Studi Nilai Tambah Komoditi Buah Stroberi pada Tiara Dewata Distribution Center Denpasar
on
JURNAL BETA (BIOSISTEM DAN TEKNIK PERTANIAN Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana http://ojs.unud.ac.id/index.php/beta
Volume 11, Nomor 2, bulan September, 2023
Studi Nilai Tambah Komoditi Buah Stroberi pada Tiara Dewata Distribution Center Denpasar
Value Added Study of Strawberry Commodity at Tiara Dewata Distribution Center Denpasar
Putu Diah Sriagustini, I Gusti Ngurah Apriadi Aviantara*, I Nyoman Sucipta Program Studi Teknik Pertanian dan Biosistem , Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Badung, Bali, Indonesia
*email: apriadiaviantara@unud.ac.id
Abstrak
Stroberi (Fragaria x ananassa Duchesne) merupakan salah satu komoditi tinggi peminat di Bali. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara kerja rantai pasokan buah stroberi dari petani ke supermarket (Tiara Dewata Distribution Center Denpasar). Penelitian ini dilakukan melaui dua tahapan, dimana tahap pertama adalah observasi struktur kerja rantai pasokan menggunakan cara analisis deskriptif-kualitatif dan tahap kedua adalah obsevasi nilai tambah tiap-tiap titik pasokan menggunakan metode Hayami. Penelitian ini menggunakan dua metode sampling, yaitu total sampling dan purposive sampling. Metode total sampling digunakan untuk menentukan sampel pada tingkat pengepul dan supermarket dan metode purposive sampling akan dipakai untuk menentukan sampel di tingkat petani. Hasil penelitian menunjukkan pola aliran rantai pasokan stroberi terdiri dari Pola I (petani menjual ke pengepul untuk dijual ke supermarket) dan Pola II (Petani menjual langsung ke supermarket). Nilai tambah terbesar dilakukan oleh pihak supermarket yaitu sebesar Rp 39.184 per kilogram, petani yang menjual ke pengepul memberikan nilai tambah sebesar Rp 17.989 per kilogram, petani yang menjual ke supermarket memberikan nilai tambah sebesar Rp 20.155 per kilogram, dan n ilai tambah terkecil diberikan oleh pengepul yaitu sebesar Rp 4.745 per kilogram.
Kata kunci: metode hayami, rantai nilai, stroberi, Tiara Dewata Distribution Center
Abstract
Strawberry (Fragaria x ananassa Duchesne) is one of the high-demand commodities in Bali. This study aims to determine how the strawberry supply chain works from farmers to supermarkets (Tiara Dewata Distribution Center Denpasar). This research consists of two stages, the observation of the working structure of the supply chain using descriptive-qualitative analysis and the added value of each supply point using the Hayami method. This study used total sampling (to determine the sample at the collector and supermarket level) and purposive sampling (to determine the farmer level). The results showed that the flow pattern of the strawberry supply chain consisted of Pattern I (farmers selling to collectors and collectors selling to supermarkets) and Pattern II (farmers selling directly to supermarkets). The biggest added value by the supermarket (Rp. 39,184 per kilogram). Farmers who sell to collectors provide the added value of Rp. 17,989 per kilogram. Farmers who sell to the supermarket provide the added value of Rp. 20,155 per kilogram. The smallest added value by collectors is Rp. 4,745 per kilogram.
Keywords: hayami method, strawberry, Tiara Distribution Center, value chains
PENDAHULUAN
Indonesia dikenal dengan negara agraris, dimana sebesar 29.76% penduduk di Indonesia memiliki mata pencaharian di bidang pertanian atau bercocok tanam, 19.23% bekerja di bidang perdangangan, 13.61% bekerja di bidang industri pengolahan, 6.65% bekerja di bidang akomodasi dan makan minum, 6.28% bekerja di bidang kontruksi, dan 24.47% bekerja di sektor lainnya (Badan Pusat Statistik, 2020). Indonesia sebagai negara agraris mampu menghasilkan berbagai produk pangan seperti sayur-sayuran, buah, umbi, padi dan kacang-kacangan. Stroberi bukan merupakan tanaman asli dari Indonesia, namun mampu di budidayakan dengan baik dengan kondisi iklim daerah di Indonesia (Budiman & Saraswati, 2008). Mengutip dari Badan Pusat Statistik, (2019) produksi stroberi pada tahun 2019 adalah sebanyak 7.501
ton, hal ini mengindikasikan bahwa agribisnis stroberi mempunyai prospek cerah (Sombuk et al., 2019). Desa Candikuning dan Desa Pancasari merupakan penghasil Stroberi di Provinsi Bali. Varietas yang ditanam oleh sebagian besar petani di Desa Candi Kuning dan Desa Pancasari adalah varietas varietas sujarli (rosa linda). Desa Candikuning dan Desa Pancasari memiliki suhu rata-rata 18 derajat celsisus. Tanaman stroberi dapat tumbuh baik pada suhu 17-20 derajat celcius, dengan lama penyinaran 8-10 jam dengan suplai air dan hara yang cukup (Purnomo, 2008). Desa Candi Kuning cocok diusahakan tanaman stroberi karena merupakan daerah pegunungan (Pardosi et al., 2014). Semakin luas saluran distribusi, memiliki indikasi untuk mendorong harga yang tinggi di tingkat pasar. Hal ini memiliki korelasi dengan banyak pedagang perantara yang meraup laba atas kegiatan jual beli, selain itu ditambah dengan pengeluaran
operasional yang digunakan oleh pedagang perantara, dibebankan pada harga pasar, sementara keuntungan dari para produsen tidak meningkat (Maruf’, 2020).
Menurut Banar (2018) secara luas distribusi yang dilalui meliputi produsen (petani), pengepul (tengkulak), supplayer, pengecer, pedagang kecil, dan konsumen. Tiara Dewata Distribution Centre yang berlokasi di Jalan Tunjung Sari merupakan pusat segala aktivitas mulai dari sortasi, grading, packaging hingga penyimpanan produk segar sebelum di kirim ke seluruh outlet Tiara Dewata termasuk IndoFresh. Berdasarkan beberapa kondisi tersebut maka diperlukan penelitian untuk mengetahui aktivitas rantai nilai yang dilakukan oleh pasar modern sehingga mampu menjual produk dengan nilai tinggi serta kelayakan kualitas yang baik. Penelitian ini untuk mengetahui gambaran sistem rantai pasokan stroberi dari petani hingga di Tiara Distribution Center Denpasar dan untuk observasi berbagai aktivitas yang dilakukan pada setiap rantai pasokan stroberi pada Tiara Distribution Center.
METODE
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan dan di Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng untuk mendapatkan data dan informasi dari petani, pengepul atau supplier. Tiara Distribution Center Denpasar berlokasi di Jalan Tunjung Sari Denpasar untuk memperoleh data dan informasi dari pihak supermarket. Pelaksanaan penelitian tercatat mulai dilakukan pada bulan Agustus sampai Oktober 2019. Sebagian besar kegiatan dilakukan diluar lingkungan universitas, Sedangkan di lingkungan universitas sendiri hanya dilakukan pengolahan data. Selain itu, penggunaan laboratorium juga tidak diperlukan, karena pengambilan data dan pengolahan data dapat dilakukan di tempat observasi terkait.
Populasi & Sampel Penelitian
Populasi dari penelitian berikut mencakup petani stroberi di Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, dan petani stroberi di Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng. Populasi pengepul stroberi di Kecamatan Baturiti Kabupaten Tabanan. Populasi supermarket sebagai muara akhir produk stroberi yaitu Tiara Dewata Distribution Center Denpasar. Menurut (Sugiyono, 2014) Sampel dalam penelitian ini meliputi responden untuk pengumpulan data nilai tambah pada setiap rantai pasokan stroberi pada Tiara Distribution Center Denpasar. Penelitian menggunakan teknik total sampling dan purposive sampling. Total sampling digunakan untuk menetapkan sampel pada tingkat pengepul dan supermarket (Tiara Dewata Distribution Center Denpasar), teknik purposive sampling digunakan untuk menetapkan sampel pada tingkat petani. Pengambilan sampel dengan teknik total sampling, seluruh populasi pengepul akan dijadikan sampel penelitian. Total pengepul yang dijadikan sampel sebanyak tiga unit pengepul. Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling populasi petani yang akan
dijadikan sampel terlebih dahulu dengan pertimbangan dan sesuai dengan kriteria – kriteria pemenuhan data penelitian. Total petani yang dijadikan sampel sebanyak 65 orang, dengan estimasi luas tanah sebesar 4 are, dan memiliki rentang usia dari 35 – 40 tahun.
Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian dimulai dari penyebaran kuesioner ke setiap rantai pasok stroberi (petani, pengepul, Tiara Distribution Center Denpasar). Data yang telah diperoleh melalui kuesioner selanjutnya dimasukan ke tabel worksheet Microsoft Excel untuk selanjutnya diolah menggunakan metode hayami. Mengutip dari Saputra et al., (2018) Metode Hayami merupakan formulasi perhitungan menggunakan tabel worksheet Microsoft Excel untuk mendapatkan nilai tambah para pelaku usaha nilai tambah total rantai pasok dan dapat dihitung perbandingan antara nilai-nilai tambah tersebut. Priantara et al., (2016) menyatakan tahapan analisis nilai tambah memiliki vaariabel berupa hasil produksi (output), bahan baku (input), tenaga kerja, harga bahan baku dan harga produk, upah tenaga kerja, serta jumlah input lain yang digunakan. Perhitungan menggunakan metode Hayami bertujuan untuk membandingkan bobot nilai tambah yang diterima oleh pelaku rantai pasok.
Tahapan terakhir analisis data dilakukan menggunakan metode hayami. Metode Hayami digunakan karena keunggulannya, yaitu mampu mengetahui banyaknya nilai tambah, output (keluaran) serta besaran balas jasa (upah) terhadap para pemilik faktor produksi. (Suprapto, 2006) dalam (Darmawan et al., 2018). Dari perhitungan yang telah dilakukan diperoleh data berupa hasil produksi (output), bahan baku (input), tenaga kerja, harga bahan baku dan harga produk, upah tenaga kerja, serta jumlah input lain serta keuntungan masing – masing rantai pasok untuk dijadikan acuan dalam penarikan kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pelaku Rantai Nilai Stroberi
Menurut (Sari & Nurmalina, 2011) rantai pasok secara definisi adalah jaringan yang terbentuk dari beberapa pelaku usaha, dimana pada kegiatannya terdapat aliran dari produk, informasi, hingga finansial. Terdapat tiga jenis aliran yang wajib diatur dalam rantai pasokan. Pertama yaitu aliran produk yang terjadi dari hulu ke hilir, kemudian aliran finansial yang mengalir dari hilir ke hulu, dan terakhir aliran informasi yang dilakukan dari hulu ke hilir dan sebaliknya. (Qashiratuttarafi et al., 2018) Pada dasarnya rantai pasok adalah jaringan organisasi yang berhubungan dari hulu/atas (upstream) ke hilir/bawah (downstream), dimana pada proses kegiatan yang dilakukan membuat sebuah nilai yang terwujud dalam manifestasi barang atau jasa ditangan pelanggan akhir. Mengutip dari (Mangifera & Yani Tromol Pos, 2015) rantai nilai disebut efektif apabila memiliki “kunci keunggulan kompetitif” (competitive advantage) yang mampu mewujudkan “nilai tambah” (value added) bagi suatu industri.

Gambar 1. Struktur Rantai Pasokan Pada Tiara Dewata Distribution Center Denpasar
Gambar 1 menunjukkan dua mata rantai pasokan stroberi pada Tiara Dewata Distribution Center Denpasar. Pola pertama adalah petani menjual/memasok hasil panen ke Tiara Dewata Distribution Center Denpasar. Pola kedua adalah petani menjual hasil panen ke pengepul, kemudian pengepul akan memasok /menjual ke Tiara Dewata Distribution Center Denpasar. Petani yang memasok stroberi ke Tiara Dewata Distribution Center Denpasar berasal dari dua desa yakni Desa Candikuning dan Desa Pancasari. Jenis Stroberi yang ditanam sebagian besar petani adalah sweet Charlie dan Rosalinda. Selain itu, varietas lain yang dikembangkan yaitu Aerut, dan Camarosa. secara nasional ukuran dari peningkatan produksi pertanian dapat dilihat dari nilai pertumbuhan
produksi hasil pertanian dalam harga yang konstan. (Pardosi, 2014).
Hasil penelitian mendapati, produksi dari seluruh responden adalah 6 kg dalam sehari. Nilai jual dari petani ke pihak pengepul memiliki kisaran antara Rp.20.000/kg – Rp.40.000/kg. Sistem kerja yang dilakukan oleh pihak Tiara Distribution Center pada produk yang akan dikirimkan ke outlet – outlet dimulai dari pembelian produk ke petani, penerimaan, penyimpanan dan terakhir pengiriman. Produk stroberi yang dibeli dari petani akan dikumpulkan terlebih dahulu di kantor cabang Bedugul untuk dibawa ke gudang Tiara Distribution Center yang berada di Jalan Tunjung Sari Denpasar.
Tabel 1. Perhitungan nilai tambah pada tingkat petani
No |
Variabel |
Satuan |
Nilai |
I. Output, |
input, dan harga. | ||
1 |
Output |
(Kg/hari) |
9.73 |
2 |
Bahan baku |
(Kg/hari) |
9.73 |
3 |
Tenaga kerja |
(HOK/hari) |
1.68 |
4 |
Faktor konversi |
1 | |
5 |
Koefisien tenaga kerja |
0.197458 | |
6 |
Harga output |
(Rp/kg) |
25200 |
7 |
Upah rerata tenaga kerja |
(Rp/hari/kg) |
18200 |
II. Pendapatan dan keuntungan | |||
8 |
Harga bahan baku |
(Rp/kg) |
0 |
9 |
Sumbangan input lain |
(Rp/kg) |
7211 |
10 |
Nilai output |
(Rp/kg) |
25200 |
11 |
a. Nilai tambah |
(Rp/kg) |
17989 |
b. Nisbah nilai tambah |
(%) |
70.43 | |
12 |
a. Imbalan tenaga kerja |
(Rp/kg) |
3426 |
b. Bagian tenaga kerja |
(%) |
20.75 | |
13 |
a. Keuntungan |
(Rp/kg) |
14564 |
b. Tingkat keuntungan |
(%) |
56.51 | |
III. Balas jasa pemilik faktor produksi | |||
Marjin keuntungan |
25200 | ||
14 |
a. Pendapatan tenaga kerja |
(%) |
13.92 |
b. Sumbangan input lain |
(%) |
29.57 | |
c. Keuntungan perusahaan |
(%) |
56.51 |
Pengiriman produk yang telah dikemas dilakukan oleh pihak Tiara Distribution center sesuai dengan permintaan tiap outlet. Pengiriman dilakukan setiap hari atau sesuai kebutuhan outlet – outlet. Konsumen merupakan bagian akhir dari mata rantai pasok stroberi yang terjadi di Tiara Distribution Centre. Keberagaman konsumen, dan penyebaran konsumen di seluruh area Denpasar, mendorong keberagaman harga produk yang ditawarkan Tiara Distribution center, tergantung dari grading yang sudah ditentukan sebelumnya.
Nilai Tambah yang diterima oleh Petani ke Pengepul
Hasil analisis distribusi nilai tambah stroberi yang diproduksi oleh para petani di Desa Candi Kuning dan Panca Sari ditunjukan pada Tabel 1. Harga bahan baku bernilai 0 dikarenakan untuk biaya olah lahan, pemupukan, pembelian bibit ditambahkan ke bagian sumbangan input lain. Jumlah output stroberi yang dihasilkan oleh petani setiap harinya sebesar 9,73 kg/hari. Hasil panen tersebut disalurkan kepada pengepul untuk memenuhi permintaan pasar. Harga jual stroberi yang dijual petani kepada pengepul sebesar Rp 25.200 per kilogram. Hasil produksi stroberi petani yang dijual ke pengepul menghasilkan nilai tambah setiap kilogram
sebesar Rp 17.989 dengan keuntungan yang diperoleh sebesar Rp 14.564 per kilogram.
Nilai Tambah yang diterima oleh Petani ke Tiara Dewata Distribution Center Denpasar
Hasil analisis distribusi nilai tambah stroberi yang didapat oleh para petani Desa Candikuning dan Desa Panca Sari ditunjukan pada Tabel 2. Harga jual stroberi segar yang dijual petani ke Tiara Distribution Center sebesar Rp 25.833 per kilogram. Nilai output merupakan perkalian dari faktor konversi dengan harga jual produk dalam satuan kilogram. Jadi besar nilai produk dari penjualan ke pihak Tiara Dewata Distribution Center Denpasar adalah Rp 25.833/kg, dengan besaran nilai tambah yang dilakukan mulai dari penanaman, perawatan hingga pemanenan.
Nilai Tambah yang diterima oleh Pengepul
Hasil analisis distribusi nilai tambah stroberi yang dihasilkan oleh pengepul ditunjukan pada Tabel 3. Faktor konversi merupakan hasil pembagian antara jumlah bahan baku yang digunakan dengan jumlah produk yang dihasilkan, yaitu sebesar 1. Tenaga kerja yang dibutuhkan sebanyak 3 orang setiap hari kerja. Nilai koefisien tenaga kerja menunjukan bahwa jumlah orang yang dibutuhkan untuk aktivitas yang dilakukan adalah 0,4 HOK.
Tabel 2. Nilai Tambah Stroberi para Petani di Desa Candikuning dan Pancasari terhadap Tiara Dewata Distribution
Center Denpasar
No |
Variabel |
Satuan |
Nilai |
I. Output, input, dan harga. | |||
1 |
Output |
(kg/hari) |
8.73 |
2 |
Bahan baku |
(kg/hari) |
8.73 |
3 |
Tenaga kerja |
(HOK/hari) |
1.40 |
4 |
Faktor konversi |
1 | |
5 |
Koefisien tenaga kerja |
0.16 | |
6 |
Harga output |
(Rp/kg) |
25833 |
7 |
Upah rerata tenaga kerja |
(Rp/hari/kg) |
20333 |
II. Pendapatan dan keuntungan | |||
8 |
Harga bahan baku |
(Rp/kg) |
0 |
9 |
Sumbangan input lain |
(Rp/kg) |
5679 |
10 |
Nilai output |
(Rp/kg) |
25833 |
11 |
a. Nilai tambah |
(Rp/kg) |
20155 |
b. Nisbah nilai tambah |
(%) |
77.65 | |
12 |
a. Imbalan tenaga kerja |
(Rp/kg) |
3225 |
b. Bagian tenaga kerja |
(%) |
16.53 | |
13 |
a. Keuntungan |
(Rp/kg) |
16930 |
b. Tingkat keuntungan |
(%) |
65.00 | |
III. Balas jasa pemilik faktor produksi | |||
Marjin keuntungan |
25833 | ||
14 |
a. Pendapatan tenaga kerja |
(%) |
12.65 |
b. Sumbangan input lain |
(%) |
22.35 | |
c. Keuntungan perusahaan |
(%) |
65.00 |
Tabel 3. Perhitungan nilai tambah pada tingkat pengepul.
No |
Variabel |
Satuan |
Nilai |
I. Output, input, dan harga. | |||
1 |
Output |
(kg/hari) |
78,33 |
2 |
Bahan baku |
(kg/hari) |
78,33 |
3 |
Tenaga kerja |
(HOK/hari) |
3 |
4 |
Faktor konversi |
1 | |
5 |
Koefisien tenaga kerja |
0,04 | |
6 |
Harga output |
(Rp/hari) |
31667 |
7 |
Upah rerata tenaga kerja |
(Rp/hari/kg) |
40000 |
II. Pendapatan dan keuntungan | |||
8 |
Harga bahan baku |
(Rp/kg) |
22667 |
9 |
Sumbangan input lain |
(Rp/kg) |
4745 |
10 |
Nilai output |
(Rp/kg) |
31667 |
11 |
a. Nilai tambah |
(Rp/kg) |
4255 |
b. Nisbah nilai tambah |
(%) |
13.26 | |
12 |
a. Imbalan tenaga kerja |
(Rp/kg) |
1437 |
b. Bagian tenaga kerja |
(%) |
43.51 | |
13 |
a. Keuntungan |
(Rp/kg) |
2818 |
b. Tingkat keuntungan |
(%) |
8.70 | |
III. Balas jasa pemilik faktor produksi | |||
Marjin keuntungan |
9000 | ||
14 |
a. Pendapatan tenaga kerja |
(%) |
20.25 |
b. Sumbangan input lain |
(%) |
53.00 | |
c. Keuntungan perusahaan |
(%) |
26.75 |
Harga stroberi yang dibeli dari petani adalah Rp 22.667/Kg. sumbangan input lain yang terdiri dari biaya transportasi dan peralatan yang digunakan selama proses jual beli produk adalah Rp 4.745 per kilogram. Harga stroberi yang dijual oleh pihak pengepul sebesar Rp 31.667 per kilogram merupakan nilai yang diterima pengepul melalui proses nilai tambah yang diberikan
Nilai Tambah yang diterima oleh Tiara Distribution Center
Hasil analisis distribusi nilai tambah stroberi yang dihasilkan oleh Tiara Distribution Center ditunjukan pada Tabel 4. Nilai konversi merupakan pembagian antara jumlah bahan baku yang digunakan dengan output yang dihasilkan. Berdasarkan data diatas diperoleh nilai konversi sebesar 1. Koefisien tenaga kerja merupakan hasil dari pembagian tenaga kerja dengan jumlah bahan baku. Nilai koefisien tenaga kerja menunjukan bahwa jumlah hari orang untuk berkerja yang dibutuhkan untuk satu kilogram stroberi segar adalah sebesar 0.16 HOK. Harga stroberi yang dibeli oleh pihak Tiara Distribution Center dari petani dan pengepul adalah Rp 32.500 per kilogram. Harga jual produk stroberi segar yang telah diberikan aktivitas nilai tambah berupa pencucian, sortasi, pengemasan adalah Rp 78.900 per kilogram.
Analisis Nilai Tambah
Mengutip dari (Negara et al., 2018), nilai tambah dalam sektor pertanian adalah sebuah nilai yang terbentuk ketika dilakukan suatu adopsi metode produksi, atau sebuah proses penganganan yang memiliki tujuan meningkatkan basis konsumen sebuah produk Berdasarkan penelitian yang telah dilakuan ditunjukan pada Tabel 5. Terlihat pada tabel 5, sebaran laba dan nilai tambah yang didapatkan pelaku usaha pada rantai pasok stroberi segar belum merata. Hal tersebut ditunjukan pada Tabel 5, dimana petani yang menjual ke pengepul memberikan nilai tambah pada stroberi per kilogramnya sebesar Rp 17.989 sedangkan petani yang menjual ke Tiara Distribution Center memberikan nilai tambah sebesar Rp 20.155, pengepul memberikan nilai tambah pada stroberi sebesar Rp 4.255/Kg dan Tiara Dewata Distribution Center mendapatkan nilai tambah Rp 39.184/Kg.
Perbedaan keuntungan setiap pelaku usaha dikarenakan aktivitas nilai tambah yang diberikan oleh masing-masing pelaku usaha terhadap produk stroberi segar berbeda. Petani yang menjual ke pengepul memberikan aktivitas nilai tambah mulai dari penanaman, pemupukan, perawatan, serta pemanenan, sedangkan petani yang menjual stroberi ke Tiara Dewata Distribution Center memberikan aktivitas nilai tambah mulai dari penanaman,
pemupukan, perawatan, pemanenan, serta sortasi. Terdapat perbedaan perlakuan setelah panen pada stroberi yang dijual oleh petani ke pengepul dengan petani yang menjual ke Tiara Distribution Center yaitu pada aktivitas sortasi. Perbedaaan aktivitas sortasi ini memberikan penambahan harga output sebesar Rp 633 per kilogram.
Pengepul melakukan aktivitas nilai tambah berupa sortasi dengan nilai tambah yang diberikan sebesar Rp 4.255 per kilogram. Tiara Dewata Distribution Center Denpasar memberikan aktivitas nilai tambah mulai dari pemcucian, sortasi, grading dan pengemasan.
Tabel 4
nilai tambah pada Tiara Distribution Center.
No |
Variabel |
Satuan |
Nilai | |
I. Output, input, dan harga. | ||||
1 |
Output |
Kg/hari |
12.5 | |
2 |
Bahan baku |
Kg/hari |
12.5 | |
3 |
Tenaga kerja |
HOK/hari |
2 | |
4 |
Faktor konversi |
1 | ||
5 |
Koefisien tenaga kerja |
Rp/hari |
0.16 | |
6 |
Harga output |
Rp/hari |
78900 | |
7 |
Upah rerata tenaga kerja |
Rp/hari/kg |
103000 | |
II. Pendapatan dan keuntungan. | ||||
8 |
Harga bahan baku |
Rp/hari |
32500 | |
9 |
Sumbangan input lain |
Rp/hari |
7216 | |
10 |
Nilai output |
Rp/hari |
78900 | |
11 |
a. Nilai tambah |
Rp/hari |
39184 | |
b. Nisbah nilai tambah |
% |
49.26 | ||
12 |
a. Imbalan tenaga kerja |
Rp/hari |
16480 | |
b. bagian tenaga kerja |
% |
43.53 | ||
13 |
a. Keuntungan |
Rp/hari |
22704 | |
b. Tingkat keuntungan |
% |
28.06 | ||
III. Balas jasa pemilik faktor produksi | ||||
14 |
Marjin keuntungan |
46400 | ||
a. Pendapatan tenaga kerja |
% |
36.41 | ||
b. Sumbangan input lain |
% |
15.94 | ||
c. Keuntungan perusahaan |
% |
47.65 | ||
Tabel 5. Analisis Nilai Tambah Stroberi. | ||||
No |
Variabel Petani ke Pengepul |
Petani ke Tiara |
Pengepul |
Tiara DC |
Output, Input, dan Harga | ||||
1 |
Harga Output Rp. 25.200 |
Rp. 25.833 |
Rp. 31.667 |
Rp. 78.900 |
2 |
Nilai Tambah (Rp/kg) Rp. 17.989 |
Rp. 20.155 |
Rp. 4.255 |
Rp. 39.184 |
3 |
Keuntungan Rp. 14.564 (Rp/kg) |
Rp. 16.930 |
Rp. 2.818 |
Rp. 22.704 |
KESIMPULAN
Pola distribusi stroberi segar di Tiara Distribution Center terdiri dari 2 pola. Pola I adalah petani menjual hasil panen ke pengepul, yang kemudian dijual kembali oleh pengepul ke Tiara Distribution Center. Kemudian, Tiara
Distribution Center mengirim produk stroberi yang sudah diolah ke outlet-outlet Tiara Dewata, yang bermuara ke tangan para konsumen. Pola II adalah petani menjual hasil panen langsung ke Tiara Distribution Center, kemudian Tiara Distribution Center mengirim produk yang sudah diolah ke outlet-outlet Tiara Dewata, yang bermuara ke
tangan para konsumen. Berdasarkan perhitungan nilai tambah, dari keempat pelaku rantai nilai stroberi segar, nilai tambah terbesar dilakukan oleh pihak Tiara Dewata Distribution Center yaitu sebesar Rp 39.184, petani yang menjual ke pengepul memberikan nilai tambah sebesar Rp 17.989 sedangkan petani yang menjual ke Tiara Distribution Center mendapatkan nilai tambah sebesar Rp 20.155 dan nilai tambah terkecil diberikan oleh pengepul yaitu sebesar Rp 4.255. Sedangkan untuk keuntungan setiap pelaku usaha yang diperoleh berbeda – beda. petani yang menjual ke pengepul memperoleh keuntungan sebesar Rp 14.564 per kilogram sedangkan petani yang menjual ke Tiara Distribution Center memperoleh keuntungan sebesar Rp 16.930, pengepul sebesar Rp 2.818 per kilogram, dan Tiara Dewata Distribution Center sebesar Rp 22.704 per kilogram.
DAFTAR PUSTAKA
Alizah, M. N., & Rum, M. (2020). Kinerja Pemasaran Dan Strategi Pengembangan Jagung Hibrida Unggul Madura Mh-3 Di Kabupaten Bangkalan. Agriscience, 1(2), 448–463. https://doi.org/10.
21107/agriscience.v1i2.8177
Badan Pusat Statistik. (2019). Produksi Tanaman Buah Buahan, 2015–2018. www.bps.go.id. Diakses pada 8 Agustus 2022
Badan Pusat Statistik. (2020). [Revisi per 18 Februari 2021] Agustus 2020: Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 7,07 persen. www.bps.go.id. Diakses pada 30 Agustus 2022
Banar, P. (2018). Manfaat Penggunaan Media Sosial Bagi Petani Holtikultura di Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Computers and Industrial Engineering, 2(January), 6.
Budiman & Saraswati. (2008). Berkebun Stroberi Secara Komersi al Jakarta: Penebar Swadaya.
Darmawan, M. I., Hairiyah, N., & Hajar, S. (2018). Analisis Nilai Tambah dan Kelayakan Usaha Manisan Terung UD. Berkat Motekar di Desa Pemuda Kabupaten Tanah Laut. Jurnal Teknologi Agro-Industri, 5(2), 110. https://doi.org/10.34128/ jtai.v5i2.77
Mangifera, L., & Yani Tromol Pos, J. A. (2015). Analisis Rantai Nilai ( Value Chain ) Pada Produk Batik Tulis Di Surakarta. BENEFIT Jurnal Manajemen Dan Bisnis, 19(1), 24–33.
Maruf’, F. (2020). Analisis Rantai Distribusi Komoditas Ikan Bandeng (Studi Kasus Pada Petani Tambak di Kecamatan Ma’rang Kabupaten Pangkep). In SELL
Journal (Vol. 5, Issue 1, p. 55).
Negara, I. P. A. S., Aviantara, G. N. A., & Yulianti, N. L. (2018). Sistem Manajemen Rantai Pasokan terhadap Nilai Tambah dan Kelembagaan Biji Kakao (Theobroma Cacao L.) di Kecamatan Selemadeg Timur Kabupaten Tabanan. Jurnal BETA (Biosistem Dan Teknik Pertanian), Vol 6 No 1 (2018): Maret, 1–9. https://ojs.unud.ac.id/
index.php/beta/article/view/35411/21390
Pardosi, N., Aviantara, I., & Widia, I. (2014). Analisis Sistem Rantai Nilai Komoditi Stroberi Segar (Fragaria x ananassa L.) di Desa Candi Kuning. BETA (Biosistem Dan Teknik Pertanian), 2(2), 1– 11.
Priantara, I. D. G. Y., Mulyani, S., & Satriawan, I. K. (2016). Analisis Nilai Tambah Pengolahan Kopi Arabika Kintamani Bangli. Jurnal Rekayasa Dan Manajemen Agroindustri, 4(4), 33 – 42.
Purnomo, F. S. . (2008). Strategi Pengembangan
Agribisnis Stroberi di Kabupaten Purbalingga.
Qashiratuttarafi, Adhi, A. K., & Priatna, W. B. (2018). Pasok Organisasi Jaringan Madu Hutan Sumbawa. Jurnal Agribisnis Indonesia, 6(2), 133–142.
Saputra, H., Nazir, N., & Yenrina, R. (2018). Analisis Nilai Tambah Pelaku Rantai Pasok Gambir Dengan Metode Hayami Termodifikasi. Jurnal Teknologi Pertanian Andalas, 22(1), 73. https://doi.org/
10.25077/jtpa.22.1.73-78.2018
Sari, Prisca Nurmala, & Nurmalina, R. (2011). Manajemen Rantai Pasok Pada Rantai Pasok Berjaring Beras Organik. 1–18.
Sombuk, Dormina Mike, Loho, Agnes Estephina, & Kaunang, R. (2019). Nilai Tambah Pengolahan Buah Stroberi Menjadi Juice Double Berry (Studi Kasus Coffe D’Mooat Di Desa Mooat Kabupaten Bolaang Mongondow Timur). Agri-Sosioekonomi, 15(2), 253. https://doi.org/10.35791/agrsosek.15.
2.2019.24370
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan Kombinasi (Mixed Methods).
278
Discussion and feedback