ISSN: 2302-8556

E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. 9.2 (2014): 273-284

INDEPENDENSI, PROFESIONALISME, DAN SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR SEBAGAI PREDIKTOR KETEPATAN PEMBERIAN OPINI AUDITOR

I Wayan Ari Prasetya1 Maria M. Ratna Sari 2

1Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia e-mail: [email protected]/ telp: +62 85 737 644 545

2Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia

ABSTRAK

Pada era globalisasi seperti saat ini kebutuhan akan laporan keuangan harus memiliki nilai prediktif sehingga dapat memberikan informasi yang relevan bagi penggunanya. Laporan keuangan merupakan alat pertanggungjawaban yang dimiliki manajemen perusahaan kepada sumber dayanya. kebijakan yang kerap diambil oleh manajemen perusahaan adalah dengan melakukan audit laporan keuangan menggunakan jasa pihak luar yakni akuntan publik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh independensi, profesionalisme, dan skeptisme professional auditor terhadap ketepatan pemberian opini oleh akuntan publik. Penelitian ini menggunakan Kantor Akuntan Publik di wilayah Bali dengan 59 observasi yang diperoleh melalui metode purposive sampling. Penelitian ini menunjukkan variabel independensi, profesionalisme, dan skeptisme professional auditor berpengaruh positif dan signifikan terhadap ketepatan pemberian opini.

Kata kunci: purposive sampling, independensi, profesionalisme, skeptisme professional, opini auditor

ABSTRACT

In the current era of globalization such as the need for financial statements should have predictive value in order to provide relevant information for its users. The financial report is a tool that is held accountable to the company's management of its resources. One of the measures taken by the company is to audit the financial statements using the services of third party that is a public accountant. The purpose of this study was to determine the effect of independence, professionalism, and professional skepticism of auditors to the accuracy of the provision of public opinion by the accountant. This study used a public accounting firm in the area of Bali with 59 observations were obtained by purposive sampling method. Research results show that variable independence, professionalism, and professional skepticism of auditors positive and significant effect on the accuracy of giving opinions.

Keywords: Purposive sampling, Independence, Professionalism, Skeptisme professional, audit opinion

PENDAHULUAN

Pada era globalisasi seperti saat ini dimana mana perusahaan akan sangat membutuhkan laporan keuangan yang terpercaya. Laporan keuangan haruslah memiliki 4 karakteristik yaitu, andal, relevan, dapat dipahami, dan dapat diperbandingkan (Hilmi dan Ali, 2008). Salah satu kebijakan pihak manajemen terhadap laporan keuangan adalah dengan melakukan audit yang menggunakan jasa pihak akuntan publik. laporan keuangan merupakan peranan penting dalam pengambilan keputusan dan alat pertanggung jawaban pihak manajemen perusahaan terhadap sumber daya yang dimiliki.peran auditor inilah yang berfungsi mencegah diterbitkan laporan keuangan yang membingungkan,sehingga jika menggunakan laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik diharapkan dapat para pemakainya dapat mempergunakan dengan benar (Halawa, 2012). Laporan dari akuntan publik diharapkan menyatakan pemdapat negative apabila terjadi kesalahan material dalam pelaporan yang dibuat oleh internal perusahaan (Pierre, 2005). Internal auditor merupakan bagian dari pihak perusahaan yang memberikan monitoring dari semua kegiatan perusahaan (Siegel 2011).

Akuntan publik merupakan pihak yang sangat memiliki peranan penting dalam kualitas laporan keuangan.akuntan publik akan memberikan anssurance atas laporan keuangan melalui opini audit (Hilmi dan Ali, 2008). Profesi yang dimiliki akuntan publik harus menjunjung tinggi moralitas dan terbebas dari semua kepentingan,disamping itu juga harus memiliki integritas,professional,dan independensi yang kuat (Mathius 2013). Auditing merupakan proses penelusuran

kembali laporan keuangan mengenai asersi asersi dengan criteria yang telah ditetapkan (Halim, 2008). Menurut Chiang dan Lin (2012) tujuan audit adalah untuk mengurangi asimetri infrormasi, serta auditor eksternal memiliki peran untuk menunjukan apakah dalam pelaporan keuangan telah disusun oleh pihak internal sesuai dengan prosedur dan memastikan kesalahan pelaporannya terbatas. Disisi lain audit merupakan alat untuk mengurangi resiko dalam berinvestasi,dan meningkatkan tingkat efisiensi perdagangan di bursa efek dan meluruskan struktur investasi (Yahya 2010). Disnilah Akuntan publik harus memiliki sikap profesional dalam melakukan tugasnya. Profesionalisme merupakan suatu sikap yang utama dalam menjalankan suatu profesi, karena dengan profesionalisme para pengambil keputusan akan lebih percaya kepada hasil audit (Yuneita dan Cristina, 2011). Skeptisme professional menurut Daniel Botez (2009) ialah sikap kritis sebagai seorang auditor professional,dan sikap ini variatif menurut kepribadian diri seseorang. Sehubungan dengan hal tersebut auditor juga harus bisa mempertahankan dan meningkatkan kualitas auditnya dengan independensi dan due professional care (Putri dan Nur, 2013). Dengan sikap independen, auditor dapat memberikan basis yang memadai dalam merumuskan pendapat (Gusti dan Ali, 2007). Seseorang akan tidak dianggap independen apabila ia menerima kompensasi berdasarkan mitra pengadaan keterlibatan klien selain audit, review dan atestasi jasa (Anandarajan, 2008). Gunasti (2010) juga menyatakan bahwa independensi akuntan publik dapat menghilangkan kepentingan pribadi dalam melakukan kegiatan audit. Indepensi merupakan salah satu elemen pengendalian kualitas pekerjaan auditor. Auditor harus menghindari dirinya

dari keadan keadaan yang dapat mengurangi independensinya (Munawir, 2008). Memberikan bukti bahwa membatasi layanan non audit oleh auditor yang berkuasa untuk klien mereka dikaitkan dengan peningkatan independensi auditor (Kam 2003). Menurut Imam Kariyo (2013) Pada era globalisasi saat ini banyak terjadi fenomena yang berhubungan dengan hal tersebut seperti fenomena teoritis berupa opini audit didsarkan atas fakta dan bukti yang dikumpulkam auditor dilapangan, serta fenomena situasional pada penelitian ini adalah pada kondisi situasional yang terjadi di indonesia, secara khusus pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di wilayah Jakarta Selatan. Sering kali terjadi bahwa opini yang diberikan oleh Kantor Akuntan Publlik (KAP) tergantung atau dipengaruhi hubungan baik dengan klien. Menurut Halim (2008) Auditor dapat menyatakan pendapat dalam laporan laporan auditor seperti, Pendapat wajar tanpa pengecualian, Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas, Pendapat wajar dengan pengecualian, Tidak memberikan pendapat, Pendapat tidak wajar, dan Pendapat tidak penuh.

Dari uraian di atas, rumusan masalah yang dapat diuraikan adalah apakah Independensi, profesionalisme, dan skeptisme profesional auditor berpengaruh positif terhadap ketepatan pemberian opini auditor oleh akuntan publik?

METODE PENELITIAN

Penelitian ini mengambil lokasi di Kantor Akuntan Publik di wilayah Bali. Berdasarkan sumbernya, penelitian ini menggunakan data primer yang berupa angket kuesioner yang diisi oleh akuntan publik yang bekerja di KAP di wilayah Bali. Metode pengumpulan data pada penelitian ini yaitu metode survey dengan teknik

pengumpulan data menggunakan angket (kuesioner). Teknik pengumpulan data kuesioner yaitu metode yang dilakukan dengan memberi seperangkat pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2009:135), dan metode penentuan sampelnya dengan purposive sampling.

Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan regresi liniear berganda, dimana teknik-teknik yang dilakukan adalah dari hasil jawaban kuesioner yang disebar diukur dengan skala likert yang sebelumnya telah diubah dari data ordinal menjadi data interval dengan teknik transformasi method of succesive interval (MSI). HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengiriman kuesioner, distribusi kuesioner beserta tingkat pengembalian kuesioner yang dapat diolah disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1.

Perincian Pengiriman dan Pengembalian Kuesioner

Keterangan

Jumlah

Kuesioner yang disebar

90

Kuesioner yang ditolak

(25)

Kuesioner yang diterima KAP

65

Kuesioner yang tidak dikembalikan

(1)

Kuesioner yang dikembalikan

64

Kuesioner yang gugur (tidak lengkap)

(5)

Kuesioner yang digunakan

59

Tingkat pengembalian (response rate) Kuesioner yang dikembalikan x 100% Kuesioner yang dikirim

98%

Tingkat pengembalian yang digunakan

(useable response rate)

Kuesioner yang diolah x 100%

Kuesioner yang dikirim

91%

Sumber: data diolah (2013)

Uji Validitas dan Reliabilitas

Instrumen dalam penelitian ini dapat disimpulkan valid karena nilai nilai r pearson correlation terhadap skor total di atas 0, 30. Instrument penelitian ini juga dapat disimpulkan reliable karena nilai koefisien cronbach’c alpha, apabila lebih besar dari 0, 60

Uji Asumsi Klasik

Pada Tabel 2 dapat dilihat bahwa koefisien Asymp. Sig (2-tailed) adalah 0,809 yang lebih besar dari 0, 05. Hal ini berarti data yang digunakan dalam penelitian ini sudah berdistribusi normal untuk membentuk model regresi yang dihasilkan.

Tabel 2.

Hasil Uji Normalitas

Unstandardized residual

N

59

Kolmogorov – Smirnov Z

0,639

Asymp. Sig. (2-tailed)

0,809

Sumber: Data Primer Diolah, 2013

Pada Tabel 3 dapat diketahui bahwa nilai tolerance masing-masing variabel lebih besar dari 10% atau 0, 1. Demikian juga dengan nilai VIF masing-masing variabel yang lebih kecil dari 10. Maka model regresi bebas dari masalah multikolinearitas.

Tabel 3.

Hasil Uji Multikolinearitas

Variabel

Tolerance

VIF

Independensi

0,720

1,389

Profesionalisme

0,336

2,976

Skeptisme professional

0,654

1,529

Sumber: Data Primer Diolah,

2013

Pada Tabel 4 dapat diketahui bahwa nilai sig. masing-masing variabel berada di atas

0, 05 sehingga model regresi yang digunakan bebas heteroskedastisitas.

Tabel 4.

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Variabel

Sig

Keterangan

Independensi

0,117

Bebas Heteroskedastisitas

Profesionalisme

0,142

Bebas Heteroskedastisitas

Skeptisme professional

0,490

Bebas Heteroskedastisitas

Sumber: Data Primer Diolah, 2013

Analisis Regresi Linier Berganda

Tabel 5.

Hasil Regresi Linear Berganda

Variabel

B

t

Sig.

Independensi

0,601

4,425

0,000

Profesionalisme

0,450

5,397

0,000

Skeptisme professional

Adjusted R2

Sig. F

0,472

2,460

0,017

0,941

0,000

Sumber: Data Primer Diolah, 2013

Koefisien Determinasi

Pada Tabel 5 terlihat bahwa koefisien determinasi (R2) sebesar 0,941 memiliki arti bahwa 94,1 persen variasi ketepatan pemberian opini auditor dipengaruhi oleh variasi independensi, profesionalisme, dan skeptisme profesional, sedangkan sisanya 5,9 persen dipengaruhi oleh faktor lainnya yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

Hasil Analisis Kelayakan Model (Uji F)

Pada Tabel 5 terlihat bahwa signifikansi F atau P value sebesar 0,000 yang lebih kecil daripada 0,05, hal ini mengandung arti bahwa seluruh variabel bebas

mampu memprediksi atau menjelaskan fenomena ketepatan pemberian opini auditor pada kantor akuntan publik di Bali dan model regresi yang digunakan dianggap layak uji.

Hasil Uji Hipotesis (Uji t)

Pada Tabel 5 dapat dijelaskan hasil uji hipotesis sebagai berikut:

  • 1)    Pembahasan Hipotesis 1

Oleh karena nilai t variabel independensi sebesar 4,425 dan tingkat signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 maka H1 diterima. Maka dapat dikatakan independensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap ketepatan pemberian opini auditor.

  • 2)    Pembahasan Hipotesis 2

Oleh karena nilai t variabel profesionalisme sebesar 5,397 dan tingkat signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 maka H2 diterima. Maka dapat dikatakan profesionalisme berpengaruh positif dan signifikan terhadap ketepatan pemberian opini auditor.

  • 3)    Pembahasan Hipotesis 3

Oleh karena nilai t variabel skeptisme professional sebesar 2,460 dan tingkat signifikansi sebesar 0,017 yang lebih kecil dari 0,05 maka H3 diterima. Maka dapat dikatakan skeptisme profesional berpengaruh positif dan signifikan terhadap ketepatan pemberian opini auditor.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Dari hasil analisis, maka dapat diperoleh simpulan, Independensi, Profesionalisme, dan Skeptisme Profesional audior berpengaruh positif dan signifikan terhadap ketepatan pemberian opini auditor pada kantor akuntan publik di Bali. Independensi menunjukkan sikap mental auditor untuk tidak memihak dalam melakukan audit. Semakin independen semakin bebas auditor dari pengaruh pihak lain sehingga pertimbangan pemberian opini pun akan bebas dari pihak lain. Atau dengan kata lain opini yang dirumuskan sesuai dengan kenyataan. Semakin profesional auditor dalam melaksanakan tugasnya maka pemberian opini yang diberikan auditor semakin tepat. Atau dengan kata lain opini yang dirumuskan sesuai dengan kenyataan. Skeptisme profesional ditunjukkan melalui sikap kritis seseorang atas evaluasi bukti audit. semakin tinggi sikap skeptisme professional yang dimiliki oleh auditor maka opini audit yang diberikan semakin tepat.

Saran

Dari kesimpulan yang telah diuraikan, maka saran yang dapat diberikan:

  • 1)    Bagi Peneliti selanjutnya disarankan untuk mempertimbangkan kendala kendala ketika peneliti ingin mengumpulkan data yang akan digunakan dalam penelitian, seperti komunikasi yang baik kepada pihak yang berwenang dalam menerima kuisioner untuk menghindari penolakan pengiriman kuisioner, agar sampel yang diperoleh lebih banyak.

  • 2)    Bagi Kantor Akuntan Publik (KAP) dapat disampaikan saran sebaiknya melakukan telaah (review) dari auditor sebelumnya ketika terjadi pergantian auditor, guna meningkatkan independensi, profesionalisme, dan skeptisme profesional.

REFERENSI

Anandarajan, Asokan. Kleinman, Gary. Palmon, Dan. 2008. Auditor independence revisited: The effects of SOX on auditor independence. Electronic copy available at http://neapp.eeg.uminho.pt

Chiang, Hsiang-Tsai. Lin, Shu-Lin. 2012. Effect Of Auditor’s Judgment And Specialization On Thir Differential Opinion Between Semiannual And Annual financial Reports. Global Journal of Business Research. Vol. 6, No. 4, pp: 1-22

Daniel Botez. 2009. Overall Objectives of the Independent Auditor and the Conduct of an Audit in Accordance with International Standards on Auditing. Studies and Scientific Researches. University Vasile Alecsandri of Bacau

Gunasti Hudiwinarsih. 2010. Auditors Experience, Competency, And Their Independency As The Influencial Factors In Professionalism. Journal of Economics, Business and Accountancy Ventura Volume 13, No. 3, December 2010, pages 253 – 264

Gusti, Maghfirah dan Ali Syahril Ali. 2007. Hubungan Skeptisme Profesional Auditor dan Situasi Audit, Etika, Pengalaman Serta Keahlian Audit dengan ketepatan Pemberian Opini Auditor oleh Akuntan Publik. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Andalas

Halawa, Kristin Natalia. 2012. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern. Skripsi Universitas STIKUBANK, Semarang

Halim, Abdul. 2008. Auditing (Dasar-dasar Audit LaporanKeuangan) Jilid 1. Edisi keempat. Yogyakarta: UPP AMP YKPN

Kam-Wah Lai. 2003. The Sarbanes-Oxley Act and Auditor Independence: Preliminary Evidence from Audit Opinion and Discretionary Accruals. Journal Department of Accountancy City University of Hong Kong 83 Tat Chee Avenue Kowloon Tong Hong Kong

Mathius, Tandiontong. 2013. The Influence of Professional Commitment of Accountants, Organization Commitment of Public Accountant Firms to Job Satisfaction of Auditor’s and Implementation of Independent Audit on Financial Statetments and Its Implication to Audit Quality (Survey on Accountant to Job of Independent Auditors in Indonesia) International Conference on Business, Economics, and Accounting 20 – 23 March 2013 Bangkok – Thailand

Imam Kariyo, Moehammad Iqbal. 2013, Analisis Pengaruh Independensi, Reputasi Kantor Akuntan Publik, Hubungan Klien Dengan Akuntan Dan Kompetensi Terhadap Opini Akuntan Publik (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Jakarta Selatan). Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Budi Luhur Jakarta

Munawir. 2008. Auditing Modern. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta

Pierre-Marie Boury. Spruce, Craig M. 2005. Section 404 of the Sarbanes-Oxley Act and the increased role of auditors in corporate governance. International Journal of Disclosure and Governance. Vol. 2, pp: 27-51

Putri Arsika Nirmala Rr. Nur Cahyonowati. 2013. Pengaruh Independensi, Pengalaman, Due Profesional care, akuntanbilitas, kompleksitas audit, dan Time Budget Presurre Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada Auditor KAP di Jawa Tengah dan DIY). Diponegoro Journal of Accounting. Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman 1-13

Siegel, Philip H. Schultz, Todd. 2011. Social Skills Preferences Among Internal Auditors - An Explanatory Study Using The FIRO-B. Journal of Applied Business Research. Vol. 27. pp: 43-54

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Utari Hilmi. Syaiful Ali. 2008. Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan (Studi Empiris Pada Perusahaan- Perusahaan Yang Terdaftar Pada BEJ Periode 2004 – 2006). Simposium Akuntansi Nasional (SNA)

Yahya Hassas Yeganeh. Iman Dadashi. Mir Asgari Akbari. 2010. The Relationship Between Auditor's Opinions, Corporate Governance And Accounting Information Quality. Journal Allameh University Iran

Yuneita Anisma. Zainal abiding. Cristina. 2011. Faktor Yang Mempengaruhi Sikap Skeptisme Profesional Seorang Auditor Pada Kantor Akuntan Publik Di Sumatra. Pekbis Jurnal. Vol.3, pp: 490-497

284