungan Keluarga Terhadap Kepatuhan Ibu Hamil Mengkonsumsi Tablet Zat besi. 2017;73.
Notoatmodjo S. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta; 2010.
Paendong FT, Suparman E, Tendean HM. Profil Zat Besi (Fe) Pada Ibu Hamil Dengan Anemia Di Puskesmas Bahu Manado. 2016;
Riskesdas R. Hasil Utama RISKESDAS. 2018;
Sabrina CM, Serudji J, Almurdi A. Gambaran Anemia Pada Kehamilan Di Bagian Obstetri Dan Ginekologi RSUP Dr. M. Djamil Padang Periode 1 Januari 2012 sampai 31 Desember 2012. J Kesehat Andalas. 2017;6(1):142.
Setiawati A, Rumintang BI. Pengaruh
Pendidikan Kesehatan Tentang Tablet
Tambah Darah ( Ttd ) Pada Kelas Ibu Hamil Terhadap Darah Di Upt Blud Puskesmas Meninting Tahun 2018 The Influence Of Health Education About Added Blood Tablets In The Prenatal Class On Maternal Compliance In Taking Added Blood Tablet At Meninting Public Health Center Year 2018. 2018;8511:28–36.
Wawan A, Dewi M. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia. Nuha Medika. yogyakarta; 2010.
Yani A, Jafar N. Pengaruh Sms Reminder Terhadap Perilaku Ibu Hamil
Mengonsumsi Tablet Fe. :12–20. 2018
257
Volume 9, Nomor 3, Juni 2021
Discussion and feedback