Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus : PT. Bali Maya Permai Food Canning Industry)
on
JURNAL BETA (BIOSISTEM DAN TEKNIK PERTANIAN Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana
http://ojs.unud.ac.id/index.php/beta
Volume 8, Nomor 2, September, 2020
Implementasi Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus PT. Bali Maya Permai Food Canning Industry)
Implementation of Occupational safety and Health on Employee Performance (Case Study: PT. Bali Maya Permai Food Canning Industry)
Tessa Apriani Aruan, I Gusti Ngurah Apriadi Aviantara*, I Nyoman Sucipta
Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana, Badung, Bali, Indonesia *email: apriadiaviantara@gmail.com
Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3) adalah suatu sistem program yang dibuat bagi pekerja maupun pengusaha sebagai upaya pencegahan timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja dalam lingkungan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3) dan mengetahui seberapa besar pengaruh variabel Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3) terhadap Kinerja Karyawan. Metode penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang disebarkan kepada 80 karyawan di PT. Bali Maya Permai Food Canning Industry. Hasil uji regresi linear berganda menunjukkan besarnya pengaruh variabel keselamatan kerja dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan adalah sebesar 68,43%. Hal tersebut menunjukkan bahwa Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3) berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. .
Kata kunci: Keselamatan kerja, kesehatan kerja, kinerja karyawan, kenyamanan kerja, kecelakaan kerja.
Occupational safety and health program was a system of program created for both worker and entrepreneur as an effort to prevent occupational accident and illnesses caused by working relationship within the working environment. The research aims to determine the influence of occupational safety and health on employee performance and to know how much the impact of occupational safety and health on employee performance. This method of research used questionnaires as a data collection tool distributed to .80 employees at PT. Bali Maya Permai Food Canning Industry. The results of the multiple linear regression test showed the magnitude of the influence of occupational safety and occupational health variables on employee performance amounted to 68,43%. It showed that occupational safety and health had a positive effect on employee performance.
Keyword: Occupational safety, occupational health, employee performance, work comfort, workplace accidents
PENDAHULUAN
Setiap perusahaan menyadari bahwa pentingnya sumber daya manusia untuk perusahaan karena mempunyai peran yang paling besar untuk bisa mencapai tujuannya. Salah satu sumber daya yang berperan penting di perusahaan adalah karyawan. Hal positif dapat berdampak pada perusahaan bila karyawan memiliki kinerja yang berkualitas, misalnya adanya tanggung jawab dalam pekerjaan atau aturan yang diberikan perusahaan kepada pekerja.
Ada beragam faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan seperti faktor keamanan dan perlindungan dalam bekerja. Karyawan akan merasa nyaman bekerja bila mendapatkan perlindungan yang baik dari perusahaan. Setiap perusahaan mengharapkan karyawan memiliki kinerja yang baik, tetapi pada kenyataannya ditemukan kasus yang terjadi diperusahaan-perusahaan tertentu, seperti yang terjadi di PT. Bali Maya Permai Food Canning Industry, beberapa karyawan sering terjatuh ketika
sedang melakukan pengisian medium berupa saus pada produk sarden karena banyak saus yang tumpah. Hal itu terjadi karena pengisian saus terlalu penuh singga harus dikurangi menggunakan sendok stainless, dan jika saus kurang ditambahkan dengan menggunakan cangkir. Hal itu membuat saus yang ditambahkan atau dikurangi pada sarden jatuh disekitar lantai tempat para karyawan yang bertugas melakukan pengisian saus pada sarden. Saus yang berjatuhan membuat lantai menjadi sangat licin sehingga karyawan yang berjalan untuk memantau pengisian saus sering terpeleset dan mengganggu pekerja lainnya. Kejadian tersebut membuat produksi jadi lambat. Selain itu, pada tahap sortasi dan penyiangan ikan, karyawan yang sedang hamil sering merasa mual dan pusing bahkan ada yang sampai pingsan karena tidak tahan dengan bau ikannya, padahal sudah diberikan masker khusus untuk karyawan yang bekerja dibagian sortasi dan penyiangan, akan tetapi tidak semua mematuhi aturan yang berlaku ditempat tersebut padahal sudah tertata dengan baik peraturan yang harus dipatuhi
oleh karyawan serta telah tersedia alat pelindung diri untuk bekerja. Hal-hal tersebut tentunya berpengaruh terhadap kinerja karyawan dan perusahaan tempat mereka bekerja.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh PT. Bali Maya Permai Food Canning Industry adalah dengan menerapkan program K3. Program tersebut merupakan kebijakan yang khusus dibuat untuk pekerja dengan tujuan mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit di lingkungan pekerja. Pentingnya pemahaman dan pelaksanaan mengenai K3 diperusahaan secara benar, namun ada banyak perusahaan kecil dan menengah yang pengimplementasian program K3 masih sering diabaikan. Berdasarkan hal itu, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah K3 berpengaruh terhadap kinerja karyawan dan mengetahui seberapa besar pengaruh Implementasi K3 terhadap kinerja karyawan sehingga pentingnya penerapan K3 disetiap perusahaan khususnya di PT. Bali Maya Permai Food Canning Industry.
METODE
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di PT. Bali Maya Permai Food Canning Industry yang berlokasi di Jl. Raya Pangambengan Desa Tegal Badeng, Jembrana pada bulan April 2019. Penelitian ini dilakukan selama satu minggu dengan memberikan kuesioner berdasarkan jumlah sampel yang telah ditetapkan.
Teknik Pengukuran
Peneliti mengambil sampel dengan metode probability sampling, menggunakan teknik random sampling. Pada metode ini diberi kesempatan yang sama kepada setiap elemen populasi. (Sugiyono, 2007). Karyawan yang mengisi kuesioner adalah karyawan yang sudah bekerja minimal 1 tahun. Kuesioner sebagai metode pengumpulan data dengan pengukur item pertanyaannya menggunakan skala likert dengan skor 5 untuk sangat setuju, skor 4 untuk setuju, skor 3 untuk ragu-ragu, skor 2 untuk tidak setuju, dan skor 1 untuk sangat tidak setuju. Variabel yang digunakan oleh peneliti adalah variabel Bebas yaitu keselamatan kerja dan kesehatan kerja serta Variabel Terikat yaitu kinerja karyawan.
Jenis Data
Terdapat dua jenis data yang menjadi acuan peneliti yaitu:
Data Primer
Data primer adalah data yang berasal langsung dari respponden. Data primer didapat dengan cara memberikan kuesioner yang telah siap untuk diisi, melakukan observasi dilingkungan para pekerja,
serta dapat pula melakukan wawancara secara langsung terhadap para pekerja.
Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang berasal dari media tertentu sebagai pendukung teori peneliti.
Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan Deskriptif dengan metode survei. Pelaksanaan penelitian dimulai dengan mencari studi literatur sebagai pendukung teori, dan hipotesis penelitian yang sebelumnya telah melakukan penelitian mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) serta mendukung komponen-komponen yang diperlukan untuk menganalisis data. Kemudian dilakukan penyusunan kuesioner sebagai instrument pengumpulan data. Setelah kuesioner telah tersusun, dilakukan uji validitas untuk mengetahui valid tidaknya item pertanyaan yang terdapat pada kuesioner. Jika terdapat beberapa item pertanyaan yang tidak valid maka tidak dapat digunakan sebagai pertanyaan kuesioner, sehingga perlu mengganti item pertanyaan yang lebih kompleks tetapi jika item pertanyaan sudah valid maka selanjutnya menentukan responden penelitian melalui metode stratified random sampling dengan menggunakan rumus Slovin diperoleh 80 responden yang diberi kuesioner. Pemberian kuesioner dilakukan pada jam istrahat tepatnya ketika semua karyawan telah selesai makan siang. Sebelum mengisi kuesioner, responden diberi arahan mengenai cara mengisi data responden serta cara menjawab pertanyaan yang terdapat pada kuesioner. Penyelesaian pengisian kuesiner secara keseluruhan oleh responden menghabiskan waktu lima hari. setelah itu menggabungkan data-data hasil kuesioner atau melakukan tabulasi data. Data yang seluruhnya sudah terinput kemudian akan dianalisis dengan menggunakan program SPSS versi 25 dan Ms. Excel 2013.
Analisis Data
Analisis data yang digunakan peneliti untuk menguji data hasil kuesioner adalah sebagai berikut:
Uji Validitas
Junaidi (2016) berpendapat bahwa dalam ketentuan uji validitas, indikator yang dikatakan valid atau berpengaruh signifikan jika r Hitung > r Tabel, dan tidak valid jika r Hitung < r Tabel.
Uji Reliabilitas
Penentuan reliabel atau tidaknya suatu penelitian jika memiliki nilai cronbach alpha > 0,60 artinya konstruk variabel dikatakan reliabel (Riduwan dan Sunarto, 2007).
Uji Signifikan Simultan (Uji F)
Salah satu uji statistik yang menunjukkan ada tidaknya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen (Sugiyono, 2007). Kriteria pengujian uji F adalah
-
a. Jika F Hitung < F Tabel, H0 diterima dan Ha ditolak maka tidak ada pengaruh secara signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.
-
b. Jika F Hitung > F Tabel, H0 ditolak dan Ha diterima maka ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.
Uji Signifikan Parameter Individual ( Uji T )
Ketentuan uji signifikan parameter individual menurut Husein Umur (2011) adalah jika t Hitung > t Tabel dan tingkat signifikansi < α (0,05), maka tidak ada pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara individu. Untuk membuktikan kebenaran hipotesis penelitian terhadap adanya pengaruh yang signifikan pada variabel independen terhadap variabel dependen.
Uji Perhitungan Koefisien Determinasi (R2)
Ketentuan dari uji koefisien determinasi menurut Imam Ghozali (2009) adalah jika nilai koefisien determinasi sama dengan 0 (R2 = 0), menunjukkan bahwa variabel bebas sama sekali tidak dapat menerangkan variabel terikat sedangkan jika nilai koefisien determinasi mendekati 1 (R2 = 1), artinya variabel bebas (X) secara keseluruhan dapat menerangkan variabel terikat (Y).
Uji Regresi Linear Berganda
Ada tidak adanya pengaruh dari dua variabel independen terhadap variabel dependen dapat dicari dengan melakukan uji regresi linear berganda, tetapi uji tersebut dapat dilakukan jika terdapat minimal 2 variabel (Sugiyono, 2014).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Profil Responden
Responden pada penelitian ini adalah karyawan yang bekerja minimal 1 tahun di PT. Bali Maya Permai Food Canning Industry. Penelitian ini memiliki 80 orang responden dengan karakteristik responden yang meliputi nama responden, jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir responden, jabatan responden, dan lama bekerja responden di perusahaan tempat responden bekerja.
Karakteristik responden sesuai jenis kelamin
Dapat dilihat melalui Tabel 1 bahwa responden yang paling mendominasi adalah responden berjenis
kelamin perempuan sebesar 66,25% dan sisanya responden laki-laki sebesar 33,75%.
Tabel 1. Karakteristik responden sesuai jenis
kelamin
Jenis Kelamin |
Frekuensi |
Persentase (%) |
Laki-laki |
27 |
33,75 |
Perempuan |
53 |
66,25 |
Total |
80 |
100 |
Karakteristik responden berdasarkan pendidikan.
Tabel 2 tersebut menunjukkan bahwa jumlah responden pada tingkat pendidikan SMA/SMK merupakan tingkat pendidikan terbanyak sebesar 37,5% atau 30 responden.
Tabel 2. Karakteristik responden berdasarkan
pendidikan.
Pendidikan |
Frekuensi |
Persentase (%) |
SD |
27 |
33,75 |
SMP/SLTP |
23 |
28,75 |
SMA/SMK |
30 |
37,5 |
Total |
80 |
100 |
Karakteristik responden berdasarkan jabatan karyawan
Tabel diatas menunjukkan bahwa jabatan terbanyak adalah karyawan produksi sebanyak 57,5%.
Tabel 3. Karakteristik responden berdasarkan jabatan karyawan | ||
Jabatan |
Frekuensi |
Persentase (%) |
Karyawan Produksi |
46 |
57,5 |
Karyawan Gudang |
22 |
27,5 |
Karyawan Packaging |
12 |
15 |
Total |
80 |
100 |
Karakteristik responden berdasarkan masa kerja responden.
Berdasarkan Tabel 4 di atas dapat diketahui masa kerja responden tertinggi adalah masa kerja 1-10 tahun sebesar 45% dan masa kerja terendah adalah 31-40 tahun sebesar 6,25%.
Tabel 4. Karakteristik responden berdasarkan masa
kerja responden. | ||
Masa Kerja |
Frekuensi |
Persentase (%) |
1-10 Tahun |
36 |
45 |
11-20 Tahun |
18 |
22,5 |
21-30 Tahun |
21 |
26,25 |
31-40 Tahun |
5 |
6,25 |
Hasil Uji Validitas Tabel 5. Daftar indikator yang tidak valid. | |||
Kode Indikator |
Faktor yang diwakili |
Koefisien korelasi | |
r Hitung |
r Tabel | ||
X1,3 |
Semua bagian dari peralatan yang berbahaya telah diberi suatu tanda-tanda. |
0,175 |
0,1852 |
X1,8 |
Perusahaan telah memberikan instruksi tentang pentingnya penggunaan alat pelindung diri dalam bekerja. |
0,161 |
0,1852 |
X2,1 |
Setiap karyawan yang bekerja berada dalam kondisi lingkungan kerja yang aman dan bersih. |
0,184 |
0,1852 |
X2,6 |
Area tempat kerja karyawan bebas dari pencemaran yang berdampak pada kesehatan karyawan. |
0,177 |
0,1852 |
Y4 |
Saya bekerja dengan mutu hasil yang efisien dan efektif. |
0,114 |
0,1852 |
Y8 |
Saya mampu bekerja sama dengan rekan kerja saya. |
0,177 |
0,1852 |
Terdapat beberapa item pertanyaan kuesioner yang tidak valid seperti yang terdapat pada Tabel 5. Ketidak validan item pertanyaan tersebut disebabkan oleh jawaban responden yang tidak konsisten sehingga menghasilkan data yang rendah. Jawaban responden yang tidak konsisten biasanya disebabkan oleh bahasa kuesioner yang sulit atau tidak dipahami oleh responden. Pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner yang begitu panjang membuat responden tidak memahami pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner. Hal tersebut menyebabkan kuesioner tidak terjawab seluruhnya atau terdapat beberapa responden yang tidak menjawab. Hal itu membuat data hasil kuesioner rendah. Ketika diuji dengan menggunakan metode uji validitas banyak variabel yang tidak valid. Oleh sebab itu, pentingnya membimbing dan mendampingi responden ketika melakukan pengisian kuesioner.
Hasil Uji Reliabilitas
Dari Tabel 6 dapat dilihat bahwa nilai cronbach’s alpha pada variabel X1 (keselamatan kerja) sebesar 0,812, dan nilai cronbach’s alpha pada variabel X2 (kesehatan kerja) sebesar 0,716, serta nilai cronbach’s alpha pada variabel Y (kinerja karyawan) sebesar 0,804, sedangkan r Tabel sebesar 0,1852
sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh reliabel.
Tabel 6. Hasil Uji Reliabilitas
Kode Variabel |
Nilai cronbach’s alpha |
r Tabel |
X1 |
0,812 |
0,1852 |
X2 |
0,716 |
0,1852 |
Y |
0,804 |
0,1852 |
Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji F)
Berdasarkan Tabel diatas diketahui nilai signifikansi kedua variabel independen yang berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen sebesar 0,039 < 0,05 dan F Hitung sebesar 3,376 > F Tabel sebesar 3,11. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada kedua variabel independen terdapat pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
Tabel 7. Hasil Uji F.
f Tabel f Hitung Sig. A
3,11 3,376 0,039 0,05
Hasil Uji Signifikan Parameter Individual (Uji T) Pengujian hipotesis pertama (H1)
Nilai t Tabel diperoleh dari ketetapan rumus t (α/2; n-k-1) yaitu 1,994. Diketahui nilai signifikan variabel X1 terhadap variabel Y adalah sebesar 0,021 < 0,05 dan nilai t Hitung 2,301 > 1,994. Hal tersebut menunjukkan bahwa H1 diterima yang artinya adanya pengaruh variabel X1 terhadap variabel Y. .
Pengujian Hipotesis kedua (H2)
Dapat dilihat pada Tabel nilai signifikan variabel X2 terhadap variabel Y sebesar 0,010 < 0,05 sedangkan nilai t Hitung 2,415 > 1,994 sehingga dapat disimpulkan bahwa H2 diterima yang berarti terdapat pengaruh variabel X2 (kesehatan kerja) terhadap Y (kinerja karyawan).
Tabel 8. Hasil Uji T
Variabel t Tabel t Hitung Sig.
Keselamatan Kerja X1) 1,994 2,301 0,021
Kesehatan Kerja X2) 1,994 2,415 0,010
Hasil Uji Perhitungan Koefisien Determinasi (R2) Berdasarkan Tabel diatas, diketahui nilai R Square sebesar 0,810 (81,0%) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel X1 dan X2 secara simultan berpengaruh kuat terhadap variabel Y.
Tabel 9. Hasil Uji R2
R Aquare
0,810
Hasil Uji Regresi Linear Berganda Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
Untuk mengetahui seberapa besar hasil uji regresi linear berganda, dapat dilihat melalui nilai Adjusted R Squarenya. Berdasarkan Tabel diatas, diketahui nilai Adjusted R Squarenya sebesar 0,6843 atau 68,43%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa variabel keselamatan kerja dan kesehatan kerja berpengaruh sebesar 68,43% terhadap kinerja karyawan. Sisanya dari 100%, kinerja karyawan dipengaruhi oleh faktor lain selain keselamatan kerja dan kesehatan kerja. Selain itu untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh keselamatan kerja dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan melalui agresi regresi berganda dapat dilihat melalui nilai signifikan dari Anova. Nilai signifikan dari Anova yaitu 0,002 < 0,05. Artinya terdapat pengaruh variabel keselamatan kerja dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan.
Tabel 10. Hasil Uji Regresi Linear Berganda.
Regression Statistics Significance F P-Value
Multiple R |
0,2505676 |
R Square |
0,6784142 |
Adjusted R |
0,6843408 |
Square | |
Standard |
8,9423177 |
Error | |
Observation |
80 |
Anova |
0,00238074 |
Intercept | |
X Variable 1 |
0,0023216 |
X Variable 2 |
0,0058222 |
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:
Dari hasil tanggapan responden melalui kuesioner mengenai keselamtan kerja dan kesehatan kerja dikategorikan setuju. Artinya, Pengimplementasian Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja (K3) sangat mempengaruhi kinerja karyawan. Dengan adanya Pengimplementasian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di PT. Bali Maya Permai Food Canning Industry membuat karyawan dapat bekerja dengan baik.
Hasil uji secara keseluruhan menunjukkan bahwa keselamatan dan kesehatan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.
Hasil uji regresi linear berganda menunjukkan bahwa pengaruh variabel keselamatan kerja dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan adalah sebesar 68,43%.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan:
Dibentuk tim khusus untuk mengelola dan mengawasi karyawan yang bekerja di PT. Bali Maya Permai Food Canning Industry supaya implementasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dapat terlaksana dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Anjani, M. (2014). Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap kinerja karyawan (Studi pada Karyawan Bagian Produksi PT. International Power Mitsui Operation and Maintenance Indonesia (IPMOMI) Paiton). Jurnal Administrasi Bisnis.
Fathoni, A. (2008). Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rhineka Cipta.
Grisma, I. (2013). Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Semarang.
Handoko, T. H. (2000). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Penerbit BPFE.
Hanggraeni, D. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Indriasari, N. (2008). Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas. Skripsi Universitas Brawijaya.
Junaidi. (2014). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Penerbit CAPS.
Mangkunegara, A. A. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: Penerbit Remaja Rosda Karya.
Mangkunegara, A. A. (2010). Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: Rafika Aditama.
Pangarso, W. R. (2013). Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja untuk Produktivitas Kerja pada CV. Rigen Sarana Mukti. Skripsi UIN. Sunan Kalijaga.
Raharjo, S. (2014, February). Retrieved from Cara Mudah Melakukan Uji t dengan spss: https://www.spssIndonesia.com
Rahimad, A. D. (2008). Penerapan Sistem Manajemen Kesehatan da keselamatan Kerja oleh P2K3 untuk meminimalisasi Kecelakaan Kerja. Skripsi Universitas Sumatera Utara.
Ramli, S. (2010). Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja OHSAS 18001. Jakarta: Dian Rakyat.
Rijuna, D. (2006). Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja Karyawan. Medan.
Santoso, G. (2004). Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja . Jakarta: Penerbit Prestasi Pustaka.
Sapura, D. (2012). Analisis Hubungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di PT. Dystar Colours Indonesia. Skripsi. Institut Pertanian Bogor .
Siagian, S. (2002). Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta: Asdi Mahasatya.
Simanjuntak, P. J. (1994). Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja . Jakarta: PT. Pustaka Binaman Presindo.
Soeprihanto, J. (2002). Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karyawan. Yogyakarta: BPFF.
Sugiyono. (2008). Statistika Untuk Penelitian, Hal. 373. Bandung: Alfabeta.
Sulistyarini, W. R. (2006). Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap Produktivitas Karyawan pada CV. Sahabat Klaten. Skripsi. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri.
Suma mur, P. K. (1981). Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan . Jakarta: Penerbit PT Gunung Agung.
Sunanriyanto, K. (2014). Pengaruh Kesehatan dan Keselamatan Kerja serta Stress kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Online Universitas Negeri Surabaya. Jurnal Ilmu Manajemen, volume 2.
Sunarto, R. (2007). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Penerbit BPFE.
Sutrisno, E. (2014). Pengaruh Stress Kerja Terhadap Kinerja Karyawan di Madrasah Aliyah Negeri Demak. Skripsi UIN Sunan Kalijaga.
Swandy, L. (2001). Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Motivasi Kerja (Studi Pada Karyawan Bagian Maintenance PT. Badak NGL Bontang). Skripsi (S1)
Fakultas Ilmu Administrasi Malang: Universitas Brawijaya.
Tsenawatme, A. N. (n.d.). Pengaruh Kesehatan dan Keselamatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal MSDM.
Umar, D. H. (2011). Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan. Jakarta: Penerbit Rajagrafindo Persada.
289
Discussion and feedback