STRATEGI PENGEMBANGAN MUARA SUNGAI YEH MATAN SEBAGAI OBJEK WISATA AIR DI DESA TEGAL MENGKEB KECAMATAN SELEMADEG TIMUR KABUPATEN TABANAN
on
Jurnal Bumi Lestari, Volume 13 No. 2, Agustus 2013, hlm. 297-306
STRATEGI PENGEMBANGAN MUARA SUNGAI YEH MATAN SEBAGAI OBJEK WISATA AIR DI DESA TEGAL MENGKEB KECAMATAN SELEMADEG TIMUR KABUPATEN TABANAN
Oleh :
Anak Agung Putu Agung
Fakultas Ekonomi Universitas Mahasaraswati Denpasar
Email : [email protected]
Ni Nyoman Budi Artini
Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bali
Abstract
One of the development in tourism industry can be done by develop the tourist destination as a tourist attraction. Development of tourist attraction is certainly planned and implemented in accordance with the potential and capabilities of the region. One of alternative to develop the tourist attraction and able to be selected as the tourist destination especially in Tegal Mengkeb village is water attraction at estuary of Yeh Matan river which related to nature tourism.
The used method in this study is a combination between qualitative and quantitative research method, data collection techniques by questionnaires, interviews, literature study and documentation. Data analysis techniques using SWOT analysis to determine the internal and external factors position in development of yeh matan estuary as water attraction.
The results of research according to SWOT analysis obtained the average value for internal factor is 3,057 and external factor is 3,024. It means that the estuary of Yeh Matan river are in a favorable position, maintain and control, maintain the condition of internal factor that have existed without make changes as water attraction.
Require the cooperation and integrated partnership among community, village officials, Government of Tabanan Regency and related stakeholders to promote the estuary of Yeh Matan river as water attraction at Tegal Mengkeb village, East Selemadeg Sub District, Tabanan Regency.
Key words : nature tourism, water attraction, development strategy, estuary.
Pengembangan industri pariwisata dapat dilakukan dengan cara pengembangan atraksi wisata di suatu kawasan sebagai daya tarik wisata. Kawasan wisata seharusnya memiliki beraneka ragam atraksi, baik itu merupakan atraksi keindahan alam, keagungan manifestasi kebudayaan, pusat perekonomian, maupun atraksi lengkap yang merupakan daya tarik kuat bagi para wisatawan nusantara maupun mancanegara. Pengembangan atraksi wisata di Desa Tegal Mengkeb meliputi : atraksi wisata air berperahu tradisional, lomba
mancing dan bazzar festival budaya di muara sungai Yeh Matan. Atraksi wisata air ini berbasis pada potensi perairan di muara sungai Yeh Matan, yaitu atraksi yang mengajak wisatawan untuk menikmati dan melakukan kegiatan-kegiatan yang ditawarkan di dalam kawasan wisata tersebut.
Wisatawan yang berkunjung dan menginap di desa Tegal Mengkeb berasal dari Eropa, seperti Belanda dan Italia. Wisatawan tersebut sering melakukan kegiatan dan berinteraksi dengan penduduk desa, seperti melakukan jalan santai mengelilingi desa dan sekali-kali masuk ke rumah
penduduk untuk berkomunikasi dan melihat kegiatan penduduk sehari-hari. Muara sungai Yeh Matan berbentuk seperti danau dengan pemandangan alam yang masih alami, dapat dimanfaatkan sebagai lokasi kegiatan wisata air, seperti memancing dan berperahu sehingga wisatawan dapat berinteraksi secara langsung dengan alam. Kawasan ini dimanfaatkan oleh tamu-tamu yang menginap di villa-villa sekitarnya untuk berperahu sambil menikmati pemandangan hutan dan persawahan di sebelah kiri dan kanan muara dan menjadi tempat berawal dan berakhirnya atraksi mengelilingi desa dengan mobil mini/ATV (all Terrain Vehicle). Muara sungai Yeh Matan sering digunakan sebagai arena atraksi berperahu mengelilingi muara sungai dan juga dijadikan tempat lomba mancing, bazzar yang disertai dengan pertunjukan seni dan budaya pada hari raya umat Hindu dan hari libur sekolah,
Dalam rangka mengembangkan kawasan muara sungai Yeh Matan menjadi objek wisata yang menarik, perlu disusun suatu rencana yang menyeluruh, yaitu penyediaan sarana dan prasarana wisata, pengelolaan serta keterlibatan pemerintah daerah, swasta dan masyarakat lokal dengan memperhatikan potensi muara sungai Yeh Matan maupun sumber daya manusia. Masyarakat desa Tegal Mengkeb akan memperoleh manfaat dengan adanya pengembangan pariwisata air ini, yaitu peluang untuk mengembangkan berbagai usaha di sektor pariwisata untuk meningkatkan pendapatan desa dan masyarakat, membuka lapangan kerja di sektor pariwisata yang pada akhirnya membantu mengurangi jumlah pengangguran (Tugba KIPER, et. all, 2011). Berkaitan dengan hal tersebut di atas, maka perlu dilakukan pola pengembangan potensi wisata air yang diawali dengan studi perencanaan objek wisata dan daya tarik wisata tersebut untuk mengetahui faktor kekuatan dan kelemahan dari lingkungan internal dan faktor peluang dan ancaman dari lingkungan eksternal, selanjutnya ditentukan strategi pengembangan muara sungai Yeh Matan sebagai objek wisata air serta implikasinya.
Tujuan penelitian ini adalah : untuk mengetahui potensi muara sungai Yeh Matan sebagai objek wisata air, mengkaji kondisi lingkungan internal dan eksternal serta menetukan strategi pengembangan muara sungai Yeh Matan sebagai objek wisata air sesuai dengan kondisi lingkungan internal dan eksternal.
Lokasi penelitian ini ditentukan secara purposive dengan mengambil objek di muara sungai Yeh Matan desa Tegal Mengkeb kecamatan Selemadeg Timur Tabanan. Dasar pertimbangan memilih lokasi ini karena di sekitar lokasi tersebut telah dibangun beberapa villa dan pondok wisata serta tamu-tamu yang menginap sering melakukan kegiatan berperahu tradisional sambil menikmati pemandangan flora dan fauna. Selain itu muara sungai Yeh Matan sudah lama dijadikan objek wisata bagi penduduk desa Tegal Mengkeb dan sekitarnya pada hari raya umat Hindu serta musim liburan anak sekolah, dengan mengadakan lomba mancing, menggelar bazzar dan festival budaya.
Penelitian ini berlangsung dari awal bulan Nopember sampai dengan awal Desember 2012.
Populasi kawasan pengembangan muara sungai Yeh Matan adalah banjar-banjar yang berada dalam wilayah desa Tegal Mengkeb. Sampel penelitian ini adalah stakeholders yang ditentukan berdasarkan metode purposive sampling. Respoden dalam penelitian ini harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
-
a. Memiliki pengetahuan mendalam tentang kondisi lingkungan muara sungai Yeh Matan.
-
b. Memiliki pengetahuan mendalam tentang faktor internal muara sungai Yeh Matan.
-
c. Memiliki pengetahuan mendalam tentang faktor eksternal muara sungai Yeh Matan.
Jumlah responden ditentukan berdasarkan quota sampling sebanyak 55 orang yang dilakukan secara accidental meliputi : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Tabanan, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tabanan, Unsur Kecamatan Selemadeg Timur, Unsur Kantor Desa Tegal Mengkeb, Pemilik villa dan pondok wisata di Desa Tegal Mengkeb, Biro jasa, Wisatawan manca Negara, Tokoh masyarakat, Masyarakat (masing-masing banjar 2 orang).
Pendekatan yang digunakan dalam mengkaji strategi pengembangan muara sungai Yeh Matan adalah studi kasus yang bersifat exploratory research.
-
a. Data Kualitatif, yaitu kondisi muara sungai Yeh
Matan serta upaya pengembangan sebagai obyak wisata air. Data ini akan digunakan dalam menentukan faktor internal dan eksternal pada analisis SWOT.
-
b. Data kuantitatif, yaitu data yang berupa angka-angka yang dapat dihitung secara statistik, seperti : rata-rata kunjungan wisatawan, penilaian para responden terhadap rencana pengembangan objek wisata air.
-
a. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari hasil survei, wawancara dan angket yang disebarkan untuk memperoleh data yang menyangkut pengetahuan, pandangan responden terhadap rencana pengembangan objek wisata air di muara sungai Yeh Matan.
-
b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari dokumen dan arsip resmi seperti peta geografis dan demografis, jumlah kunjungan wisatawan dan informasi lainnya yang telah dikumpulkan oleh lembaga/instansi terkait lainnya.
-
a. Kuesioner, yaitu pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner terhadap responden yang jumlahnya 55 orang. Proses selanjutnya dilakukan pengolahan data sehingga diperoleh skor, yaitu bobot x rating untuk mengetahui posisi lembaga pada saat ini (sel I – IX).
-
b. Wawancara (interview)
Wawancara secara mendalam yang dilakukan dengan mengajak informan untuk menjaring data secara lengkap, sedangkan interview guide digunakan agar data terfokus pada topik yang hendak diungkap dengan informan kunci.
-
c. Studi Kepustakaan, yaitu mencari bahan literatur atau buku-buku yang berkaitan serta berbagai jurnal ilmiah dan hasil penelitian terdahulu yang sesuai dengan masalah penelitian.
-
d. Dokumentasi, berupa data dari berbagai dokumen resmi pemerintah provinsi Bali, kabupaten Tabanan, kecamatan Selemadeg Timur dan desa Tegal Mengkeb, berupa data atraksi berperahu tradisional, lomba mancing dan bazzar festival budaya.
-
a . Analisis deskriptif kualitatif, digunakan terhadap hasil analisis internal dan eksternal yang dilanjutkan dengan analisis SWOT.
-
b . Analisis kondisi faktor internal dan eksternal.
Kondisi faktor internal meliputi faktor kekuatan/ kelemahan yaitu : dukungan masyarakat, dukungan rencana pengembangan, penguasaan pangsa pasar, kedekatan jarak dengan objek lain, keanekaragaman produk, daya tarik objek wisata sungai Yeh Matan.
Kondisi faktor eksternal meliputi peluang/ ancaman yaitu : tumbuhnya ekonomi global, kemajuan teknologi, kerjasama internasional, kecendrungan peningkatan permintaan, stabilitas sosial & politik, keamanan. Berdasarkan nilai skor faktor internal dan eksternal ini maka dilakukan plotting pada matriks internal-eksternal yang dibagi menjadi sembilan sel yang pada intinya meliputi tiga kelompok utama yakni : (Rangkuti, 2006).
-
- Growth Strategy yang merupakan pertumbuhan (sel 1,2,5) atau diversifikasi (sel 7, 8);
-
- Stability Strategy, tanpa mengubah strategi
yang ada selama ini (sel 4)
-
- Retrenchment Strategy (sel 3, 6, 9) memperkecil atau mengurangi resiko.
Analisis Matriks SWOT, adalah kelanjutan dari analisis internal-eksternal dimana faktor-faktor internal berupa kekuatan dan kelemahan dikombinasikan dengan faktor-faktor eksternal yakni peluang dan ancaman. Kombinasi ini akan menghasilkan beberapa strategi alternatif dalam rencana pengembangan muara sungai Yeh Matan sebagai objek wisata air. Rangkuti (2006) menyatakan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT.
-
3. Hasil Penelitian dan Pembahasan
-
3.1 Hasil Penelitian
-
-
1) . Gambaran Umum Desa Tegal Mengkeb
Desa Tegal Mengkeb merupakan desa yang termasuk dalam sebaran wisata pantai Soka memiliki luas wilayah 549.663 ha., berada pada ketinggian 200– 300 m dari permukaan laut, suhu udara rata-rata 300 C. Desa Tegal Mengkeb terdiri dari sembilan banjar dengan jumlah penduduk 2.693 jiwa. Mata pencaharian penduduk di sektor pertanian 90%, pedagang 7% dan pegawai 3%. Penggunaan lahan di kawasan pengembangan yaitu : 75% untuk persawahan, 4% tegalan/perkebunan, 18% pekarangan, 2% kuburan, 1% lainnya.
Pengembangan muara sungai Yeh Matan sebagai objek wisata air tidak bisa lepas dari pengembangan kawasan pariwisata di desa Tegal Mengkeb yang berdasarkan pengembangan pariwisata budaya. Untuk menunjang pengembangan muara sungai Yeh Matan sebagai objek wisata air, pengembangan potensi yang dimiliki kawasan pengembangan berperanan penting. Adapun potensi yang dapat dikembangkan antara lain :
-
a. Atraksi proses pengerjaan sawah dengan pemandangan alamnya yang indah.
-
b. Pengembangan bentuk-bentuk desa pekraman tradisional yang mencerminkan ciri-ciri desa agraris yang mendukung julukan kabupaten Tabanan sebagai lumbung beras, seperti mempertahankan keberadaan lumbung beras di setiap perumahan penduduk.
-
c. Membangkitkan citra kuliner khas desa Tegal Mengkeb dan menyuguhkannya kepada wisatawan.
-
d. Meningkatkan pengelolaan seni drama Ketungan yang dimiliki desa Tegal Mengkeb sehingga lebih layak dipentaskan untuk wisatawan.
-
e. Menggairahkan produksi souvenir batok kelapa yang berkembang di masyarakat desa Tegal Mengkeb.
-
f. Mempertahankan sistem kekerabatan masyarakatnya yang kental yang berlandaskan Tat Twam Asi serta saling asah, asih dan asuh.
-
g. Sumber daya manusia yang dimiliki sudah terserap hampir 90% di villa dan pondok wisata yang ada di desa Tegal Mengkeb.
Adapun potensi yang dimiliki muara sungai Yeh Matan yang dapat dikembangkan sebagai objek wisata air antara lain :
-
1. Pantai Klecung yang akan dikembangkan menjadi daya tarik wisata karena pantainya berpasir hitam dengan ombak kecil dan pemandangan yang masih alami.
-
2. Muara sungai Yeh Matan memiliki pemandangan yang sangat eksotik dan menarik, karena dikelilingi oleh sawah dan tegalan yang masih alami dengan vegetasi yang tumbuh belum terjamah oleh manusia.
-
3. Dilingkungan muara sungai Yeh Matan sudah ada sarana penunjang pariwisata berupa vila dan pondok wisata yang sudah beroperasi dari tahun 2007 dengan memanfaatkan sumber daya manusia 90% dari penduduk desa Tegal Mengkeb.
-
4. Wisatawan yang berkunjung ke desa Tegal Mengkeb berasal dari negara Belanda, Yunani dan Perancis. Selama di desa Tegal Mengkeb wisatawan melakukan aktivitas lintas alam mengelilingi desa dan beramah tamah dengan penduduk setempat dengan berjalan kaki maupun menggunakan mobil yang berakhir di pantai Klecung.
-
5. Muara sungai Yeh Matan sudah menjadi tempat rekreasi berperahu tradisional, memancing, mengadakan bazzar disertai atraksi budaya bagi masyarakat di kecamatan Selemadeg Timur pada hari raya umat Hindu serta pada hari libur sekolah.
-
6. Keberadaan objek wisata muara sungai Yeh Matan merupakan paket jalur perjalanan wisata dengan objek wisata Puri Agung dan Puri Anyar Kerambitan, Yeh Panes Belulang Desa Mengesta, Lestari Taman Kupu–Kupu, Pantai Kelating, Pantai Pasut dan Pantai Yeh Gangga, sehingga objek wisata ini memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
-
3.2 Pembahasan
Analisis SWOT Pengembangan Muara Sungai Yeh Matan sebagai Objek Wisata Air.
Muara sungai Yeh Matan memiliki potensi wisata dan peluang yang dapat dikembangkan, kendati demikian terdapat pula berbagai masalah dan ancaman yang harus mendapat perhatian khusus. Adapun analisis kekuatan, kelemahan (faktor lingkungan internal) dan peluang serta ancaman (faktor lingkungan eksternal)
pengembangan muara sungai Yeh Matan adalah sebagai berikut :
Analisis lingkungan internal muara sungai Yeh Matan sebagai objek wisata air berupa kekuatan dan kelemahan dilakukan dengan penyebaran kuisioner yang telah berisi data lingkungan internal, sedangkan bobot dan rating diberikan oleh responden. Berdasarkan hasil pembobotan itu kemudian dicari nilai rata-rata masing-masing faktor jawaban responden seperti tersaji pada tabel 1.
Tabel 1. Matriks IFAS (Internal Factors Analysis Summary)
No. |
Faktor-faktor Internal |
Bobot |
Rating |
Skor |
KEKUATAN | ||||
A. |
Dukungan Masyarakat | |||
1. |
Ketersediaan informasi |
0,019 |
3,00 |
0,057 |
2. |
Sumber Daya Manusia |
0,026 |
3,500 |
0,091 |
3. |
Kehandalan manajemen |
0,019 |
3,00 |
0,057 |
4. |
Produk kreativitas masyarakat |
0,019 |
3,00 |
0,057 |
B. |
Dukungan rencana pengembangan | |||
5. |
Sarana akomodasi |
0,018 |
3,50 |
0,063 |
6. |
Listrik (PLN) |
0,013 |
3,12 |
0,041 |
7. |
Air (PDAM) |
0,013 |
3,20 |
0,042 |
8. |
Jalan |
0,013 |
2,00 |
0,026 |
9. |
Biro Perjalanan |
0,013 |
3,00 |
0,039 |
10. |
Teknologi informasi |
0,013 |
3,00 |
0,039 |
C. |
Penguasaan Pangsa Pasar | |||
11. |
Pasar Eropa |
0,021 |
3,50 |
0,063 |
12. |
Pasar Amerika |
0,021 |
3,50 |
0,063 |
13. |
Pasar Australia dan Asia |
0,021 |
3,50 |
0,063 |
14. |
Pasar Nusantara |
0,021 |
3,50 |
0,063 |
D. |
Kedekatan Jarak dengan Objek Lain | |||
15. |
Wisata Budaya |
0,021 |
3,00 |
0,063 |
16. |
Wisata Alam |
0,021 |
3,00 |
0,063 |
17. |
Wisata Seni |
0,021 |
3,00 |
0,063 |
18. |
Wisata Alam Buatan |
0,021 |
3,00 |
0,063 |
E. |
Keanekaragaman Produk | |||
19. |
Keanekaragaman Produk Budaya |
0,021 |
3,00 |
0,063 |
20. |
Keanekaragaman Agrowisata |
0,021 |
3,00 |
0,063 |
21. |
Permainan Tradisional |
0,021 |
3,00 |
0,063 |
22. |
Atraksi wisata |
0,021 |
3,00 |
0,063 |
F. |
Muara Sungai Yeh Matan | |||
23. |
Pemandangan alam |
0,017 |
3,22 |
0,055 |
24. |
Kebersihan muara sungai |
0,016 |
3,00 |
0,048 |
25. |
Tempat rekreasi musiman |
0,018 |
3,25 |
0,059 |
26. |
Ketersediaan sarana dan prasarana pendukung |
0,016 |
3,00 |
0,048 |
rencana pengembangan | ||||
27. |
Keamanan |
0,016 |
3,00 |
0,048 |
KELEMAHAN
A. |
Dukungan Masyarakat | |||
1 |
Kurang ketersediaan informasi |
0,021 |
2,00 |
0,042 |
2 |
Sumber Daya Manusia masih rendah |
0,021 |
2,00 |
0,042 |
3 |
Manajemen belum dikelola |
0,021 |
2,00 |
0,042 |
4 |
Produk kreativitas masyarakat masih rendah |
0,021 |
2,00 |
0,042 |
B. |
Dukungan Rencana Pengembangan | |||
5 |
Sarana akomodasi belum dikelola |
0,016 |
3,12 |
0,050 |
6 |
Listrik (PLN) kurang mencukupi |
0,010 |
3,00 |
0,030 |
7 |
Air (PDAM) kurang memadai |
0,010 |
3,00 |
0,030 |
8 |
Infrastruktur (jalan) rusak dan tidak memadai |
0,027 |
4,00 |
0,108 |
9 |
Biro Perjalanan belum tersedia |
0,010 |
3,00 |
0,030 |
10 |
Teknologi informasi masih minim |
0,010 |
3,00 |
0,030 |
C. |
Penguasaan Pangsa Pasar | |||
11 |
Pasar Eropa belum maksimal |
0,021 |
3,00 |
0,063 |
12 |
Belum menjangkau pasar Amerika |
0,021 |
3,00 |
0,063 |
13 |
Belum menjangkau pasar Australia dan Asia |
0,021 |
3,00 |
0,063 |
14 |
Pasar nusantara belum maksimal |
0,021 |
3,00 |
0,063 |
D. |
Kedekatan Jarak dengan Objek Lain | |||
15 |
Wisata Budaya |
0,021 |
3,00 |
0,063 |
16 |
Wisata Alam |
0,021 |
3,00 |
0,063 |
17 |
Wisata Seni |
0,021 |
3,00 |
0,063 |
18 |
Wisata Alam Buatan |
0,021 |
3,00 |
0,063 |
E. |
Keanekaragaman Produk | |||
19 |
Keanekaragaman Produk Budaya belum berkembang |
0,027 |
3,50 |
0,095 |
20 |
Keanekaragaman Agrowisata belum dikelola dengan baik |
0,027 |
3,50 |
0,095 |
21 |
Permainan Tradisional belum berkembang |
0,015 |
3,00 |
0,045 |
22 |
Atraksi wisata belum dikelola secara profesional |
0,014 |
2,90 |
0,041 |
F. |
Muara Sungai Yeh Matan |
0,023 |
3,50 |
0,081 |
23 |
Pemandangan alam masih perawan |
0,015 |
3,00 |
0,045 |
24 |
Muara sungai Yeh Matan kotor |
0,015 |
3,00 |
0,045 |
25 |
Tempat rekreasi musiman pada hari-hari tertentu |
0,015 |
3,00 |
0,045 |
26 |
Kurang ketersediaan sarana dan prasarana pendukung rencana pengembangan |
0,015 |
3,00 |
0,045 |
27 |
Keamanan belum terjaga |
0,015 |
3,00 |
0,045 |
1,00 |
3,057 |
Sumber : Responden penelitian di desa Tegal Mengkeb, tahun 2012
Berdasarkan analisis lingkungan internal di atas, maka muara sungai Yeh Matan sebagai objek wisata air berada pada posisi sel I, dengan jumlah nilai rata-rata sebesar 3,057 artinya muara sungai Yeh Matan berada posisi yang menguntungkan, yaitu harus mempertahankan, memelihara dan meningkatkan kekuatan (threats) serta mengurangi kelemahan (weaknesses)
Analisis lingkungan eksternal muara sungai Yeh Matan sebagai objek wisata air berupa peluang dan ancaman, dilakukan dengan penyebaran kuisioner yang telah berisi data lingkungan eksternal, bobot dan rating diberikan oleh responden Berdasarkan hasil pembobotan itu dilanjutkan dengan mencari nilai rata-rata, didapat rata-rata masing-masing faktor jawaban responden Hasil dari jawaban responden dan nilai rata-ratanya disajikan pada tabel 2
Tabel 2. Matriks EFAS (Eksternal Factors Analysis Summary)
No. |
Faktor-faktor Eksternal |
Bobot |
Rating |
Skor |
PELUANG | ||||
A. |
Tumbuhnya ekonomi global | |||
1. |
Adanya perdagangan bebas |
0,010 |
3,00 |
0,030 |
2. |
Penerbangan langsung ke Bali |
0,018 |
4,00 |
0,072 |
3. |
Bandara Internasional Ngurah Rai |
0,018 |
3,80 |
0,068 |
4. |
Bebas visa kunjungan singkat |
0,010 |
4,00 |
0,040 |
5. |
Bali sebagai destinasi wisata dunia |
0,018 |
4,00 |
0,072 |
6. |
Tegal Mengkeb berada dalam sebaran daerah tujuan wisata Pantai Soka |
0,010 |
4,00 |
0,040 |
B. |
Kemajuan Teknologi | |||
7. |
Teknologi dan informatika |
0,028 |
4,00 |
0,112 |
8. |
Komunikasi |
0,028 |
4,00 |
0,112 |
9. |
Transportasi |
0,028 |
4,00 |
0,112 |
C. |
Kerjasama Internasional | |||
10. |
Usaha jasa pariwisata |
0,018 |
4,00 |
0,072 |
11. |
Usaha objek wisata |
0,020 |
4,00 |
0,080 |
12. |
Usaha sarana pariwisata |
0,045 |
4,00 |
0,180 |
D. |
Kecendrungan peningkatan permintaan | |||
13. |
Orientasi Kelestarian Lingkungan |
0,028 |
4,00 |
0,112 |
14. |
Orientasi Kelestarian Alam |
0,028 |
4,00 |
0,112 |
15. |
Orientasi Kelestarian Budaya |
0,028 |
4,00 |
0,112 |
ANCAMAN | ||||
A. |
Tumbuhnya ekonomi global | |||
1. |
Penyakit Tanaman |
0,028 |
2,00 |
0,056 |
2. |
Penyakit Ternak dan Ikan |
0,028 |
2,00 |
0,056 |
3. |
Penyakit yang dibawa wisatawan |
0,028 |
2,00 |
0,056 |
B. |
Kemajuan Teknologi | |||
4. |
Dampak negatif kemajuan teknologi dan informatika |
0,028 |
3,50 |
0,098 |
5. |
Dampak negatif kemajuan teknologi komunikasi |
0,028 |
3,50 |
0,098 |
6. |
Dampak negatif kemajuan teknologi transportasi |
0,028 |
3,50 |
0,098 |
C. |
Kerjasama Internasional | |||
7. |
Meningkatnya persaingan wisata air pada umumnya di provinsi Bali |
0,036 |
3,50 |
0,126 |
8. |
Meningkatnya persaingan wisata air sejenis di kabupaten Tabanan |
0,011 |
3,50 |
0,039 |
9. |
Meningkatnya persaingan usaha sarana pariwisata |
0,036 |
4,00 |
0,144 |
D. |
Kecendrungan peningkatan permintaan | |||
10. |
Explorasi Orientasi Kelestarian Lingkungan |
0,028 |
3,50 |
0,098 |
11. |
Explorasi Orientasi Kelestarian Alam |
0,028 |
3,50 |
0,098 |
12. |
Explorasi Orientasi Kelestarian Budaya |
0,028 |
3,50 |
0,098 |
E. |
Instabilitas Sosial Politik | |||
13. |
Ketidakstabilan Ekonomi Nasional |
0,028 |
3,50 |
0,098 |
14. |
Ketidakstabilan Sosial Masyarakat |
0,028 |
3,50 |
0,098 |
15. |
Ketidakstabilan Politik di Dalam Negeri |
0,028 |
4,00 |
0,112 |
F. |
Keamanan | |||
16. |
Keamanan di objek wisata |
0,028 |
4,00 |
0,112 |
17. |
Keamanan Bali |
0,028 |
4,00 |
0,112 |
18. |
Keamanan nasional dan global |
0,028 |
4,00 |
0,112 |
1,00 |
3,024 | |||
Sumber : |
Responden penelitian di desa Tegal Mengkeb, tahun 2012 |
Berdasarkan analisis lingkungan eksternal di atas, posisi muara sungai Yeh Matan sebagai objek wisata air berada pada sel I, dengan nilai rata-rata 3,024. Ini berarti muara sungai Yeh Matan berada pada posisi menguntungkan, yaitu berusaha mempertahankan, memelihara dan meningkatkan peluang yang ada serta memperkecil ancaman yang terjadi. Hasil penelitian ini didukung oleh hasil studi Ndenecho (2009) dan Elham Hussein (2012), namun studi mereka tidak melakukan analisis bobot dan rating terhadap masing-masing indikator lingkungan internal-eksternal berdasarkan atas penilaian responden, sehingga tidak dapat ditentukan posisi kekuatan faktor ini pada matrik internal-eksternal.
Strategi Objek Wisata Muara Sungai Yeh Matan sebagai Objek Wisata Air
1), Strategi Umum (Grand Strategy)
Sesuai hasil analisis dari faktor lingkungan internal muara sungai Yeh Matan berada pada posisi sel I dengan jumlah nilai rata-rata sebesar 3,057, sedangkan posisi faktor lingkungan eksternal berada pada posisi sel I dengan jumlah nilai rata-rata 3,024. Hasil penggabungan matriks IPAS dan EPAS akan
menghasilkan strategi umum (grand strategy) yang akan diploting ke dalam tabel matriks internal– eksternal seperti pada tabel 3.
Berdasarkan tabel 3, terlihat bahwa muara sungai Yeh Matan menduduki posisi sel I, berarti muara sungai Yeh Matan berada pada posisi kuat dengan rata-rata nilai antara 3,00 - 4,00. Strategi yang harus diterapkan pada objek wisata muara sungai Yeh Matan adalah : tumbuh dan bina (konsentrasi via integrasi vertikal), yaitu strategi yang menguntungkan, hal ini dimaksudkan agar mempertahankan, mengendalikan dukungan masyarakat serta mempertahankan kondisi saat ini dan melakukan perubahan-perubahan kecil pada faktor-faktor pendukung pengembangan kawasan.
Berdasarkan analisis faktor lingkungan internal dan eksternal muara sungai Yeh Matan, maka dilakukan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities dan Threats) sehingga menghasilkan empat sel strategi alternatif bagi pengembangkan muara sungai Yeh Matan yang sesuai dengan kondisi lingkungan internal dan eksternal, yaitu :
Tabel 3. Matriks Internal dan Eksternal Muara Sungai Yeh Matan
TOTAL NILAI IFE
Kuat Sedang Lemah
4,0________3,057 3,0_______________2,0_________________QQ
T O Kuat T A L 3,024 3,0 N I Sedang L A I 2,0 E Lemah F E |
I Tumbuh dan bi (konsentrasi melalui integre vertical) |
na si |
II Tumbuh dan bina (konsentrasi melalui integrasi horisontal) |
III Pertahankan dan pelihara (pertumbuhan berputar) |
IV Tumbuh dan bina (berhenti sejenak) |
V Pertahankan dan pelihara (strategi tidak berubah) |
VI Panen dan divestasi (kawasan habis atau jual habis kewaspadaan) | ||
VII Pertahankan dan pelihara (diversifikasi konsentrasi) |
VIII Panen atau divestasi (diversifikasi konglomerat) |
IX Panen dan disvikasi (likuidasi) |
Sumber : Hasil Analisis Data dari tabel 1 dan 2.
Strategi yang menggunakan kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Faktor-faktor kekuatan maupun peluang yang ada meliputi semua faktor seperti tersebut diatas.
Strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman. Faktor –faktor kekuatan maupun ancaman meliputi semua faktor diatas.
Strategi yang meminimalkan kelemahan dan memanfaatkan peluang yang ada. Faktor-faktor kelemahan maupun peluang meliputi semua faktor diatas.
Strategi ini meminimalkan kelemahan dan memperkecil ancaman. Faktor kelemahan maupun ancaman meliputi semua faktor seperti diatas.
Hasil penelitian mengenai strategi alternatif ini didukung oleh hasil studi Chern-Wern Hong dan Ngai-Weng Chan (2010) dalam pengembangkan ekowisata Penang National Park, Malaysia. Keunggulan strategi Chern ini karena adanya kerjasama dengan pendidikan tinggi untuk menarik peneliti internasional dan studi banding ke kawasan ekowisata yang sudah berkembang.
-
1. Analisis faktor lingkungan internal pengembangan muara sungai Yeh Matan sebagai objek wisata air berada pada posisi yang kuat dengan nilai rata - rata 3,057.
-
2. Analisis faktor eksternal pengembangan muara sungai Yeh Matan sebagai objek wisata air berada pada posisi kuat dengan nilai 3,024.
-
3. Hasil penggabungan matrik IFAS dan EFAS terhadap pengembangan muara sungai Yeh Matan sebagai objek wisata air berada pada posisi sel I (3,00 – 4,00) matriks internal-eksternal, berarti muara sungai Yeh Matan memiliki potensi yang kuat untuk dikembangkan, namun perlu diupayakan
perbaikan dengan perencanaan yang matang guna menangkap peluang yang ada dan mengantisipasi ancaman yang akan datang.
-
4. Upaya-upaya yang dilakukan oleh masyarakat, aparat desa, pemerintah kabupaten dan stakeholders terhadap peningkatan potensi faktor internal :
-
a. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan pendidikan berkualitas/ pelatihan-pelatihan, sehingga mampu melayani kebutuhan wisatawan yang berkunjung ke kawasan pengembangan.
-
b. Meningkatkan promosi keberadaan kawasan pengembangan melalui teknologi informasi untuk menjangkau wisatawan Amerika, Asia, Australia dan Nusantara.
-
c. Memacu pengembangan dan peningkatan produk kreativitas masyarakat berupa souvenir dan barang-barang kerajinan untuk memenuhi kebutuhan wisatawan.
-
d. Memacu pengembangan seni budaya, permainan tradisional dan agrowisata yang dimiliki masyarakat untuk menunjang pengembangan muara sungai Yeh Matan sebagai objek wisata air.
-
e. Menata kawasan muara sungai Yeh Matan sesuai kebutuhan dan peruntukkannya serta menjaga kebersihan dan keamanannya, sehingga layak dipromosikan dan dikunjungi wisatawan.
-
f. Jalan menuju objek wisata harus diperbaiki
sehingga wisatawan dapat menikmati perjalanan dengan nyaman dan tepat waktu.
-
5. Faktor lingkungan eksternal yang penting diupayakan yaitu :
-
a. Mempertahankan dan mengendalikan kondisi lingkungan yang telah ada, mengantisipasi explorasi kelestarian lingkungan, alam dan budaya dengan membuat pola dan batasan-batasan dalam pengembangan kawasan muara sungai Yeh Matan sebagai objek wisata air.
-
b. Menjaga stabilitas sosial, politik dan keamanan, mengantisipasi pengaruh negatif kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, sehingga mampu bersaing dengan objek wisata air lainnya.
Daftar Pustaka
Bhuiyan, Md.Anowar Hossain, Chamhuri Siwar, Shaharuddin Mohamad Ismail dan Rabiul Islam. 2011. The Role of Goverment for Ecotourism Development : Focussing on East Coast Economic Region. Journal of Social Sciences 7(4) :557-564,2011.
Chiutsi, Simon, Memory Mukoroverwa, Pauline Karigambe dan Boycen Kumira Mudzengi. 2011. The Theory and Practice of Ecotourism in Southern Africa. Journal of Hospitality Management and Tourism vol. 2(2) pp.14-21, February 2011.
Hong, Chern-Wern and Ngai-Weng Chan. 2010. Strength-weakness-opportunities-threats Analysis of Penang National Park for Strategic Ecotourism Management. World Applied Sciences Journal 10 (Special Issue of Tourism & Hospitality) : 136-145.
Kalantari, Mohsen, Farzane Bazdar dan Somaye Ghezelbash. 2011. Feasibility Analysis of Sustainable Development Emphasizing Geotourism Attractions Using SWOT Analysisi. Case Study : Qeshm Island Geo Park. International Conference on Biology, Environment and Chemistry IPCBEE vol.24 (2011).
Kiper, Tugba, Gulen Ozdemir and Canan Saglam. 2011. Environmntal, socio-cultural and economical effects ecotourism perceived by the local people in the northwestern Turkey : Kiyikoy case. Scientific Research and Essay, Vol. 6 (19).
Rangkuti. 2006. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Saeb, Keivan, Razieh Jafari Hajati dan Shiva Rezai. 2012. An Investigation into Eco-tourism Potential of the Alamut Region of Iran using SWOT Analysis Model. ECOLOGIA BALKANICA, Vol. 4 Issue 1.
Neba, Ndenecho Emmanuel. 2009. Ecological Planning and Ecotourism Development in Kimbi Game Reserve, Cameroon. Journal of Human Ecology, International Interdisiplinary Journal of Man Environment Relationship, 27(2) : 105-1.
Nia, Elham Hossen et. all. 2012. Balancing Environmental Conservation and Sustainable Ecotourim Development in Guilan Provinsi, Iran. IOSR Journal of Humanities and Social Sv\cience Vol. 1, Issue 6, pp 33-40.
306
Discussion and feedback