PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN DAN PROPRIETARY COST TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA
on
ISSN: 2302-8556
E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 6.1 (2014):126-138
PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN DAN PROPRIETARY COST TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA
Maria Karlina Marselin Nabor1 Ketut Alit Suardana2
1Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia e-mail: [email protected]/ telp:+62 857 385 306 83
2
2Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia
ABSTRAK
Pengungkapan sukarela lebih bersifat subjektif sehingga luas pengungkapan sukarela yang dilakukan perusahaan beragam tergantung dari faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan manajemen perusahaan. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan listing di BEI periode 2012. Jumlah seluruh sampel yang diambil adalah sebanyak 82 perusahaan, dengan metode probability sampling yaitu stratified random sampling. Teknik regresi linier berganda digunakan pada penelitian ini untuk menganalisis data penelitian.Hasil penelitian menunjukkan bahwa proprietary cost berpengaruh terhadap pengungkapan sukarela. Hal ini membuktikan bahwa manajemen perusahaan mempertimbangkan proprietary cost dalam menentukan luas pengungkapan sukarela yang akan dilakukan. Variabel kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap pengungkapan sukarela. Kata Kunci: pengungkapan, proprietary cost, struktur kepemilikan
ABSTRACT
The voluntary disclosure of more subjective nature so that the voluntary disclosure conducted extensive company vary depending on the factors that influence the decisions of the management of the company. This research was conducted on the company listings on IDX period. The total number of samples taken is as much as 82 companies, by the method of probability sampling, stratified random sampling. Multiple linear regression technique used in this study to analyze the research data.The results showed that proprietary cost effect on voluntary disclosure. This proves that the management company considers proprietary cost in determining the area of a voluntary disclosure would do. Variable is the managerial ownership and institutional ownership has no effect on voluntary disclosure.
Keywords: disclosure, ownership structure, proprietary cost
PENDAHULUAN
Perubahan peraturan terkait pengungkapan wajib mengindikasikan bahwa permintaan stakeholders akan transparansi perusahaan semakin meningkat dalam menyajikan informasi akuntansi pada stakeholders (Septiani, 2011). Transparansi informasi akuntansi yang disajikan diharapkan dapat memudahkan stakeholders saat ingin mengambil keputusan. Perilaku transparansi perusahaan dalam menyajikan dan mengungkapkan informasi ke publik
disambut baik oleh stakeholders sehingga memberikan nilai yang lebih dibandingkan dengan perusahaan yang tidak memiliki itikad untuk bersikap transparan (Amalia, 2011).
Transparansi terhadap laporan tahunan dapat dilakukan oleh perusahaan dengan melakukan pengungkapan informasi keuangan. Pengungkapan informasi keuangan perusahaan tercermin dalam penerbitan laporan tahunan. Kualitas informasi keuangan pada laporan keuangan dapat dinilai dari sejauh mana pengungkapan yang dilakukan dan diterbitkan oleh perusahaan. Khan et al. (2013) menyatakan pengungkapan informasi yang dimuat dalam annual report terpublikasi yakni laporan tahunan dengan pengungkapan wajib dan laporan tahunan dengan pengungkapan sukarela.
Pengungkapan sukarela yang dilakukan oleh perusahaan selain bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pengguna informasi juga bertujuan memberikan manfaat bagi perusahaan. Manfaat itu dapat berupa alat untuk menghadapi persaingan antar perusahaan di pasar modal dalam sekuritas atau saham yang ditawarkan. Hal tersebut menjadikan manajemen perusahaan sebelum mengambil keputusan untuk melakukan pengungkapan sukarela terlebih dahulu mempertimbangkan manfaat dan biaya yang terkait dengan pengungkapan sukarela. Keberadaan kompetitor dan pendatang potensial dalam pasar produk akan ada proprietary cost yang terlibat dalam keputusan untuk mengungkapkan informasi (Yunita, 2011).
Kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional adalah dua mekanisme corporate governance utama yang membantu masalah keagenan (Tamba, 2011). Perbedaan dalam proporsi saham yang dimiliki oleh investor dapat mempengaruhi tingkat kelengkapan pengungkapan oleh perusahaan. Semakin banyak pihak yang butuh informasi tentang perusahaan, maka semakin detail pula pengungkapan yang dilakukan oleh perusahaan.
Konflik yang terjadi dalam hubungan keagenan disebabkan tujuan berbeda yang dimiliki pihak-pihak dalam hubungan keagenan. Hal tersebut didasarkan pada minimalisasi
biaya agensi yang muncul. Dapat dilakukan dengan pengungkapan informasi oleh manajemen perusahaan kepada prinsipal melalui laporan periodik berkaitan dengan kondisi perusahaan yang dikelolanya sehingga laporan keuangan tahunan dapat dikatakan sebagai sarana akuntabilitas manajemen kepada pemiliknya (Yunita, 2012). Pihak principal akan menginginkan luas pengungkapan sukarela yang seluas-luasnya sedangkan untuk pihak manajemen mempertimbangkan biaya dan manfaat saat memutuskan melakukan pengungkapan.
Pertimbangan biaya seperti halnya proprietary cost menjadi perhatian perusahaan dalam melakukan pengungkapan sukarela, selain itu struktur kepemilikan merupakan faktor lain yang dapat memotivasi manajemen perusahaan untuk melakukan pengungkapan sukarela (Prijanto dan Widianingsih, 2012). Berdasarkan penjelasan di atas, struktur kepemilikan dan proprietary cost dapat menjadi dua faktor kunci yang mempengaruhi subjektivitas manajemen perusahaan terkait pertimbangan dalam melakukan pengungkapan sukarela.
METODE PENELITIAN
BEI dan sutus resmi perusahaan menjadi lokasi penelitian ini dengan mengunjungi situs resmi BEI. Sumber data dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder dalam penelitian ini bersumber dari website resmi perusahaan atau BEI melalui internet (www.idx.co.id).
Penelitian ini menjadikan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai populasi sesuai sektor. Menggunakan perusahaan yang tercatat di BEI karena perusahaan tersebut memiliki kewajiban untuk menyampaikan laporan tahunan yang telah diaudit kepada pihak luar perusahaan sehingga memungkinkan diperoleh untuk penelitian ini.
Teknik sampling pada penelitian ini ialah probability sampling dengan stratified random sampling. Teknik sampling secara stratified random sampling dilakukan dengan
membagi populasi menjadi beberapa subpopulasi atau strata dan kemudian pengambilan sampel random sederhana dapat dilakukan di dalam masing-masing strata. Dalam penelitian ini, populasi dikelompokkan menurut sektor-sektor yang telah ditentukan di BEI, kemudian dari masing-masing sektor diambil beberapa perusahaan sebagai sampel secara acak.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Metode dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan dokumen-dokumen berupa annual report tahun 2012, studi pustaka atau literatur berupa buku, peraturan BAPEPAM-LK, jurnal, artikel, situs internet serta data terkait lainnya yang diperlukan dalam penelitian ini. Teknik regresi linier berganda digunakan pada penelitian ini, untuk mengetahui pengaruh secara kuantitatif variabel X terhadap variabel Y. Sebagai syarat untuk melakukan uji regresi liner berganda, dilakukan uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji heterokedastisitas. Selain itu juga dilakukan uji statistik yang terdiri atas uji t dan uji koefisien determinasi. Semua pengolahan data akan dilakukan dengan alat program SPSS17.00 for Windows.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis statistik deskriptif penelitian
Tabel 1.
Statistik Deskriptif
N Minimum Maximum Mean Std.Deviation | |
IPS KM KI PC Valid N (listwise) |
82 0,00 0,457 0,1938 0,0887 82 0,001 81,070 4,9518 13,0635 82 2,01 99,89 63,7061 20,9848 82 0,00 0,179 0,230 0,426 82 |
Sumber : Data Diolah, 2013
Berdasarkan Tabel 1, nilai rata-rata indeks pengungkapan sukarela pada perusahaan
yang terdaftar di BEI periode 2012 adalah sebesar 19,38% dengan standar deviasi sebesar
8,87%. Nilai standar deviasi indeks pengungkapan sukarela lebih kecil dari 50% mengindikasikan bahwa data pengungkapan sukarela adalah normal. Nilai rata-rata kepemilikan manajerial adalah 4,95% dengan standar deviasi sebesar 1306%. Nilai standar deviasi yang lebih besar dari 50% mengindikasikan semakin jauh rentang data antara nilai minimum dan nilai maksimum.
Kepemilikan institusional adalah sebesar 63,71% dengan standar deviasinya sebesar 2099%. Nilai standar deviasi kepemilikan institusional lebih besar dari rata-ratanya mengindikasikan bahwa semakin jauh rentang data antara nilai minimum dan nilai maksimum dari data kepemilikan institusional. Nilai rata-rata proprietary cost adalah 2,3%. Nilai standar deviasi proprietary cost adalah sebesar 4,26% yang lebih kecil dari 50%. Hal ini mengindikasikan bahwa data proprietary cost adalah normal. Semakin kecil nilai standar deviasi semakin baik, karena kecilnya nilai standar deviasi mengindikasikan penyimpangan yang kecil.
Analisis Uji Asumsi Klasik
Tabel 2.
Hasil Uji Normalitas (Kolmogorov-Smirnov Test)
Unstandardized Residual | |
N Normal parametersa,b |
82 Mean ,000 Std. Deviation ,084 |
Most Extreme Differences |
Absolute 0,64 Positive 0,64 Negative -,052 |
Kolmogrov-Sminorv Z Asymp.Sig.(2-tailed) |
0,571 0,900 |
Sumber : Data Diolah, 2013
Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa data residual terdistribusi secara normal sesuai dengan tabel yang menunjukkan, dapat dilihat bahwa Sig (2-tailed) (90%) lebih besar dari 5%.
Tabel 3.
Hasil Uji Multikolinearitas
Collinearity Statistics
Model |
Tolerance |
VIF | |
1 |
KM |
0,865 |
1,157 |
KI |
0,884 |
1,131 | |
PC |
0,976 |
1,024 |
Sumber : Data Diolah, 2013
Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat nilai tolerance dan VIF, dimana tidak terdapat nilai tolerance yang kurang dari 1% ataupun nilai VIF yang lebih dari 10. Oleh karena itu berdasarkan nilai tolerance dan VIF pada model analisis tersebut tidak ditemukan adanya gejala multikolinearitas.
Tabel 4.
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Model |
t |
Sig. | |
1 |
(Constant) |
2,659 |
0,01 |
KM |
1,315 |
0,192 | |
KI |
0,129 |
0,898 | |
PC |
1,985 |
0,051 |
Sumber : Data Diolah, 2013
Tabel 4 memperlihatkan hasil uji heteroskedastisitas dengan menggunakan uji statistik Glejser. Hasil uji tersebut menunjukkan bahwa variabel kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional dan proprietary cost memiliki nilai signifikansi yang lebih besar dari α = 5%. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa semua variabel independen model tersebut tidak terjadi heteroskedastisitas.
Tabel 5.
Rekapitulasi Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Model |
Koefisien Regresi (B) |
t |
Sig. |
1 (Constant) |
0,15288 |
4,399 |
0,000 |
KM |
0,00087 |
1,093 |
0,278 |
KI |
0,00034 |
0,688 |
0,494 |
PC |
0,65004 |
2,838 |
0,006 |
R |
= 0,319 | ||
R square |
= 0,102 | ||
Adjusted R Square |
= 0,067 | ||
Sumber : Data Diolah, 2013 |
Berdasarkan pada hasil koefisien regresi di atas, maka dapat dibuat model persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:
IPS = 0,15288 + 0,00087 KM + 0,00034 KI + 0,65004 PC......................... (1)
Uji Hipotesis
-
1) Uji Koefisien Determinasi (R2)
Berdasarkan Tabel 5 menunjukkan bahwa nilai Adjusted R Square model sebesar 0,067 atau 6,7 %, artinya sebesar 6,7% variasi pengungkapan sukarela bisa dijelaskan oleh variasi variabel independen dalam model yaitu, kepemilikan manajerial (KM), kepemilikan institusional (KI) dan proprietary cost (PC) dan sisanya sebesar 93,3% dijelaskan oleh variabel lain diluar model regresi yang digunakan.
-
2) Analisis Uji t
Sesuai tabel rekapitulasi hasil regresi linier berganda terlihat bahwa secara parsial tiga variabel bebas terhadap variabel dependen yaitu kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional dan proprietary cost terhadap pengungkapan sukarela seperti ditunjukkan pada Tabel 4.
-
(1) Kepemilikan Manajerial
Dilihat dari nilai signifikansi yang lebih besar dari 2,5% yaitu sebesar 27,8% menunjukkan bahwa variabel kepemilikan manajerial tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap pengungkapan sukarela. Maka hipotesis yang menyatakan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap pengungkapan sukarela tidak diterima.
-
(2) Kepemilikan Institusional
Dilihat dari nilai signifikansi yang lebih besar dari 2,5% yaitu sebesar 49,4% menunjukkan bahwa variabel kepemilikan institusional tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap pengungkapan sukarela. Maka hipotesis yang menyatakan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh terhadap pengungkapan sukarela tidak diterima.
-
(3) Proprietary Cost
Berdasarkan uji statistik diperoleh nilai t hitung sebesar 2,838, signifikan sebesar 0,6%, maka hipotesis dapat diterima ini. Nilai signifikansi yang kurang dari 2.5% yakni 0,6% menunjukkan bahwa variabel proprietary cost mempunyai pengaruh terhadap pengungkapan sukarela.
Pembahasan Hipotesis
Pengujian hipotesis pertama menyatakan bahwa Kepemilikan Manajerial tidak berpengaruh pada Pengungkapan Sukarela. Maka, dapat disimpulkan hipotesis tersebut tidak dapat diterima, dari perhitungan uji secara parsial diperoleh nilai t hitung sebesar 1,093. Nilai signifikansi yang lebih besar dari 2,5% yaitu sebesar 27,8% menunjukkan bahwa variabel kepemilikan manajerial tidak mempunyai pengaruh terhadap pengungkapan sukarela.
Hasil pengujian hipotesis kedua diperoleh bahwa kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap pengungkapan sukarela, maka hipotesis tersebut tidak diterima. Dari perhitungan uji t hitung sebesar 0,688 dan nilai signifikansi sebesar 49,4% menunjukkan
ISSN: 2302-8556
E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 6.1 (2014):126-138 bahwa variabel kepemilikan institusional tidak mempunyai pengaruh terhadap pengungkapan sukarela.
Hasil pengujian hipotesis ketiga diperoleh bahwa terdapat pengaruh antara proprietary cost dengan pengungkapan sukarela sehingga hipotesis tersebut diterima. Hasil uji statistik diperoleh nilai t hitung sebesar 2,838 dan nilai signifikan sebesar 0,6% menunjukkan variabel proprietary cost berpengaruh terhadap pengungkapan sukarela.
SIMPULAN DAN SARAN
Sesuai dengan, tujuan penelitian, pemaparan teori dan pembahasan hasil penelitian menggunakan regresi linier berganda, dapat disimpulkan bahwa :
-
1) Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai t hitung sebesar 1,093. Nilai signifikansi yang lebih besar dari 2,5% yaitu sebesar 27,8% menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial tidak berpengaruh pada pengungkapan sukarela perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012.
-
2) Perhitungan uji t hitung sebesar 0,688 dan nilai signifikansi sebesar 49,4% menunjukkan bahwa variabel kepemilikan institusional tidak berpengaruh pada pemberian pengungkapan sukarela perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012.
-
3) Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai t hitung sebesar 2,838 dan nilai signifikan sebesar 0,6% menunjukkan variabel proprietary Cost berpengaruh pada pengungkapan sukarela perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012.
Berdasarkan hasil dan kesimpulan dari penelitian ini, dapat diajukan beberapa saran untuk penelitian selanjutnya yaitu sebagai berikut:
-
1) Disarankan kepada penelitian selanjutnya dapat menambahkan variabel kontrol dalam model sehingga variabel independen dalam model penelitian dapat menjelaskan variabel dependen dan mengurangi faktor luar.
-
2) Penelitian ini hanya menggunakan waktu 1 periode saja, sebaiknya penelitian selanjutnya dapat memperpanjang periode penelitian sehingga lebih terlihat bagaimana trend dari pengaruh masing masing variabel yang diteliti terhadap pengungkapan sukarela dalam jangka panjang.
-
3) Penelitian ini mempergunakan teknik stratified random sampling dalam pemilihan sampelnya sehingga pengambilan sampel dimasing-masing sektor acak. Melihat hal itu, untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk menggunakan teknik pengambilan sampel yang lain untuk membuktikan apakah hasil yang diperoleh akan tetap sama.
REFERENSI
Almilia, L.S., 2008, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Sukarela Internet Financial and Sustanability Report, Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia 12 (2).
Amalia, Firda. 2011. Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan voluntary disclosure atas biaya audit yang dibayarkan kepada auditor eksternal.Skripsi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri.
Baek, Young H., Darlene R. Johnson, Joung W. Kim. 2009. Managerial Ownership, Corporate Governanace and voluntary disclosure. Journal of business & economic studies 15 (2), pp :44-106.
Bapepam. 2006. Peraturan No. VIII.G.7 Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Perusahaan.Jakarta.
Barros, Carlos P.,Boubaker, Sabri, danHamrouni Amal. 2013. Corporate Governance and Voluntary Disclosure In France. Journal of Applied Business Research 29 (2), pp : 561-577.
Bhasin, Madan lal. 2010. Dharma, Corporate Governance and Transparency : An Overview of the Asian Markets. International Journal of Business and Management 5 (6), pp : 56 - 73.
Branco, M.C.,C.Delgado,M.Sa’,dan C.Sousa.2010. An Analysis of intellectual capital disclosure by Portuguese companies. EuroMed Journal of Business 5 (3),pp :258-278.
Broberg, Pernilla, TorbjornTagesson, Sven-Olof Collin. 2010. What Explain Variation in Voluntary Disclosure? A Study of the Annual Reports of Corporations Listed on Stockholm Stock Exchange. Journal Management Governance 14, pp : 351-377.
------------------, Arshad, Roshayani, Taylor, Denis, dan Othman, Suaini. 2008. Proprietary Costs, Ownership Structure and Credibility of Voluntary Disclosure of Malaysian Listed Companies. The Business Review Cambridge 10 (2), pp: 343-349.
Fakultas Ekonomi Universitas Udayana 2012. Pedoman Penulisan dan Pengujian Skripsi. Denpasar.
Financial Accounting Standards Boards. 2013. Accounting Standards: Statement of Financial Accounting Concept 1983. http://www.googlescholar.com/pelaporankeuangan.
Ghozali, Imam. 2011. Analisis Multivarians dengan Menggunakan Program SPSS. Edisi 5. Semarang : Badan Penerbitan Universitas Diponegoro.
Haryanto dan Ira. 2008. Analisis Likuiditas, Leverage, Ukuran Perusahaan Dan Profitabilitas Terhadap Pengungkapan Sukarela Laporan Keuangan (Studi Empiris Pada Perusahaan Real Estat). Jurnal Wahana Akuntansi 3,pp: 19-39
Huafang, Xiao danJianguo, Yuan. 2007. Ownership Structure, Board Compositiom and Corporate Voluntary Disclosure Evidence From Listed Companies In China, Managerial Accounting Journal (47), pp. 604-620.
Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI). 2004. Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance). Jakarta.
Juniarti, dan Sentosa, Agnes Andriyani. 2009. Pengaruh Good Corporate Governance, Voluntary Disclosure Terhadap Biaya Hutang (Cost of Debt). Jurnal akuntansi dan keuangan 11 (2), pp: 88-100.
Khan, Ifraz, Priyashni, Vandana, dan Arvind, Patel. 2013. The impact of ownership structure on voluntary corporate disclosure in annual reports : evidence from Fiji. Accounting & Taxation 5 (1), pp : 47-58.
Kiswara, Endang. 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Sukarela oleh Perusahaan Multinasional di Indonesia. Jurnal akuntansi dan manajemen 20 (2), pp : 107-117.
Komite Nasional Kebijakan Governance. 2004. Pedoman tentang struktur kepemilikan perusahaan. http://www.governance-indonesia.or.id/main.htm.
Kuncoro, Mudrajat, Ph.D. 2009. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Erlangga : Jakarta.
Leuz,C.,dan R.E.Verrecchia. 2000. The economic consequences of increased disclosure. Journal of Accounting Research 38 (supplement),pp:91-124.
Levinsohn, Alan. 2011. FASB Weighs The Value of Voluntary Disclosure. Strategic Finance 82 (9), pp : 73 – 74.
Li, H., danAinian Qi. 2008. Impact of Corporate Governance on Voluntary Disclosure in Chinese Listed Companies. Corporate Ownership and Control 5 (2).
Murwarningsari, E., 2008, Hubungan Corporate Goverance, Corporate Social
Responsibilities, dan Corporate Financial Performance dalam satu Continuum, The Second Accounting Confrence, First Doctoral Colloquium, and Accounting Workshop, GOV07-1 – GOV07-29.
Naylah, M.2010.Pengaruh Struktur Pasar terhadap kinerja industri perbankan Indonesia. Tesis Program Magister Akuntansi Universitas Diponegoro Semarang.
Nuringsih, Kartika. 2010. Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Hutang dan Kepemilikan Istitusional Terhadap Kepemilikan Manajerial dan Pengaruhnya Terhadap Resiko. Jurnal Bisnis dan Akuntansi 12 (1), pp: 17-28.
Nurrohim KP, Hasa. 2008. Pengaruh Profitabilitas, Fixed Asset Ratio, Kontrol Kepemilikan dan Struktur Aktiva Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Di Indonesia. Kajian Bisnis dan Manajemen 10 (1), pp :11-18.
O’Sullivan, M., Percy, M., & Stewart, J. (2008). Australian evidence on corporate
governance attributes and their association with forward-looking information in the annual report. Journal of Management and Governance 12 (1), pp: 5–35.
Prijanto, Tulus dan Widianingsih, Yuni Pristiwati Noer. 2012. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Voluntary Disclosure Perusahaan Go Public. Jurnal Akuntansi dan Sistem Teknologi Informasi 9 (1), pp : 23-31.
Singh, L.,dan J-L.W.M Van der.Zahn.2007.Does Intellectual captal disclosure reduce an IPO’s cost of capital. The case of underpricing. Journal of intellectual Capital 8 (3), pp :494-516.
-----------------------------------------------. 2008. Determinants of intellectual capital disclosure r in procpectus of initial public offerings. Accounting and Business Research 38(5), pp :409-431.
Sudarmaji, Ardi Murdoko dan Lana Sularto. 2007. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas dan Tipe Kepemilikan Perusahaan Terhadap Luas Voluntary Disclosure Laporan Keuangan Tahunan. Proceeding PESAT 2, pp: 63-61.
Suryono, H., dan A. Prastiwi, 2011, Pengaruh karakteristik Perusahaan dan Corporate Governance terhadap Praktik Pengungkapa Sustanability Report (Studi pada Perusahaan-Perusahaan yang Listed di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2009), Simposium Nasional Akuntansi XIV, Juli.
Tamba, Erida Gabriella Handayani. 2011. Pengaruh Struktur Kepemilikan terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. Skripsi Sarjana jurusan Akuntansi fakultas ekonomi Universitas Diponegoro.
Triwahyuningtias, Meilinda. 2012. Analisis Pengaruh Struktur Kepemilikan, Ukuran Dewan, Komisaris Independen, Likuiditas dan Leverage Terhadap Terjadinya Kondisi Financial Distress. Skripsi Sarjana jurusan akuntansi fakultas ekonomi Universitas Diponegoro.
Untari, Made Dewi Ayu. 2013. Pengaruh Konservatisme Laba dan Voluntary Disclosure terhadap Earning Response Coefficient pada Perusahaan Manufaktur di BEI. Skripsi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.
Vergauwen,P.G.M.C.,dan F.J.C.vanAlem.2005.Annual report intellectual capital disclosure in the Netherlands, France, and Germany. Journal of Intellectual Capital 6 (1), pp : 89-104.
Wardani, Rr. Puruwita. 2012. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Luas Pengungkapan Sukarela. Jurnal Akuntansi dan Keuangan 14 (1), pp : 1-15
Wulandari, Eka Putri. 2013. Hubungan Antara Keandalan Konfirmasi dengan Pelaporan SalahSaji Piutang Dagang. Skripsi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.
www.idx.co.id (diunduh 5 – 21 Agustus 2013)
Yunita, Ririk. 2011. Pengaruh Ownership Retention, Reputasi Underwriter, Umur dan Komisaris Independen Terhadap Pengungkapan Intellectual Capital dalam Prospektus IPO dengan Proprietary Cost sebagai Variabel Moderasi. Tesis Program Magister Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret,Surakarta.
Yunita, Nancy. 2012. Pengaruh Corporate Governance Terhadap Voluntary Disclosure dan Biaya Hutang. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi 1 (1), pp: 90-96.
138
Discussion and feedback