Community of Publishing in Nursing (COPING), ISSN: 2303-1298

HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL DENGAN PENYALAHGUNAAN ALKOHOL PADA REMAJA LAKI-LAKI DI DESA JIMBARAN

1I Kadek Agus Mahendra Putra, 2V.M Endang S.P. Rahayu, 3Ni Wayan Suari 1Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2Politeknik Kesehatan Denpasar

3Rumah Sakit Mata Bali Mandara

ABSTRAK

Masa remaja merupakan masa dimana seorang individu mengalami perubahan emosi, tubuh, dan minat. Beberapa masalah yang ditemukan pada fase perkembangan remaja seperti penyalahgunaan alkohol dan ketergantungan alkohol. Lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi penyalahgunaan alkohol pada remaja. Lingkungan dibagi menjadi tiga yaitu lingkungan keluarga, sekolah, teman sebaya, dan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor lingkungan tempat tinggal dengan penyalahgunaan alkohol pada remaja laki-laki di Desa Jimbaran. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel terdiri dari 97 remaja laki-laki yang dipilih dengan cara purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner tentang lingkungan tempat tinggal dan penyalahgunaan alkohol. Hasil lingkungan tempat tinggal pada responden diperoleh sebagian besar lingkungan tempat tinggal responden memiliki resiko sedang dengan frekuensi sebesar 47 responden atau 48,5%. Hasil penyalahgunaan alkohol pada responden bahwa sebagian besar responden masuk dalam kategori bukan penyalahgunaan alcohol sebesar 69 atau 71,1%. Berdasarkan uji spearman rank diperoleh p value < 0,05 yaitu sebesar 0,000, H0 ditolak sehingga terdapat hubungan yang signifikan antara lingkungan tempat tinggal dengan penyalahgunaan alkohol pada remaja laki-laki. Berdasarkan hasil penelitian di atas disarankan kepada petugas kesehatan mempertimbangkan upaya pendidikan kesehatan tentang dampak penyalahgunaan alkohol terhadap kesehatan sehingga dengan lingkungan tempat tinggal yang berisiko sedang dapat mencegah terjadinya penyalahgunaan alkohol pada remaja laki-laki.

Kata kunci: Lingkungan tempat tinggal, penyalahgunaan alkohol, remaja laki-laki

ABSTRACT

Adolescence is a period where an individual experiencing emotional and physical changes as well as interests. Some of the problems found in the phase of adolescent development include alcohol abuse and alcohol dependence. Environment is one of the factors that influence alcohol abuse in adolescents. Environment can be divided into three: family, school peers, and community. This study aims to determine the relationship of neighborhood environmental factors with alcohol abuse in male adolescents in the Village of Jimbaran. This research is descriptive correlative with cross sectional approach. The sample consisted of 97 male adolescents selected by purposive sampling. Data collection was conducted by using questionnaires about neighborhood and alcohol abuse. Results of the neighborhood influence on the respondents showed that most neighborhoods have moderate risk with a frequency of 47 respondents, or 48.5%. The results of alcohol abuse among respondents showed that the majority of respondents in the category of not abusing alcohol at 69 or 71.1%. Based on the Spearman rank test, it was obtained the p value <0.05, which is equal to 0.000, H0, is rejected so that there is a significant relationship between neighborhoods with alcohol abuse in male adolescents. Based on the above results, it is suggested to the health workers to consider the efforts of health education on the impact of alcohol abuse on health so that the living environment is capable of preventing the risk of alcohol abuse in male adolescents.

Keywords: Neighborhood Environment, alcohol abuse, male adolescents

PENDAHULUAN

Masa remaja merupakan masa dimana seorang individu mengalami perubahan emosi, tubuh, dan minat (Wardhani, 2010). Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju kemasa dewasa yang seharusnya digunakan untuk melakukan aktifitas positif guna menuju masa dewasa. Menurut Sarwono (2011) dalam perkembangannya menuju masa dewasa remaja dapat mengalami goncangan jiwa atau ketidakstabilan pengendalian emosi yang sangat tinggi.

Sejalan dengan perubahan-perubahan yang terjadi dalam diri remaja, mereka juga dihadapkan pada tugas-tugas yang berbeda dari tugas pada masa kanak-kanak. Sebagaimana diketahui, dalam setiap fase perkembangan, termasuk pada masa remaja, individu memiliki tugas-tugas perkembangan yang harus dipenuhi (Arista, 2013). Beberapa masalah yang ditemukan pada fase perkembangan remaja seperti penyalahgunaan alkohol dan ketergantungan alkohol (Retnowati, 2011).

Konsumsi alkohol di kalangan pemuda adalah masalah kesehatan

serius, minum alkohol berdampak negatif bagi kesehatan dan sosial di masyarakat (Karsono, 2005). Menurut data WHO (2009) angka kematian remaja akibat penyalahgunaan alkohol adalah 775 ribu jiwa. Dengan kasus terbanyak dialami oleh remaja di bawah 25 tahun.

Lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi penyalahgunaan alkohol pada remaja. Lingkungan dibagi menjadi tiga yaitu lingkungan keluarga, sekolah, teman sebaya, dan masyarakat. Lingkungan tempat tinggal merupakan bagian integral dari lingkungan secara umum. Dalam lingkungan tempat tinggal terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi seperti mudah diperolehnya minuman beralkohol, kurang kepedulian orang terdekat atau masyarakat, kurangnya ketegasan aparat pemerintah, kurang adanya penyuluhan tentang penyalahgunaan minuman beralkohol (Arifin, 2007).

Studi pendahuluan dilakukan peneliti dengan metode wawancara terhadap Bintara Pembina dan Keamanan Ketertiban Masyarakat

(BHABINKAMTIBMAS) dan Bintara Pembina Desa (BABINSA) kelurahan Jimbaran. Hasil wawancara yang telah dilakukan didapatkan angka kejadian penyalahgunaan minuman beralkohol pada remaja di desa Jimbaran meningkat dari setiap tahun. Dari hasil wawancara dengan sepuluh sampel yang merupakan remaja di Desa Jimbaran didapatkan hasil dari sepuluh remaja laki-laki tujuh diantaranya remaja mengonsumsi alkohol. Berdasarkan catatan kematian dari Kelurahan Desa Jimbaran, kematian akibat penyalahgunaan alkohol terdapat enam orang remaja dari usia 15 sampai 20 tahun pada tahun 2002 sampai 2012 yang disebabkan oleh kecelakan lalu lintas karena mengendarai kendaraan bermotor dalam keadaan mabuk.

Berdasarkan uraian di atas maka dari itu peneliti tertarik meneliti hubungan faktor lingkungan tempat tinggal dengan penyalahgunaan alkohol pada remaja laki-laki di Desa Jimbaran. Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui apakah terdapat hubungan antara faktor lingkungan tempat tinggal dengan penyalahgunaan alkohol pada remaja laki-laki di Desa Jimbaran.

METODE PENELITIAN

Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif dengan rancangan penelitian non eksperimental. Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan    cross

sectional.

Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah seluruh remaja laki-laki di Desa Jimbaran. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik Purposive Sampling dengan sampel sebanyak 97 orang.

Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian menggunakan kuisoner tentang lingkungan dan penyalahgunaan alkohol. Kuisioner lingkungan teridiri dari 10 pernyataan dengan pengkategorian berdasarkan rumus sturges menjadi skor 0-3 = resiko rendah, skor 4-7 = resiko sedang, dan skor 8-10 = resiko tinggi. Resiko rendah adalah lingkungan yang memiliki potensi     yang     lemah     untuk

mempengaruhi perilaku ke arah

Volume 5, Nomor 1, April 2017


menyimoang, resiko sedang merupkan lingkungan yang memiliki potensi atau peluang yang cukup untuk mempengaruhi perilaku ke arah yang menyimpang, sedangkan resiko tinggi merupakan lingkungan yang memiliki potensi atau peluang yang tinggi untuk mempengaruhi perilaku ke arah yang menyimpang. Penyalahgunaan alkohol menggunakan kuesioner yang terdiri dari 20 pertanyaan dengan pengkategorian penyalahgunaan alkohol jika skor 0-19 dan bukan penyalahgunaan alkohol jika skor 20-40.

Prosedur Pengumpulan dan Analisis Data

Pengumpulan data dimulai dengan memilih responden remaja laki-laki di Desa Jimbaran sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Responden diberikan penjelasan tujuan penelitian dan menanyakan untuk kesediaannya secara sukarela menjadi responden dengan menandatangani informed consent Pada penelitian ini responden yang digunakan sebanyak 97 orang.

Frekuensi Persentase

Usia Kategori      (n)         (%)

12-16        31         32,0%

Volume 5, Nomor 1, April 2017

17-24       66        68,0%

Total           97        100,0%

Peneliti melakukan kontrak waktu kepada responden untuk pengisian kuesioner. Data yang telah terkumpul kemudian dilakukan input data. Setelah itu dilakukan analisis data dengan uji korelasi Spearman Rank dengan tingkat signifikansi α =  0,05 dan tingkat

kepercayaan 95%.

HASIL PENELITIAN

Tabel 1. Lingkungan Tempat Tinggal pada

Lingkungan Tempat Tinggal

Frekuensi (n)

Persentase (%)

Risiko Rendah

18

18,6

Risiko Sedang

47

48,5

Risiko Tinggi

32

33,0

Total

97

100,0%

Berdasarkan hasil analisis lingkungan tempat tinggal pada responden diperoleh sebagian besar lingkungan tempat tinggal responden memiliki risiko sedang dengan frekuensi sebesar 47 responden (48,5%).

Tabel 2. Penyalahgunaan Alkohol

Penyalahgunaan

Alkohol

Frekuensi (n)

Persentase (%)

Penyalahgunaan Alkohol

28

28,9

Bukan

69

71,1

Penyalahgunaan

Alkohol

Total          97       100,0%

Berdasarkan     hasil     analisis

penyalahgunaan alkohol pada responden bahwa sebagian besar responden masuk dalam kategori bukan penyalahgunaan alkohol sebesar 69 (71,1%).

Tabel 3. Hasil Analisis Hubungan Lingkungan Tempat Tinggal dengan Penyalahgunaan Alkohol

Variabel

N

Corelation Coefficient

Sig.

(2tailed)

(p)

Lingkungan

Tempat Tinggal

97

0,360

0,000

Penyalahgunaan

97

Alkohol

Berdasarkan uji spearman rank dengan nilai signifikansi α ≤ 0,05. menunjukkan bahwa nilai signifikan antara lingkungan tempat tinggal dengan penyalahgunaan alkohol yaitu sebesar 0,000 (p = 0,000 < 0,05). Dengan nilai corelation coefficient sebesar 0,360 maka hubungan antara lingkungan tempat tinggal dengan penyalahgunaan alkohol termasuk kategori lemah (Sugiyono, 2014). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak sehingga terdapat hubungan yang Volume 5, Nomor 1, April 2017

signifikan antara lingkungan tempat tinggal dengan penyalahgunaan alkohol pada remaja laki-laki.

PEMBAHASAN

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara lingkungan tempat tinggal dengan penyalahgunaan alkohol pada remaja laki-laki dengan nilai signifikan sebesar 0,000 (p = 0,000 < 0,05). Adanya hubungan antara lingkungan tempat tinggal dengan penyalahgunaan      alkohol      juga

diungkapkan pada teori Karamoy dalam Wardhani (2010). Bersasarkan teori tersebut lingkungan tempat tinggal memiliki peranan besar dalam memengaruhi kepribadian remaja yang berada dalam fase mencari jati diri. Lingkungan tempat tinggal yang memiliki risiko tinggi akan cenderung memengaruhi perilaku remaja untuk melakukan penyimpangan seperti penyalahgunaan alkohol (Wardhani, 2010).

Hal tersebut juga didukung oleh beberapa penelitian salah satunya penelitian yang dilakukan oleh Subiantoro dan Irot (2012) yang 5

menyimpulkan bahwa lingkungan tempat tinggal memiliki pengaruh terhadap penyalahgunana alkohol sebesar 86%. Penelitian yang dilakukan oleh Kalara, Siswanto, dan Pranowowati (2014) yang menunjukkan hasil bahwa terdapat tiga jenis lingkungan tempat tinggal      yang      memengaruhi

penyalahgunaan     alkohol     yaitu

lingkungan keluarga, pergaulan, dan masyarakat. Penelitian ini menunjukkan lingkungan pergaulan memiliki pengaruh terbesar terhadap penyalahgunaan alkohol.

Sehingga semakin besar pengaruh negatif lingkungan tempat tinggal khususnya lingkungan pergaulan maka kemungkinan terjadinya penyalahgunaan alkohol pada remaja laki-laki akan semakin besar juga. Dimana lingkungan yang berisiko sedang merupakan lingkungan yang memiliki potensi atau peluang    yang    cukup    untuk

mempengaruhi perilaku ke arah yang menyimpang.

KESIMPULAN DAN SARAN

Penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan lingkungan tempat tinggal

Volume 5, Nomor 1, April 2017

dengan penyalahgunaan alkohol pada remaja laki-laki diperoleh p value < 0,05 yaitu sebesar 0,000, H0 ditolak sehingga terdapat hubungan yang signifikan antara lingkungan tempat tinggal dengan penyalahgunaan alkohol pada remaja laki-laki.

Petugas kesehatan dan pihak terkait di Desa Jimbaran diharapkan agar tetap memberikan pendidikan kesehatan/penyuluhan tentang dampak penyalahgunaan alkohol terhadap kesehatan sehingga dengan lingkungan tempat tinggal yang berisiko sedang dapat dicegah terjadinya penyalahgunaan alkohol pada remaja laki-laki.

Peneliti selanjutnya diharapkan dengan adanya faktor-faktor yang mempengaruhi hasil penelitian seperti kepribadian anak, usia, keyakinan, ego, keluarga, keadaan di sekolah, dan pendidikan. maka sangat disarankan untuk mampu mengontrol faktor-faktor perancu yang dapat memengaruhi hasil penelitian dengan cara mengkaji lebih lanjut denga cara memasukkan faktor perancu tersebut ke kriteria inklusi dan eksklusi atau dengan cara randomisasi.

Remaja sangat disarankan untuk rutin mengikuti kegiatan positif lainnya seperti        penyuluhan        terkait

penyalahgunaan alkohol, dan pelatihan pengembangan diri (latihan bermain musik tradisional, pelatihan dalam rangka lomba-lomba antar daerah) dalam upaya meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor.

Orang tua sangat disarankan untuk meningkatkan pengawasan terhadap anak     agar     tidak     terjerumus

kepenyalahgunaan alkohol. Setiap anggota organisasi STT diharapkan memberikan     dukungan     dalam

menciptakan lingkungan yang kondusif dalam upaya menghindari lingkungan yang berisiko.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Burhan. (2007). Narkoba dan Permasalahannya. Semarang: PT Bengawalan ilmu.

Arista, I. D. (2013). Analisa tugas-tugas Perkembangan Remaja pada Anak TKI Di Desa Jenangan Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo. Universitas       Muhammadiyah:

Ponorogo.

Karsono, E. (2005). Narkoba Dan Minuman Keras. Jakarta: Gramedia.

Kalara N, Yuliaji Siswanto, dan Puji Pranowowati. (2014). Gambaran

Volume 5, Nomor 1, April 2017

Perilaku Konsumsi Alkohol pada Mahasiswa. Katalog Karya Ilmiah Akbid, Akper, Stikes Ngudi Waluyo Ungaran.

Retnowati, S. (2011). Remaja dalam Permasalahannya.      Universitas

Gajahmada     :     Yogyakarta.

http://www.sofiapsy.staff.ugm.ac.id/ files/remaja_dan_permasalahannya. doc. Diakses pada tanggal 01 Agustus 2015.

Sarwono, Sarlito W. (2011). Psikologi Remaja. Jakarta: Rajawali.

Subiyantoro dan Pandeirot. (2012). Faktor yang Mempengaruhi Remaja Mengkonsumsi         Minuman

Beralkohol di RT 07 RW 06 Kelurahan    Pacar    Kembang

Kecamatan Tambak Sari Surabaya. Ejournal STIKES William Booth.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung : Alfabeta

Wardhani, Rr Arika Wahyu Febriari. (2010). Hubungan Antara Konsep Diri Remaja Dengan Pemakaian Alkohol Di Smk Sepuluh Nopember Semarang.      Skripsi      Tidak

Diterbitkan. Semarang: Universitas Muhammadiyah Semarang.

World Health Organitation. (2009). Alcohol. http://www.who.int/topics/alcohol_d rinking/en/. Diakses pada tanggal 09 Oktober 2015.

7