JENIS-JENIS DAN KARAKTERISTIK BURUNG YANG DITEMUKAN DI KAWASAN BEDUGUL DAN SEKITARNYA

N. N. Wirasiti1, N. M. Rai Suarni1 dan A. A. G. Raka Dalem1, 2

  • 1Jurusan Biologi, FMIPA UNUD

  • 2Ketua Kelompok Studi Ekowisata, Jurusan Biologi, FMIPA UNUD serta Dosen PS Pariwisata UNUD.

E-mail: sustainablebali@yahoo.com

Abstrak

Studi tentang jenis-jenis dan karakteristik burung telah dilaksanakan di Bedugul (Bali) antara bulan Nopember sampai Desember 2004. Pengamatan dilaksanakan sepanjang jalur-jalur transek yang telah ditetapkan. Jenis burung yang ditemukan diidentifikasi dan dicatat. Burung yang ditemukan dianalisis distribusinya, statusnya, jenis makanannya, musim berbiak, serta diidentifikasi apakah merupakan satwa migran atau tidak. Hasil pengamatan standar ini dibantu dengan data ‘casual observation’ serta melalui wawancara.

Hasil studi menunjukkan bahwa kawasan Bedugul dan sekitarnya mempunyai arti penting dari segi konservasi burung di Bali, mengingat kawasan ini dihuni oleh paling tidak 56 species burung, yang merupakan 18 % dari jenis burung yang ada di Bali. Perhatian mesti diberikan lebih kepada 8 species (14%) burung-burung yang dilindungi, serta 7% burung yang bersifat endemic untuk wilayah Jawa dan Bali. Di samping itu, perhatian terhadap burung-burung yang dikategorikan relatif jarang ditemukan di Bali (ada 9%) perlu ditingkatkan terkait dengan pencegahan terjadinya kepunahan lokal. Kelestarian habitat di kawasan Bedugul mesti dijaga dengan baik demi lestarinya burung di wilayah ini. Hal ini berhubungan dengan bervariasinya sumber pakan yang bisa dimanfaatkan oleh burung di wilayah ini. Konservasi di wilayah hutan dan perkebunan serta semak-semak perlu mendapatkan perhatian serius terkait dengan wilayah tersebut menjadi habitat lebih dari setengah (57%) dari jenis burung yang ada di wilayah ini.

Kata kunci: burung, konservasi, endemik, migran, species dilindungi.

Abstract

A study on birds (species and their characteristics) was carried out in Bedugul (Bali) between November and December 2004. Observation was made along transect lines which are set prior to the study. Species of birds observed were identified and recorded. In addition, their distributions, status, source of food, reproductive seasons, as well as migration patterns (whether migrant species or not) were determined. This standard sampling strategy was also supported by casual observation and interview.

Results of this study showed that Bedugul and surrounding area have a significant role in conservation of Bali birds, because at least 56 species of birds have been identified in this area, which comprises of 18% of Bali birds. Conservation priority should be put on 8 species (14%) of the birds which are protected by law, as well as on 7 % of endemic species (for Java and Bali). In addition, conservation effort should be also given priority to 9% of birds that considered to be rare and potentially that be locally extict. Habitat conservation should becoming focus of attention since it determines the

availability of food sources for those birds. Conservation on forest, plantation as well as shrubs should become focus of attention since these become habitats of more than a half (57%) of birds available in this area.

Key words: birds, conservation, endemic, migrant, protected species.

  • 1.    Pendahuluan

Burung merupakan satwa yang mempunyai arti penting bagi suatu ekosistem maupun bagi kepentingan kehidupan manusia. Di Bali, satwa ini antara lain membantu penyebaran tumbuhan yang ada di suatu kawasan serta dapat merupakan daya tarik wisata bagi berbagai wisatawan domestik maupun mancanegara.

Salah satu lokasi yang mempunyai arti strategis dalam kaitan dengan konservasi burung serta pemanfaatan untuk daya tarik wisata adalah di sekitar lokasi dibangunnya PLTP Bedugul, di kawasan Bali Tengah. Di sekitar lokasi tersebut ada tempat rekreasi Kebun Raya Ekakarya, objek wisata tepian Danau Beratan, objek rekreasi Danau Buyan, serta Tamblingan, serta beberapa lokasi yang ada di sekitar gunung Lesung, Pohen, dan Tapak.

Dalam kaitan dengan pengembangan ekowisata bird watching di kawasan Bedugul dan sekitarnya maka perlu dilakukan studi pengenalan jenis-jenis serta karakteristik burung yang ada di sekitar kawasan tersebut.

  • 2.    Metode Penelitian

Studi tentang jenis-jenis burung ini dilaksanakan di 8 (delapan) lokasi, yaitu di sekitar Bel 1, Bel 2, Bel 3, Gesing, Lokasi W, Dauau Beratan, Danau Buyan, dan di

kebun Raya Ekakarya Bedugul antara bulan Nopember sampai Desember 2004. Masing masing lokasi dilakukan pengamatan dengan sistem transek mengikuti jalur yang telah ada sepanjang 1 km, sebanyak 2 kali (dua replikat). Waktu pengamatan maksimal 40 menit, dan burung diamati jenisnya di kanan-kiri jalur transek sejauh maksimal 50 m pada masing-masing sisi dengan menggunakan binokuler, atau dicatat dari segi suara yang terdengar. Jenis burung dicatat. Di samping itu juga dianalisis distribusinya, statusnya apakah dilindungi atau tidak, jenis makanannya, musim berbiak, serta analisis apakah merupakan satwa migran atau tidak. Hasil pengamatan standard ini dibantu dengan data ‘casual observation’ oleh peneliti serta melalui wawancara serta pengecekan gambar species kepada masyarakat sekitar.

  • 3.    Hasil dan Pembahasan

    3.1    Hasil

Hasil studi ini menunjukkan berhasil diidentifikasinya 56 species burung, yang mana 45 species diketahui melalui sampling standar, sedangkan 11 species lainnya melalui pengamatan kasual (casual observation) dan melalui hasil wawancara dengan masyarakat sekitar lokasi (lihat Tabel 1).

Tabel 1. Jenis-jenis, Status, Distribusi dan Keberadaan Burung di Bedugul dan Sekitarnya pada Bulan Nopember-Desember 2004

No

S p e s i e s

Status

Distribusi

Terbatas di Indonesia

Keberadaan di Bali

Migran / Tidak

Makanan

Musim berbiak

Nama Daerah

Nama Inggris

Nama Ilmiah

1

Trinil

Pantai

Common

Sandpiper

Actitis hypoleucos

TL

Bereproduksi di Afrika dan Eurasia, bermigrasi ke selatan sampai ke Australia selama musim gugur.

Pengunjung umum untuk Jawa dan Bali sepanjang tahun.

Tidak

Umum

Migran (pada musim gugur antara bulan Maret, April dan    Mei

bermigrasi ke selatan sampai ke Australia, migrasi ke Indonesia sepanjang tahun.

Krustacea, serangga dan invertebrata lainnya.

Berbiak di Afrika dan Eurasia.

H a be d p ru te d be p sa sa p ke 1. d se al te su

2

Cercuak / Kareo

Whitebreasted Waterhen

Amaurornis phoenicurus

TL

India, Cina, Asia Tenggara, Kalimantan, Sumatera, Jawa (umum), Bali (umum), Filipina, Sulawesi, Nusa Tenggara.

Tidak

Umum

---

Belalang, ikan kecil, padi dan biji-biji rumput, serangga dan cacing.

Di Jawa tercatat berbiak setiap bulan dalam setahun tetapi puncakny a antara Februari dan Mei.

S m a p p p le te d d su h b d sa te h te ya ve ya un be ny

3

Burung– Madu Kelapa

Plain-throated Sunbird

Anthreptes malacensis

L

Asia Tenggara, Filipina, Semenanjung Malaysia, Jawa (umum), Bali (Umum), dan Nusa Tenggara dan Sulawesi.

Tidak

Umum

---

Nektar bunga-bunga yang berbentuk terompet, misalnya benalu, pisang, kembang sepatau, juga

Berniak sepanjang tahun.

P di ta te p a se se te d b

serangga, ulat, laba-laba dan buah yang lembut.

4

Geri

Besar

Philippine Glossy Starling

Aplonis panayensis

TL

India Timur, Asia Tengara, Filipina, Sulawesi, Kalimantan, Sumatra, Jawa dan Bali.

Tidak

Umum

---

Buah-buahan termasu buah ara, serangga, ulat     dan

laba-laba.

Berbiak pada bulan Januari sampai Juni.

M m p d se se se be g d te d h te p d

5

Blekok Sawah

Javan Pond Heron

Ardeola speciosa

TL

Asia Tenggara, Kalimantan, Jawa (umum), Bali (umum), Sulawesi, Nusa Tenggara.

Tidak

Umum

---

Ikan, kodok, serangga air dan berudu.

Di Jawa Timur berbiak dari bulan Desember sampai

Mei. Di Jawa

Barat dari Januari sampai Agustus.

H sa at d te la

6

Walet Sapi

White-bellied Swiftlet

Collocalia esculenta

TL

Asia, Himalaya, Cina, Asia Tenggara, Indonesia, Papua New Guinea, Australia. Umum di Jawa dan Bali.

Tidak

Umum

---

Serangga-serangga kecil yang sedang terbang.

Bersarang sepanjang tahun.

S be h p be te

7

Kucica

Magpie Robin

Copsychus saularis

TL

India, Cina, Filipina, Kalimantan, Sumatera, Jawa (rentan), Bali (rentan)

Tidak

Umum$, tetapi rentan

---

Serangga, termasuk Jangkerik, tawon, semut belalang, kumbang ulat kupu-kupu.

Di Jawa berbiak dari bulan Januari sampai November dengan puncakny a dalam bulan April sampai Juni.

S lu ta p

, se h te d b

8

Gagak Hutan

Slenderbilled Crow

Corvus enca

TL

Cina Selatan, Asia Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Jawa dan

Tidak

UmumΞ

---

Buah-buahan lembut, termasu mengkudu, fikus,

Di Jawa berbia dari bulan November sampai Mei.

U te di M ng d

Bali.Ξ

pepaya, kumbang dan

serangga lainnya, kadal dan bangkai.

p d h sa 1.

9

Caladi Ulam

Fulvousbreasted Woodpecker

Dendrocopu s (Picoides) macei

TL

Himalaya, India, Asia Tenggara, Jawa (umum), Bali (umum), tidak terdapat di Malaysia & Sumatera.

Tidak

Umum

---

Bermacam-macam serangga, larva, kalajengking kecil dan semut.

Di Jawa kebanyak an bersarang pada bulan April dan Oktober tetapi juga tercatat pada bulan Januari.

U p d re d d tin sa ke 2. M h te h se p a ta

10

Burung Cabe

Scarletheaded Flowerpeck er

Dicaeum trochileum

TL

Terbatas tetapi umum di Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Jawa, Bali, Lombok.

Ya

Umum

---

Serangga, termasuk Jangkerik, tawon, semut belalang, kumbang ulat kupu-kupu.

Di Jawa berbiak dari bulan Januari sampai November dengan puncakny a dalam bulan April sampai Juni.

S te ta d d te te p d te p ko p d b m ng ru be

11

Srigunting Kelabu

Ashy Drongo

Dicrurus leucophaeu s

TL

Afganistan sampai ke Cina, Asia Selatan, Asia Tenggara, Palawan, Kalimantan, Sumatera, Jawa dan Bali.

Tidak

Umum

---

Semut, tawon, belalang ranting, jangkerik dan kumbang.

Masa berbiak dari bulan Januari sampai Agustus dengan puncakny a dalam bulan April.

H p d te at b h ya te

12

Srigunting Hitam

Black Drongo

Dicrurus macrocercu s

TL

Antara Iran dan India, Asia Selatan, Asia Tenggara, Palawan, Kalimantan, Sumatera,

Tidak

Umum

---

Capung, belalang, kumbang, rayap dan kupu-kupu.

Berbiak dari bulan April sam[ai Desember

.

T di te se be r p

Jawa (umum), Bali (umum).

p ke ka te at p re d te te d p d p

ng

13

Srigunting Batu

Greater Rackettailed Drongo

Dicrurus paradiseus

TL

Dari India sampai Cina, Asia Tenggara, Kalimantan, Sumatera, Jawa (jarang), Bali (jarang).

Tidak

Jarang

---

Kumbang, semut besr, lebah, ulat, belalang, kadal kecil.

Di Jawa Barat tercatat pada bulan Septembe r.

U te p h d re sa ke 1.

14

Pergam Punggung Hitam

Black-backed Imperial Pigeon

Ducula lacernulata

TL

Endemik di Jawa, Bali, Lombok dan Flores.

Ya

Umum

---

Buah-buahan termasuk kiara.

Tercatat bersarang pada bulan Maret, Oktober dan November .

U h p a m h g ya le P si d di b b p p

15

Tuwur Asia

Common Koel

Eudynamys scolopacea

TL

India, Cina, Asia Tenggara, Kalimantan, Sumatera, Jawa (tiak umum), Bali (tidak umum), Filipina, Sangihe-Talaud, Nusa Tenggara, Maluku.

Tidak

Tidak umum

---

Buah ficus spp. dan buah-buahan, juga serangga.

Di Jawa tercatat berbiak pada bulan Juni sampai Agustus dan November sampai Maret.

T lu d re sa ke 1. te tid u B ny d h se ya ra h ta d p

a

se

su lih

16

Alap-alap Macan

Oriental Hobby

Falco severus

L

Tersebar luas melalui Asia Tropika ke Indonesia (termasuk Jawa dan Bali), Papua Nugini dan Kepulauan Solomon.

Tidak

Jarang

---

Serangga, kadang-kadang burung

Bulan

Juni di

Jawa Barat

L se be at p p d di b ka

17

Mandar Batu

Common Moorhen

Gallinula chloropus

TL

Seluruh dunia (kecuali Australia).

Jarang di Jawa dan Bali.

Tidak

Jarang

---

Serangga air      dan

binatang kecil serta pucuk muda tumbuhan dan daun-daunan.

Di Jawa bersarang dari bulan November sampai Juli dengan puncak bulan April sampai Juni.

S m ng d ko ka ke a be a

18

Ayam Hutan Merah

Red Jungle Fowl

Gallus gallus

TL

Himalaya, Cina, Asia Tenggara, Filipina, Sulawesi , Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara dan dimasukkan ke Australia.

Tidak

Umum

---

Bermacam-macam buah dan biji-bijian, serangga serta binatang-binatang kecil

Berbiak sepanjang tahun

M be ya se te p se ke

. at ta te te d b be r p

19

Ayam Hutan Hijau

Green

Jungle Fowl

Gallus varius

TL

Terbatas di Jawa, Bali dan Nusa Tenggara.

Ya

Umum

---

Biji-biji rumput, serangga, buah kecil dan binatang kecil

Di Jawa Barat pada bulan Oktober dan

November serta dari bulan Maret sampai Juli       di

Jawa Timur

P h te ya se sa ke 1. un d Ja B 3. di Ti L m d

be

te d ja di di ya le S m p ru d d te un m p se

20

Belukwatu

Asian Barred Owlet

Glaucidium cuculoides

TL

Daratan Asia Tenggara, di luar Semenanjung Malaya, Jawa dan Bali.

Tidak

Umum

---

Serangga, burung-burung air.

Di Jawa hanya berbiak pada bulan Maret.

S be ke d h se T a m h ka ka ju p si

21

Cekakak

Collared

Kingfisher

Halcyon (Todirhamp hus) chloris

L

Asia tropik, Asia Tenggara, Indonesia, Papua New Guinea, Australia. Umum di Jawa dan Bali.

Tidak

Umum

---

Kadal, serangga besar, katak, ulat kecil, cacing.

Di Jawa musim berbiak pada bulan Maret sampai Juni, Septembe r sampai Desember , sedikit sarang di antara dua musim itu.

U te di p te te di te p H p ka at p be se p d te te la d te ta ko p a

22

Layang-

Barn

Hirundo

TL

Seluruh dunia.

Tidak

Umum

Migran

Seranggga

Berbiak di

D

layang

Swallow

rustica

Bereproduksi

(Bermigrasi

kecil yang

daerah

di

Asia

di bagian utara bumi dan bermigrasi ke selatan selama musim dingin.

Merupakan pengunjung yang umum di Jawa dan Bali.

dari daerah utara, pada musim dingin migrasi ke selatan melalui Afrika, Asia, Asia Tenggara, Filipina dan Indonesia ke Papua Nugini dan Australia. Di Jawa dan Bali datang pada musim dingin).

ditangkap pada saat terbang.

jauh di utara dan musim dingin bermigras i          ke

selatan.

ke

, be

r

ra ra m to d ka ka te

23

Layang-layang Batu

Pacific

Swallow

Hirundo tahitica

TL

India Selatan, Asia Tenggara, Kalimantan, Sumatera, Jawa (umum), Bali (umum), Filipina, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara, Papua New Guinea, Tahiti.

Tidak

Umum

---

Seranggga kecil yang ditangkap pada saat terbang, kadang-kadang semut dan serangga lain

Di Jawa berbiak dari bulan Desember sampai Agustus dengan puncakny a      dari

bulan Maret sampai Juli.

U di te d ke ke ke te m m re at

24

Elang Hitam

Black Eagle

Ictinaetus malayensis

L

India, Cina, Asia Tenggara,Kali mantan, Sumatera, Jawa, Bali, Sulawesi dan Maluku.

Tidak

Agak Jarang

---

Walet dan burung-burung lainnya, kelelawar, tikus, kadal dan lain-lain, tetapi makanan utamanya adalah telur burung.

Tercatat berbiak pada bulan Mei.

M h bi te be p re at h S te d ta at ra be d di ya tin p h ya le

25

Bambang an Kuning

Yellow Bittern

Ixobrychus sinensis

TL

Asia Timur, Asia Tenggara, Filipina, bermigrasi ke

Tidak

Umum

Migran

(Migran pada musim dingin yaitu Juni, Juli,

Ikan, ketam, kodok, serangga air

M d be p d

Indonesia &

Agustus dari

di

Papua New Guinea pada musim dingin. Umum di Jawa dan Bali.

utara).

se su d ai d ra ra sa

26

Bentet

Long Tailed Shrike

Lanius schach

TL

India, Cina, Asia Tenggara, Kalimantan, Su-matra, Jawa, Bali, Filipina, Maluku, Papua Nugini.

Tidak

Umum

---

Belalang, tonggeret dan serangga besar lainnya.

Di Jawa tercatat berbiak setiap bulan tetapi masa puncakny a di Jawa Barat dari Mei sampai Agustus dan di awa Timur dari Mei sampai Juli.

S m ng te te p ru se p a te te la

27

Bondol Jawa

Javan Munia

Lonchura leucogastroi des

TL

Singapura (dibawa), Sumatera Selatan, Jawa (umum), Bali (umum), Lombok.

Tidak

Umum

---

Biji rumput, padi

Berbiak sepanjang tahun.

T lu sa ke 1. S m ng be d g d p ru al

28

Bondol Dada Sisik

Spotted Munia

Lonchura punctulata

TL

India, Cina, Filipina, Sulawesi, Sumatera, Kalimantan, Jawa (umum), Bali (umum), Nusa Tenggara, Australia (dibawa)

Tidak

Umum

---

Padi dan biji rumput.

Berbiak sepanjang tahun.

T p se ke

. be te te be di g sa ke d ve se

29

Opior-opior, Esenangk

Javan Grey-throated White-eye

Lophozoster ops javanicus

L

Endemik di Jawa dan Bali.

Ya

Umum

---

Biji kecil dan serangga.

Di Jawa

Barat tercatat

T p g

a Gunung

berbiak dari bulan Maret sampai Juni dan Agustus sampai November .

te se lo u ka p

30

Srindit

Yellow-throated Hanging Parrot

Loriculus pusillus

TL

Endemik di Jawa dan Bali.

Ya

Umum

---

Madu, bunga termasuk Cassia dan Erythrina, kuncup dan buah kecil termasuk kiara (Ficus).

Di Jawa Barat tercatat berbiak pada bulan Maret, April dan Mei.

U p h h p n sa ke 2.

31

Uncal

Barred Cuckoo

Dove

Macropygia unchall

TL

Tersebar luas dari Himalaya ke Jawa dan Bali (tidak terdapat di Kalimantan).

Tidak

Umum

---

Buah-buahan dan biji-bijian dari pohon dan semak.

T p ut h su p a a ke 8 sa 3. M p p ka ka p n un m d m

32

Tohtor

Blue-crowned Barbet

Megalaima armillaris

L

Endemik di Jawa dan Bali.

Ya

Umum

---

Kebanyakan buah-buahan, beberapa macam biji-bijian dan serangga.

Di Jawa Barat masa berbiak pada bulan April, Mei dan Desember .

U p h pr d h p n sa ke 2. te le u at m K n be r

bu la p p p be

33

Tengeret, Trunting

Blue-eared Barbet

Megalaima australis

TL

India Timur ke Cina Barat Daya, Kalimantan, Sumatera, Jawa dan Bali.

Tidak

Umum

---

Buah-buahan, terutama kiara dan sedikit serangga.

Di Jawa barat tercatat bersarang pada bulanJuni.

U te di p a h se d p n sa ke ki 2.

34

Ungkut-Ungkut

Coppersmit h Barbet

Megalaima haemaceph ala

TL

Pakistan Barat ke Cina Barat Daya, Filipina, Sumatera, Jawa dan Bali

Tidak

Umum

---

Buah-buahan, terutama kiara dan beberapa macam serangga.

Di Jawa masa utama berbiak pada bulan Mei tetapi dapat terjadi sepanjang tahun dari bulan April sampai Oktober.

T p h d re ja at ke 1. M h te se h ta ta ko ke d p a

35

Tulung, Tumpuk, Benteluk

Black-banded Barbet

Megalaima javensis

L

Endemik di Jawa dan Bali.

Ya

Umum

---

Buah kiara, buah-buah lainnya dan seangga.

Di Jawa Barat tercatat berbiak pada bulan

Apri, Mei dan Desember .

T di d re d p a ke 1. U di p d te ya te h

36

Bultok, Kotak-Kotak

Lineated Barbet

Megalaima lineata

TL

Himalaya Barat, Asia Selatan, Asia Tenggara,

Tidak

Umum

---

Buah-buahan, terutama buah kiara

Di Jawa tercatat berbiak pada

H h te te

Jawa dan Bali.

dan beberapa serangga.

bulan Maret, April, Septembe r     dan

Oktober.

d h h se p d ya te

37

Bejuwit, Cicakoren

g

Striated Warbler

Megalurus palustris

TL

India, Cina, Asia Tenggara, Filipina, Jawa dan Bali, tapi tidak terdapat di Kalimantan, Sumatera dan Semenanjung Malaya.

Tidak

Umum

---

Kumbang, belalang dan serangga lain.

Di Jawa bersarang setiap bulan kecuali November

K a di p n m m be b na p ya ra M p ru te te g ru b d be se

38

Entut

Leuncang

Grey Wagtail

Motacilla cinerea

TL

Berbiak di Asia Utara, Eropa dan Amerika Utara tetapi bermigrasi ke selatan menuju ke Afrika, India, Asia Tenggara, Filipina dan langsung ke Indonesia menuju ke Papua Nugini dan Australia. Di Jawa dan Bali merupakan pengunjung teratur.

Tidak

Umum

Migran (Bermigrasi ke daerah tropis pada musim dinginyaitu Juni, Juli dan Agustus termasuk ke Indonesia.

Seranggga kecil dan krustacea.

D te su be un m m a b ke ya b at p te p p al g g te

39

Burung Madu Kuning

Olive-backed Sunbird

Nectarinia jugularis

L

Cina, Asia Tenggara, Indonesia, Papua New Guinea, Australia.

Umum di Jawa dan Bali.

Tidak

Umum

---

Terutama nektar, serangga kecil dan laba-laba.

Berbiak sepanjang tahun.

D te d re ka sa ke 1.

M d ta se te d b se m ng be m u, d la

40

Kepudang Kuduk Hitam

Black-naped Oriole

Oriolus chinensis

TL

India, Cina, Asia tenggara, Filipina, Sulawesi, Kalimantan, Sumatera, Jawa (umum), Bali (umum), Nusa Tenggara.

Tidak

Umum

---

Kiara, buah-buah kecil dan berbagai macam serangga termasuk ulat     dan

kupu-kupu.

Di Jawa masa berbiak dari bulan Februari sampai Juni dan tercatat juga bersarang dalam bulan Agustus dan Desember .

M h ke ka d b sa ke 1.

41

Cinenen Gunung

Mountain Tailorbird

Orthotomus cucullatus

TL

India Utara, Cina Selatan, Asia Tenggara, Filipina, Sulawesi, Kalimantan, Sumatera, Jawa, Bali, Maluku dan Flores.

Tidak

Umum

---

Laba-laba, ulat, kupu-kupu dan serangga kecil.

Di Jawa barat tercatat berbiak pada bulan Juli.

M h g se se te p a be b S m a di ya te ra

42

Cinenen Kelabu

Ashy Tailorbird

Orthotomus sepium

TL

Semenanjung Malaya, Kalimantan, Palawan, Sumatera, Java (umum), Bali (umum), Lombok.

Tidak

Umum

---

Laba-laba, ulat     dan

serangga kecil.

Tercatat berbiak setiap bulan kecuali Agustus.

U sa ke 1. S m ng te te h ra b se te

p ve se d ru b A be p b b d b m p

43

Celepuk

Collared

Scops Owl

Otus backkamoe na

TL

India, Cina, Asia Tenggara, Filipina, Kalimantan, Sumatera, Jawa dan Bali.

Tidak

Umum

---

Tikus kecil, burung-burung kecil, seangga besar seperti kecoak, kumbang dan jangkerik.

Di Jawa Tengah tercatat pada bulan November sampai Januari.

Di awa Barat pada bulan Februari sampai Juni

U di p se ke

, te di ta at hi te ko be

44

Burung Gereja Erasia

Eurasian Tree Sparrow

Passer montanus

TL

Erasia, India, Cina, Asia Tenggara, Semenanjung Malaysia, Sumatra, Jawa dan Bali.

Tidak

Umum

---

Butir padi, bulir rumput, buah kcil dan serangga.

Bersarang sepanjang tahun, puncakny a pada bulan Mei sampai Juli       di

Jawa Barat.

B g d m hi be o se ru g d la

45

Cikrak Daun

Mountain Leaf Warbler

Phylloscopu s trivirgatus

TL

Semenanjung Malaya, Palawan, Kalimantan, Sumatera, Jawa dan Bali.

Tidak

Umum

---

Ulat kupu-kupu, kumbang kecil, tawon, semut dan serangga kecil lainnya.

Di Jawa Barat tercatat berbiak hampir setiap bulan dari Januari sampai Oktober.

H p a ke 1. 3. m a m ta p p p a e

46

Tikusan

Alis Putih

White-browed Crake

Porzana cinerea

TL

Semenanjung Malaya, Kalimantan, Sumatera, Jawa, Bali,

Tidak

Umum

---

Ulat, biji-biji rumput, belalang dan invertebrata

Di Jawa Barat bersarang pada bulan

U te di re M

Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, Filipina, Papua Nugini dan Australia.

lainnya.

Maret dan Desember .

p ru p sa

47

Perenjak Jawa

Bar-winged Prinia

Prinia familiaris

TL

Jawa (umum), Bali (umum), Sumatera

Ya

Umum

---

Kumbang, kupu-kupu, larva dan

serangga kecil.

Di Jawa tercatat berbiak setiap bulan dengan puncak bertelur dari bulan Maret sampai Juni.

M h se te te ta d ke B p n sa at p p

48

Kutilang

Sooty-headed Bulbul

Pycnonotus aurigaster

TL

China Selatan, Asia Tenggara, Sumatera, Jawa (umum), Bali (umum), Sulawesi (dibawa).

Tidak

Umum

---

Buah-buahan kecil dan beberapa serangga.

Tercatat berbiak setiap bulan kecuali November tetapi puncakny a      dari

bulan April sampai Septembe r.

M h te at h be

, h h

se ta d ke b ko be

49

Cica Rante

Orange-spotted Bulbul

Pycnonotus bimaculatus

TL

Terbatas di Sumatera, Jawa dan Bali.

Ya

Umum

---

Buah-buah kecil, tawon, kumbang dan serangga lain.

Di Jawa Barat tercatat berbiak bulan Maret, Juni, Agustus dan Oktober.

M te d la te h p a di V di p te

50

Cerukcuk

Yellow

Vented Bulbul

Pycnonotus goiaver

TL

Asia Tenggara, Kalimantan, Sumatera, Jawa, Bali, Filipna, Lombok, Sulawesi Selatan (dibawa).

Umum di Jawa

Tidak

Umum

---

Cacing, kumbang, jangkerik, ulat kupu-kupu, kuncup dan buah-buah kecil

Tercatat bersarang sepanjang tahun dengan puncak dalam bulan Maret sampai Juni.

D sa ke 1. M h ya te h se m

dan Bali (sampai 1500 m dpl)

sk w m at ta le b

51

Kucica Batu

Pied

Bushchat

Saxicola caprata

TL

Tersebar luas dari Iran sampai Cina, Asia Tenggara, Filipina, Sulawesi, Kalimantan, Sumatera, Jawa dan Bali.

Tidak

Umum

---

Serangga kecil.

Di Jawa berbiak dari bulan April sampai Desember .

D te te d ti ya ke se be r se at ka at lis

52

Tekukur

Spotted

Turtle Dove

Streptopelia chinensis

TL

Antara Asia Tenggara dan Sunda Kecil, Australia (dibawa). Terdapat di Jawa dan Bali.

Tidak

Berlimpah$

---

Biji-biji rumput terutama padi

Bersarang sepanjang tahun.

H be m di d sa m m di p n

53

Punai

Manten

Greycheeked Green Pigeon

Treron griseicauda

TL

Sulawesi, Jawa dan Bali.

Ya

Agak umum

---

Buah-buahan, terutama kiara.

Berbiak dari bulan Januari sampai Agustus.

H d re d ke ke tin ta p p

54

Puyuh Tegalan Loreng (Burung Puuh)

Barred

Buttonquail

Turnix suscitator

TL

India, Cina, Jepang, Asia Tenggara, Sumatera, Jawa, Bali, Filipina, Sulawesi dan Nusa Tenggara.

Tidak

Umum

---

Rumput, biji-bijian, daun-daunan, biji-biji kecil, serangga dan tempayak.

Di Jawa berbiak sepanjang tahun tetapi puncakny a pada bulan April sampai Juni.

H te d re n.

55

Burung Anis Merah (Punglor)

Orangeheaded Thrush

Zoothera citrina

TL

India, Cina, Asia Tenggara, Kalimantan, Sumatera, Jawa dan Bali.

Tidak

Umum

---

Serangga, rayap, siput,cacing, tempayak dan binatang kecil lainnya.

D re d bu S bu di p

se b at te ya ja p n

56

Burung Kacamata Gunung

Mountain

White-eye

Zosterops montanus

TL

Sumatera, Jawa, Bali, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara Filipina.

Tidak

Umum

---

Serangga kecil, buah dan nektar.

Di Jawa Barat tercatat bersarang pada bulan April dan Oktober.

T di p a di p p h p a

Keterangan:

TL = Tidak Dilindungi; L = dilindungi;.

Jumlah species burung yang dilindungi (L) adalah 8 species.

“Status” berdasarkan pada Anon. (1999)

“Distribusi”, “Terbatas di Indonesia”, “Keberadaan di Bali” and “Catatan” adalah

berdasarkan pada Mackinnon (1990)

$ Mason and Jarvis (1989)

@ Anon. (1997a)

Ξ Mackinnon et al. (1992).

Berdasarkan hasil pengamatan kasual dan sampling standard dapat diidentifikasi 56 spesies burung dengan status 8 spesies (14%) dilindungi dan 48 spesies (86%) tidak dilindungi, yang mana status dilindungi atau tidak dilindungi diidentifikasi berdasarkan Anon (1999). Dari 56 spesises yang teridentifikasi, hanya 7% (empat species) yang merupakan burung migrant.

Makanan dari spesies burung yang teridentifikasi di wilayah studi sangat bervariasi. Proporsi terbesar dari makanan burung di wilayah studi terdiri atas invertebrate dan buah (25%) serta invertebrate saja (21%), sedangkan yang lainnya dalam proporsi yang lebih kecil (lihat Gambar berikut).

  • □    Crustacea & invertebrata

  • ■    Invertebrata, ikan, & biji

  • □    Nektar , invertebrata, buah

  • □    Invertebrata & buah

    2% 5%  4% 4%

    5%

    9%

    7%

    21%

    25%

    5%     7%


    4%


  • □    Binatang air

  • □    Serangga terbang

  • ■    Invertebrata saja

  • □    Buah & biji

U Invertebrata & burung

  • ■    Invertebrata & binatang air

U Burung & mamalia

Gambar 1. Persentase Jenis Makanan Burung di Kawasan Bedugul dan Sekitarnya.

Distribusi jenis-jenis burung yang teramati dalam studi ini umumnya tersebar di berbagai belahan dunia. Antara lain di Asia Tenggara, Australia, Cina, India, Filipina, Afganistan, Semenanjung Malaya, Malaysia dan Indonesia (Sumatra, Sulawesi, Kalimantan, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara) yaitu sebanyak 89%. Bahkan 4% (2 spesies) di antaranya, yaitu: Layang-layang Asia dan Mandar Batu merupakan species-species burung yang bisa ditemukan di seluruh dunia. Hanya 7% dari jenis burung dalam wilayah studi yang bersifat endemik di Jawa dan Bali.

Berdasarkan 56 spesies burung yang teridentifikasi dalam studi ini, hanya 18% yang terbatas sebarannya di Indonesia saja, sementara sebagian besar diantaranya (82%) keberadaannya tidak terbatas hanya di Indonesia saja (Mackinnon, 1990). Delapan puluh sembilan persen (89%) dari jenis-jenis burung ini merupakan burung yang umum ditemukan di Bali. Bahkan 2% (satu

species) diantaranya, yaitu tekukur (Streptopelia chinensis), merupakan burung yang keberadaannya berlimpah di Bali. Hanya 9% burung-burung tersebut yang jarang ditemukan, yaitu ….

Musim berbiak dari species-species burung ini sebagian besar (84%) terjadi pada bulan-bulan tertentu saja dalam satu tahun. Hanya 16% dari species tersebut yang berbiak sepanjang tahun. Ada 6 (enam) spesies burung yang teramati dalam studi ini yang memiliki musim berbiak hanya satu bulan dalam setahun. Keenam spesies tersebut adalah: Beluk Waktu (diketahui berbiak pada bulan Maret), Elang Hitam (Mei), Tengeret Trunting, Cinenen Gunung dan Alap-alap Macan (Juni), serta Srigunting Batu (September).

Berdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui bahwa mikrohabitat dari burung-burung yang teridentifikasi sangat bervariasi. Sebagian besar (57%) diantaranya memiliki habitat daerah hutan

(hutan terbuka, hutan sekunder, hutan bakau), perkebunan dan semak, dan sebanyak 2% (Trinil Pantai) hidup pada habitat yang luas menyangkut padang rumput, pantai, sawah sampai ke tepi sungai. Sedangkan habitat dataran tinggi dan dataran rendah ditempati sebanyak 16% dari spesies yang teridentifikasi, pegunungan (kawasan puncak) sebanyak 14%, dan daerah aquatik (sungai, payau, sawah) sebanyak 5%. Burung Bejuwit Cicakoreng merupakan (satu-satunya, 2%) burung yang memiliki mikrohabitat di atas permukaan tanah sambil berlari di bawah pohon naungan yang rapat. Semenara itu, 4% dari jenis burung-burung di wilayah Bedugul dan sekitarnya, burung Gereja Erasia (yang hidup berkelompok di sekitar rumah dan gedung) serta Tekukur (di desa dan sawah), mencari makanan di atas tanah dan hidup bersama-sama dengan manusia.

  • 3.2    Pembahasan

Dilihat dari jumlah (kekayaan) species burung yang telah berhasil diidentifikasi dari studi ini nampaknya kawasan Bedugul dan sekitarnya mempunyai arti penting dari segi konservasi burung. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya jenis burung (yaitu 56 species atau sekitar 18% dari jenis burung yang telah dikenal di Bali), serta bervariasinya karakteristik burung yang telah berhasil diidentifikasi di wilayah ini, walaupun hasil pengamatan di lokasi lainnya di Bali umumnya menunjukkan adanya jumlah species yang lebih tinggi, walaupun ada yang lebih rendah dari ini. Misalnya, hasil pengamatan di sekitar Nusa Dua lagoon telah berhasil mengidentifikasi 67 species burung, di sekitar kawasan pariwisata Nusa Dua 83 species (Dalem et al., 2003), di kawasan Taman Nasional Bali Barat 160 species (Anon, 1997b), di daerah Petulu dengan 4

(empat species) kokokan yang dominant (Budiarta, 1990; Bochmer, 1992; Noor, 1993; Dalem et al., 2003). Perbedaan ini mungkin berhubungan dengan lama studi serta perbedaan habitat di beberapa lokasi studi sebelumnya dengan studi ini.

Dilihat dari kacamata konservasi, perhatian mesti diberikan lebih pada burung-burung yang langka dan dilindungi, terancam kepunahan atau yang endemic, yang terbatas penyebarannya di daerah tertentu saja. Dari hasil pengamatan di wilayah studi, nampaknya ada 8 species (14%) yang dilindungi peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, serta ada 7% burung yang bersifat endemic di Jawa dan Bali (lihat Tabel 1). Di samping itu, perhatian mesti diberikan lebih pada species burung yang jarang ditemukan di Bali, terutama terkait dengan kemungkinan kepunahan local, yang jumlahnya mencapai 9% dari total jenis yang telah dikenal di Bedugul dan sekitarnya (lihat Tabel 1), serta terhadap burung-burung yang masa reproduksinya terbatas sehingga waktu menjadi factor penting dalam reproduksi, misalnya terhadap burung yang musim berbiaknya hanya satu bulan dalam satu tahun, yaitu: Beluk Waktu yang diketahui berbiak pada bulan Maret, Elang Hitam (Mei), Tengeret Trunting, Cinenen Gunung dan Alap-alap Macan (Juni), serta Srigunting Batu yang berbiak pada bulan September.

Mengingat sangat bervariasinya makanan yang dikonsumsi oleh burung dalam studi ini maka keanekaragaman habitat sebagai sumber pakan burung menjadi sangat penting. Oleh sebab itu, maka konservasi dengan arah mempertahankan diversitas habitat yang ada sangat diperlukan. Karena sebagian besar (57%) dari burung di wilayah studi hidup pada habitat hutan (hutan terbuka, hutan sekunder dan hutan bakau),

perkebunan dan semak-semak, maka kelestarian hutan di wilayah Bedugul dan sekitarnya mesti diperhatikan demi kelestarian satwa ini. Demikian juga ketersediaan invertebrate serta buah sangat

  • 4.    Simpulan dan Saran

    4.1    Simpulan

Kawasan Bedugul dan sekitarnya mempunyai arti penting dari segi konservasi burung di Bali, mengingat kawasan ini dihuni oleh paling tidak 56 species burung, yang merupakan 18 % dari jenis burung yang ada di Bali. Perhatian mesti diberikan lebih kepada 8 species (14%) burung-burung yang dilindungi, serta 7% burung yang bersifat endemic untuk wilayah Jawa dan Bali. Di samping itu, perhatian terhadap burung-burung yang dikategorikan relative jarang ditemukan di Bali (ada 9%) perlu ditingkatkan terkait dengan pencegahan terjadinya kepunahan local.

Kelestarian habitat di kawasan Bedugul mesti dijaga dengan baik demi lestarinya burung di wilayah ini. Hal ini berhubungan dengan bervariasinya sumber pakan yang bisa dimanfaatkan oleh burung di wilayah ini. Konservasi di wilayah hutan dan perkebunan serta semak-semak perlu mendapatkan perhatian serius terkait dengan wilayah tersebut menjadi habitat

penting di dalam kaitan dengan kelestarian burung di Bedugul dan sekitarnya, karena sebagian besar burung di wilayah ini merupakan pemakan invertebrate dan buah (25%) serta invertebrate saja (21%).

lebih dari setengah (57%) dari jenis burung yang ada di wilayah ini.

4. 2. Saran

Penelitian ini dilanjutkan agar mendapatkan informasi yang lebih lengkap tentang keberadaan burung-burung di Bedugul dan sekitarnya. Dengan demikian, diharapkan konservasi spesies yang di samping berfungsi secara ekologis juga sangat penting artinya dalam kaitan dengan atraksi ekowisata di kawasan ini.

Ucapan Terima Kasih

Penulis mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan dosen Jurusan Biologi FMIPA UNUD yang telah membantu dalam penelitian serta memberikan masukan untuk perbaikan naskah ini, khusunya untuk Sang Ketut Sudirga, S.Si., M.Si. dan I Ketut Ginantra, S.Pd., M.Si. terima kasih kami juga ucapkan kepada alumni jurusan Biologi FMIPA UNUD yang telah membantu dalam sampling.

Daftar Pustaka

Anon. 1997a. Pengembangan Habitat Burung di Kawasan Pariwisata Nusa Dua. 77 pp. Universitas Udayana, Denpasar.

Anon. 1997b. Rencana Karya Dua Puluh Lima Tahun Taman Nasional Bali Barat 1 April 1997-31 Maret 2022; Buku II (Data, Proyeksi dan Analisis). 259 pp. TNBB, Dirjen PHPA, Departemen Kehutanan, Cekik-Bali.

Anon. 1999. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.

Astuti, M. 1999. Kunci Identifikasi Kakatua. 1 p. KSBK: Malang, Indonesia.

Bochmer, K. 1992. Environmental Behaviour in Petulu, Bali; What traditional Planning Can Contribute to Indonesian Development. 204 pp. Regional Planning and Resources and Development, University of Waterloo: Ontario, Canada.

Budiartha, W. 1990. The heron birds of Petulu. The Archipelago: 48-51.

Cahyadin, P. Jackson, dan B. I. Manopo. 1994. Status Cacatua goffini dan E. reticulata di Kepulauan Tanimbar. BirdLife-Indonesia Program: Bogor.

Dalem, A. A.G. R. 1999. Birds as a potential tourist attraction at Nusa Dua Lagoon, Nusa Dua, Bali, Indonesia: A preliminary study. Makalah disampaikan pada “International Seminar on Sustainable Tourism: The Balinese Perspective” di Denpasar, Bali pada tanggal 3Agustus 1999.

Dalem, A. A. G. R., I K. Muksin, S. K. Sudirga dan I. B. M. Suaskara. 2003. Burung Sebagai Atraksi Ekowisata di Kawasan Pariwisata Nusa Dua, Bali. Jurnal Lingkungan Hidup Bumi Lestari. PPLH Universitas Udayana, Denpasar.

Darmini, N. K. R. 1996. Keanekaragaman Jenis Burung Diurnal di Kawasan Pariwisata Nusa Dua dan Kuta, Kabupaten Daerah tingkat II Badung, Propinsi Daerah Tingkat I Bali. Skripsi. 79 pp. Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Udayana: Denpasar.

Davison, G. W. H. and C. Y. Fook. 1996. A photographic Guide to Birds of Borneo. New Holland Publishers Ltd.: UK.

Imansyah, J. 1998. Optimalisasi Penangkaran di Taman Nasional Bali Barat sebagai Ujung Tombak Upaya Pelestarian Jalak Bali (Leucopsar rotschildi): Sebuah Kajian Pustaka. 18 pp. FMIPA-UNUD, Denpasar.

Iskandar, J. 1989. Jenis Burung Yang Umum di Indonesia. 116 pp. Penerbit Djambatan: Jakarta.

IUCN. 1990. 1990 IUCN Resd List of Threatened Animals. 228 pp. IUCN: Gland, Switzerland and Cambridge, UK.

Mackinnon, J. 1990. Field Guide to The Birds of Java and Bali. 421 pp. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Mackinnon, J., K. Phillips and B. van Balen. 1992. Burung-burung di Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan (Termasuk Sabah, Sarawak dan Brunei Darussalam). LIPI-Seri panduan Lapangan. 509 pp. Puslitbang Biologi-LIPI.

Mason, V. and F. Jarvis. 1989. Birds of Bali. 80 pp. Periplus Editions (HK) Ltd., Singapore.

Noor, Y. R. 1993. Laporan Penelitian Koloni Berbiak Burung Kokokan (Ardeidae) di Petulu-Bali. 38 pp. Asian Wetland Bureau-Indonesia, Bogor.

PHPA/LIPI/BirdLife International-IP. 1998. Rencana Pemulihan Kakatua-Kecil Jambul-Kuning.     49 pp. PHPA/LIPI/BirdLife International-Indonesia

Programme, Bogor, Indonesia.

Prahara, W. 1999. Pemeliharaan, Penangkaran, dan Penjinakkan Kakatua. penebar Swadaya, Bogor.

Saunders, T. 1995. Bird Watching: a Field Work Manual. 5 pp. University of Western Sydney-Hawkesbury: Richmond 2753, Australia.

Strange, M. 1998. Tropical Birds of Indonesia. 64 pp. Periplus Editions (HK) Ltd., Singapore.

The International Ecotourism Standard for Certification. 2002. The International Ecotourism Standard for Certification: Setting worldwide standard for

ecotourism. EAA, CRC for Sustainable Tourism australia and Green Globe 21: Australia.

Zar, J. H. 1996. Biostatistical Analysis (3rd ed.). 662 pp. Prentice-Hall, Inc., Englewood Cliffs, N.J., USA.