PEMANFAATAN TUMBUHAN SEBAGAI SIMPLISIA OBAT TRADISIONAL DI DESA TRUNYAN

Sang Ketut Sudirga

Fakultas MIPA Jurusan Biologi Universitas Udayana

Abtrak

Telah dilakukan penelitian tentang “Konservasi dan Pemanfaatan Tumbuhan sebagai Simplisia Obat Tradisional di Desa Trunyan”..Penelitian dimaksudkan untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan yang digunakan sebagai simplisia (bahan) obat tradisional, bagian dari tumbuhan yang digunakan sebagai simplisia obat tradisional jenis penyakit yang dapat disembuhkannya, serta tindakan apa yang dilakukan oleh masyarakat Desa Trunyan untuk melestarikan keberadaan tumbuhan obat yang ada di wilayahnya. Penelitian dilakukan selama dua bulan di Desa Trunyan yang meliputi lima banjar yaitu Banjar Mukus, Puseh, Madia, Bunut dan Banjar Trunyan.Metode penelitian dilakukan dengan pengumpulan data dan analis Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi dan studi pustaka, kemudian data disajikan dalam bentuk tabulasi yang dianalisis secara dekriptif kualitatif dan kuantitatif

Berdasarkan hasil penelitian ditemukan 90 jenis tumbuhan yang digunakan sebagai simplisia obat-obatan secara tradisional yang terdiri atasi 79 genus, 42 famili, 24 ordo, 10 subkelas, 2 kelas dan 1 divisio. Bagian daun merupakan bagian tumbuhan yang paling banyak digunakan sebagai simplisia obat (46,21%, sedangkan jenis penyakit yang dapat disembuhkan masih tergolong penyakit ringan seperti penyakit batuk, sakit kulit, sakit perut, rematik, sesak napas, demam dan sakit kepala. Usaha pelestarian tumbuhan obat oleh masyarakat di Desa Trunyan masih tergolong rendah yaitu baru 10 % yang telah dibudidayakan dari jumlah tumbuhan obat yang digunakan.

Kata kunci :,pelestarian, jenis tumbuhan, obat tradisional, penyakit

Abstract

Research on conservation and the use of plants as sources of traditional medicine was carried out in Trunyan village. Objectives of this research are as follows: (1) To find out plant species used as traditional medicine; (2) Which parts of plants utilized for medicine; (3) Names of diseases which can be treated, and (4) What action has been taken by the villagers to conserve these plants. The research was carried out for two months within five banjar: Banjar Mukus, Puseh, Madia, Bunut, and Banjar Trunyan. Data were collected through interview, on site observation and literature review, and then they were qualitatively as well as quantitatively analyzed and presented in tables.

Results of this research showed that 90 species of plants were identified as material for traditional medicine in Trunyan village. Leaves were parts of plants which were used most (46.21%), and diseases which can be cured such as coughing, skin diseases, stomach disorder, rheumatics, hard breathing, fever, and headache, the diseases of which are generally not fatal. From the conservation perspective, it was found that very little proportion (10%) of this species which have been cultivated.

Key words: conservation, species, traditional medicine, diseases.