PENGARUH RECEIVABLE TURNOVER, DEBT TO EQUITY RATIO, EQUITY TO TOTAL ASSETS RATIO PADA RETURN ON INVESTMENT
on
ISSN: 2302-8556
E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 5.1 (2013): 215-230
PENGARUH RECEIVABLE TURNOVER, DEBT TO EQUITY RATIO, EQUITY TO TOTAL ASSETS RATIO PADA RETURN ON INVESTMENT
I Gusti Agung Ayu Mas Candraeni 1
I Gd. Suparta Wisada 2
I G.A.M. Asri Dwija Putri 3
-
1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana (Unud),Bali,Indonesia e-mail : [email protected]/telp : +62 87 76 10 02 717
-
2,3Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana (Unud),Bali, Indonesia
ABSTRAK
Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dari receivable turnover, debt to equity ratio, dan equity to total assets ratio pada return on investment. Ditemukan hasil yaitubesar kecilnya return on investment dipengaruhi oleh receivable turnover, debt to equity ratio, dan equity to total assets ratio. Semakin meningkatnya tingkat receivable turnover maka semakin meningkat tingkat return on investment yang dihasilkan. Semakin meningkatnya tingkat debt to equity ratio yang dicapai akan menurunkan tingkat return on investment yang dicapai. Semakin meningkatnya equity to total assets ratio akan menurunkan return on investment yang dihasilkan.
Kata Kunci : Receivable Turnover, Debt To Equity Ratio, Equity To Total Assets Ratio,Retun On Investment
ABSTRACT
To eximed the influced of receivable turnover, debt to equity ratio,and equity to total assets ratio with return on investment was the purposed of this study. The result is there are all of variable such as receivable turnover, debt to equity ratio,and equity to total assets ratio has influced to return on investment. If there an increased in receivable turnover will make increased to in return on investment. There an increased in debt to euity ratio will make decreased in return on investment. And there are increased in equity to total assets ratio will make descreased in return on investment.
Keyword : Receivable Turnover, Debt To Equity Ratio, Equity To Total Assets Ratio,Retun On
Investment
PENDAHULUAN
Penilaian kinerja suatu perusahaan, umumnya dilakukan melalui penilaian laporan keuangan persuhaan tersebut. Laporan keuangan digunakan sebagai media komunikasi antara manajemen dengan para penggunanya. Informasi yang terkandung dalam laporan keuangan sangat bervariasi dan dapat digunakan untuk analisis rasio keuangan. Perbandingan melalui pembagian dua angka akuntansi
dengan sistem pembagian,sebagai evaluasi kinerja perusahaan ialah rasio keuangan.
Ada berbagai macam rasio, yang diperoleh dari informasi neraca dan laporan laba/rugi dalam laporan keuangan. Rasio yang umum digunakan adalah rasio profitabilitas dan rentabilitas. Rasio profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam pengelolaan modal akan efektifitas dan efisiensiya. Rasio ini dapat digunakan untuk meramalkan laba di masa depan diantaranya return on investment(Utami,2011). Return on investment mencerminkan kemampuan perusahaan dalam pengembalian investasi perusahaan yang dihitung dengan membandingkan laba yang diperoleh dengan total asset perusahaan.
Return on investment sangat penting dalam analisis rasio profitbalitas perusahaan. tidak hanya pada perusahaan besar namun pada koperasi return on investment juga menjadi aspek penilaian kinerja koperasi. Return on investment pada koperasi menggambarkan kemampuan koperasi menghasilkan SHU melalui asset yang dimiliki koperasi. Untuk mengetahui perkembangan return on investment pada koperasi sangat perlu pemahaman akan susunan laporan keuangan koperasi. Pada koperasi penilaian kinerja melalui return on investment dapat dilihat dari susunan asset, kewajiban atau hutang, serta modal koperasi itu sendiri.
Modal kerja dan pengelolaan biaya dalam koperasi sangat penting untuk penilaian kinerja koperasi. Return on investment yang maksimal akan memberikan dampak positif bagi keberlangsungan koperasi, sehingga kesejahteraan anggota
koperasi dapat tercapai. Perputaran piutang, kemampuan membayar hutang, penerimaan bunga, dan pengelolaan modal pada sebuah koperasi, menjadi indikator penting dalam menentukan tingkat kemampuan koperasi dalam menghasilkan laba. Pengetahuan akan faktor-faktor yang mempengaruhi return on investment pada koperasi akan menjadi suatu tonggak bagi pengurus dalam peningkatan kinerja koperasi. Beberapa faktor yang dikatakan berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas koperasi adalah receivable turnover, debt to equity ratio, dan equity to total assets ratio(Smaoui dan Ben Salah ,2012). Beberapa penelitian menghasilkan hasil yang tidak konsisten akan pengaruh ketiga faktor tersebut, oleh karena itu penelitian ini mengkaji mengenai pengaruh receivable turnover, debt to equity ratio, dan equity to total assetsratio pada return on investment.
Teori Agensi
Teori agensi merupakan teori yang menyatakan bahwa dalam perusahaan terdapat dua pihak yaitu pemegang saham sebagai principal dan manajemen sebagai agent (Jensen dan meckling,1976). Teori ini mendasari bahwa ada pelimpahan tugas pengelolaan perusahaan kepada pihak agen oleh principal. Pada koperasi sistem keagenan dicerminkan oleh anggota koperasi sebagai principal, dan pengurus koperasi sebagai agen (Sugiyanto,2011). Pelaksanaan berbagai kegiatan koperasi dijalankan oleh pengurus, dimana hasil kinerjanya akan dinilai oleh anggota pada saat Rapat Akhir Tahun melalui laporan keuangan koperasi.
Return On Investment
Return on investment ialah alat yang menilai tingkat pengembalian investasi perusahaan. Return on investment ialah rasio untuk menilai kinerja perusahaan (Harahap,2007). Pada koperasi return on investment dapat dinilai dengan membagi SHU dengan total aset koperasi. Rasio ini pada koperasi menunjukkan tingkat kemampuan koperasi dan memicu harapan akan laba masa depan, dengan mempertahankan profitabilitas yang tinggi.
Receivable Turnover
Receivable turnover menunjukkan kemampuan manajemen terhadap pengelolaan piutang perusahaan. Receivable turnover dihitung melalui perbandingan antara nilai penjualan kredit dengan nilai rata-rata piutang (Sutanto dan Pribadi,2012). Peningkatan pada rasio ini akan menunjukkan efisiensi dalam menghasilkan laba sehingga profitabilitas akan meningkat. Tingkat receivable turnover berpengaruh terhadap profitabilitas, semakin cepat receivable turnover maka akan semakin cepat penjualan kredit yang menjadi kas (Santoso dan Nur,2008). Peningkatan penerimaan tunai akan meningkatkan laba perusahaan.
Debt To Equity Ratio
Debt to equity ratio ialah perbandingan antara penggunaan seluruh modal pinjaman atau hutang dengan modal sendiri perusahaan. Tingkat debt to equity ratio menjadi indikasi akan tingkat risiko perusahaan. tingginya debt to equity ratio dapat mencerminkan perusahaan akan memiliki masalah riil dalam jangka panjang (Sukarno, dan Syaichu,2006). Semakin kecil rasio ini mencerminkan
hutang yang rendah, dan bunga yang dibayarkan akan rendah. Rendahnya beban bunga akan mempengaruhi tingkat laba yang dihasilkan perusahaan meningkat. Namun dalam kondisi tertentu debt to equity ratio berpengaruh negative terhadap profitabilitas perusahaan, karena sebagian besar investasi menggunakan laba ditahan (Eriotis et al,2002). Penggunaan hutang memiliki dampak negative pada profitabilitas dan direkomendasikan untuk menggunakan dan ekuitas perusahaan dalam investasi, agar efisiensi tercipta (Obert dan Olawale,2010).
Equity To Total Assets Ratio
Equity to total assets ratio merupakan rasio akan penggunaan modal sendiri perusahaan dalam mendanai asset perusahaan (Dendawijaya,2005). Tinggi rendahnya rasio ini akan mencerminkan pengelolaan modal sendiri perusahaan. Semakin tinggi equity to total assets ratio maka akan semakin rendah kebutuhan pendanaan eksternal yang diperlukan, begitu pula tingkat beban bunga akan rendah yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan laba. Mamatzakis dan Remoundoz (2003) menyatakan bahwa pada bank-bank di Yunani equity to total assets ratio berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Equity to total assets ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap efisiensi perbankan di Indonesia, rasio ini menggambarkan pola pengelolaan efisiensi modal untuk mendanai asset yang akan digunakan untuk mengahasilkan laba (Kurnia dan Marwadi,2012).
Pengembangan Hipotesis
Kerangka pemikiran penelitian ini dibentuk dalam bagan yang menggambarkan bagaiman pola pengaruh yang terbentuk antara variabel independen dengan variabel dependen sebagai berikut :
Berdasarkan kerangka pemikiran dan penjabaran kajian pustaka yang mendasari, maka rumusan hipotesis yang dikembangkan sebagai berikut :
H1: Receivable Turnover berpengaruh positif terhadap Return on Investment.
H2: Debt To Equity Ratio berpengaruh negatif terhadap Return on Investment.
H3: Equity To Total Assets Ratioberpengaruh positif terhadap Return on
Investment.
METODE PENELITIAN
Koperasi Wanita Kabupaten Jembrana merupakan obyek penelitian. Seluruh koperasi wanita di Kabupaten Jembrana ialah populasi penelitian. Sampel dipilih melalui purposive samplingdengan beberapa kriteria berikut ini:
-
1) Koperasi wanita yang telah melaksanakan RAT untuk periode tahun 2010-
2012.
-
2) Data laporan keuangan tahunan koperasi wanita yang tersedia secara lengkap untuk periode tahun 2010-2012 di Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Pemerintah Kabupaten Jembrana.
Berdasarkan kriteria di atas, diperoleh 18 koperasi yang menjadi sampel penelitian, dengan periode pengamatan selama 3 tahun maka totalnya 54 pengamatan. Data dikumpulkan dengan menggunakan proksi untuk masing-masing variabel penelitian. Adapun penjabaran variabel penelitian sebagai berikut:
1) |
Pendapatan Bunga Receivable Turnover= ..........................................................(1) Piutang Rata-Rata |
2) |
Total Kewajiban Debt To Equity Ratio= x 100% ............................................(2) q y Modal Sendiri ............................................ |
3) |
Modal Sendiri Equity To Total Assets Ratio = x 100% .................................(3) Total Aktiva Selisih Hasil Usaha |
4) |
Return On Invesment= setelah pajak x 100% .........................................(4) Total Aktiva Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier |
berganda, dengan persamaan regresi berikut ini
Y = bo + bjXj + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e....................................................................(5)
Keterangan: Y = Return On Invesment
bo= Konstanta
-
b1-4= Koefisien regresi dari masing – masing variabel independen
-
X1= Receivable Turnover
-
X2= Debt To Equity Ratio
-
X3= Equity To Total Assets Ratio
-
e = Variabel residual
HASIL DAN PEMBAHASAN
Statistik Deskriptif
Tabel 1 menyajikan hasil pengujian seperti dibawah ini
Tabel 1.
Statistik Deskriptif
N |
Minimum |
Maximum |
Mean |
Std.Deviation | |
RTO |
54 |
,10 |
,55 |
,2706 |
,08543 |
DER |
54 |
,03 |
2,58 |
,3615 |
,44990 |
EAR |
54 |
,28 |
,95 |
,7369 |
,14049 |
ROI |
54 |
,01 |
,16 |
,0775 |
,03977 |
Sumber : Data Sekunder Diolah, 2013
Berdasarkan tabel 1 maka dapat diketahui bahwa secara rata-rata tingkat receivable turnoverpada koperasi wanita di Kabupaten Jembrana sebesar 0.2706 atau 27.06%. Secara rata-rata debt to equity ratio pada koperasi wanita di Kabupaten Jembrana sebesar 0.3615 atau 36.15%. Tingkat equity to total assets ratio pada koperasi wanita di Kabupaten Jembrana secara rata-rata sebesar 0.7369 atau 73.69%. Tingkat return on investment pada koperasi wanita di Kabupaten Jembrana secara rata-rata sebesar 0.0775 atau 7.75%, yang berarti tingkat efisiensi pengelolaan koperasi terhadapa kemampuan profitabilitasnya pertahun hanya sebesar 7.75%.
Uji Asumsi Klasik
Tabel 2.
Uji Normalitas
Unstandardized Residual | |
N |
54 |
Kolmogrov-Sminorv Z |
0,470 |
Asymp.Sig.(2-tailed) |
0,980 |
Sumber : Data Sekunder Diolah,2013
Tabel 2 diats menunjukkan bahwa nilai asymp.sig(2-tailed) lebih besar
daripada tingkat alpha yaitu 0.980>0.05, maka data berdistribusi normal.
Uji Multikolenieritas
Tabel 3.
Uji Multikolinieritas
Model |
Collinearity Statistics | ||
Tolerance |
VIF | ||
1 |
RTO |
0,952 |
1,051 |
DER |
0,193 |
5,178 | |
EAR |
0,189 |
5,289 |
Sumber : Data Sekunder Diolah,2013
Pada tabel 3 dapat diketahui bahwa nilai tolerance dan VIF, dimana pada diperlihatkan bahwa tidak terdapat nilai tolerance yang kurang dari 0,1 ataupun nilai VIF yang lebih dari 10. Oleh karena itu berdasarkan nilai tolerance dan VIF pada model analisis tersebut tidak ditemukan adanya gejala multikolinearitas.
Uji Heteroskedastisitas
Tabel 4.
Uji Heteroskedastisitas
Model |
t |
Sig. |
1 (Constant) |
1,817 |
0,075 |
RTO |
0,687 |
0,495 |
DER |
-1,055 |
0,297 |
EAR |
-1,372 |
0,176 |
Sumber : Data Sekunder Diolah,2013
Tabel 4 mencerminkan hasil uji tersebut menunjukkan bahwa variabel
Receivable Turnover,Debt To Equity Ratio dan Equity To Total Assets
Ratiomemiliki nilai signifikansi yang lebih besar dari α = 0,05. Oleh karena itu,
dapat disimpulkan bahwa semua variabel independen model tersebut tidak terjadi heteroskedastisitas.
Uji Autokorelasi
Tabel 5.
Uji Autokorelasi
Undstandardized Residual | |
Asymp. Sig. (2-tailed) |
0,169 |
Sumber : Data Sekunder Diolah,2013
Pada tabel 5, dapat diketahui bahwa nilai Asymp. Sig sebesar 0,169 dan lebih besar dari alpha (α = 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat autokorelasi dalam model penelitian.
Uji Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk menjabarkan pengaruh
Receivable Turnover, Debt To Equity Ratio dan Equity To Total Assets Ratio terhadap Return On Investment. Dengan bantuan alat uji SPSS maka hasil penelitian disajikan pada tabel 6 berikut ini
Tabel 6.
Hasil Analisis Regresi Berganda
Model |
Koefisien Regresi (B) |
t |
Sig. |
1 (Constant) |
0,158 |
2,691 |
0,010 |
RTO |
0,233 |
4,892 |
0,000 |
DER |
-0,081 |
-4,027 |
0,000 |
EAR |
-0,155 |
-2,379 |
0,021 |
R |
= 0,707 |
R square |
= 0,500 |
Adjusted R Square |
= 0,470 |
hitung |
= 16,661 |
Signifikansi F |
= 0,000 |
Sumber : Data Sekunder Diolah,2013
Tabel 6 di atas menggambarkan hasil pengujian persamaan regresi. Persamaan regresi yang dapat dibentuk atas hasil di atas sebagai berikut
ROI = 0,158+ 0,233 RTO – 0,081 DER - 0,155 EAR ........................ (1)
Dari persamaan tersebut dapat dijabarkan bahwa apabila variabel independen bernilai konstan maka nilai ROI akan sebesar 0.158. Bila variabel RTO mengalami peningkatan sebesar 1 dengan variabel lainnya konstan maka nilai ROI akan meningkat sebesar 0.233. Sedangkan bila variabel DER mengalami peningkatan sebesar 1 dengan variabel lainnya konstan maka nilai ROI akan turun sebesar 0.081. Apabila variabel EAR mengalami peningkatan sebesar 1 dengan variabel lainnya konstan, maka nilai ROI akan mengalami penurunan sebesar 0.155.
Nilai pengujian keofisien determinasi adalah sebesar 0.470, yang menunjukkan bahwa dalam model regresi, sebesar 47% variasi variabel return on investment dapat dijelaskan oleh variabel receivable turnover,debt to equity ratio, dan equity to total assets ratio, dan sisanya 63% dijelaskan oleh faktor lainnya. Nilai uji F adalah sebesar 16.661 dengan signifikansi sebesar 0.000 dan F tabel sebesar 2.790 .Nilai F-hitung lebih besar daripada F-tabel dan tingkat signifikansi lebih kecil dari tingkat alpha 0.05, maka ini menunjukkan bahwa secara simultan
variabel Receivable Turnover, Debt To Equity Ratio dan Equity To Total Assets Ratio terhadap Return On Investmentpada koperasi wanita di Kabupaten Jembrana.
Pengujian Hipotesis pertama yaitu receivable turnover berpengaruh positif terhadap return on investment. Hasil pengujian pada tabel 6 menunjukkan bahwa nilai t-hit variabel RTO sebesar 2.691, yang lebih besar dari t-tabel sebesar 1.676 dan padasignifikansi sebesar 0.000 yang lebih kecil dari α = 0.05. Maka hipotesis diterima, yaitu terdapat pengaruh positif receivable turnoverterhadap return on investment. Pada koperasi wanita di Kabupaten Jembrana, peningkatan pada tingkat RTO yang dicapai akan meningkatkan tingkat ROI koperasi. Besar kecilnya perubahan tingkat RTO pada koperasi wanita akan berdampak pada sirkulasi penerimaan kas yang tinggi, sehingga hal ini akan membawa peningkatan pada tingkat SHU koperasi. Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian Gunarto (2007), Wijaya (2012), Santoso dan Nur (2008), serta Sufiana dan Purnawati (2013) yang menyatakan bahwa tingkatReceivable Turnover berpengaruh terhadap profitabilitas.
Pengujian hipotesis kedua yaitu debt to equity ratio berpengaruh negatif terhadap return on investment. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai t-hitung variabel DER sebesar -4.027 lebih kecil daripada 1.676 dan pada tingkat signifikansi yang lebih kecil dari α = 0.05 yaitu 0.000, diketahui bahwa ada pengaruh negatif antara debt to equity ratioterhadap return on investment pada koperasi wanita di Kabupaten Jembrana. Semakin tinggi tingkat DER yang
dihasilkan akan menurunkan tingkat ROI pada koperasi, dimana DER yang tinggi
mengindikasikan bahwa perusahaan memiliki tingkat hutang yang tinggi. Tingkat hutang yang tinggi akan menyebabkan beban bunga yang dibayarkan koperasi tinggi, sehingga akan mengurangi kemampuan koperasi dalam menghasilkan laba untuk SHU koperasi. Hasil ini sesuai dengan hasil yang dinyatakan oleh Eriotis et al. (2002), Velnampy dan Niresh (2012) serta Obert dan Olawale (2010) bahwa terdapat dampak negatif yang kuat dari Debt To Equity Ratio terhadap profitabilitas perusahaan.
Pengujian hipotesis ketiga yaitu equity to total assets ratio berpengaruh positif terhadap return on investment. Hasil pengujian menunjukkan nilai t-hitung variabel EAR sebesar -2.379 lebih kecil daripada t-tabel 1.676 dan tingkat signifikasi yang lebih kecil dari α = 0.05, maka keputusan pengujian adalah hipotesis ketiga ditolak. Ini berarti bahwa tidak terdapat pengaruh positif signifikan antara variabel equity to total assets ratio terhadap return on investment. Hasil pengujian menunujkkan bahwa EAR berpengaruh negatif signifikan terhadap ROI pada koperasi wanita di Kabupaten Jembrana. Hal ini mengindikasikan bahwa pengingkatan pada tingkat equity to total assets ratio pada koperasi akan menurunkan kemampuan koperasi pada mengahasilkan tingkat return on investment yang tinggi. Pengelolaan dana dari modal sendiri harus diimbangkan dengan penempatan dana modal sendiri koperasi yang sesuai dengan kondisi koperasi. Hasil ini sesuai dengan hasil yang dinyatakan oleh Kurnia dan Marwadi (2012) bahwa equity to total assets ratio (EAR) berpengaruh negatif terhadapreturn on assets(ROA).
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian, koperasi wanita di Kabupaten Jembrana sebagian besar memiliki rata-rata tingkat return on investment yang dikatakan cukup tinggi. Return on investment koperasi wanita di Kabupaten Jembrana dipengaruhi oleh tingkat receivable turnover, debt equity ratio, dan equity to total assets ratio. Dimana semakin meningkatnya tingkat receivable turnover pada koperasi wanita di Kabupaten Jembrana akan meningkatkan tingkat return on investment koperasi. Peningkatan pada tingkat debt to equity ratio koperasi akan membawa dampak sebaliknya yakni menurunnya tingkat return on investment pada koperasi wanita di Kabupaten Jembrana. Hal serupa juga terjadi apabila semakin meningkatnya tingkat equity to total assets ratio yang dihasilkan maka akan semakin menurun tingkat return on investment yang dihasilkan koperasi wanita di Kabupaten Jembrana.
Saran yang diajukan pada koperasi wanita di Kabupaten Jembrana hendaknya mampu meningkatkan daya tarik penerimaan bunga dari kredit yang disebarkan dengan lebih gencar dalam melakukan penagihan. Untuk pengelolaan hutang diharapkan pihak pengurus koperasi mampu lebih bijak dalam pengelolaannya, serta mengusahakan mengurangi tingkat pinjaman pada pihak luar. Sedangkan untuk peneliti selanjutnya diharapkan menggunakan proksi yang lebih sesuai dan mendekati untuk mengkaji kinerja koperasi dan memperluas
cangkupan penelitian tidak hanya pada jenis koperasi simpan pinjam saja.
REFERENSI
Eriotis, Nikolaos P., Frangouli, Zoe., and Ventoura-Neokosmides, Zoe. 2002. Profit Margin And Capital Structure: An Empirical Relationship.Journal of Applied Business Research. Vol. 18 Issue 2, pp: 85-88.
Gunarto. 2007. Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomi Pada KPRI Di Kabupaten Kudus Tahun 2004-2006. Skripsi. Semarang: FakultasEkonomi Universitas Negeri Semarang.
Harahap, Sofyan Syafri. 2007. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.
Jensen, M. C. and W. H. Meckling. 1976. The Theory of The Firm: ManajerialBehaviour, Agency Cost, and Ownership Structure”. Journal of Financial andEconomics, 3 : 305-360.
Kurnia,Indra dan Mawardi, Wisnu. 2012. Analisis Pengaruh BOPO, EAR, LAR dan Firm Size terhadap Kinerja Keuangan (Studi kasus pada Bank Umum Konvensional yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2011). Diponegoro Journal Of Management. Volume 1, Nomor 2. Halaman 49-57.
Mamatzakis, E. C. and Remoundos, P. C. (2003). Determinants of Greek Commercial Banks Profitability, 1989 – 2000. SPOUDAI, 53(1), 94-94.
Obert, Matarirano and Olawale, Fatoki. 2010. Does Debt Really Matter on The Profitability of Small Firms? A Perspective on Small Manufacturing Firms in Bulawayo, Zimbabwe. African Journal of Business Management. Vol. 4(9), pp. 1709-1716.
Santoso, Rahmat Agus dan Nur, Mohammad. 2008. Pengaruh Perputaran Piutang dan Pengumpulan Piutang Terhadap Likuiditas Perusahaan Pada CV. Bumi Sarana Jaya Di Gresik. Jurnal Logos. Vol. 6, No. 1. Hal. 37 – 54.
Smaoui, Houcem. and Ben Salah, Ines. 2012. Profitability of Islamic Banks in the GCC Region.Global Economy and Finance Journal. Vol. 5. No. 1, pp 85 – 102.
Sufiana, Nina dan Purnawati. 2013. Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas. E-Journal Universitas Udayana. Vol. 2, No. 4.
Sugiyanto. 2011. Impelentasi Teori Keagenan sebagai Dasar Memperbaiki Partisipasi Anggota Koperasi. Coopetition. Vol. II, No.1.
Sukarno, K.W., dan Syaichu, M. 2006. Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Kinerja Bank Umum di Indonesia. Jurnal Studi Manajemen & Organisasi. Volume 3, Nomor 2, Halaman 46-58.
Sutanto, J.E.. and Pribadi, Yanuar. 2012. Efficiency of Working Capital on Company Profitability in Generating ROA (Case Studies in CV. Tools Box in Surabaya). Journal of Economics, Business, and Accountancy Ventura, Volume 15, No. 2, August 2012, pages 289 – 304.
Utami, Setyaningsih Sri. 2011. Pengendalian Piutang Terhadap Tingkat Kebutuhan Modal Kerja Serta Dampaknya Terhadap Tingkat Profitabilitas. Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan. Vol. 11, No. 1, Hal. 69 – 77.
Velnampy, T. and Niresh, J. Aloy. 2012. The Relationship between Capital Structure & Profitability. Global Journal of Management and Business Research. Volume 12 Issue 13 Version 1.0, pp: 67-73.
Wijaya, Anggita Langgeng. 2012. Pengaruh Komponen Working CapitalTerhadap Profitabilitas Perusahaan. Jurnal Dinamika Akuntansi.Vol. 4,No. 1, Hal. 20 – 26.
Discussion and feedback