ISSN: 2302-8556

E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 8.1 (2014):227-249

PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN PROFITABILITAS TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI

Kadek Yuni Lestari1

2

Gerianta Wirawan Yasa2

  • 1Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia email : yunilestari0621@gmail.com/ telp +6285 238 028 048

  • 2Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan corporate governance dan profitabilitas terhadap peringkat obligasi perusahaan yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) periode 2002-2012.Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah obligasi korporasi yang diterbitkan oleh perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2002-2012 serta memiliki skor CGPI dari IICG. Obligasi ini diperingkat oleh lembaga pemeringkat yaitu Pefindo dan Fitch Rating Indonesia. Metode penentuan sampel menggunakan metode purposive sampling, jumlah sampel sesuai kriteria yang ditentukan adalah 28 sampel obligasi korporasi. Metode analisis menggunakan ordinal logistic regression. Berdasarkan hasil analisis penerapan corporate governance yang diproksikan dengan Skor CGPI dan profitabilitas yang diproksikan dengan ROA (Return On Asset) tidak berpengaruh terhadap peringkat obligasi perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2002-2012.

Kata kunci :peringkat obligasi, penerapan corporate governance, Skor CGPI dan ROA

ABSTRACT

The purpose of this study was to determine the effect of corporate governance implementation and profitability on bond rating of companies listed on the IDX (Indonesia Stock Exchange) period 2002-2012.The population in this study that is corporate bonds issued by companies listed on the IDX period 2002-2012 that have a scores CGPI from IICG. Bonds in this study are rated by rating agencies Fitch Rating Indonesia and Pefindo. Method of sampling done by purposive sampling method, based on criteria specified then the number of sample were 28 samples of corporate bonds. The analysis method is the ordinal logistic regression.Based on the results of the analysis that the corporate governance implementation is proxied by scores CGPI and profitability is proxied by ROA (Return on Assets) does not affect on bond rating of companies listed in IDX period 2002-2012.

Keywords : bond rating , corporate governance implementation , CGPI scored and ROA

PENDAHULUAN

Obligasi (bond) didefinisikan sebagai utang jangka panjang yang akan dibayar kembali pada saat jatuh tempo dengan bunga yang tetap jika ada (Jogiyanto, 2010). Berdasarkan penerbitnya, obligasi dibedakan menjadi tiga yaitu Obligasi Korporasi (Corporate Bonds), Obligasi Pemerintah (Government Bonds), dan Obligasi Pemerintah Daerah (Municipal Bond).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, total transaksi obligasi korporasi konvensional hingga Oktober 2012 sebesar Rp 126,8 triliun, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama 2011 sebesar Rp 102,8 triliun. Rata-rata transaksi harian mencapai Rp 0,6 triliun naik 20,89% dibandingkan periode tahun sebelumnya (Sediawasti,2012). Hal ini memperlihatkan bahwa obligasi di Indonesia merupakan salah satu instrumen yang dapat digunakan sebagai investasi alternatif oleh investor demikian pula sebaliknya hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak perusahaan publik yang menggunakannya sebagai sumber pembiayaan.

Investor yang ingin berinvestasi obligasi memerlukan informasi yang dijadikan dasar dalam pengambilan keputusannya. Peringkat obligasi adalah salah satu informasi yang dapat dipakai sebagai dasar pertimbangan untuk menilai kelayakan dan tingkat risiko suatu obligasi (Zuhrotun dan Baridwan, 2005).

Indonesia memiliki enam lembaga pemeringkat obligasi independen yang diakui oleh Bank Indonesia sesuai dengan SE BI No.13/31/DPNP, 22 Desember 2011 yaitu tiga lembaga pemeringkat internasional (Moody’s Investor Service, Standar and Poor’s, Fitch Ratings), dan tiga lembaga pemeringkat domestik

(PT. Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), PT. ICRA Indonesia dan PT. Fitch Ratings Indonesia).

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi peringkat obligasi perusahaan, beberapa penelitian menemukan bahwa peringkat obligasi dapat dipengaruhi oleh mekanisme maupun penerapan dari corporate governance. Menurut Monks (2003) Corporate Governance secara definitif merupakan sistem yang mengatur serta mengarahkan perusahaan agar dapat menciptakan nilai tambah untuk semua pemangku kepentingan (stakeholder).

Penelitian Bhojraj dan Sengupta (2003) menunjukkan bahwa elemen-elemen dari mekanisme corporate governance yaitu proporsi dewan komisaris independen, persentase kepemilikan institusional, persentase kepemilikan manajerial, kualitas audit dan komite audit memiliki peranan yang signifikan di dalam mempengaruhi peringkat obligasi perusahaan. Penelitian Ariwangsa (2012) menghasilkan bahwa mekanisme corporate governance mempunyai pengaruh positif signifikan pada peringkat obligasi walaupun untuk proksi kepemilikan institusional maupun kepemilikan manajerial tidak memiliki pengaruh pada peringkat obligasi. Penelitian Paranandhi (2013) menunjukkan bahwa skor CGPI (Corporate Governance Perception Index) berpengaruh positif signifikan terhadap peringkat obligasi.

Profitabilitas merupakan suatu rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu yang bisa diketahui dengan membandingkan antara laba dengan jumlah aktiva atau jumlah modal perusahaan dalam suatu periode tertentu (Munawir, 2003:33). Menurut Brotman

(1989), Bouzoita dan Young (1998) dan Bourton et al.,(1989) dalam Yasa (2007) semakin tinggi profitabilitas maka semakin rendah default risk atau risiko ketidakmampuan membayar suatu perusahaan, maka peringkat obligasinya semakin baik.

Mark et al (2001) menghasilkan bahwa ROA yang merupakan proksi dari profitabilitas berpengaruh positif terhadap pertumbuhan laba (Almilia dan Devi, 2007). Selanjutnya dalam penelitian Almilia dan Devi (2007) menghasilkan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh pada peringkat obligasi perusahaan. Penelitian Manurung dkk (2009) menunjukkan bahwa ROA yang merupakan proksi dari profitabilitas memiliki pengaruh pada peringkat obligasi. Penelitian Prasetiyo (2010) juga menghasilkan hal yang sama yaitu ROA berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi.

Penelitian ini termotivasi untuk meneliti pengaruh penerapan corporate governance dan profitabilitas pada peringkat obligasi perusahaan karena masih adanya ketidakkonsistenan hasil dari penelitian sebelumnya.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan corporate governance dan profitabilitas terhadap peringkat obligasi perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2002-2012.

Teori Keagenan

Definisi Teori Keagenan menurut Jensen dan Meckling (1976) yaitu hubungan yang timbul dari adanya kontrak yang ditetapkan antara dua pihak, yaitu pihak principal sebagai pihak yang mendelegasikan pekerjaan dan agent

sebagai pihak yang menerima pendelegasian pekerjaan, yang berarti terjadi pemisahan antara kepemilikan dan kontrol perusahaan.

Konflik keagenan yang berhubungan dengan penerbitan obligasi dapat terjadi antara manajemen dengan kreditor. Manajemen yang perusahaannya menerbitkan obligasi berkepentingan agar obligasi yang diterbitkan dapat terjual seluruhnya. Para kreditor berkepentingan terhadap penjaminan kondisi perusahaan penerbit dalam keadaan baik sehingga nantinya tidak mendatangkan kerugian. Untuk mengurangi konflik tersebut maka manajemen menggunakan jasa lembaga pemeringkat obligasi sehingga dalam hal ini dapat mengurangi biaya penjaminan (bonding costs). Peringkat obligasi yang merupakan hasil pemeringkatan lembaga pemeringkat merupakan sinyal tentang probabilitas kegagalan pembayaran utang sebuah perusahaan sehingga menyatakan skala risiko atau tingkat keamanan suatu obligasi (Estiyanti dan Yasa, 2012).

Teori Pensinyalan

Teori Pensinyalan menjelaskan adanya asimetri informasi antara manajemen perusahaan dengan pihak-pihak lain yang berkepentingan dengan informasi tertentu (Wolk et al.,2001 dalam Yasa, 2007). Peringkat obligasi merupakan informasi yang dipublikasikan yang dapat digunakan sebagai sinyal mengenai kondisi suatu perusahaan serta menggambarkan kemungkinan yang terjadi sehubungan dengan utang yang dimiliki oleh perusahaan, sehingga asimetri informasi antara investor dengan perusahaan penerbit obligasi dapat dikurangi (Zuhrotun dan Baridwan, 2005).

Hipotesis Penelitian

1.    Pengaruh Penerapan Corporate Governance terhadap Peringkat Obligasi

Beberapa penelitian menunjukkan hasil positif antara hubungan corporate governance terhadap peringkat obligasi. Penelitian Ariwangsa (2012) menghasilkan bahwa mekanisme corporate governance mempunyai pengaruh positif signifikan pada peringkat obligasi walaupun untuk proksi kepemilikan institusional dan kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap peringkat obligasi. Penelitian Paranandhi (2013) menunjukkan bahwa skor CGPI berpengaruh positif signifikan terhadap peringkat obligasi.

Berdasarkan hasil dari beberapa penelitian diatas maka hipotesis penelitian sebagai beriku:

H1 :   Penerapan Corporate Governance berpengaruh positif terhadap peringkat

obligasi perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 20022012.

  • 2.    Pengaruh Profitabilitas Perusahaan terhadap Peringkat Obligasi

Penggunaan ROA sebagai proksi dari profitabilitas pada penelitian ini mengacu pada instrumen yang digunakan Mark et.al (2001) dimana penelitian mereka menghasilkan bahwa ROA berpengaruh positif terhadap pertumbuhan laba (Prasetiyo, 2010).

Dalam penelitian Prasetiyo (2010) dihasilkan bahwa ROA berpengaruh positif signifikan pada peringkat obligasi. Hal yang sama juga ditunjukkan oleh penelitian Harsono (2010) yaitu bahwa ROA berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi. Namun pada penelitian Almilia dan Devi (2007) ditemukan

bahwa profitabilitas yang diukur dengan ROA tidak memiliki pengaruh pada peringkat obligasi. Berdasarkan beberapa penelitian diatas, hipotesis penelitian sebagai berikut:

H2 : Profitabilitas berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2002-2012.

METODE PENELITIAN

Definisi Operasional Variabel

  • 1)    Peringkat Obligasi

Peringkat Obligasi dibagi dalam tiga kategori yaitu high investment grade (AAA+, AAA, AAA-, AA+), medium investment grade (AA, AA-,

A+, A) dan low investment grade (A-, BBB+, BBB, BBB-), skala pengukuran penelitian ini adalah skala ordinal. Berikut ini adalah hasil skor peringkat obligasi yang digunakan dalam penelitian :

Tabel 1.

Peringkat dan Kualitas Obligasi

Peringkat Obligasi Pefindo

Peringkat Obligasi PT. Fitch Rating Indonesia

Kualitas Obligasi

Skor

id AAA+

AAA+ (idn)

High Investment Grade

2

id AAA

AAA (idn)

High Investment Grade

2

id AAA-

AAA- (idn)

High Investment Grade

2

id AA+

AA+ (idn)

High Investment Grade

2

id AA

AA (idn)

Medium Investment Grade

1

id AA-

AA-(idn)

Medium Investment Grade

1

id A+

A+(idn)

Medium Investment Grade

1

id A

A (idn)

Medium Investment Grade

1

id A-

A- (idn)

Low Investment Grade

0

id BBB+

BBB+(idn)

Low Investment Grade

0

id BBB

BBB (idn)

Low Investment Grade

0

id BBB-

BBB- (idn)

Low Investment Grade

0

Sumber : Yasa (2007)

  • 1)    Variabel Bebas atau Variabel Independen

  • a)     Skor CGPI yang merupakan proksi dari Corporate Governance.

Skor CGPI ini dikeluarkan oleh IICG

  • b)    ROA yang merupakan proksi dari profitabilitas perusahaan. ROA

(Return On Asset)

Jenis dan Sumber Data

Jenis data merupakan data sekunder diperoleh dari BEI, Bapepam LK dan IICG.

Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini yaitu obligasi perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2002-2012. Kriteria penentuan sampel dengan metode purposive sampling adalah :

  • 1)    Obligasi berasal dari emiten yang sahamnya terdaftar di BEI dan beredar dari tahun 2002-2012.

  • 2)    Obligasi yang dipilih adalah obligasi korporasi berdenominasi rupiah.

  • 3)    Obligasi yang dipilih berasal dari emiten yang telah mendapatkan CGPI tahun 2001-2011 dari IICG.

  • 4)    Emiten mempunyai laporan keuangan yang telah diaudit dari tahun 2001-2011.

Metode Analisis

Metode analisis menggunakan ordinal logistik regression karena variabel terikatnya adalah variabel kualitatif yang mempunyai urutan (ordered).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Objek Penelitian

Berdasarkan pada kriteria pemilihan sampel diatas, maka diperoleh 28 sampel obligasi korporasi.

Statistik deskriptif

Tabel 3.

Statistik Deskriptif

Variabel

Minimum

Maksimum

Rerata

Deviasi Standar

Peringkat Obligasi

0

2

1.04

0.74

Skor CGPI (it-1)

23.31

91.46

75.83

15.93

ROA (it-1)

0.16

22.91

5.93

5.78

Sumber : Lampiran 2

Variabel dependen yang berupa rating obligasi (kategori) memiliki nilai kategori terkecil yaitu 0 dan nilai kategori terbesar yaitu 2. Rata-rata rating obligasi berada pada kategori 1,04. Tingkat variasi data rating obligasi ditunjukkan oleh nilai deviasi standar sebesar 0,74.

Skor CGPI (Corporate Governance Perception Index) terkecil adalah 23,31 dan skor CGPI terbesar adalah 91,46. Rata- rata skor CGPI perusahaan sampel adalah 75,83. Tingkat variasi data skor CGPI ditunjukkan oleh nilai deviasi standar yaitu sebesar 15,93.

ROA (Return On Asset) terkecil adalah 0,16 dan terbesar adalah 22,91. Rata- rata ROA perusahaan sampel adalah 5,93. Tingkat variasi data ROA ditunjukkan oleh nilai deviasi standar yaitu sebesar 5,78.

Pengujian dengan Model Fit

Tabel 4.

Model Fitting Information

Model

-2 Log Likelihood

Sig

Intercept Only

Final

59.401

55.685

0.156

Sumber : Lampiran 3

Pada Tabel 4 diketahui bahwa angka -2LL intercept only sebesar 59,401, dan angka -2LL final mengalami penurunan menjadi 55,685. Penurunan ini berarti bahwa model dengan penambahan variabel lebih baik untuk memprediksi pengaruh penerapan corporate governance dan profitabilitas terhadap peringkat obligasi, atau model yang dihipotesiskan fit dengan data

Pseudo R Square

Tabel 5.

Nilai Pseudo R Square

Cox and Snell

0.124

Nagelkerke

0.141

McFadden

0.063

Sumber : Lampiran 4

Tabel 5 menunjukkan nilai Pseudo R Square adalah 0,063 (nilai McFadden) yang berarti bahwa variabilitas variabel terikat yang dapat dijelaskan oleh variabel bebas adalah 6,3%. Sisanya sebesar 93,7% dijelaskan oleh variabel lain di luar model penelitian.

Hasil Pengujian Analisis Ordinal Logistic Regression

Tabel 6.

Hasil Uji Ordinal Logistic Regression

Estimate β

Sig

Threshold [PERINGKAT = 0]

1.894

0.34

[PERINGKAT = 1]

4.114

0.51

Skor CGPI

0.032

0,193 (Tidak Signifikan)

ROA

0.111

0,125 (Tidak Signifikan)Su

mber : Lampiran 5

Hasil pengujian Ordinal Logistic Regression menghasilkan bahwa variabel Skor CGPI dan ROA tidak berpengaruh terhadap peringkat obligasi. Berdasarkan Tabel 6 maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:

Logit (p0)

Logit (p0+p1)

Keterangan :

= 1,894 + 0,032SKOR_CGPI +0,111ROA

= 4,114+ 0,032SKOR_CGPI +0,111ROA

  • p0              =   probabilitas low investment grade

  • P1              =   probabilitas medium investment grade

Skor_CGPI(it-1)  = Skor CGPI untuk perusahaan periode satu tahun sebelum

pemeringkatan obligasi

ROA(it-1)        = ROA untuk perusahaan pada periode satu tahun sebelum

pemeringkatan obligasi

Case Processing Summary

Berdasarkan Tabel 7 dapat dilihat bahwa jumlah sampel sebanyak 28 observasi dengan perincian peringkat low investment grade sebanyak 7 observasi, medium investment grade sebanyak 13 observasi, dan high investment grade sebanyak 8 observasi.

Tabel 7.

Case Processing Summary

N

Marginal Percentage

Peringkat Obligasi Low Investment Grade

7

25.0%

Medium Investment Grade

13

46.4%

High Investment Grade

8

28.6%

Valid

28

100%

Missing

0

Sumber : Lampiran 6

Uji Parallel Lines

Tabel 8.

Parallel Lines

Model

-2 Log Likelihood

Chi-Square

Df

Sig

Null Hypotesis General

55,685

52,690

2,994

4

0,224

Sumber : Lampiran 7

Hasil uji parallel lines pada Tabel 8 adalah bahwa nilai signifikansi diatas 0,05 yaitu sebesar 0,224 yang berarti model cocok

Pengujian Hipotesis dan Pembahasan

  • 1.    Pengaruh Penerapan Corporate Governance terhadap Peringkat Obligasi

Hasil Pengujian ordinal logistic regression menghasilkan bahwa penerapan corporate governance yang diproksikan dengan Skor CGPI memiliki nilai koefisien positif sebesar 0,032 dengan signifikansi 0,193 lebih besar dari 0,05, berarti dapat disimpulkan bahwa H1 tidak berhasil didukung sehingga hipotesis 1 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa kenaikan skor CGPI tidak mempengaruhi kenaikan peringkat obligasi perusahaan. Ini mengindikasikan bahwa secara parsial penerapan corporate governance yang diproksikan dengan skor CGPI tidak diperhitungkan dalam metodologi pemeringkatan obligasi. Hal ini kemungkinan disebabkan karena penelitian ini hanya menggunakan proksi dari penerapan corporate governance berupa skor CGPI tanpa melihat faktor-faktor mekanisme corporate governance yang lain yang tidak termasuk dalam survei yang dilakukan IICG (Indonesian Institute of Corporate Governance) dalam menentukan skor CGPI suatu perusahaan. Kemungkinan lainnya masing-masing lembaga pemeringkat memiliki metodologi tersendiri dalam pemeringkatan obligasi.

  • 2.    Pengaruh Profitabilitas terhadap Peringkat Obligasi

Pengujian dengan ordinal logistic regression menghasilkan bahwa profitabilitas perusahaan yang diproksikan dengan ROA (Return On Asset) memiliki nilai koefisien positif 0,111 dengan tingkat signifikansi 0,125 lebih besar dari 0,05 yang berarti bahwa ROA tidak berpengaruh terhadap peringkat obligasi perusahaan. Ini berarti hipotesis 2 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa kenaikan ROA tidak mempengaruhi kenaikan peringkat obligasi perusahaan, dan secara parsial profitabilitas tidak diperhitungkan dalam menentukan peringkat obligasi

suatu perusahaan. Hal ini kemungkinan disebabkan karena dalam penelitian ini sampel penelitian sebagian besar memiliki laba yang rendah yang ditunjukkan dengan rata- rata ROA sebesar 5,93 sedangkan peringkat (rating) obligasi sampel penelitian berada pada kisaran medium investment grade yang berarti rata-rata perusahaan penerbit obligasi mempunyai peringkat obligasi yang tinggi, sehingga menghasilkan tidak berpengaruhnya ROA terhadap peringkat obligasi. Kemungkinan lainnya, lembaga pemeringkat dalam menentukan peringkat obligasi perusahaan menilai seluruh kriteria sesuai dengan metodologi pemeringkatan yang telah ditetapkan oleh masing-masing lembaga pemeringkat.

SIMPULAN DAN SARAN

Adapun simpulan dari penelitian ini yaitu bahwa pengujian dengan variabel skor CGPI (Corporate Governance Perception Index) tidak berpengaruh terhadap peringkat obligasi perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2002-2012. Pengujian dengan variabel ROA (Return On Asset) tidak berpengaruh terhadap peringkat obligasi perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2002-2012.

Adapun simpulan dari penelitian ini yaitu berdasarkan hasil penelitian penerapan corporate governance dan profitabilitas tidak berpengaruh terhadap peringkat obligasi. Bagi investor disarankan untuk tetap memperhatikan penerapan corporate governance dan profitabilitas suatu perusahaan, karena kedua variabel ini sangat penting dalam menilai karakteristik suatu perusahaan sebelum diambilnya keputusan berinvestasi baik dalam obligasi maupun investasi lainnya.

Penelitian ini hanya menggunakan proksi dari penerapan corporate governance berupa skor CGPI tanpa melihat faktor-faktor mekanisme corporate governance yang lain yang tidak termasuk dalam survei yang dilakukan IICG (Indonesian Institute of Corporate Governance) dalam menentukan skor CGPI suatu perusahaan. Peneliti selanjutnya dapat menambahkan variabel mekanisme corporate governance lainnya selain skor CGPI yang tidak termasuk dalam metode yang digunakan oleh IICG dalam menentukan skor CGPI.

Penelitian ini hanya menggunakan rasio profitabilitas dari sekian banyak faktor-faktor akuntansi lainnya yang bisa digunakan dalam menentukan peringkat obligasi perusahaan. Peneliti selanjutnya dapat menambahkan faktor akuntansi lainnya untuk meneliti pengaruhnya terhadap peringkat obligasi perusahaan. Sampel penelitian ini menggunakan semua perusahaan yang terdaftar di BEI dan mendapatkan nilai CGPI dari IICG serta tidak mengkhususkan pada penggolongan industri di Bursa Efek Indonesia. Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian di bidang ini dikhususkan pada sektor tertentu misalnya dalam sektor keuangan.

REFERENSI

Almilia, Luciana Spica dan Vieka Devi. 2007. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prediksi Peringkat Obligasi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta”, Proceeding Seminar Nasional Manajemen SMART, Universitas Kristen Maranatha, Bandung

Anonim, 2011/2012. Buku Pedoman Penulisan Usulan Penelitian, Skripsi dan Mekanisme Pengujian. Fakultas Ekonomi Universitas Udayana Denpasar.

Ariwangsa, Kamyarta, 2012. “Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap Peringkat Obligasi”.  Tesis.  Fakultas Ekonomi Udayana,

Denpasar.

Bhojraj, Sanjeev dan Partha Sengupta. 2003. Effect of Corporate Governance on Bond Ratings and Yields: The Role of Institutional Investors and OutsideDirectors. The Journal of Business 76 (Juli): 455-475.

Brigham, EF., and J.F. Houston. 2004. Intermediate Financial Management. Eight Edition. USA : Thomson Learning, Inc.

Brigham, Eugene F. and Joel F. Houston, 2001.Fundamentals of Financial Management, Ninth Edition, Horcourt College, United States of America.

Eisenhardt, K. M “Agency Theory: An Assessment and Review.” The Academy of Management Review (Jan. 1989) hal : 57-74)

Estiyanti, Ni Made dan Gerianta Wirawan Yasa. 2012. “Pengaruh Faktor Keuangan dan Non Keuangan Pada Peringkat Obligasi di Bursa Efek Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi. Banjarmasin.

Foster, George. 1986. Financial Statement Analysis. Prentice Hall International, Inc.

Harsono, Arvin. 2010. “Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return on Assets dan Ukuran Perusahaan terhadap Peringkat Obligasi”, Tesis, Program Magister Manajemen Universitas Indonesia, Jakarta.

Imam Ghozali. 2009. Aplikasi Analisis Multi Variance dengan Program SPSS. Semarang :  Universitas Diponegoro.

Indonesia Stock Exchange. “Mengenal Obligasi”. http://www.idx.co.id. Diakses tanggal 28 Maret 2013

Indonesian Institute for Corporate Governance. “Corporate Governance”. http://www.iicg.org Diakses tanggal 28 Maret 2013

Jensen, M. C., and W.H. Meckling. 1976. Theory of the Firm: Manajerial Behavior, Agency Cost and Ownership Structure. Journal of Financial and Economics.Vol.4., pp 305-360.

Jogiyanto, H.M. 2010. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Cetakan Pertama. Yogyakarta : BPFE

Manurung, Addler, Desmon Silitonga dan Wilson R.L. Tobing. 2009. “Hubungan Rasio-rasio Keuangan dengan Rating Obligasi”. www.finansialbisnis.com. Diakses tanggal 4 April 2013

Mark, K; Peter, K; dan Teck-Kin, S. 2001. Combining Bond Rating Forecast Using Logit. The Financial Review, pp 75-96.

Monks, Robert A.G, dan Minow, N. Corporate Governance 3rd Edition, Blackwell Publishing 2003.

Munawir, S. 2003. Analisa Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Liberty : Yogyakarta

Paranandhi, Cendikia. 2013. “Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance Terhadap Risiko Kredit Non Keuangan”, Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang.

Pefindo Credit Rating Indonesia “Rating Methodologyhttp://new.pefindo.com/ Diakses tanggal 28 Maret 2013

Prasetiyo, Adhi. 2010. “Pengaruh Mekanisme Corporate Governance dan Profitabilitas Perusahaan Terhadap Peringkat Obligasi”, Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang.

Restuti, Maria Immaculatta. 2007. Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Peringkat dan Yield Obligasi. Jurnal Akuntansi dan Keuangan,Vol.1 :235-248.

Rizzi, J. V. “Determining Debt Capacity.”Commercial Lending Review (Spring 1994): hal 25-34.

Scott, W.R. Financial Accounting Theory. Second Edition, Scarborough, Ontario: Prentice-Hall Canada Inc. (2000).

Sediaswati, Eka Harumi. 2012, “Nilai Transaksi Obligasi Korporasi Naik 23,34%”. Finance Today 9 November, Indonesia.

Shleifer, Andrei and Robert W. Vishny. 1997. “A Survey of Corporate Governance. “. www.ssrn.com. Diakses tanggal 2 April 2013

Wolk, H.I., M. G. Tearney dan J.L. Dodd. Accounting Theory. A Conceptual and Institutional Approach. South-Western College Publishing, 5th Edition (2001).

Yasa, Gerianta Wirawan. 2007. “Manajemen Laba Sebelum Pemeringkatan Obligasi Perdana : Bukti Empiris dari Pasar Modal Indonesia” . Disertasi. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Zuhrotun dan Baridwan. 2005. Pengaruh Pengumuman Peringkat Terhadap Kinerja Obligasi. Simposium Nasional Akuntansi VIII. Solo. 15-16 September

Lampiran 1

Sampel Perusahaan Penerbit Obligasi Korporasi Periode tahun 2002-2012

No

Tahun

Kode Perusahaan

Nama Perusahaan

Nama Obligasi

Lembaga Pemeringkat

Peringkat Obligasi

Kategori

Skor

Skor

CGPI(it-1)

ROA (it-1) (%)

1

2002

MPPA

PT. Matahari Putra

Prima

Obligasi I Matahari Putra Prima 2002

Pefindo

id A+

Medium Investement Grade

1

66,06

3,72

2

2002

TLKM

PT. Telekomunikasi Indonesia

Telekomunikasi I

Pefindo

idAAA

High Investment Grade

2

43,75

12,31

3

2002

ISAT

PT. Indosat Tbk

Obligasi Indosat II Seri A

Pefindo

id AA+

High Investment Grade

2

41,94

6,50

4

2002

BHIT

PT. Bhakti Investama

Obligasi Bhakti Investama II 2002

Pefindo

id BBB

Low Investment Grade

0

23,31

9,21

5

2003

BBNI

PT. Bank Negara Indonesia

Obligasi I Bank Negara Indonesia 2003

Pefindo

idA+

Medium Investement Grade

1

87,00

2,00

6

2006

BNLI

PT. Bank Permata Tbk

Obligasi Subordinasi I Bank Permata 2006

Pefindo

id A

Medium Investement Grade

1

77,50

1,17

7

2006

KLBF

PT.Kalbe Farma

Obligasi Kalbe Farma I 2006

Pefindo

id AA

Medium Investement Grade

1

78,70

13,51

8

2007

ADHI

PT. Adhi Karya Tbk

Obligasi IV Adhi 2007

Pefindo

id A-

Low Investment Grade

0

81,79

3,33

9

2007

ISAT

PT. Indosat Tbk

Obligasi Indosat V 2007 Seri A

Pefindo

id AA+

High Investment Grade

2

77,42

5,91

10

2007

PJAA

PT. Pembangunan Jaya Ancol

Obligasi I Jaya Ancol 2007 Seri A

Pefindo

id A+

Medium Investement Grade

1

67,50

13,23

11

2008

ISAT

PT. Indosat Tbk

Obligasi Indosat VI 2008 Seri A

Pefindo

id BBB+

Low Investment Grade

0

80,24

6,47

12

2008

BDKI

PT. Bank DKI

Obligasi V Bank DKI 2008

Pefindo

id A-

Low Investment Grade

0

75,24

1,27

13

2008

ELTY

PT. Bakrieland Development

Obligasi I Bakrieland Development 2008 Seri A

Pefindo

id BBB+

Low Investment Grade

0

69,17

4,12

14

2008

NISP

PT. Bank NISP Tbk

Obligasi Subordinasi II Bank NISP 2008

Pefindo

id A+

Medium Investement Grade

1

79,83

0,86

15

2009

BMRI

PT. Bank Mandiri Tbk

Obligasi Subordinasi Rupiah Bank

Mandiri 2009

Pefindo

id AA+

High Investment Grade

2

90,65

2,25

16

2010

BNGA

PT. CIMB Niaga

Obligasi Subordinasi I Bank CIMB Niaga 2010

Pefindo

id AA-

Medium Investement Grade

1

91,42

2,02

17

2010

TLKM

PT.Telekomunikasi

Indonesia

Obligasi II Telkom 2010 seri A

Pefindo

id AAA

High Investment Grade

2

89,04

22,91

18

2010

BABP

PT. Bank ICB Bumiputera

Obligasi Wajib Konversi Bank ICB Bumiputera 2010

Pefindo

id BBB

Low Investment Grade

0

77,60

0,16

19

2010

JSMR

PT. Jasa Marga

Obligasi Jasa Marga I Seri JM-10

Pefindo

id AA

Medium Investement Grade

1

82,65

6,76

20

2011

ANTM

PT.Aneka Tambang

Obligasi Berkelanjutan I ANTAM Tahap I 2011 Seri A

Pefindo

id AA

Medium Investement Grade

1

86,15

18,46

21

2011

BNGA

PT. Bank CIMB Niaga

Obligasi I Bank CIMB Niaga 2011 Seri A

Fitch Rating Indonesia

AAA(idn)

High Investment Grade

2

91,46

2,36

22

2011

BBTN

PT. Bank Tabungan Negara

Obligasi XV Bank BTN 2011

Pefindo

id AA

Medium Investement Grade

1

85,70

1,83

23

2011

BDKI

PT. Bank DKI

Obligasi VI Bank DKI 2011 Seri A

Pefindo

id A+

Medium Investement Grade

1

78,17

2,24

24

2011

BJBR

PT. Bank Pembangunan Jabar

Obligasi VII Bank BJB 2011 Seri A

Pefindo

id AA-

Medium Investement Grade

1

78,19

2,81

25

2012

BNGA

PT. Bank CIMB Niaga

Obligasi Berkelanjutan I CIMB Niaga Tahap I 2012 seri A

Fitch Rating Indonesia

AAA (idn)

High Investment Grade

2

89,88

2,63

26

2012

BBTN

PT. Bank Tabungan Negara

Obligasi Berkelanjutan I BTN Tahap I 2012 Seri A

Fitch Rating Indonesia

AA (idn)

Medium Investement Grade

1

85,90

1,71

27

2012

ADMF

PT.Adira Dinamika

Obligasi Berkelanjutan I ADMF Tahap II 2012 Seri A

Fitch Rating Indonesia

AA+(idn)

High Investment Grade

2

78,19

12,50

28

2012

WEHA

PT. Panorama

Obligasi Panorama Transportasi I 2012

Pefindo

id BBB+

Low Investment Grade

0

68,90

3,83

Lampiran 2

Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N      Min      Max        Mean

Std.

Deviation

Std.

Statistic Statistic    Statistic Statistic   Error

Statistic

Peringkat Obligasi        28          0          2    1.04     .141

Skor CGPI (it-1)          28     23.31     91.46 75.833 3.01086

9

.744

15.93196

ROA(it-1)                28        .16     22.91  5.9314  1.09144

Valid N (listwise)           28

5.77537

Lampiran 3

Hasil Uji Model Fitting Information

Model Fitting Information

-2 Log

Model         Likelihood Chi-Square Df      Sig.

Intercept             59.401

Only

Final                55.685       3.716        2      .156

Link function: Logit.

Lampiran 4

Nilai Pseudo R-Square

Pseudo R-Square

Cox and Snell.124

Nagelkerke.141

McFadden.063

Pseudo R-Square

Cox and Snell

.124

Nagelkerke

.141

McFadden

.063

Link function: Logit.

Lampiran 5

Hasil Uji Ordinal Logistic Regression

Parameter Estimates

Estimate

Std.

Error

Wald

df

Sig.

95% Confidence Interval

Lower

Bound

Upper Bound

Threshold [PERINGKAT = 0]

1.894

1.986

.909

1

.340

-1.999

5.787

[PERINGKAT = 1]

4.114

2.107

3.813

1

.051

-.015

8.244

Location  SKOR_CGPI

.032

.024

1.697

1

.193

-.016

.080

ROA

.111

.073

2.357

1

.125

-.031

.253

Link function: Logit.

Lampiran 6

Hasil Uji Case Processing Summary

Case Processing Summary

N

Marginal Percentage

Peringkat

Low Investment Grade

7

25.0%

Obligasi

Medium Investement

13

46.4%

Grade

High Investment Grade

8

28.6%

Valid

28

100.0%

Missing

0

Total

28

Lampiran 7

Hasil Uji Parallel Lines

Test of Parallel Linesb

Model

-2 Log Likelihood

Chi-Square

Df

Sig.

Null Hypothesis General

55.685

52.690a

2.994

4

.224

249