JURNAL BETA (BIOSISTEM DAN TEKNIK PERTANIAN) Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana https://ojs.unud.ac.id/index.php/beta

Volume 7, Nomor 1, Maret 2019

Rancang Bangun Program menggunakan Metode Fuzzy untuk Penilaian Aspek Palemahan pada Sistem Subak

(Studi Kasus pada Sistem Subak di Kawasan Warisan Budaya Dunia Catur Angga Batukau)

Development of GUI based Fuzzy Method to Assess of Palemahan Aspect in the Subak System (Case Study at Subak System in Catur Angga Batukau as a World Cultural Heritage)

Kadek Dwi Ananda Nugraha1, Sumiyati1, I Putu Gede Budisanjaya1 1Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana

E-mail : [email protected]

Abstrak

Subak merupakan sebuah lembaga yang bertugas dalam mengatur air irigasi secara tradisional. Subak dalam aktivitasnya berlandaskan pada Tri Hita Karana (THK). Salah satu aspek dari Tri Hita Karana (THK) yang dinilai adalah aspek palemahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang suatu program untuk menilai kondisi aspek palemahan dalam sistem subak menggunakan Matlab-GUI berbasis logika fuzzy yang diberi nama Sistem Informasi TAKSU (Tri Hita Karana Subak). Dalam membuat toolbox fuzzy tahapan yang paling penting untuk dilakukan adalah merancang rule. Perolehan data dilakukan dengan metode survei, pengamatan secara langsung dan pengukuran. Data yang telah dikumpulkan selanjutnya akan diberi nilai dan dianalisis dengan logika fuzzy. Subak dinilai dengan menggunakan tiga rentang nilai yaitu Baik = 3, Sedang = 2, Kurang = 1. Program ini terdiri dari input, algoritma yang merupakan fungsi dari perancangan yang dilakukan pada toolbox fuzzy Matlab dan output sebagai hasil dari program tersebut. Berdasarkan hasil validasi yang dilakukan pada dua sampel subak diperoleh nilai pada Subak Jatiluwih adalah 2.23 dengan kriteria Agak Baik dan Subak Puring 2.73 dengan kriteria Baik. Hasil tersebut menunjukkan bahwa program ini dapat beroperasi dengan baik

Kata kunci: aspek palemahan, GUI Matlab, logika fuzzy, Subak, Tri Hita Karana (THK).

Abstract

Subak is an institution in charge of regulating the irrigation traditionally. System Subak activities are based on Tri Hita Karana (THK). One aspect of Tri Hita Karana (THK) is the palemahan aspect. The purpose of this research was to develop a program to assess the condition of palemahan aspect in subak system using Matlab-GUI based fuzzy logic that named TAKSU Information System (Tri Hita Karana Subak). In creating a fuzzy toolbox, the most important step to do is to design rules. Data were collected by survey method, direct observation and measurement. The data were categorized by value and then analyzed with fuzzy logic. Subak were assessed by using three value criteria that were Good = 3, Medium = 2, Less = 1. This program consists of input, an algorithm which is a function of the design carried out on the fuzzy Matlab toolbox and output as a result of the program. Based on the results of the validation carried out on two samples of subak, the value of Subat Jatiluwih was 2.23 with the criteria of Good and Subak Puring was 2.73 with the criteria of Good. These results indicate that this program can operate properly.

Keyword : Palemahan aspect, Matlab-GUI, fuzzy logic, Subak, Tri Hita Karana (THK).

PENDAHULUAN

Bali merupakan sebuah pulau dengan kearifan lokal yang masih dijaga erat oleh masyarakatnya. Adat istiadat dan budayanya yang khas menjadikan Pulau Bali banyak dikunjungi oleh wisatawan asing maupun lokal. Salah satu budaya Bali yang masih dilestarikan sampai saat ini adalah subak. Subak merupakan sebuah lembaga yang bertugas dalam mengatur air irigasi secara tradisional yang dalam

aktivitasnya berlandaskan pada Tri Hita Karana (THK). THK merupakan nilai-nilai universal luar biasa   (outstanding   universal value) yang

diimplementasikan pada subak, sehingga mendapat pengakuan World Cultural Heritage dari UNESCO. Namun disamping itu, dengan majunya pembangunan fisik dalam berbagai sektor menyebabkan implementasi aspek THK pada Sistem Subak menjadi menurun. Khususnya pada aspek

palemahan, seperti terjadinya alih fungsi lahan secara cepat dengan rata-rata 750 ha/tahun yang menyebabkan lahan subak mulai menyempit (Windia, et al. 2015). Seperti penelitian yang dilakukan oleh Suamba et al (2017) di Subak Jatiluwih yang menyatakan bahwa elemen palemahan, mulai melemah dengan adanya pengembangan pariwisata di wilayah Catur Angga Batukaru terutama di Subak Jatiluwih. Windia, et al (2015) menyebutkan terjadinya alih fungsi lahan mengakibatkan iuran yang didapat oleh subak menjadi berkurang dan petani yang tergabung dalam anggota subak menjadi risau karena harus menanggung beban biaya yang semakin berat.

Selama ini belum ada sistem penilaian THK terutama pada aspek palemahannya. Maka dari itu perlu dirancang sebuah program penilaian terhadap aspek palemahan sebagai komponen THK pada Sistem Subak. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah: 1) Untuk merancang program dalam menilai aspek palemahan pada sistem subak menggunakan metode fuzzy.

METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada dua subak yang terletak di Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan yang mewakili Kawasan Warisan Budaya Catur Angga Batukau, yaitu Subak Jatiluwih dan Subak Puring. Waktu penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret-April 2018.

Alat

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya Laptop Asus Pro Model P2420L dengan spesifikasi yang digunakan yaitu Intel® Core™ i5-5200U, Hard Disc 930 GB dan RAM sebesar 4 GB, Sistem operasi Microsoft Windows 10 Pro, Software

Matlab R2016B, Meteran, GPS dan panduan survei penelitian.

Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan beberapa tahapan, yaitu studi literatur, metode perolehan data yang meliputi survei dan pengukuran, perancangan rule dan pengolahan data, serta pembuatan program dengan fitur GUI Matlab.

Studi Literatur

Pada penelitian ini, tahap awal yang dilakukan adalah studi literatur berupa pengumpulan materi-materi ilmiah yang berkaitan dengan analisis data dengan metode fuzzy, pembuatan program dengan GUI Matlab R2016b dan tinjauan ilmiah tentang implementasi THK pada Sistem Subak

Metode Pengambilan Data

Dalam memperoleh data dilakukan dengan dua cara yaitu survei dan pengukuran. Survei dilakukan untuk memperoleh data pada variabel irigasi, alih fungsi lahan, tata guna lahan dan sarana penunjang dengan melakukan pengamatan ke lokasi penelitian dan mewancarai responden dengan bantuan panduan wawancara yang sudah disiapkan sebelumnya. Pengukuran dilakukan untuk mengukur kemiringan lahan. Berdasarkan pengukuran tersebut, selanjutnya dilakukan penilaian terhadap kesesuaian penggunaan lahan pada subak. Hal ini dikarenakan faktor lainnya sudah dianggap seragam. Kemiringan lahan diukur dengan menggunakan meteran dan GPS di 10 lokasi pada masing-masing subak. Pemilihan titik-titik pengukuran dilakukan secara acak dan dirata-ratakan untuk memperoleh hasilnya. Pemilihan responden dilakukan secara purposive, yakni pengurus subak atau tokoh masyarakat atau petani setempat. Dalam pembuatan daftar panduan wawancara, terdapat beberapa variabel penelitian yang diajukan yaitu dapat dilihat pada Gambar 1.

BB.

Kuarter

Balai Subak

Drainase

Fisik

Irigasi

Palemahan

O&P

Operasional

Luasan

Pemeliharaan

Kempelan

Pohon Peneduh

Saluran

Cacin

Kecukupan

Air Irigasi

Sarana

enunjan

Kebutuhan

Air Irigasi

Jalan

Suba

B. Inlet

Sawah

empe

undu

esesuaian

Lahan

Tata Guna

Lahan

Bgn.

Pembawa

Bangunan

Bagi

etersediaan

Air Irigasi

Alih Fungsi

Lahan

Saluran

Kuarter

Saluran

Tersier

Saluran

Primer/

ekunde

BB

Tersier

Gambar 1. Casual loop variabel penelitian.


Perancangan rule dan pengolahan data

Perancangan rule dibuat berdasarkan pengetahuan seorang pakar yang sesuai dengan bidang penelitian ini yaitu tentang Subak dan implementasi sistem fuzzy. Pengolahan data dilakukan dengan memberikan skor nilai pada masing-masing variabel yang selanjutnya akan dianalisis dengan menggunakan pendekatan logika fuzzy pada software Matlab R2016b. Skor nilai diberikan dengan rentang antara 1-3. Menurut Nugroho (2013) skor atau nilai bobot dapat ditentukan sebagai berikut: Skor 3 = Baik; Skor 2 = Sedang; dan Skor 1 = Kurang. Selanjutnya data dilakukan analisis dengan menggunakan pendekatan logika fuzzy pada software Matlab R2016b.

Pembuatan program dangan fitur GUI Matlab Setelah dilakukan pemodelan, selanjutnya dilakukan pembuatan tampilan program yang digunakan sebagai simulator. Program ini dibuat dengan menggunakan Toolbox GUI Matlab R2016b. Pada program ini terdiri dari variabel-variabel yang menampilkan fungsi keluaran sistem.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Algoritma Program Penilaian Aspek Palemahan dengan GUI Matlab

Penilaian aspek palemahan pada sistem subak dianalisis menggunakan pendekatan fuzzy (fuzzy logic) yang dirancang dalam bentuk GUI (Graphical User Interfaces) agar mempermudah pengguna (user) dalam menggunakannya. Analisis terhadap penilaian ini dilakukan dengan menerapkan sejumlah algoritma

kendali logika fuzzy (fuzzy logic). Adapun algoritma yang digunakan dalam melakukan penilaian aspek palemahan diantaranya dari penginputan data penilaian, selanjutnya operasi fuzzy logic dan terakhir tampilan hasil penilaian. Adapun algoritma penilaian aspek palemahan pada sistem subak secara runut dijabarkan dalam Gambar 2.


ζ Mulai

Operasi Fuzzy Logic

Tampilkan hasil penilaian

Gambar 2. Algoritma program penilaian aspek palemahan pada sistem subak

Dalam pengoperasian program ini pengguna terlebih  Pada tahap ini pengguna mengisi data input yang

dahulu harus menginstal software Matlab. Hal   terdapat pada program. Data awal  diperoleh

tersebut dikarenakan program ini dibuat dengan fitur  berdasarkan metode yang digunakan di lapangan

GUI yang terdapat di software Matlab dan dalam  yaitu survei dan pengukuran. Data yang dijadikan

pengoperasiannya juga melalui software tersebut.      sebagai input ini akan menentukan kualitas hasil

keluaran nantinya. Untuk input dan keluaran pada

Input Data                                        program ini dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Input dan output variabel aspek palemahan

No      Nama Panel

Input                        Output

1         Irigasi

Saluran Primer/Sekunder

Saluran Tersier

Bangunan Pembawa

Saluran Kuarter

Saluran Cacing

Bangunan Bagi Tersier

Bangunan Bagi Kuarter               Bangunan Bagi

Bangunan Bagi Inlet Sawah

Bangunan Pembawa

Bangunan Bagi                       Fisik

Drainase

Nyilih Yeh

Matelik                                Operasional

Nabdab Yeh

Kempelan

Ngampad                           Pemeliharaan

Mempet Munduk

Ketersediaan Air Irigasi

Kecukupan Air Irigasi

Kebutuhan Air Irigasi

2      Sarana Penunjang

Operasional

Pemeliharaan                       O&P

Kecukupan Air Irigasi

Fisik

O&P                                Irigasi

Pura Subak

Balai Subak                          Sarana Penunjang

Jalan Subak

3.      Tata Guna Lahan

Kesesuaian Lahan

Tata Guna Lahan

Pohon Peneduh

Berdasarkan output variabel aspek palemahan pada  pendekaan fuzzy. Input dan output penilaian aspek

Tabel 1. diperoleh input untuk menilai aspek  palemahan dijabarkan pada Tabel 2.

palemahan yang selanjutnya juga dianalisis dengan

Tabel 2.

Input dan output penilaian aspek palemahan

No      Nama Panel

Input                        Output

Aspek Palemahan

Alih Fungsi Lahan

Tata Guna Lahan

Nilai Aspek Palemahan

Irigasi

Sarana Penunjang

Berdasarkan input dan output pada Tabel 1. dan Tabel 2. selanjutnya dilakukan penyusunan aturan (rule) yang digunakan dalam membuat toolbox fuzzy. Rules ini dibuat berdasarkan ilmu dan pengalaman-

pengalaman tentang subak yang dimiliki oleh pakar yang digunakan. penyusunan rules pada rule editor dapat dilihat pada Gambar 3.

5 Rule Editor Bb1


File Edit View Options

  • 1.    If (Bangunan-Bagi-Tersier is Baik) and (Bangunan-Bagi-Kuarter is Bak) and (Bangunan-Bagi-Inlet-Sawaq

  • 2.    If (Bangunan-Bagi-Tersier is Baik) and (Bangunan-Bagi-Kuarter is Bak) and (Bangunan-Bagi-Inlet-Sawal*

  • 3.    If (Bangunan-Bagi-Tersier is Baik) and (Bangunan-Bagi-Kuarter is Bak) and (Bangunan-Bagi-Inlet-Sawal*

  • 4.    If (Bangunan-Bagi-Tersier is Baιk) and (Bangunan-Bagi-Kuarter is Sedang) and (Bangunan-Bagi-Inlet-Sas

  • 5.    If (Bangunan-Bagi-Tersier is Baik) and (Bangunan-Bagi-Kuarter is Sedang) and (Bangunan-Bagi-Inlet-Sas

  • 6.    If (Bangunan-Bagi-Tersier is Baik) and (Bangunan-Bagi-Kuarter is Sedang) and (Bangunan-Bagi-Inlet-Sas

  • 7.    If (Bangunan-Bagi-Tersier is Baik) and (Bangunan-Bagi-Kuarter is Kurang) and (Bangunan-Bagi-Inlet-Sav

  • 8.    If (Bangunan-Bagi-Tersier is Baik) and (Bangunan-Bagi-Kuarter is Kurang) and (Bangunan-Bagi-Inlet-Sav

  • 9.    If (Bangunan-Bagi-Tersier is Baik) and (Bangunan-Bagi-Kuarter is Kurang) and (Bangunan-Bagi-Inlet-Sav v

    Bangunan-Bagi-T

    Gambar 3. Contoh penyusunan rules pada toolbox fuzzy


    Bangunan-Bagi is


Operasi Fuzzy Logic

Setelah dilakukannya proses penginputan data, data secara otomatis akan diproses melalui toolbox fuzzy yang sudah dirancang sebelumnnya. Pada operasi fuzzy logic ini terdapat kendali logika fuzzy yang akan memproses data input menjadi data output. Sebagai ilustrasi operasi fuzzy logic digunakan penilaian terhadap bangunan bagi pada Subak Puring dengan variabel input bangunan bagi tersier, bangunan bagi kuarter, dan bangunan bagi inlet sawah. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan, diperoleh nilai untuk variabel input Bangunan Bagi Tersier = 2, Bangunan Bagi Kuarter = 2.50, dan Bangunan Bagi Inlet Sawah = 2.70. Setelah

dioperasikan dengan logika fuzzy diperoleh nilai untuk variabel Bangunan Bagi yaitu 2.36. Hasil dari logika fuzzy ini diperoleh dari proses pengaburan (fuzzyfikasi) yang selanjutnya dilakukan penarikan kesimpulan dengan rule dan dilakukan proses penegasan (defuzzifikasi) agar hasil yang dikeluarkan berupa angka tegas (crisp). Hal ini sesuai dengan pernyataan Salman, (2010) yang menyatakan inferensi output yang dihasilkan berupa bilangan fuzzy maka harus ditentukan suatu crisp tertentu sebagai aturan, proses ini dikenal dengan defuzzyfikasi. Untuk rule dalam menilai variabel Bangunan Bagi dapat dilihat pada Gambar 4.


Gambar 4. Rule penilaian pada variabel bangunan bagi

Tampilan Program

Program ini dirancang dengan memadukan pendekatan fuzzy (fuzzy logic) yang terdapat dalam fuzzy toolbox dengan fitur GUI pada Matlab R2016B dan diberi nama Sistem Informasi TAKSU (Tri Hita Karana Subak). Dalam mengoperasikannya, program ini sangat mudah dimengerti. Program ini

dapat digunakan oleh instansi atau lembaga yang biasanya melakukan kegiatan penilaian pada subak. Program ini dibuat dalam 3 halaman, yaitu halaman pembuka, halaman utama dan halaman penilaian. Untuk tampilan ke 3 halaman dapat dilihat pada Gambar 5.



*■ Program_Sintalcsu


Nama Subak |^

Luas Lahan

Irigasi

FisikJaringan Irigasi

rBangunan Bagi----


Bangunan Bagi Tersier


a


b


(1-3)


O&P Jaringan Irigasi rOperasional---


Matelik


(1-3)


Bangunan Bagi Kuarter

Bangunan Bagi Inlet Sawah |

Proses


(1-3)


(1-3)


Nabdab Yeh


Nyilih Yeh


Proses


(1-3)


(1-3)


Bangunan Pembawa


-Pemeliharaan


Saluran Primer / Sekunder


(1-3)


Kempelan


(1-3)


Saluran Tersier


(1-3)


Ngampad


(1-3)


Saluran Kuarter


3)


Mempet Munduk


(1-3)


Saluran Cacing


3)


Proses


Hasil Akhir Fisik


Bangunan Bagi


Bangunan Pembawa


Drainase


Proses


Nilai Irigasi


3)


3)


3)


Nilai Akhir Fisik


Nilai Akhir O&P


Proses


Proses


Nilai Akhir Irigasi


Kecukupan Air Irigasi----

Ketersediaan Air Irigasi

Kebutuhan Air Irigasi


rHasil Akhir OSP


Operasional


Pemeliharaan


Jalan Subak

(1

3)

Balai Subak

(1

3)

Nilai Akhir

Pohon Peneduh

| Proses

Sarana Penunjang

Pura Subak

Kecukupan Air Irigasi

Penilaian Aspek Palemahan



Tata Guna Lahan Kemiringan Lahan


c

Gambar 5. Tampilan halaman program, (a) halaman pembuka, (b) halaman utama, dan (c) halaman penilaian

Halaman Pembuka

Dalam mengoperasikan program ini, pertama-tama yang dilakukan oleh pengguna adalah menginstal Matlab, karena program ini dibuat melalui fitur GUI pada software Matlab dan dalam mengoperasikannya juga harus melalui fitur tersebut. Selanjutnya pengguna dapat membuka file Halaman_pembuka.fig pada fitur GUI Matlab. Pada halaman pembuka GUI akan menampilkan sebuah gambar, nama program dan logo program. Tampilan tersebut bertujuan untuk memberikan nilai estetika pada program. Untuk halaman ini terdapat tombol “Lanjutkan” yang jika ditekan akan diarahkan pada halaman utama.

Halaman Utama

Halaman Penilaian

Halaman penilaian merupakan halaman inti dari program yang telah dibuat. Terdapat empat variabel utama yang akan dinilai pada program ini diantaranya sarana penunjang, irigasi, alih fungsi lahan dan tata guna lahan. Setiap panel berisikan tombol “Proses” yang digunakan dalam memproses input yang telah dimasukkan sebelumnya. Selanjutnya hasil penilaian akan ditampilkan pada tool edit text yang terdapat di bawah tombol “Proses” tersebut. Pada tombol tersebut terdapat perintah untuk memanggil fungsi dari proses fuzzy yang sudah dibuat sebelumnya pada toolbox fuzzy di Matlab, contoh perintah yang digunakan pada tombol “Proses” bagian dari sub variabel irigasi yaitu seperti berikut.

global hasill;

a = readfis('Bbl.fis');

hasill = evalfis([handles.bbt handles.bbk handles.bbis], a); set(handles.bangunan_bagi , 'string', hasill);

Secara keseluruhan perintah ini berlaku untuk semua tombol proses yang terdapat pada di masing-masing panel penilaian. Namun untuk penilaian aspek palemahan terdapat perintah tambahan guna menampilkan keputusan akhir dari penilaian yang dilakukan, perintah yang dimaksud adalah:

Setiap perintah yang dimasukkan memiliki artinya masing-masing. Seperti contoh perintah diatas

Halaman utama adalah halaman yang berisikan tampilan gambar yang sesuai dengan variabel-variabel dalam menilai aspek palemahan pada sistem subak. Pada halaman ini terdapat dua tombol yaitu tombol “Mulai Penilaian” dan tombol “Keluar”. Ketika tombol “Mulai Penilaian” ditekan maka pengguna (user) akan diarahkan ke halaman penilaian sedangkan untuk tombol “Keluar” pengguna akan menutup program tersebut. Pada gambar 3 (b)

pengguna akan melihat 4 variabel utama yang tersusun secara horizontal, diantaranya alih fungsi lahan, tata guna lahan, irigasi dan sarana penunjang. Ketika pengguna menekan gambar-gambar tersebut, pengguna akan mendapatkan informasi terkait sub variabel yang ditekan.

memiliki arti “jika nilai yang keluar berada diantara 2.61 sampai 3 maka hasil yang ditampilkan adalah Baik”, “dan jika nilai yang keluar antara 2.21 sampai 2.60 maka hasil yang ditampilkan adalah Agak Baik”, dan jika nilai yang keluar adalah 1.81 sampai 2.20 maka hasil yang ditampilkan adalah Sedang”, dan jika nilai yang keluar adalah 1.41 sampai 1.80 maka hasil yang ditampilkan adalah Agak Kurang Baik” “dan dibawah itu maka hasil yang ditampilkan adalah Kurang Baik” selesai.

global ħasiltata;

global ħasiliιigasi; global hasilsar;

a = readfia('AapekPalemahan.fis,);

paleroahan = evalfis([handles.alfung hasiltata hasilirigasi hasilsar], a); set(handles.editll3 , 'string'r palemahan);

if palemaħan > 2.61 && palemaħan <= 3 hasil = 'Baik';

elseif palemaħan > 2.21 && palemahan <= 2.6 hasil = 'Agak Baik';

εlseif palemahan > 1.81 && palemahan <— 2.2 hasil = 'Sedang';

elseif palemahan > 1.41 && palemahan <= 1.8 hasil = 'Agak Kurang Baik';

hasil = 'Kurang Baik';

end

set(handles.teκt23S ,'string', hasil);

a. Penginputan data penilaian

Dalam melakukan penginputan data, perlu diketahui bahwa data yang diinputkan ke dalam textbox berbentuk angka atau nilai dari rentang 1 – 3. Hal

tersebut dikarenakan program ini sudah dirancang untuk menerima angka yang merupakan rentang dari 1 – 3. Pengguna terlebih dahulu harus mengisi textbox “nama subak dan luas lahan”. Selanjutnya pengguna

menginput data yang dimulai dari variabel irigasi (1), sarana penunjang (2), tata guna lahan (3) dan terakhir penilaian aspek palemahan (4) yang dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6. Alur penginputan data pada halaman penilaian


Validasi

Dalam melakukan pengujian pada program tersebut, digunakan dua sampel subak. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui keberhasilan penggunaan program dalam menganalisis penilaian aspek palemahan pada

sistem subak. Dua sampel subak yang digunakan adalah Subak Jatiluwih dan Subak Puring. Pengujian pada kedua sampel subak tersebut dapat dilihat pada Gambar 7.

a


b


Gambar 7. Pengujian program Sistem Informasi TAKSU pada dua sampel a) Subak Jatiluwih; b) Subak Rejasa.

Berdasarkan pengujian pada gambar 7. diperoleh hasil penilaian pada aspek palemahan pada Subak Jatiluwih adalah 2.23 dengan kriteria Agak Baik dan Subak Puring 2.73 dengan kriteria Baik. Hasil ini menunjukkan bahwa program Sistem Informasi TAKSU ini dapat beroperasi dengan baik. Pada prinsipnya program ini hanya menampilkan proses analisis dengan toolbox fuzzy dan dibuat untuk mempermudah melakukan penilaian pada aspek palemahan dengan metode fuzzy.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dalam penilaian aspek palemahan pada sistem subak dengan metode fuzzy dapat disimpulkan bahwa program penilaian aspek palemahan pada sistem subak dengan metode fuzzy diberi nama Sistem Informasi TAKSU (Tri Hita Karana Subak). Program ini terdiri dari input, algoritma yang merupakan fungsi dari perancangan yang dilakukan pada toolbox fuzzy Matlab, dan output sebagai hasil dari program tersebut. Penggunaan program ini hanya dapat dioperasikan dengan menggunakan software Matlab. Program ini dapat digunakan oleh instansi atau lembaga yang biasanya melakukan kegiatan penilaian

pada subak. Program ini dapat dimanfaatkan sebagai alternatif dalam melakukan penilaian aspek palemahan pada sistem subak dengan metode fuzzy. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan diperolah hasil yang menunjukkan bahwa program Sistem Informasi TAKSU ini dapat beroperasi dengan baik.

Saran

Pembuatan program ini menggunakan software Matlab, yang hanya dapat dioperasikan melalui software tersebut. Diperlukan pembuatan program lanjutan agar dalam mengoperasikannya menjadi lebih mudah.

DAFTAR PUSTAKA

Nugroho, Adhitya. 2013. Analisis Pengukuran Kerja dengan Konsep Bersekala. Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah. Jakarta.

Rahim, S. Effendi. 2003. Pengendalian Erosi Tanah: Dalam Rangka Pelestarian Lingkungan Hidup. Bumi Aksara. Jakarta

Salman, A. Galih. 2010. Pemodelan Sistem Fuzzy Dengan Menggunakan Matlab. Jurnal ComTech Vol. 1 No. 2, Desember 2010. Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bina Nusantara. Jakarta Barat.

Suamba, I K., W Windia, I.W. Tika. 2017. Evaluasi Implementasi Tri Hita Karana Pada Sistem

Subak Sebagai Warisan Budaya Dunia. Laporan Akhir Hibah Penelitian Unggulan Udayana Tahun ke-1 dari rencana 2 Tahun. Fakultas Pertanian Universitas Udayana.

Windia, Wayan, Sumiyati, and Gede Sedana. 2015.

“Aspek Ritual Pada Sistem Irigasi Subak Sebagai Warisan Budaya Dunia.” Jurnal KAJIAN BALI 05(April): 23–56.

176