ISSN: 2302-8556

E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 5.3 (2013):586-598

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN LEMBAGA PEKREDITAN DESA DI KECAMATAN MENGWI KABUPATEN BADUNG

Komang Meitradi Setyawan1

I Gusti Ayu Made Asri Dwija Putri2

  • 1Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia e-mail: [email protected]/ telp: +62 81 13 86 82 48

2

  • 2Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia

ABSTRAK

Good corporate governance merupakan tata kelola perusahaan yang menjelaskan hubungan antara berbagai pihak dalam perusahaan yang menentukan antara arah dan kinerja perusahaan. Lembaga keuangan baik lembaga keuangan bank maupun non-bank seperti Lembaga Perkreditan Desa (LPD) dapat menerapkannya untuk meningkatkan profitablilitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh good corporate governance terhadap kinerja keuangan yang diukur dengan return on assets pada LPD di Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data, yaitu metode survei dengan teknik kuesioner. Sampel yang digunakan sebanyak 35 LPD. Penentuan sampel menggunakan metode nonprobability sampling dengan teknik sampel jenuh. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear sederhana. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diketahui bahwa good corporate governance berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan LPD di Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung.

Kata kunci: good corporate governance, kinerja keuangan, return on assets

ABSTRACT

Good corporate governance is corporate governance that explain the relationship between the various parties within the company that determines the direction and performance of the company. Both financial institutions and non-bank financial institutions-banks such as the Lembaga Perkreditan Desa (LPD) can apply to improve its profitability. This study aimed to determine the effect of corporate governance on financial performance as measured by return on assets in the LPD in Mengwi Badung regency.. This study uses data collection methods, the method of the survey questionnaire technique. The samples are 35 LPD. Sampling method nonprobability sampling technique with saturated samples. The analysis technique used is simple linear regression analysis. Based on the results of hypothesis testing known that good corporate governance and significant positive effect on the financial performance of LPD in Mengwi Badung regency.

Keywords: good corporate governance, financial performance, return on assets

PENDAHULUAN

Penerapan good corporate governance di Indonesia semakin marak diperbincangkan setelah terjadinya krisis pada tahun 1998. Krisis moneter tersebut berimbas kepada krisis kepercayaan dan krisis keuangan dunia usaha. Kurangnya transparansi dan akuntabilitas memungkinkan terjadinya manipulasi informasi

oleh perusahaan. Pelanggaran tentang prinsip-prinsip good corporate governance dikalangan perusahaan Indonesia terjadi karena sangat minimnya peraturan yang jelas akan hak dan kewajiban pihak-pihak yang terkait dengn kinerja perusahaan sehingga kendali akan kinerja perusahaan menjadi longgar.

Organisasi wajib menerapkan praktik good corporate governance, hal ini diperkuat dengan diterbitkannya pedoman umum good corporate governance oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) yang mewajibkan setiap organisasi untuk menerapkan praktik good corporate governance. ( Tim KNKG, 2006, hal 2) Prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik ini antara lain (Tim KNKG, 2006, hal 5) adalah transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, kewajaran dan kesetaraan.

Di Indonesia seluruh perusahaan harus menerapkan prinsip-prinsip good corporate governance. Masyarakat Bali memiliki empat lembaga keuangan yang dapat dijadikan sumber pendanaan. Keempat lembaga keuangan tersebut yaitu Bank umum, BPR, Koperasi dan LPD. Lembaga keuangan yang saat ini cukup diminati oleh masyarakat sebagai sumber pendanaan adalah LPD. Ramantha (2006) menyatakan bahwa sebagai lembaga perantara pedesaan, jumlah dana yang berhasil dihimpun dan disalurkan oleh LPD sangat besar peranannya terhadap ekonomi pedesaan. Jumlah tersebut melebihi sepertiga dari seluruh dana pedesaan yang dihimpun dan disalurkan oleh lembaga sejenis seperti Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan Usaha Simpan Pinjam Koperasi.

LPD merupakan lembaga keuangan milik desa yang bertempat di desa dan untuk krama desa. Kepemilikan LPD didominasi oleh krama desa. Krama desa

merupakan masyarakat desa yang berada dalam satu wilayah desa tertentu dan terikat oleh adat istiadat dan budaya desa tersebut. LPD dikelola secara terpisah dengan krama desa sehingga memungkinkan terjadinya konflik keagenan. Selain itu LPD menggunakan pinjaman dari Bank Pembangunan Daerah. Oleh karena itu prinsip-prinsip good corporate governance wajib diterapkan oleh LPD untuk mengurangi konflik kepentingan antara pengelola LPD sebagai agen dengan pemilik yaitu krama desa dan antara pengelola LPD dengan kreditur yaitu Bank Pembangunan Daerah Bali serta menjaga hubungan baik dan menjamin terpenuhnya hak pihak-pihak yang berkepentingan dengan fungsi dan tujuan LPD itu sendiri. Good Corporate Governance berfungsi untuk menumbuhkan kepercayaan nasabah terhadap LPD itu sendiri. Penerapan Good Corporate Governance akan mencegah kesalahan dalam pengambilan keputusan dan perbuatan menguntungkan diri sendiri sehingga secara otomatis akan meningkatkan nilai LPD yang tercermin pada kinerja keuangan.

Penelitian tentang good corporate governance memberikan bukti empiris bahwa variabel good corporate governance merupakan faktor penting dalam menentukan nilai perusahaan dan berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan seperti LPD. Good corporate governance memberikan suatu struktur yang memfasilitasi penentuan visi dan misi dari LPD dan merupakan sarana untuk memilih teknik monitoring kinerja. Good corporate governance juga memberikan jaminan keuntungan dan keamanan atas dana yang ditanamankan di LPD tidak akan digelapkan oleh pengelola LPD.

Dengan pengelolaan manajemen yang baik pada LPD maka kinerja keuangan LPD tersebut diharapkan juga menjadi baik. Menurut Siagian (2011) kinerja keuangan perbankan dapat dilihat dengan menggunakan analisis laporan keuangan perbankan. Indikator yang digunakan dalam mengukur kinerja keuangan perbankan termasuk lembaga keuangan seperti LPD adalah profitabilitas. Brigham dan Houston (2010:146) menjelaskan untuk mengukur profitabilitas bank, biasanya menggunakan rasio profitabilitas karena rasio profitabilitas sudah mencakup rasio utang, rasio aktivitas maupun rasio likuiditas.

Keuntungan menggunakan ROA adalah pengukuran yang komprehensif dimana semua yang mempengaruhi laporan keuangan dapat tercermin. Salah satu tujuan LPD adalah untuk mendapatkan laba sehingga semakin baik dan konsisten LPD menerapkan prinsip Good Corporate Governance maka akan semakin mudah LPD mencapai tujuannya yaitu laba.

Penelitian seputar good corporate governance menjadi penting diteliti khususnya di lembaga keuangan seperti LPD karena dampak yang ditimbulkan dari tidak atau kurangnya penerapan good corporate governance sangat luas, tidak hanya terhadap LPD itu sendiri, namun juga terhadap nasabah hingga perkembangan ekonomi khususnya di Bali. Penerapan prinsip-prinsip good corporate governance merupakan suatu keharusan oleh karena itu tuntutan penerapan good corporate governance pada lembaga keuangan seperti LPD diharapkan nantinya akan membantu LPD ke arah yang lebih baik, mampu bersaing dengan lembaga keuangan lain seperti bank dan dapat dikelola secara

dinamis dan profesional sehingga dapat menjadi pesaing yang tangguh yang akhirnya akan memberikan kepercayaan terhadap nasabahnya.

Tabel 1.

Perkembangan LPD Kecamatan Mengwi Tahun 2008-2010 (dalam ribuan rupiah)

No.

Uraian

2006

2007

2008

2009

2010

1

Jumlah LPD

36 LPD

37 LPD

37 LPD

37 LPD

38 LPD

2

Jumlah Karyawan

262 Orang

268 Orang

268 Orang

271 Orang

271 Orang

3

Total Asset

130.189.157

16.138.811

211.294.832

259.110.708

319.220.008

4

Klasifikasi Kesehatan

- Sehat

24 LPD

27 LPD

25 LPD

29 LPD

31 LPD

- Cukup Sehat

12 LPD

10 LPD

12 LPD

8 LPD

4 LPD

- Kurang Sehat

-

-

-

-

3 LPD

- Tidak Sehat

-

-

-

-

-

-Macet

-

-

-

-

-

Sumber: PLPDK Badung (data diolah), 2013

LPD yang akan menjadi fokus objek penelitian adalah LPD di Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung. Berdasarkan Tabel 1.2 dapat dilihat LPD yang terdapat di Kecamatan Mengwi merupakan LPD dengan jumlah terbanyak di Kabupaten Badung dan mesih terdapat LPD yang tergolong dalam klasifikasi kurang sehat yaitu 3 LPD pada tahun 2010. Oleh karena itu peneliti tertarik memfokuskan objek penelitian pada LPD yang berada di Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung.

Penelitian sebelumnya menggunakan ukuran kepemilikan konstitusional dalam menentukan besarnya penerapan good corporate governance . Namun dalam penelitian ini mengunakan prinsip-prinsip dasar penerapan good corporate governance yang dikemukakan oleh Forum for Corporate Governance in

Indonesia (FCGI, 2001) akan digunakan dalam penelitian ini untuk menentukan besarnya penerapan good corporate governance pada perusahaan perbankan khususnya Lembaga Perkreditan Desa.

Penelitian tentang pengaruh good corporate governance terhadap kinerja keuangan pada perusahaan perbankan telah banyak dilakukan seperti yang dilakukan oleh Kusumawati dan Bambang (2005) dan Irmala Sari (2010). Mengacu pada penelitian yang telah dibuat, maka penelitian ini mereplikasi penelitian tersebut dan melakukan diferensiasi pada variabel yaitu lima prinsip good corporate governance yaitu trasnparancy, accountability, responsibility, independency dan fairness yang dapat disingkat dengan TARIF dan objek yang diteliti yaitu Lembaga Perkreditan Desa.Permasalahan yang muncul dan akan diteliti dalam tulisan ini yaitu apakah dengan penerapan good corporate governance akan memberikan pengaruh terhadap kinerja keuangan Lembaga Pekreditan Desa (LPD) di Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung?

Tulisan ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui dan memperoleh bukti mengenai pengaruh good corporate governance terhadap kinerja keuangan Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung.

METODE PENELITIAN

Lokasi pada penelitian ini adalah seluruh Lembaga Perkreditan Desa (LPD) yang berada di Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung dengan objek penelitian yaitu penerapan prinsip-prinsip good corporate governance dan kinerja keuangan LPD. Variabel penerapan prinsip-prinsip good corporate governance diukur melalui penerapan trasnparancy, accountability, responsibility, independency dan

fairness yang dapat disingkat dengan TARIF, sedangkan variabel kinerja keuangan diukur return on assets. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner, kuesioner yang disebar menggunakan skala Likert dimana pilihan jawaban responden atas pernyataan-pernyataan dalam kuesioner akan dinilai dengan skala 6 poin. Data sekunder dalam penelitian ini yaitu laporan keuangan yang diperoleh melalui Pembina Lembaga Perkreditan Desa Kabupaten (PLPDK) Badung.

Populasi dalam penelitian ini adalah 38 orang ketua atau pengelola LPD. Dengan menggunakan teknik sampling jenuh diperoleh sampel sejumlah 38 orang yang merupakan seluruh anggota populasi.

Tahap awal dalam melakukan analisis data adalah melakukan pengujian terhadap instrumen penelitian yaitu uji validitas untuk mengetahui keabsahan alat ukur yang digunakan dan uji reliabilitas untuk mengetahui keandalan alat ukur yang digunakan. Sugiyono (2009:178) menyatakan bahwa suatu instrumen dinyatakan valid apabila nilai r pearson correlations berada diatas 0,30 dan suatu instrumen dinyatakan reliabel apabila nilai cronbach’c alpha berada diatas 0,60 (Ghozali, 2007:42).

Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi linear sederhana untuk mengetahui adanya pengaruh antara penerapan good corporate governance terhadap kinerja keuangan LPD. Sebelum model regresi digunakan, harus dilakukan uji asumsi klasik yaitu uji normalitas, uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas terlebih dahulu untuk mengetahui keberartian hubungan antar variabel sehingga hasil analisis dapat diintepretasikan dengan lebih akurat dan

terbebas dari gejala asumsi klasik. Utama (2012:99) model regresi dikatakan berdistribusi normal apabila Sig (2-tailed) lebih besar dari signifikan 0,05 yang digunakan dalam penelitian ini. Model dari regresi yang bebas autokorelasi dapat dilihat pada nilai Durbin-Watson (DW). Model regresi dinyatakan tidak mengandung gejala heteroskedastisitas apabila nilai absolute residual lebih besar dari 0,05 (Utama, 2012:106).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Melakukan penyebaran kuesioner sejumlah 38 kuesioner, didapat sejumlah 37 kuesioner yang terkumpul kembali dan terdapat satu kuesioner yang tidak terkumpul. Hal ini dikarenakan satu LPD tersebut sedang ditutup oleh pemerintah. Selain itu terdapat dua LPD yang tidak memiliki laporan keuangan yang lengkap pada tahun 2010 hingga tahun 2012, sehingga hanya 35 kuesioner yang akan diolah lebih lanjut.

Pengujian terhadap instrumen penelitian menunjukkan hasil yang dapat dilihat pada Tabel 2 dan Tabel 3.

Tabel 2.

Tabel Pengujian Validitas

Variabel

Instrumen

Pearson Correlation

Good Coporate Governance

X1

0,431

X2

0,645

X3

0,606

X4

0,757

X5

0,347

X6

0,604

X7

0,500

X8

0,565

X9

0,503

X10

0,643

X11

0,537

X12

0,597

X13

0,760

X14

0,675

Sumber: data diolah (2013)

Berdasarkan Tabel 2, diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa nilai r pearson correlations dari variabel good corporate governance 0,347 - 0,760 (>0,30) yang mengandung arti bahwa alat ukur pada penelitian ini adalah valid.

Tabel 3.

Tabel Pengujian Reliabilitas

Variabel

Cronbach’s Alpha

Good corporate governance (X)

0,843

Sumber: data diolah (2013)

Pada Tabel 3, diperoleh hasil yang menunjukkan alat ukur yang digunakan adalah reliabel bila digunakan sebagai alat ukur kembali. Nilai Cronbach’s Alpha dari variable good corporate governance berada diatas 0,60.

Hasil pengujian asumsi klasik (pengujian normalitas,uji autokorelasi dan

pengujian heteroskedastiditas) pada penelitian ini dapat ditunjukkan oleh Tabel 4.

Tabel 4.

Pengujian Asumsi Klasik

Variabel

Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Uji Autokorelasi

Uji Heretorkedastisitas

Sig. 2 Tailed

DW

Sig.

Penerapan

Akuntansi

Pertanggungjawaban

(X)

0,926

1,784

1,000

Sumber: data diolah (2013)

Berdasarkan Tabel 4, terlihat hasil dari pengujian normalitas menunjukkan nilai sig. 2 tailed 0,926 > 0,05 ini berarti model regresi pada penelitian ini berdistribusi normal. Berdasarkan Pengolahan data autokorelasi menunjukkan nilai Durbin Watson sebesar 1,784 dan nilai tersebut berada di antara dU dan (4 – dU) atau 1,784 lebih besar dari 1,4091 dan 1,784 lebih kecil dari 2,4809 maka dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi linier tersebut tidak terdapat

autokorelasi .Hasil pengujian heteroskedastisitas menunjukkan nilai sig. 1,000 > 0,05 ini berarti model regresi terbebas dari gejala heteroskedastisitas.

Analisis regresi linear sederhana dilakukan setelah model regresi dinyatakan terbebas dari gejala asumsi klasik. Adapun hasil dari analisis regresi linear sederhana ditunjukkan oleh Tabel V.

Tabel 5.

Regresi Linear Sederhana

Variabel

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T

Sig.

B

Std. Error

Beta

(Constant)

,018

,012

,392

1,550

,131

Good corporate governance (X)

,001

,000

2,449

,020

Adjusted R2         0,154

Sig. F 0,020

Sumber: data diolah (2013)

Dari hasil analisis regresi yang dilakukan, diperoleh persamaan regresi yaitu: Y = 14,643 + 2,348X. Nilai Sig. F sebesar 0,020 < 0,05 mengandung arti bahwa variabel penerapan akuntansi pertanggungjawaban mampu menjelaskan variabel efektivitas pengendalian biaya.

Tabel 5 menunjukkan nilai sig. t sebesar 0,020 < 0,05 dengan nilai β1 = 0,001 yang berarti bahwa variabel penerapan akuntansi pertanggungjawaban memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel efektivitas pengendalian biaya. Hal ini mengandung arti apabila penerapan good corporate governance yang dilakukan LPD semakin baik, maka kinerja keuangan pada LPD akan mengalami peningkatan. Struktur organisasi yang memadai dengan pendelegasian wewenang yang jelas dimana pembagian tanggungjawab

didasarkan menurut keahlian yang dimiliki oleh karyawan adalah syarat penerapan akuntansi pertanggungjawaban. Pengendalian biaya dapat dilakukan melalui anggaran biaya dan realisasi biaya.

Hasil Adjusted R Square pada penelitian ini sebesar 0,154 yang mengandung arti variabel penerapan akuntansi good corporate governance memberikan kontribusi sebesar 15,4%. Sebesar 84,6% variabel kinerja keuangan dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, ditunjukkan bahwa penerapan good corporate governance memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan LPD. Semakin baik penerapan good corporate governance maka kinerja keuangannya akan mengalami peningkatan, sebaliknya semakin buruk penerapan good corporate governance maka kinerja keuangannya akan mengalami penurunan pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung.

Untuk Lembaga Perkreditan Desa (LPD) yang berada di Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung diharapkan dapat menerapkan prinsip-prinsip good corporate governance dengan lebih baik sehingga kinerja keuangannya menjadi lebih baik. Untuk meningkatkan kinerja keuangan, sebaiknya LPD melakukan pelatihan mengenai komponen good corporate governance juga menjadi hal yang penting karena dapat menjadi dasar pengendalian dalam kegiatan LPD. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan mampu mengidentifikasi faktor-faktor lain yang dapat memberikan kontribusi terhadap kinerja keuangan LPD, serta tulisan ini

dapat dijadikan referensi untuk civitas akademika dalam mencari informasi akuntansi manajemen khususnya mengenai kinerja keuangan.

REFERENSI

Bambang, LS. 2005. Corporate Governance: Isu Utama Penelitian, KOMPAK. No. 2 Juli-Desember p. 163-171.

Daily, Catherine M., dan R. Dalton. 2004. Bankruptcy and Corporate Governance: The Impact of Board Composition and Structure. The Academy of Management Journal. December, Vol. 37(6), 1603-1617.

Darmawati, dkk. 2005. Hubungan Corporate Governance dan Kinerja Perusahaan. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol.8, No.1, hal.65-81.

FCGI. 2001, Corporate Governance; Tata Kelola Perusahaan. Jakarta.

Ghozali, H. Imam. 2012. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS. Edisi Keenam. Semarang: Universitas Diponegoro.

Irmala, Sari. 2010. Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance terhadap Kinerja Perbankan Nasional (Studi Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta periode 2006-2008). Skripsi Universitas Diponegoro Semarang.

Jensen, M., and W. Meckling 1976. Theory of the Firm : Managerial Behavior, Agency, and Ownership Structure. Journal of Financial Economics, (1976), 305-360.

Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG), 2006, Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia, Jakarta.

Komite Nasional Kebijakan Governance. 2012. Prinsip Dasar Pedoman Good Corporate Governance Perbankan Indonesia. Draft Tanggal 9 Januari 2013.

Kusumawati, Dwi Novi. 2007. Profitability and Corporate Governance Disclosure: an Indonesian Study. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol.10,No.2, hal.131-146.

Kusumawati, Dwi Novi dan Bambang Riyanto LS. 2005. Corporate Governance dan Kinerja:Analisis Compliance Reporting dab Struktur Dewan Terhadap Kinerja. Simposium Nasional Akuntansi (SNA) VIII Solo.

Lawrence D Brown and Marcus L Caylor. Corporate Governance and Firm Valuation. J.Mack Robinson College of Business, Georgia State University.

Nur Farida, Yusriati, Yuli Prasetyo, dan Eliada Herwiyanti. 2010. “Pengaruh Penerapan Corporate Governance Terhadap Timbulnya Earning Management Dalam Menilai Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Perbankan Di Indonesia”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol. 12 No.2, Agustus 2010.

Pembina Lembaga Perkreditan Desa Kabupaten (PLPDK) Badung.

Pembina Lembaga Perkreditan Desa Propinsi (PLPDP) Bali.

Puspitasari, Filia dan Endang Ernawati. 2010. Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Badan Usaha. Jurnal Manajemen Teori dan Terapan. Tahun 3, No. 2, Agustus 2010.

Ramantha, I Wayan. 2006. “Menuju LPD Sehat”. Dalam Jurnal Buletin Studi Ekonomi, 11 (1). Denpasar: Fakultas Ekonomi Universitas Udayana.

Riandi, Dani dan Hasan Sakti Siregar. 2011. Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance Terhadap Return On Asset, Net Profit Margin, dan Earning Per Share Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Corporate Governance Perception Index. Jurnal Ekonomi. Vol 14, No 3, Juli 2011.

Sari, Irmala. 2010. Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perbankan Nasional. Skripsi. Program Sarjana Universitas Diponegoro Semarang.

Siagian, Sondang. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara

Siallagan, Hamonangan dan Mas’ud Machfoedz. 2006. Mekanisme Corporate Governance, Kualitas Laba, dan Nilai Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang. hal.1-23.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Theresia, Dwi Hastuti Dan Unika Soegijapranata. 2005. Hubungan Antara Good Corporate Governance dan Struktur Kepemilikan dengan Kinerja Keuangan (Studi Kasus pada Perusahaan yang Listing di Bursa Efek Jakarta). SNA VIII Solo.

Utama, Made Suyana. 2012. Buku Ajar Aplikasi Analisis Kuantitatif (Edisi Keenam). Denpasar: Fakultas Ekonomi Universitas Udayana Denpasar.

599