KOMUNITAS IKAN KARANG DI PANTAI SAWANGAN DAN KUTUH, BALI
on
KOMUNITAS IKAN KARANG
di pantai Sawangan dan kutuh, bali
I Wayan Arthana
Program Studi Magister Ilmu Lingkungan, Program Pascasarjana, UNUD Gedung Pascasarjana, Jl. PB Sudirman Denpasar 80232 e-mail: pmil-unud@indo.net.id
Abstract
The research has been done at Sawangan coastal water (S 08o49,44,7" E 115013,20,3") and at Kutuh coastal water (S 08o50,46,8" E 115012’07,9") using manta tow survey and line intercept transect (LIT) at the depth ef9-10 m. At Sawangan it was observed 12family with 16 species of coral fishes. Family of Lambridae had the bigest individual number (19 individual) which came from species of Cleaner Wrasse (Labroides dimidiatus) with 17 individual and Moon Wrasse (Thalassoma lunare) with 2 individual. At Kutuh it was observed 10 family with 15 species of coral fishes. Family of Pomacentridae and Chaetodontidae had the bigest individual number which came from species of Paletail Chromis (Chromis xanthura ) and Indian Vagabond Butterflyfish (Chaetodon decussatus) with 4 individual each. In total, at Sawangan and Kutuh it was observed 13family ofcoral fishes. Among those 13family, coralfish communityfromfamily ofCaesionidae, Cirrhitidae andDiodontidae were not available atKutuh, moreover coralfishfromfamily ofPempheridae was not available at Sawangan. As an ecosystem, the condition of coral fishes at Kutuh were more stable compared to that at Sawangan in which at Kutuh, the diversity index value was bigger and dominant index value was smaller
Key words : coral fish, manta tow survey, Lambridae, Pomacentridae, Chaetodontidae
Pantai Sawangan dan Kutuh berbatasan langsung dengan Samudra Indonesia yang berisi karang penghalang (barrier reefs) tetapi secara umum dalam kondisi kurang baik (Arthana, 2008). Padahal karang yang baik akan dapat menjadi habitat yang baik bagi ikan-ikan karang yang hidup dalam ekosistem tersebut. Pantainya berombak besar karena berhadapan dengan Samudra Indonesia. Kondisi pantainya didominasi oleh tebing-tebing terjal dengan bagian pantai yang berpasir cukup tipis di bagian-bagian tertentu. Pada saat air pasang, ombak memecak langsung ke bibir tebing sehingga hanya sebagian kecil saja yang terbebas dari hempasan ombak besar tersebut. Di pantai ini tidak ada muara sungai yang bersifat mengalirkan air sepanjang tahun. Ada beberapa sungai yang hanya mengalirkan air pada saat musim hujan besar. Dengan demikian sedimentasi yang dibawa oleh aliran sungai hampir tidak ada dan pantainya berpasir putih.
Ke arah laut, terdapat rataan karang penghalang yang saat air laut surut menjadi tempat pecahnya gelombang samudra, sehingga tidak sampai mencapai pinggir pantai. Ketika mengalami surut terendah, sebagian besar dari hamparan karang penghalang ini mengalami kekeringan dan mendapat penetrasi sinar matahari langsung. Pada bagian-bagian inilah banyak ditumbuhi oleh alga coklat maupun alga hijau yangjuga menjadi faktor penting sebagai habitat ikan yang hidup di lingkungan tersebut.
Perairan Pantai Sawangan dan Kutuh merupakan salah satu sumber ikan karang yang potensial karena didukung oleh kondisi ekosistem perairan pantainya. Pada bagian dekat pantai, penduduk melakukan usaha budidaya rumput laut. Jenis rumput laut yang dibudidayakan, yaitu pada umumnya jenis Eucheuma dicotonii yang ukuran individunya lebih besar dan lebih gemuk, tetapi memerlukan tempat tumbuh pada perairan yang lebih
dalam dan Iebih dingin. Jenis lain yaitu Eucheuma spinosum. Jenis ini ukurannya lebih kecil, namun dapat berkembang baik di daerah yang lebih dangkal dan lebih hangat. Kegiatan rumput laut inilah yang mengakibatkan perusakan terhadap habitat ikan karang yaitu ekosistem karangnya.
Gomez (1997) menulis bahwa mempertahankan terumbu karang sangatlah penting karena kontribusinya terhadap perikanan. Bagi negara-negara pengkonsumsi ikan laut, seperempatnya bersumber dari perikanan terumbu karang. Bahkan untuk masyarakat pesisir, sebenarnya semua sumber proteinnya berasal dari terumbu karang. Kehilangan terumbu karang berarti akan kehilangan ikan-ikan konsumsi. Padahal sebagian dari aktivitas penduduk di daerah pesisir ini yaitu menangkap ikan, baik untuk dikonsumsi maupun ikan hias.
Meskipun kondisi habitat ikan karang di Pantai Sawangan dan Kutuh kurang baik, tetapi penurunan kondisi habitat ikan karang ini hanyalah salah satu bagian dari masalah global tentang kerusakan karang yang mana secara global terumbu karang di dunia berada pada kondisi penurunan kualitas (Ginsburg, 1994). Hanya saja masih sulit untuk menentukan perkembangan ancaman, rata-rata tingkat penurunan, konsekuensi dan dampak dari aktivitas masyarakat yang bergantung pada keberadaan terumbu karang tersebut (Eakin, et al. 1997). Khususnya bagi masyarakat nelayan yang menangkap ikan konsumsi.
Penelitian ini menjadi menarik dilakukan mengingat habitat ikan yang ada di Pantai Sawangan dan Kutuh banyak mendapat tekanan dari adanya usaha budidaya rumput laut. Dalam hal ini titik pengamatannya dilakukan di daerah tubir pada kedalaman 9-10 meter untuk melihat apakah kondisi ikan karang di daerah di luar kawasan budidaya ini masih baik atau tidak.
Lokasi penelitian terletak di perairan Pantai Sawangan dan Pantai Kutuh, Bali. Pengamatan terhadap kondisi ikan karang di Pantai Sawangan dan Kutuh dilakukan dengan mantatow survey dan line intercept transek (LIT). Stasiun pengamatannya di Pantai Sawangan (S 08°49’44,7" E 115° 13’20,3"), dandiPantaiKutuh(S08°50’46,8" E 115°12’07,9"). Pengamatan dengan LIT dilakukan pada kedalaman 9-10m. Data yang didapat kemudian dihitung untuk mendapatkan nilai indeks keanekaragaman, keseragaman dan dominansi.
Indeks keanekaragaman jenis yang digunakan yaitu dari jenis Shannon-Wiener dengan logaritma alami. Formulasi Indeks Keragaman Shannon-Wiener terurai sebagai berikut.
H’ = - Σ pi In pi
Dimana:
H’ = Indeks keragamanjenis (Shannon-Wiener) N = Jumlah total individu dalam komunitas (Sni) ni = Jumlah individu species/jenis ke i pi = proporsi individu spesies ke i (ni/N)
Indeks keseragaman jenis (equitability) untuk menggambarkan penyebaran species yang berbeda dalam suatu komunitas dihitung dengan rumus :
E = H’/Hmax
dimana :
H
ln S
max
S adalahjumlahjenis/spesies (taxa).
Perhitungan indeks dominansijenis dengan formulasi sebagai berikut:
D = Σ (pi)2
D: |
Indeks dominansijenis. |
pi : |
proporsi individu spesies ke i (ni/N) |

Gambar 1. Lokasi Penelitian di Pantai Sawangan dan Kutuh (1^3 )

Gambar2.

Gambar3.
Kondisi pantai Sawangan di waktu pasang naik
Kondisi Pantai Kutuh diwaktu air laut surut
-
a) . Hasil Penelitian di Perairan Pantai Sawangan Ikan karang yang di temukan di Pantai Sawangan terdiri atas 12 famili dengan 16jenis ikan karang. Famili Lambridae memiliki jumlah individu terbesar (19 individu) yang berasal dari jenis Cleaner Wrasse (Labroides dimidiatus) dengan
17 individu dan Moon Wrasse (Thalassoma lunare) dengan 2 individu. Berikutnya dari famili Chaetodontidae dengan 8 individu yang berasal dari Indian Vagabond ButtetJlyfish (Chaetodon decussates) dengan 4 individu kemudian dari Lined Butterflyfish (Chaetodon Iineolatus) dan Vagabond Butterflyfish (Chaetodon vagabundus) yang masing-masing dengan 2 individu. Data selengkapnya disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Kondisi kelimpahan ikan karang di Perairan Pantai Sawangan
No |
Family |
English Name |
Nama Ilmiah |
Jumlah |
Persen |
1 |
Serranidae |
Hexagon grouper |
Epinephelus hexagonatus |
2 |
4,00 |
2 |
Caesionidae |
Yellowback fusilier |
Caesio xanthonota |
6 |
12,00 |
3 |
Chaetodontidae |
Indian Vagabond butterflyfish |
Chaetodon decussates |
4 |
8,00 |
4 |
Chaetodontidae |
Lined butterflyfish |
Chatodon lineolatus |
2 |
4,,00 |
5 |
Pomacentridae |
Scissortail sergeant |
Abudefduf sexfasciatus |
2 |
4,00 |
6 |
Pomacentridae |
Bicolor chromis |
Chromis margaritifer |
3 |
6,00 |
7 |
Cirrhitidae |
Blackside hawkfish |
Paracirrhites forsteri |
1 |
2,00 |
8 |
Labridae |
Cleaner wrasse |
Labroides dimidiatus |
17 |
34,00 |
9 |
Labridae |
Moon wrasse |
Thalassoma lunare |
2 |
4,00 |
10 |
Scaridae |
Bluebarred parrotfish |
Scarus ghobban |
2 |
4,00 |
11 |
Pinguipedidae |
Sharpnose sandperch |
Parapercis cylindrical |
1 |
2,00 |
12 |
Microdesmidae |
Fire dartfish |
Nemoteleotris magnifica |
2 |
4,00 |
13 |
Acanthuridae |
Lined bristletooth |
Ctenochaetus striatus |
2 |
4,00 |
14 |
Acanthuridae |
Brushtail tang |
Zebrasoma scopes |
1 |
2,00 |
15 |
Balistidae |
Redtooth triggerfish |
Odonus niger |
2 |
4,00 |
16 |
Diodontidae |
Spotted porcupinefish |
Diodon hystrix |
1 |
2,00 |
Jumlah |
50 |
100,00 |
Indeks Keanekaragaman (H’) = 2,3351
Indeks Keseragaman (E) = 0,8422
Indeks Dominansi (D) = 0,1544
Indeks keanekaragaman menunjukkan nilai 2,3351 yang berarti keanekaragaman sedang dengan indeks dominansi 0,1544 dengan komunitas yang tidak terlalu tertekan karena spesies yang mendominasi tidak signifikan pengaruhnya akibat adanya spesies-spesies lain dengan kelimpahan yang hampir berimbang.
Ikan karang yang di temukan di Pantai Kutuh terdiri atas 10 famili dengan 15jenis ikan karang.
Famili Pomacentridae dan Chaetodontidae memilikijumlah individu terbesar yang berasal darijenisPaletail Chromis (Chromisxanthura) danIndian VagabondButteiflyfish (Chaetodon decussatus) dengan 4 individu. Keanekaragaman ikan karang di kawasan ini memiliki keanakaragaman sedang dengan komunitas yang baik dari sisi dominansi karena tidak ada spesies tertentu yang mendominasi dari segi jumlah individunya. Data selengkapnya disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Kondisi kelimpahan ikan karang di Perairan Pantai Kutuh
No |
Family |
English Name |
Nama Ilmiah |
Jumlah |
Persen |
1 |
Serranidae |
Hexagon grouper |
Epinephelus hexagonatus |
2 |
6,45 |
2 |
Pempheridae |
Vanicolo sweeper |
Pempheris vanicolensis |
2 |
6,45 |
3 |
Chaetodontidae |
Indian Vagabond butterflyfish |
Chaetodon decussates |
4 |
12,90 |
4 |
Chaetodontidae |
Lined butterflyfish |
Chatodon lineolatus |
2 |
6,45 |
5 |
Chaetodontidae |
Vagabond butterflyfish |
Chaetodon vagabundus |
2 |
6,45 |
6 |
Pomacentridae |
Paletail chromis |
Chromis xanthura |
4 |
12,90 |
7 |
Pomacentridae |
Bicolor chromis |
Chromis margaritifer |
1 |
3,23 |
8 |
Labridae |
Cleaner wrasse |
Labroides dimidiatus |
2 |
6,45 |
9 |
Labridae |
Moon wrasse |
Thalassoma lunare |
2 |
6,45 |
10 |
Scaridae |
Bluebarred parrotfish |
Scarus ghobban |
2 |
6,45 |
11 |
Pinguipedidae |
Sharpnose sandperch |
Parapercis cylindrical |
1 |
3,23 |
12 |
Microdesmidae |
Fire dartfish |
Nemoteleotris magnifica |
2 |
6,45 |
13 |
Acanthuridae |
Lined bristletooth |
Ctenochaetus striatus |
2 |
6,45 |
14 |
Acanthuridae |
Brushtail tang |
Zebrasoma scopes |
1 |
3,23 |
15 |
Balistidae |
Blackpatch triggerfish |
Rhinecanthus verrucosus |
2 |
6,45 |
Jumlah |
31 |
100,00 |
Indeks Keanekaragaman (H’) = 2,6290
Indeks Keseragaman (E) = 0,9708
Indeks Dominansi (D) = 0,0780
-
c) . Perbandingan Kondisi Komunitas Ikan Karang di pera∣ranpanta∣ SaWangandan κutuh Karnmnsibn karang .„fan, Pub. Sawaki dengan Kutuh terlihat bahwa saat pengamatan, ikan-ikan dari family Caesionidae, Cirrhitidae dan piodontida? tωak d⅛umpai di Pantai Kutuh, dan sebaliknya di Pantai Sawangan tidak dIjUmPai ikan-ik>n. d“ “y ^-ae
(Tabel 3). Secara kebetulanjuga bahwajumlah
family yang lebih banyak di Pantai Sawangan juga diikuti oleh jumlah spesies yang lebih banyak dM^ deng>n yang terdapat di Pantai Kutuh (Gambar 4). Padahal setiap family didukung oieh banyak spesies sehingga b™ saja pada suatu areal perairan,jumlah familinya lebih sedikit tetapi jumlah spesiesnya lebih banyak.
Tabel 3. Perbandingan Jumlah Individu Ikan Karang yang Ditemukan di Perairan Pantai Sawangan danKutuh

No |
Famili |
Ikan Sawangan |
Ikan Kutuh | ||
Individu |
Persentase |
Individu |
Persentase | ||
1 |
Serranidae |
2 |
4 |
2 |
6.45 |
2 |
Caesionidae |
6 |
12 |
0 |
0.00 |
3 |
Chaetodontidae |
6 |
12 |
8 |
25.81 |
4 |
Pomacentridae |
5 |
10 |
5 |
16.13 |
5 |
Cirrhitidae |
1 |
2 |
0 |
0.00 |
6 |
Labridae |
19 |
38 |
4 |
12.90 |
7 |
Scaridae |
2 |
4 |
2 |
6.45 |
8 |
Pinguipedidae |
1 |
2 |
1 |
3.23 |
9 |
Microdesmidae |
2 |
4 |
2 |
6.45 |
10 |
Acanthuridae |
3 |
6 |
3 |
9.68 |
11 |
Balistidae |
2 |
4 |
2 |
6.45 |
12 |
Diodontidae |
1 |
2 |
0 |
0.00 |
13 |
Pempheridae |
0 |
0 |
2 |
6.45 |
Jumlah |
50 |
100 |
31 |
100 |
Gambar 4. Perbandingan jumlah famili dan spesies ikan karang di Perairan Pantai Sawangan dan Kutuh
Berdasarkan tiga family dominan yang ditemukan, ternyatajumlah individu ikan dari famili Labridae di Pantai Sawangan jauh lebih banyak dibandingkan dengan yang ada di Pantai Kutuh. Sebaliknya untuk jumlah individu ikan dari family Chaetodontidae di Pantai Sawangan lebih sedikit dibandingkan dengan yang ada di Pantau Kutuh (Gambar 5). Ada beberapa kemungkinan bahwa kelompok ikan Labridae sedang berkumpul di Pantai
Sawangan. Hal ini melihat kebiasaan ikan dari family ini yang suka berpasangan atau berkelompok. Di samping itu areal Pantai Sawangan dan Pantai Kutuh relatif tidak begitujauh bagijangkauan ruaya ikan-ikan karang. Kemungkinan kedua yaitu ikan Labridae memang lebih banyak di Pantai Sawangan, mengingat jenis ikan ini juga memiliki tingkah laku untuk mempertahankan wilayah teritorialnya.

Gambar 5. Perbandingan Jumlah Individu Ikan Karang dari Tiga Family yang Dominan di Perairan Pantai Sawangan dan Kutuh

Gambar 6. Perbandingan indeks keanekaragaman, keseragaman dan dominansi komunitas ikan karang di Perairan Pantai Sawangan dan Kutuh
Secara komunitas, keseimbangan antar individu, kondisi ikan-ikan di Pantai Kutuh lebih baik dibandingkan dengan yang ada di Pantai Sawangan karena nilai indeks keanekaragamannya lebih besar dan nilai indeks dominansinya lebih kecil (Gambar 6). Dengan demikian secara ekosistem, kondisi ikan karang di pantai Kutuh lebih stabil dibandingkan dengan yang ada di Pantai Sawangan.
2),pembaκasaπ
-
pe^raa 4,ts sawanSan dan Kutuh me∏1pakan bebe^,pa lokaai pananSkapan ,..:,,:•. di Bali. Lokasi lain di antaranya Pantai Sanur, Nusa Dua, dan juga pantai utara Bali. Secara umum keberadaan ikan hias ini lebih banyak di daerah karang. Di samping itu ikan karang juga dapat dijumpai di daerah lamun yang memiliki produktivitas tinggi, memiliki peranan dalam sistem rantai makanan khususnya pada periphyton dan epiphytic dari detritus yang dihasilkan serta lamun mempunyai hnbnnSan ekolosia dengan ,t., meialui ««.i makanan.dar1 pr°duks, biomsss"ys- Milm M m lamun di lingkungan pesisir dalam kaitannya dengan pertumbuhan dan perkembangan plankton yaitu menSiiplay makanan itaw hara ke ek°sistem perairan, membentuk sedimen dan berinteraksi dengan terumbu karang, memberikan tempat untuk berasosiasinyaberbagai macam ikan (Fortes, 1989).
Ada tiga famili yang dominan dijumpai di perairan Pantai Sawangan dan Kutuh yaitu Chaetodontidae, Pomacentridae dan Labridae. Ketiga famili tersebut merupakan bagian dari sepuluh famili Yang palingmelimpab di ekOsistem >erumbu ksrsnS ds"mernpsks"je"isys"s umum d∣kenal °leh penyelam Mta da∏ bentuknyaPOla watnanya dan daritingkahlakunya(AllenandSteene, 1994). Tujuh famili lainnya yang termasuk ke dalam sepuluh besar famili yang umum dijumpai di daerah terumbu karang yaitu famili Pomacanthidae, Apogonidae, Serranidae, Scaridae, Acanthuridae, Blenniidae dan GobUJae.
Ikan-ikan dari famili Chaetodontidae yang ditemukan saat penelitian ada 6 ekor di Pantai Sawangan dan 8 ekor di Pantai Kutuh (Tabel 3). Ikan-ikan dari famili Chaetodontidae ini diberi nama sebagai ikan kupu-kupu (butterflyfishes) karena keanekaan waTnanya yrne taA. dI ssmpi"g itu ikan-ikan ini terlihat seperti agak jinak bergerak di antara koloni karang. Kemungkinan ikan-ikanjenis ini yang paling dikenal di antara ikan-ikan karang yang ada. Beberapa spesies di antaranya, sebagian
atau seluruh jenis makanannya bergantung pada karang yang hidup (Allen and Steene, 1994). Jenis yang lain memskanpolyp coelenterata, invertebrata kecil, telur-telur ikan dan,filamentous algae. Ikan-ikan ini seringkali terlihat secara berpasangan yang mungkin terus bersama untuk waktu tahunan (Lieske andMyers,1996). .......
Ada masing-masing 5 ekor ikan dari famili Pomacentridae yang ditemukan di Pantai Sawangan dan Kutuh (Tabel 3). Ikan-ikan dari famili pOmocontrIdae I.i kamn"sk∣"S" me^upsks" Jenis-jenis ikan karang yang sangat mencolok sebagai p^ta koral, m-i- i biasanyS membentuk Serombolan Heau-ik≡n pemakan plankton di atas terumbu karang. Jenis yang lain hidup di daerah dasar menempati teO o- ι ys"g menyelimnt∣ permukaan ksrsnS. I"dnkJS"tS" ta.jurns ... menJSSS teMmnys Λ Mum ...l.. seta» 2-7 ta-imsssiitabi».^(Allenand Steene,1994). Ads darijenis ikan ini yang bersifat herbivora, omnivora JS" sds.⅛ ys"s.pemsts" pls"k'on (L∣eSte,Snd Myers, 1996). Beberapajenisterlihatsangatjinak de"SS" berkubs"s pS1s eea a—e .psdsbsl Rs1su ikanjenis lain akan dapat tersengat oleh toxin yang dikeluarkan oleh sea animone.
Jumlah individu ikan dari famili Labridae yang ditemuks" Ji psssM ss∙u,ss" me"cspsi 19 ekor, sementara di Pantai Kutuh hanya berjumlah 4 ekor (Tabel 3). Ikan-ikanjenis Labridae hampir dijumpai d semus ekos⅛tem kSrsng, Msksns" utsms,ys adalah invertebrata kecil apakah itu yang ada di dasar mSuPundlperte"SsbsnpeτSitSm,MeTeksumumnys memijah pada saat senja hari, baik dalam bentuk psss"ss" mSupu"dM™ bentnk Sronp i,s didominasi oleh satu atau lebih ikan jantan yang berwarna meriah. Telur-telurnya yang kecil skan mebmpsb di Hem.»:.» .uts,ps d∣jsss oieh itatay.. ,UmumayS ta"-taιι Je us i.i mSmpu berubah kelamin dari betina menjadi jantan (Alien S"d Stee,e, 994 _ SebsSi." bessr ∙pes'es i"i berubsbwSrmmys ^."ta",1" peMUta1SnIys dan perubahan sexualnya. Semua spesies ini istirahat psds,wsktu msism Bebersps j SntSrsnys denss" membenamkan diri di dalam pasir. Hidupnya sebagai csnιivors, pamsks" pls"kto" d." sds JugS ,Ps1s berfungsi sebagai pembersih (Lieske and Myers, 1996).
Spesies ikan yang paling banyak dijumpai di Pantai Sawangan yaitu Labroides dimidiatus yang mencapai 17 ekor (Tabel 1). Ikan Labroides dimidiatus ini berwarna putih kekuningan dari sebagian tubuh kedepan dan sebagian ke belakang berwarna putih kebiruan. Ada pita melintang
berwarna hitam mulai dari ujung mulut hingga ke ujung sirip ekor. Pada sirip perutjuga terdapat pita hitam secara melintang. Jenis ini hidup hampir di Semua • ,':■ KmmbU kaTangmulai da dl dalam
lagoon, dataran karang hingga ke arah lautnya yang mencapai kedalaman 40 m dan ikan ini yaitu ikan ^mternMU^mnd^^
Di Pantai Kutuh, spesies yang paling banyak dijumpai yaitu Chaetodon Iineolatus dan Chromis Xanthura (Tabel 2). Ikan Chaetodon Iineolatus ini buduunyu M— Putih ke»™ denga∏ garis-S:∣rWe»^u|btrSurnubrmbt-rUu∣.fuJu^!pww ada warna hitan berbentuk pita secara vertikal, tetapi dari mata ke arah mulut berwarna putih kebiruan. Tubuh s^.. betakaUg secara vertikal >da pita berwarna hitam. Sirip punggung, perut dan ekor j'1” kuning. tkui> O~ xOThra 'b”” abu-abu kebiruan metalik dari kepala hingga ke ujung sirip punggungnya. Di bagian ekor berwarna putih. Hidupnya di daerah «^i» karang tag™tubir yang miring berhadapan dengan laut terbuka dari kedalaman 3-40m (Lieske and Myers, 1996).
-
4. Simpulan dan Saran
1JsImpnlan...... . „ ..
Sawanganterdiriatas 12 familidengan 16jenis ikUnk≡ug. FamiiiLam⅛ridaememihkiJumiab individu terbesar(19 individu) yang berasal dari jenis Cleaner Wrasse (Labroides dimidiatus)
dengan 17 individu dan Moon Wrasse ( n^o^lnare) deUgun 2 uufcuij
-
(2) κomunitasikan karaiTg d. ,T»™ tata.KM terdiriatas 10 familidengan 15jenis ikankarang. Famili Pomacentridae dan Chaetodontidae memilikijumlah individu terbesar yang berasal darijenisPaletail Chromis (Chromisxanthura) dan Indian Vagabond Butterflyfish
(Chaetodon decussatus) dengan masing-masing4individu.
<3) Di perairan pantaisawaιτgan dan κutuh k™ totaldijumpai 13 famili. Diantaraketigabelas family tersebut, komunitas ikan karang dari family Caesionidae, Cirrhitidae dan Diodontidae tidak dijumpai di Pantai Kutuh, sedangkan ikan-ikan dari family Pempheridae tiMd^.^^1^.^... _ ..
-
(4) Secara ekosistem, kondisi ikan karang di Pantai “?“'?" dibandinSksn dsnSan yanS ada di Pantai Sawangan yang mana nilai indeks keanekaragaman di Pantai Kutuh lebih besar dan nilai indeks dominansinya lebih kecil.
2*'saran ......... ..
Agar Mesiumu tkUU-ikUU l.w n ... d. Puuiu. Sawangan dan Kutuh dapat terjaga, perlu dilakukan upayu-upuyu untuk memperbutkt tatted y»), dulumhul 11 termusuk.. ....lumuu dun «m» laut alami yang ada di perairan tersebut. Sementara ^v.^ budiduyu ll.r p l, Ku. musyUrukut cenderung bertentangan dengan upaya tersebut.
Daftar Pustaka
Allen, G.R and R. Steene. 1994. Indo-Paafic Coral ReefField Guide. Tropical ReefResearch Publisher, Singapore.
Arthana, I W. 2008. Kondisi Ekosistem Terumbu Karang di Pantai Selatan Bali. Lingkungan Tropis. Edisi Khusus, Agustus 2008 (Priana Sudjono, Ratnaningsih Ruhiyat dan Widyo Astono Editor). Buku 2 : 465-472. IkatanAhli Teknik Penyehatan dan Lingkungan Indonesia, Bandung.
Eakin, C.M., J.M. McManus., M.D. Spaldingand S.C. Jameson. 1997. ^CoralReefStatusAroundtheWorld, Where Are We and Where Do We Go From Here”. Proceeding of the 8,h International Coral Reef Symposium, Panama (Monica McGee, Managing Editor) 1 : 277-282.
Fortes, M.D. 1989. Seagrass ∖ a Resource Unknown in the Asean Region. ICLARM Education, Manila Philippines.
Ginsburg, R.N. 1994. ProceedingsofThe Colloquium on GlobalAspects CfCoralReefs .'Health, Hazards and Histori, 1993. Rosenstial School of Marine and Atmospheric Science, University of Miami, - 4;0?
Gomez,E.D. 1997. ReefManagemeutIuDeveloptngCountries:thePhilippinesasaCaseStudy .Proceeding ofthe8,h International CoralReefSymposium, Panama (MonicaMcGee,ManagingEditor) 1 : 123128
Lieske, E and R. Myers, 1996). CoralReefFishes Indo-Pacific & Caribbean. Collins Pocket Guide.Harper Collins Publishers, London.
232
Discussion and feedback