ISSN: 2302-8556

E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 10.1 (2015): 279-

RASIO PASAR DAN HARGA SAHAM

DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009-2013

Ni Ketut Pebri Herlina Wati1

2

Maria M. Ratnasari2

  • 1Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia e-mail: [email protected]/telp: +62 83 11 42 93 628

2

  • 2Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia

ABSTRAK

Penelitian bermaksud untuk mengetahui pengaruh rasio pasar pada harga saham. Jumlah sampel adalah 51 perusahaan, dengan metode purposive sampling. Analisis regresi digunakan sebagai teknik analisis data.

Hasil pengolahan datamenunjukkan hasilbahwa seluruhvariabel independen, yaitu EPS, DPS, DPR, DY, PER, serta PBV berpengaruh signifikan pada harga saham. Secara individu, EPS, DPS, DPR, PER, serta PBV berpengaruh signifikan pada harga saham, sedangkan DY berpengaruh tidak signifikan pada harga saham. Artinya, EPS, DPS, DPR, DY, PER, serta PBV berpengaruh padafluktuasi harga saham, namun besar kecilnya DY tidak terlalu berpengaruh pada naik turunnya harga saham.

Kata kunci: rasio pasar, harga saham, bursa efek indonesia

ABSTRACT

The study intends to determine the effect of the ratio of the market price of the stock. The number of samples was 51 companies, with a purposive sampling method. Linear regression was used as analysis techniques.

Data analysis showed that all independent variables simultaneously, ie EPS, DPS, DPR, DY, PER and PBV significant effect on stock prices. Partially, EPS, DPS, DPR, PER and PBV had significant effect on stock prices fluctuation, while DY insignificant effect on stock prices. That is, EPS, DPS, DPR, DY, PER and PBV affect the fluctuation of stock prices, but the size of the DY did not significantly affect stock prices fluctuation.

Keyword: market ratio, stock prices, Indonesian stock exchange

PENDAHULUAN

Irungu (2013) mengatakan bahwa, semakin bertambahnya kompetisi global, perusahaan semakin memfokuskan usaha mereka dalam menciptakan nilai yang baik bagi pemegang saham. Masalah permodalan menjadi kendala berarti dalam hal ini. Masalah permodalan ini dapat diatasi melaluilisting di bursa efek sehingga dapat menerbitkan saham.Investor selalu menginginkan harga saham yang tinggi serta selalu naik harganya, padahal harga pasar saham sangatlah fluktuatif. Analisis rasio keuangan dapat membantu investor untuk memilih saham yang memiliki prospek cerah di masa depan. Hal ini dapat membantu investor dalam pengambilan keputusan.

Harga saham sangat dipertimbangkanoleh investor karena merupakan tolok ukur pengukuran kinerja perusahaan, sehingga emiten berusaha menjaga prestasi baik serta terus-menerus berusaha memperbaiki kinerjanya yang dapat mempengaruhi return saham. Harga sertareturn saham dapat diprediksi dengan rasio keuangan, yaitu rasio pasar (Anggana, 2013). Menurut Wiagustini (2010:76), definisi rasio pasar adalah rasio yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan yang kemudian dapat dinilai oleh pasar. Rasio pasar dapat memberi cerminan tentang pemikiran investor atas prospek yang akan datang. Rasio ini didasarkan pada sudut pandangpemegang saham, namun bukan berarti pihak internal perusahaan tidak menggunakan rasio ini. Rasio pasar yang dapat digunakan untuk meprediksi harga saham adalah EPS, DPS, DPR, DY, PER, serta PBV.

Menurut Tjiptono dan Darmaji (2006:26), besar kecilnya laba yang diperoleh investor dapat dilihat dari Earning per Share (EPS).Meningkatnya nilai EPS

artinyasemakin besar keuntungan per lembar saham yang diterima pemegang saham. Dividend per Share (DPS) adalah besarnya dividen yang dibagikan kepada pemgang saham untuk setiap lembar saham. DPS yang tinggi biasanya mencerminkan perusahaan memiliki prospek yang baik karena dapat membayarkan dividen dalam jumlah yang tinggi. Dividen Payout Ratio (DPR) menggambarkan nilai dividen kas yang dibagikandalam bentuk persen (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:201). Umumnya investor menyukai dividen kas, maka semakin besar dividen kas yang dibagikan, permintaan akan saham tersebut juga akan meningkat. Dividend Yield (DY) merupakan sebagian dari total return yang diperoleh investor. Hal ini berarti apabila DY dari perusahaan semakin tinggi, maka perusahaan juga dinilai semakin tinggi oleh investor. Hal ini akan membuat investor mau menaruh dananya sehingga permintaan akan saham tersebut semakin banyak, yang dapat menyebabkan naiknya harga saham. Price Earning Ratio menunjukkan kemampuan suatu perusahaan dalam mennghasilkan laba Tryfino (2009:12). Menurut Arifin (2002:87) perusahaan dengan PER yang semakin tinggi menunjukkan emiten memiliki tingkat pertumbuhan yang baik dan tinggi, artinya pasar mengharapkan pertumbuhan laba di masa mendatang. Price Book Value (PBV) adalah nilai yang menunjukkan besarnya harga pasar saham dibagi dengan nilai bukunya. Perusahaan yang kinerjanya baik biasanya memiliki PBV yang tinggi (Anggana, 2013). Hal ini berarti semakin baik kinerja perusahaan, maka semakin tinggi rasio PBV-nya.

Berdasarkan penjelasan di atas, peningkatan nilai rasio pasar dapat menyebabkan naiknya permintaan akan saham. Tingginya permintaan akan berdampak pada

naiknya harga saham. Penelitian terdahulu telah banyak dilakukan dengan objek yang mengkhusus pada satu sektor atau satu perusahaan. Kali ini, penulis melakukan penelitian pada semua perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia, dengan horizon penelitian tahun 2009-2013.

Grand theory yang digunakan dalam penelitian adalah teori sinyal atau signalling theory yang menyebutkan bahwa informasi dari emiten dapat direspon berbeda oleh investor (positif atau negatif), yang akan mempengaruhi fluktuasi harga pasar saham (Brigham.et al, 1997:439 dalam Irianti, 2008). Selain itu teori burung di tangan atau bird in the hand theory juga digunakan dalam penelitian, yaitu teori yang mengungkapkan bahwa dividen yang tinggi adalah yang terbaik, karena merupakan pengembalian atau return yang diperoleh pemegang saham atas investasinya (Atmaja, 2008).

METODE PENELITIAN

Penelitian dilakukan di Indonesian Stock Exchange(IDX) dengan teknik dokumentasi yaitu mengunduhserta mencatat informasi perusahaan pada http://www.idx.co.id/, http://www.finance.yahoo.com/, http://www.sahamok.com/,ICMD serta sumber sumber lainnya yang mendukung penelitian. Variabel dependen yang digunakan adalah harga saham perusahaan publik di BEI 2009-2013. Sementara, variabel independen adalah EPS, DPR, DPR, DY, PER, serta PBV. Data kuantitatif dalam penelitian berupa laporan keuangan, dividen, serta ICMD. Data kualitatif dalam penelitian berupa daftar emiten di BEI periode

2009-2013. Sumber data penelitian ialah data sekunderberupa laporan keuangan perusahaan serta data ICMD.

Emiten yang terdaftar di BEI tahun 2009-2013 menjadi populasi penelitian. Penelitian dilakukan dengan teknikpurposive sampling dengan syarat penarikan sampel sebagai berikut (Yanti dan Suryanawa, 2013):

  • 1.    Perusahaan tidak melakukan stock split atau reverse split selama tahun 2009-2013.

  • 2.    Perusahaan tidak melakukan treasury stock selama tahun 2009-2013.

  • 3.    Perusahaan memiliki data lengkap yang dipublikasi, seperti laporan keuangan, data dividen setiap tahun, harga saham serta data lain sesuai kebutuhan peneliti selama tahun 2009-2013.

Data diuji menggunakan regresi linier berganda. Sebelum itu, layak atau tidaknya model regresi diuji dengan menggunakan uji asumsi klasik.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Deskriptif

Berdasarkan syarat penarikan sampel, diperoleh sampel berjumlah 51 perusahaan dengan total keseluruhan data yaitu 255. Hasil analisis deskriptif ditampilkansebagai berikut.

Tabel 1

Analisis Deskriptif

EPS (X1)

DPS (X2)

DPR (X3)

DY (X4)

PER (X5)

PBV (X6)

Harga Saham (Y)

Mean

537.676

1.2645E2

15.9933

4.0803

13.6102

3.4614

2112.9558

Std. deviation

8.0869E2

1.1272E2

6.08880

2.01444

8.92503

2.80148

213.07555

Min.

10.3

8.00

0.09

.00

.61

.09

116.00

Max.

4300.0

1615.0

103.00

21.47

61.59

19.73

9550.00

Sum

1.4E5

3.22E4

6628.29

1040.47

3470.59

882.66

538803.74

Sumber: Analisis SPSS

Uji Regresi Linier Berganda

Berdasarkan analisis SPSS 16 for Windows, didapat hasil sebagai berikut.

Tabel 2

Model Summary

Model

R

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1

.894a

.799

.788

14.60890

Sumber: Analisis SPSS

Tabel 3

Regresi Linier Berganda

Model

Unstandardized Coefficients

B

Std. Error

1       (Constant)

-260.554

200.431

EPS (X1)

1.525

.149

DPS (X2)

2.004

.796

DPR (X3)

12.006

4.479

DY (X4)

101.826

27.312

PER (X5)

-55.478

13.334

PBV (X6)

102.600

32.510

Sumber: Analisis SPSS

Tabel 4 Uji F

Model

Sum of Squares

Df

Mean Square

F

Sig.

1       Regression

6.010E8

6

1.002E8

44.962

.000a

Residual

5.525E8

248

2227881.333

Total

1.154E9

254

Sumber: Analisis SPSS

Tabel 5 Uji t

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T

Sig.

B

Std. Error

Beta

1       (Constant)

-260.554

200.431

-1.300

.195

EPS (X1)

1.525

.149

.199

3.523

.001

DPS (X2)

2.004

.796

.152

2.518

.012

DPR (X3)

12.006

4.479

.147

2.681

.008

DY (X4)

101.826

27.312

.192

3.728

.060

PER (X5)

-55.478

13.334

-.232

-4.161

.000

PBV (X6)

102.600

32.510

.183

3.156

.002

Sumber: Analisis SPSS

Tabel 2 menunjukkan nilai Adjusted R2 sebesar 0,788, bahwa hubungan antara variabel bebas EPS, DPS, DPR, DY, PER, serta PBV pada harga saham yaitu sebesar 78,8%, sisanya sebesar 20,2% berasal dari variabel lainnya yang tidak dimasukkan dalam penelitian. Hasil persamaan regresi ditunjukkan oleh Tabel 3, yaitu.

HS = -260,554 + 1,525X1 + 2,004X2 + 12,006X3 + 101,826X4 – 55,478X5 + 102,600X6 + e

Dilihat dari Tabel 4 nilai F yaitu 44,962 dengan signifikansi sebesar 0,000. Yang berarti bahwa variabel EPS, DPS, DPR, DY, PER, serta PBV secara simultan atau bersamaan berpengaruh signifikan pada harga saham pada perusahaan publik di BEI.

Pengaruh parsialvariabel independen pada variabel dependen ditunjukkan oleh Tabel 5 yaitu.

  • 1)    Pengaruh EPSpada Harga Saham

Olah datamenghasilkan bahwa EPS berpengaruh positif dan signifikan pada harga saham. Laba atau earning menjadi perhatian investor karena laba yang dihasilkan perusahaan dapat menggambarkan keberhasilan perusahaan, maka semakin besar laba, semakin besar pula kemampuan perusahaan untuk membagikan keuntungan bagi pemegang sahamnya. Hal ini dapat meningkatkan permintaan akan saham, sehingga harga saham pun akan naik, dimana hasil ini sesuai dengan signalling theory. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Yanti dan Suryanawa (2013), Seetharaman dan Raj (2011), serta Harahap (2012) yang mengatakan bahwa secara parsial EPS berpengaruh signifikan pada harga saham.

  • 2)    Pengaruh DPSpada Harga Saham

Olah data menghasilkan bahwa DPS berpengaruh positif dan signifikan pada harga saham. Dividen menjadi salah satu tujuan investor dalam berinvestasi (selain mendapatkan capital gain), karena semakin tinggi dividen yang didapat, tingkat pengembalian juga akan meningkat (Anggana, 2013). Hal tersebut akan menguntungkan investor, sehingga semakin berpotensi meningkatkan permintaan pada saham serta akan berimbas pada meningkatnya harga saham. Hal ini sesuai dengan signalling theory. Hal ini juga sesuai dengan bird in the hand theory. Hasil penelitian sesuai dengan penelitian terdahulu oleh Anggana (2013), Penelitian Mehdi dan Zynab

(2013), serta Purwandari (2009) yang mengatakan bahwa DPS berpengaruh signifikan pada harga saham.

  • 3)    Pengaruh DPR pada Harga Saham

Olah data menghasilkan bahwa DPR berpengaruh positif dan signifikan pada harga saham. Proporsi dividen kas yang tinggi menjadi tanda atau kabar baik investor, karena apabila proporsi pembagian dividen tinggi, investor semakin banyak memperoleh kas di tangan. Sinyal ini akan berpotensi meningkatkan permintaan pada saham, sehingga harga saham pun akan cenderung naik. Hasil ini sependapat dengan bird in the hand theory. Selain itu, hasil ini juga sesuai dengan signalling theory. Hasil ini sesuai dengan penelitian Kurnia (2013)sertaJayanto (2012) yang menunjukkan bahwa DPR bepengaruh signifikan pada harga saham.

  • 4)    Pengaruh DYpada Harga Saham

Olah data menghasilkan bahwa DY berpengaruh positif namun tidak signifikan pada harga saham. Artinya, besar kecilnya DY tidak berdampak signifikan pada harga saham perusahaan. Investor yang rasional akan menyukai DY yang tinggi, karena akan mendapatkan bagian dividen yang lebih tinggi dibandingkan capital gain, meskipun investor harus membayar pajak atas dividen tersebut. Hal ini akan membuat investor mau menaruh dananya sehingga permintaan akan saham tersebut semakin banyak, yang dapat menyebabkan harga saham meningkat. Hal ini sesuai dengan signalling

theory. Hasil ini juga sesuai dengan bird in the hand theory. Namun, berdasarkan hasil penelitian besar kecilnya DY tidak berpengaruh besar pada naik turunnya harga saham.Hasil ini sependapat dengan Sulastri (2013) yang mengatakan bahwa DY berpengaruh namun tidak signifikan pada harga saham.

  • 5)    Pengaruh PER pada Harga Saham

Olah data menghasilkan bahwa PER berpengaruh negatif dan signifikan pada harga saham. Hasil penelitian dapat dijelaskan berdasarkan Tryfino (2009:12), Pengembalian investasi semakin cepat apabila apabila nilai PER semakin rendah, karena laba yang dihasilkan tentunya lebih besar.Permintaan saham pun akan meningkat. Hal ini sesuai signalling theory. Hasil penelitian sesuai dengan penelitian terdahulu oleh Chandni Dewi (2014) yang mengatakan bahwa PER berpengaruh negatif signifikan pada harga saham.

  • 6)    Pengaruh PBV pada Harga Saham

Hasil analisis data menunjukkan bahwa PBV berpengaruh positif dan signifikan pada harga saham. Nilai PBV akan tinggi apabila kinerja perusahaan baik. Hal ini berarti semakin baik kinerja perusahaan, maka rasio PBV akan semakin meningkat dari tahun ke tahun. Tingginya permintaan akanmenyebabkan harga saham meningkat. Hal ini sesuai dengan signalling theory.Hasil ini sependapatdengan penelitian Stella (2009) yang mengatakan bahwa secara parsial PBV berpengaruh signifikan pada harga saham.

SIMPULAN DAN SARAN

Variabel bebas EPS, DPS, DPR, DY, PER, serta PBV secara bersamaan atau serempak atau simultan berpengaruh signifikan pada harga saham pada perusahaan publik di BEI.Uji parsial yang dilakukan melalui uji t pada variabel bebas memperoleh hasil bahwa secara parsial EPS, DPS, DPR, PER, serta PBV berpengaruh signifikan pada harga saham, sedangkan DYberpengaruh namun tidak signifikan pada harga saham.

Investor hendaknya menganalisis harga saham menggunakan variabel EPS, DPS, DPR, PER, serta PBV.. Investor juga dapat mengkombinasikan dengan analisis teknikal untuk mengetahui kondisi perusahaan sehingga dapet mengambil keputusan dengan bijak.Bagi peneliti selanjutnya, dapat menambahkan variabel bebas yang termasuk dalam rasio pasar, atau dapat mencoba meneliti pada rasio lain selain rasio pasar seperti rasio profitabilitas serta likuiditas yang dapat mempengaruhi harga saham. Jangka waktu penelitian juga dapat diperpanjang. Bagi pihak lain, hasil penelitian ini dapat dijadikan rujukan terkait dengan topik penelitian.

REFERENSI

Anggana, Reza Patra. 2013. Analisis Pengaruh Rasio Pasar sebagai Tolok Ukur Pengembalian Investasi Pada Harga Saham pada Perusahaan LQ-45 dan JII Bursa Efek Indonesia (JII) Selama Tahun 2008-2011. Skripsi Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Sebelas Maret.

  • A. Soetharman and John Rudolph Raj. 2011. Empirical Study on the Impact of Earning per Share on Stock Prices of Listed Bank in Malaysia. InternasionalJournal of Applied Economics and Finance ISSN 1991-0886.

Darmadi & Tjiptono. 2006. Pasar Modal di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.

Dewi, Gusti Ayu Ketut Chandni dan Gede Mertha Sudiartha. 2014. Pengaruh Price Earning Ratio, Dividend Payout Ratio, Return on Assets, Tingkat Suku Bunga SBI, dan Kurs Dollar AS Pada Harga Saham. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana Vol.3, No.1, hal. 129-148.

Dividen per Lembar Saham. http://www/sahamok.com/. Diunduh tanggal 27, bulan April, tahun 2014.

Haque, Samina. 2013. Impact of Fundamental Factors on Stock Price: A Case Based Approach on Phamaceutical Companies Listed with Dhaka Stocks Exchange. International Journal ISSN online: 2319-8028.

Harahap, Febri Rahmadsyah. 2012. Pegaruh Dividen Payout Ratio (DPR) dan Earning per Share (EPS) Pada Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Harga Saham Tahunan. http://www.finance.yahoo.com/. Diunduh tanggal 3, bulan Juni, tahun 2014.

Hutami, Rescyana Putri. 2012. Pengaruh Dividend per Share, Return on Equity dan Net Profit MarginPada Harga Saham Perusahaan Industri Manufaktur yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2010. Jurnal Nominal Volume I Nomor I Tahun 2012.

Heri Supangkat. 2010. Pengaruh Dividend Yield Pada Harga Saham PT. Gudang Garam, Tbk. Jurnal Fakultas Ekonomi UNIKOM.

Jayanto, Sigit Dwi. 2012. Pengaruh Price Earning Ratio (PER) dan Dividend Payout Ratio (DPR) Pada Harga Saham pada PT. Bank Central Asia, Tbk. Jurnal Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi.

Kurnianto, Ajeng Dewi. 2013. Analisis Pengaruh EPS, ROE, DER, dan CR Terhadap Harga Saham dengan PER sebagai Variabel Moderating. Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Univesritas Diponogoro.

Kusnanto. 2007. Pengaruh Dividend Payout Ratio dan Laba Ditahan Pada Harga Saham pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Semarang.

Linda Sulastri. 2013. Pengaruh Perubahan Dividend Yield dan Perubahan Price Earning Ratio Pada Harga Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Go

Public diBursa Efek Indonesia pada tahun 2006-2007). Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Pasundan.

Meshki Mehdi dan Fahim Zynab. 2013. Investigating the relationship between the dividend, stock’s book value and BPS with the market value of the companies admitted to Tehran’s Stock Exchange. Jurnal ISSN: 2307-3071 Volume: 01 Issue: 13 Pages: 206-219.

Moejaldi. 2006. Manajemen Keuangan 1: Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif. Malang: Bayumedia.

Mutdiyanti. 2013. Pengaruh Price to Book Value, Earning per Share, Return on Asset, dan Debt to Equity Ratio Pada Harga Saham (Studi Pada Perusahaan Indeks LQ45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia). Skripsi Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Pasundan.

Peter Irungu. 2013. Effect of Financial Performance Indicators on Market Price of Shares in Commercial Banks of Kenya. International Journal of IJMBS Vo l . 3, Issues 3, July-Sept 2013 ISSN : 2230-9519.

Publikasi Statistik. http://www.idx.co.id/.publikasi/statistik/. Diunduh tanggal 24, bulan April, tahun 2014.

Selvi Kurnia. 2013. Pengaruh Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin, Dividend Payout Ratio, dan Current Ratio Pada Harga Saham (Studi Kasus pada Industri Manufaktur Tahun 2011). Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Esa Unggul, Jakarta.

Stella. 2009. Pengaruh Price to Earning Ratio, Debt to Equity Ratio, Return on Asset dan Price to Book Value Pada Harga Pasar Saham. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol. 11 No.2 Agustus 2009, Hlm. 97-106.

Tryfino. 2009. Cara Cerdas Berinvestasi Saham. Jakarta: Transmedia Pustaka.

Wagiri, William Agung. 2013. Pengaruh Dividend Yield, B/M (Book to Market) dan Earning Yield Pada Harga Saham Perusahaan pada Sektor Aneka Industri Periode 2007-2011. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol. 2 No.1 (2013).

Wiagustini, Ni Luh Putu. 2010. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Bali: Udayana University Press.

Yanti, Ni Putu Nova Eka dan I Ketut Suryanawa. 2013. Pengaruh Earning per Share Pada Harga Saham dengan Dividend per Share sebagai Variabel Moderasi. Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 3.2 (2013): 212-228.

293