ISSN: 2302-8556

E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 3.2 (2013): 229-247

PERBANDINGAN KINERJA KSU KUTA MIMBA DAN PUSKUD BALI DWIPA MENGGUNAKAN BALANCED

SCORECARD

Irene Indah Visitra

Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana (UNUD), Bali, Indonesia

e-mail: irenevisitra@yahoo.com / telp: +6281916228522

ABSTRAK

Penelitian ini merupakan penelitian komparatif yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan rata-rata kinerja KSU Kuta Mimba dan PUSKUD Bali Dwipa berdasarkan empat perspektif Balanced Scorecard. Penelitian ini menggunakan laporan keuangan KSU Kuta Mimba dan PUSKUD Bali Dwipa tahun 2009, 2010, dan 2011 untuk menilai kinerja perspektif keuangan, sementara untuk perspektif lainnya menggunakan jawaban kuesioner dari responden. Sampel tingkat kepuasan pengguna jasa dan karyawan pada KSU Kuta Mimba sebanyak 97 sampel (dengan accidental sampling) dan 75 orang, sementara pada PUSKUD Bali Dwipa sebanyak 83 KUD (anggota) dan 69 orang. Uji hipotesis yang digunakan pada perspektif keuangan adalah uji beda t berpasangan (paired sample t-test), sementara perspektif lainnya menggunakan uji Willcoxon dan uji Mann-Whitney U. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada rata-rata kinerja perspektif pengguna jasa, tetapi terdapat perbedaan yang signifikan pada rata-rata kinerja perspektif keuangan, perspektif proses internal, serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Pada perspektif keuangan, kinerja KSU Kuta Mimba lebih unggul dibandingkan PUSKUD Bali Dwipa, sementara pada perspektif proses internal serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, kinerja PUSKUD Bali Dwipa lebih unggul dibandingkan KSU Kuta Mimba.

Kata Kunci : balanced scorecard, kinerja, koperasi, pusat KUD

ABSTRACT

This study is a comparative study that aimed to compare the performance of KSU Kuta Mimba and PUSKUD Bali Dwipa using Balanced Scorecard. This research used financial report of KSU Kuta Mimba and PUSKUD Bali Dwipa on 2009, 2010, and 2011 to analyzed financial perspective, meanwhile for other perspectives used accumulation of questioners. For customer and staff satisfaction in KSU Kuta Mimba, using 97 samples (with accidental sampling) and 75 staffs, meanwhile in PUSKUD Bali Dwipa for customer and staff satisfaction using 83 KUD (members) and 69 staffs. Hypothesis test that used on financial perspective is paired sample t-test, meanwhile on other perspectives used Willcoxon and Mann-Whitney U test. Hypothesis test showed that there was no difference on customer perspective’s performance, but there was a difference on financial, internal process, and learning and growth perspective’s performance. On financial perspective, KSU Kuta Mimba’s performance is better than PUSKUD Bali Dwipa, meanwhile on internal process and growth and learning perspective, PUSKUD Bali Dwipa’s performance is better than KSU Kuta Mimba.

Keywords: balanced scorecard, performance, koperasi, pusat KUD

PENDAHULUAN

Balanced Scorecard dapat menilai kinerja perusahaan secara kompleks karena tidak hanya berfokus pada perspektif keuangan semata, tetapi juga mempertimbangkan perspektif non-keuangan. Hingga saat ini, penelitian mengenai Balanced Scorecard sudah sering dilakukan, tetapi umumnya bersifat deskriptif. Jarang terdapat penelitian Balanced Scorecard yang bersifat komparatif. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti dan membandingkan kinerja dua badan usaha (dimana dalam penelitian ini adalah KSU Kuta Mimba dan PUSKUD Bali Dwipa).

KSU Kuta Mimba merupakan koperasi terbesar di Bali, memiliki total 75 karyawan, 3.870 anggota, dan memiliki bidang usaha yang beragam seperti unit usaha simpan pinjam, unit usaha biro jasa, dan unit usaha waserda. Sementara itu, PUSKUD Bali Dwipa merupakan pusat KUD terbesar di Bali yang beranggotakan total 38 KUD yang tersebar di delapan Kabupaten Provinsi Bali, dengan total 69 karyawan, memiliki hubungan kemitraan dengan BPR Puskusa Bali Dwipa, serta memiliki beragam bidang usaha seperti unit waserda, unit pakan ternak, unit simpan pinjam, unit loket PPOB (Payment Point Online Bank), unit pemasaran pupuk, dan unit PPOB.

Tabel 1

Perhitungan Sisa Hasil Usaha dan Jumlah Asset KSU Kuta Mimba dan PUSKUD Bali Dwipa Tahun 2009, 2010, dan 2011 (dalam Rupiah)

Tahun

Kuta Mimba

PUSKUD Bali Dwipa

SHU

Asset

SHU

Asset

2009

1.777.695.272

57.771.675.332

285.996.106

17.267.234.476

2010

2.042.247.795

65.676.026.624

329.151.146

18.301.588.593

2011

2.123.048.940

75.205.971.148

365.328.373

20.914.941.976

Sumber : Laporan Keuangan KSU Kuta Mimba dan PUSKUD Bali Dwipa

Data Tabel 1 menunjukkan bahwa jumlah asset serta sisa hasil usaha KSU Kuta Mimba dan PUSKUD Bali Dwipa senantiasa meningkat dari tahun 2009 sampai dengan 2011. Hal tersebut menunjukkan bahwa kemampuan financial kedua badan usaha termasuk dalam kategori baik, karena berhasil meningkatkan SHU dan jumlah asset setiap tahunnya.

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa penilaian kinerja menggunakan Balanced Scorecard tidak terbatas pada penelitian deskriptif saja (hanya menggunakan satu perusahaan), tetapi juga dapat digunakan untuk membandingkan kinerja satu perusahaan dengan perusahaan lainnya (bersifat komparatif). Selain itu, Balanced Scorecard dapat digunakan untuk membandingkan kinerja dua badan usaha yang tidak sejenis (dalam hal ini membandingkan kinerja KSU dan PUSKUD).

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata kinerja perspektif keuangan, perspektif pengguna jasa, perspektif proses internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan KSU Kuta Mimba dan PUSKUD Bali Dwipa?

Tinjauan Pustaka dan Rumusan Hipotesis

Pada tahun 2001, Kaplan dan Norton mengemukakan konsep Balanced Scorecard, dimana pengertian Balanced merupakan pengukuran kinerja karyawan secara seimbang dan dipandang dari aspek keuangan dan non keuangan, jangka pendek dan jangka panjang, serta intern maupun ekstern, dan pengertian Scorecard merupakan kartu yang digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja

seseorang yang nantinya akan digunakan untuk membandingkannya dengan hasil kinerja yang sesungguhnya (Purwanto, 2003:2). Balanced Scorecard merupakan alat manajemen strategis yang sangat penting untuk membantu organisasi bukan hanya dalam mengukur kinerja, tetapi juga untuk menentukan strategi mana yang akan dipakai demi mencapai tujuan jangka panjang (Sinha, 2006:80).

Rumusan Hipotesis Penelitian

Perbedaan Rata-rata Kinerja Perspektif Keuangan

Perspektif keuangan Balanced Scorecard berisi tujuan dan pengukuran yang mewakili pengukuran kesuksesan akhir perusahaan pencari laba (Atkinson et al, 2012:112). Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

H1  : terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata kinerja perspektif

keuangan KSU Kuta Mimba dan PUSKUD Bali Dwipa.

Perbedaan Rata-rata Kinerja Perspektif Pengguna Jasa

Perspektif pengguna jasa merupakan perspektif yang memungkinkan suatu badan usaha untuk mengetahui tingkat kepuasan anggotanya. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

H2  : terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata kinerja perspektif

pengguna jasa KSU Kuta Mimba dan PUSKUD Bali Dwipa.

Perbedaan Rata-rata Kinerja Perspektif Proses Internal

Perspektif proses internal menunjukkan bagaimana upaya peningkatan kualitas pelayanan kepada pengguna jasa, yang berfokus pada penilaian proses administrasi, ketersediaan sarana dan prasarana, serta perencanaan yang sistematis. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

H3   :   terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata kinerja perspektif

proses internal KSU Kuta Mimba dan PUSKUD Bali Dwipa.

Perbedaan Rata-rata Kinerja Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Kinerja perspektif pembelajaran dan pertumbuhan berfokus pada peningkatan profesionalisme karyawan dan merupakan hal penting yang harus diperhatikan, mengingat kepuasan karyawan akan secara langsung mempengaruhi kinerja karyawan dalam memberikan pelayanan kepada pengguna jasa. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

H4   :   terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata kinerja perspektif

pembelajaran dan pertumbuhan KSU Kuta Mimba dan PUSKUD Bali Dwipa.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dengan mendatangi langsung kantor KSU Kuta Mimba yang terletak di Jalan Sriwijaya Legian - Kuta dan kantor PUSKUD Bali Dwipa yang terletak di Jalan Rampai 3A - Denpasar demi mendapatkan data-data yang terkait dengan penelitian. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang berupa perhitungan SHU dan laporan neraca KSU Kuta Mimba dan PUSKUD Bali Dwipa periode tiga tahun terakhir (tahun 2009, 2010, dan 2011), data jumlah karyawan, dan pernyataan responden yang diketahui dari jawaban kuesioner yang diberikan, serta data kualitatif yang berupa struktur organisasi, visi, misi, serta gambaran umum KSU Kuta Mimba dan PUSKUD Bali Dwipa.

Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari data primer yang terdiri dari jawaban responden dalam pengisian kuesioner dan data sekunder yang terdiri dari laporan keuangan tahunan KSU Kuta Mimba dan PUSKUD Bali Dwipa selama periode tiga tahun terakhir (per tahun 2009, 2010, dan 2011), gambaran umum, struktur, serta data jumlah karyawan KSU Kuta Mimba dan PUSKUD Bali Dwipa. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota KSU Kuta Mimba yang berjumlah 3.870 anggota, seluruh anggota PUSKUD Bali Dwipa yang berjumlah 83 KUD (terbagi ke dalam delapan Kabupaten di Provinsi Bali), seluruh karyawan KSU Kuta Mimba yang berjumlah 75 karyawan, dan seluruh karyawan PUSKUD Bali Dwipa yang berjumlah 69 karyawan.

Sampel responden pengguna jasa KSU Kuta Mimba dihitung menggunakan rumus Slovin yakni sebanyak 97 sampel. Sementara penentuan sampel responden karyawan KSU Kuta Mimba serta sampel responden pengguna jasa dan responden karyawan PUSKUD Bali Dwipa menggunakan sensus (teknik penentuan sampel apabila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel) sehingga responden karyawan KSU Kuta Mimba berjumlah 75 orang, sementara responden pengguna jasa PUSKUD Bali Dwipa merupakan 83 anggota PUSKUD yang terbagi ke dalam delapan Kabupaten, yakni Kabupaten Buleleng, Kabupaten Jembrana, Kabupaten Tabanan, Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Bangli, Kabupaten Klungkung, dan Kabupaten Karangasem. Kuesioner disebar ke 83 KUD tersebut, untuk kemudian diisi oleh manajer, yang apabila berhalangan dapat diwakili oleh salah satu pengurus KUD. Sampel responden karyawan PUSKUD Bali Dwipa adalah seluruh karyawan PUSKUD

Bali Dwipa yang berjumlah 69 orang. Metode pengumpulan data untuk memperoleh data yang relevan dan akurat dalam penelitian ini adalah melalui observasi, dokumentasi, wawancara, dan kuesioner. Pengujian instrumen menggunakan pengujian validitas dan reliabilitas data.

Teknik Analisis Data

  • 1)    Kinerja Perspektif Keuangan

Kinerja perspektif keuangan KSU Kuta Mimba dan PUSKUD Bali Dwipa

dalam penelitian ini diukur melalui Return on Investment (ROI). ROI merupakan

rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam

perusahaan (Kasmir 2012:202). Rumus ROI menurut Kasmir (2012:204) adalah

sebagai berikut.

ROI =


Sisa Hasil Usaha TotalAktiva


xlOO%


...........................................(1)


  • 2)    Kinerja Perspektif Pengguna Jasa

Kuesioner yang disebarkan untuk mengetahui tingkat kepuasan pengguna jasa tersebut berisikan persepsi responden terhadap kinerja koperasi yang berkaitan dengan kelengkapan fasilitas koperasi, suasana koperasi, keandalan dan kemampuan karyawan koperasi dalam memberikan pelayanan, daya tangkap dan kesigapan karyawan koperasi saat melayani pelanggan, jaminan keamanan serta keramahan karyawan untuk menciptakan kepercayaan pelanggan, dan pemahaman terhadap kebutuhan komunikasi serta kepedulian karyawan koperasi terhadap pelanggan. Menurut Niven dalam Indra (2012), pengukuran kinerja masing-masing variabel dalam pendekatan Balanced Scorecard dapat dilakukan dengan dasar adanya pernyataan positif (ya) dan negatif (tidak). Pada penelitian ini,

jawaban yang terdiri dari 4 kategori, yakni a) Sangat Setuju, b) Setuju, c) Kurang Setuju, dan d) Tidak Setuju, akan digolongkan menjadi 2 pernyataan dari 4 kategori tersebut dimana kategori pernyataan positif (ya) meliputi jawaban sangat setuju dan setuju, sedangkan untuk pernyataan negatif (tidak) yaitu jawaban kurang setuju dan tidak setuju. Jika 60 – 100 persen jawaban responden adalah ya (positif) = kinerja baik, sedangkan jika 0 – 59 persen jawaban responden adalah ya (positif) = kinerja buruk.

  • 3)    Kinerja Perspektif Proses Internal

Perspektif proses internal menunjukkan bagaimana prosedur dan sistem koperasi dalam meningkatkan kualitas pelayanan kepada pengguna jasa yang kemudian dilihat dari persepsi responden mengenai proses administrasi, ketersediaan sarana dan prasarana koperasi, dan perencanaan yang sistematis. Kinerja dari perspektif proses internal akan diukur dari pernyataan positif dan negatif seperti pada perspektif pengguna jasa.

  • 4)    Kinerja Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Kinerja perspektif pembelajaran dan pertumbuhan dilihat dari persepsi responden mengenai tingkat kepuasan karyawan melalui pembagian kuesioner kepada karyawan KSU Kuta Mimba dan PUSKUD Bali Dwipa. Kuesioner tersebut berkaitan dengan komitmen karyawan, pendidikan dan pelatihan, penghargaan, kondisi kerja, dan rekan kerja. Kinerja perspektif pembelajaran dan pertumbuhan akan diukur dari pernyataan positif dan negatif seperti pada perspektif pengguna jasa.

Teknik Analisis Data

Uji Asumsi Klasik

Penentuan pemakaian metode uji dalam penelitian ini dilakukan berdasarkan hasil uji normalitas (Kolmogorov-Smirnov Test). Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah data uji mempunyai distribusi normal atau tidak. Metode yang digunakan adalah statistik Kolgomorov-Smirnov, yang biasa disebut dengan K-S yang tersedia dalam program SPSS 15.00 For Windows. Apabila hasil uji menunjukkan data terdistribusi normal maka digunakan uji statistik parametrik, dan apabila data tidak terdistribusi normal maka digunakan uji statistik non-parametrik.

Uji Hipotesis

Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji beda statistik. Uji beda dilakukan dengan dua alternatif metode yaitu uji statistik parametrik dan uji statistik non-parametrik.

  • 1)    Uji statistik parametrik

Perspektif keuangan menggunakan uji statistik parametrik karena data yang akan diuji berbentuk ratio, dimana uji yang digunakan adalah uji beda t berpasangan (paired sample t-test). Uji beda t-test digunakan untuk menentukan apakah dua sampel yang tidak berhubungan memiliki nilai rata-rata yang berbeda (Ghozali, 2006: 55-56). Tahapan analisisnya adalah sebagai berikut.

  • a)    Rumusan hipotesis

H0 : µ1 = µ2,    tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata

sampel pertama dengan rata-rata sampel kedua.

Hi : µ1 ≠ µ2,    terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata sampel

pertama dengan rata-rata sampel kedua.

  • b)    Dasar pengambilan keputusan

H0 diterima jika probabilitas (p value) ≥ α : 2 = 0,025

H0 ditolak jika probabilitas (p value) < α : 2 = 0,025

  • 2)    Uji statistik non-parametrik

Uji non parametrik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Willcoxon. Uji Willcoxon digunakan untuk menguji signifikansi hipotesis komparatif dua sampel independen yang berukuran sama dan datanya berbentuk ordinal. (Sugiyono, 2009). Uji lainnya adalah uji Mann-Whitney U yang digunakan untuk menguji signifikansi hipotesis komparatif dua sampel independen yang berukuran tidak sama dan datanya berbentuk ordinal (Sugiyono, 2009). Tahapan analisisnya adalah sebagai berikut.

  • a)    Rumusan hipotesis

H0 : µ1 = µ2,    tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata

sampel pertama dengan rata-rata sampel kedua.

Hi : µ1 ≠ µ2,    terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata sampel

pertama dengan rata-rata sampel kedua.

  • b)    Dasar pengambilan keputusan

Jika : Asymp. Sig. (2-tailed) < α : 2 = 0,025 maka H0 ditolak

Jika : Asymp. Sig. (2-tailed) ≥ α : 2 = 0,025 maka H0 diterima.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Hasil pengujian menunjukkan bahwa dari 10 pertanyaan mengenai kepuasan pengguna jasa KSU Kuta Mimba dan PUSKUD Bali Dwipa dinyatakan valid karena semua variabel memiliki nilai koefisien korelasi di atas 0,3. Koefisien korelasi yang diperoleh berada pada kisaran 0,622 sampai dengan 0,928. Hasil uji validitas pada 18 pertanyaan mengenai kepuasan karyawan KSU Kuta Mimba dan PUSKUD Bali Dwipa juga dinyatakan valid karena semua variabel memiliki nilai koefisien korelasi di atas 0,3. Koefisien korelasi yang diperoleh berada pada kisaran 0,685 sampai dengan 0,952.

Nilai Cronbach’s Alpha pada uji reliabilitas instrumen pengguna jasa KSU Kuta Mimba dan PUSKUD Bali Dwipa adalah 0,953 (menunjukkan nilai diatas 0,60) yang artinya instrumen penelitian untuk data pengguna jasa telah reliabel. Nilai Cronbach’s Alpha pada uji reliabilitas instrument karyawan KSU Kuta Mimba dan PUSKUD Bali Dwipa adalah 0,955 (menunjukkan nilai diatas 0,60) yang artinya instrumen penelitian untuk data pengguna jasa telah reliabel.

Kinerja KSU Kuta Mimba dan PUSKUD Bali Dwipa ditinjau dari Perspektif Keuangan

Penilaian kinerja perspektif keuangan KSU Kuta Mimba dan PUSKUD Bali Dwipa menggunakan Return on Investment (ROI) dengan rumus SHU/total aktiva x 100%. Berdasarkan hasil perhitungan, ROI KSU Kuta Mimba pada tahun 2009 sebesar 3, 08%, pada tahun 2010 sebesar 3,11%, dan pada tahun 2011 sebesar 2,82% dengan nilai rata-rata sebesar 3,00%. ROI PUSKUD Bali Dwipa

pada tahun 2009 sebesar 1,66%, pada tahun 2010 sebesar 1,80%, dan pada tahun 2011 sebesar 1,75% dengan nilai rata-rata sebesar 1,73%. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, pada tahun 2009, 2010, dan 2011 nilai ROI KSU Kuta Mimba selalu lebih tinggi dibandingkan PUSKUD Bali Dwipa, sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan KSU Kuta Mimba dalam menghasilkan SHU melalui total aktiva sangat baik dan lebih unggul dibandingkan PUSKUD Bali Dwipa.

Kinerja KSU Kuta Mimba dan PUSKUD Bali Dwipa ditinjau dari Perspektif Pengguna Jasa

Hasil penilaian kinerja perspektif pengguna jasa KSU Kuta Mimba menunjukkan bahwa rata-rata 92 persen responden memberikan pernyataan positif dan 8 persen responden memberikan pernyataan negatif. Pernyataan positif responden sebesar 92 persen menunjukkan kinerja perspektif pengguna jasa KSU Kuta Mimba berada pada kualifikasi baik. Sementara hasil penilaian kinerja perspektif pengguna jasa PUSKUD Bali Dwipa menunjukkan bahwa rata-rata 93 persen responden memberikan pernyataan positif dan 7 persen responden memberikan pernyataan negatif. Pernyataan positif responden sebesar 93 persen menunjukkan kinerja perspektif pengguna jasa PUSKUD Bali Dwipa berada pada kualifikasi baik.

Kinerja KSU Kuta Mimba dan PUSKUD Bali Dwipa ditinjau dari Perspektif Proses Internal

Hasil penilaian kinerja perspektif proses internal KSU Kuta Mimba menunjukkan bahwa jumlah responden karyawan yang memberikan pernyataan positif sebesar 86 persen dan pernyataan negatif sebesar 14 persen. Pernyataan

positif responden sebesar 86 persen menunjukkan kinerja perspektif proses internal KSU Kuta Mimba berada pada kualifikasi baik. Sementara hasil penilaian kinerja perspektif proses internal PUSKUD Bali Dwipa menunjukkan bahwa jumlah responden karyawan yang memberikan pernyataan positif sebesar 96 persen dan memberikan pernyataan negatif sebesar 4 persen. Pernyataan positif responden sebesar 96 persen menunjukkan kinerja perspektif proses internal PUSKUD Bali dwipa berada pada kualifikasi baik.

Kinerja KSU Kuta Mimba dan PUSKUD Bali Dwipa ditinjau dari Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Hasil penilaian kinerja perspektif pembelajaran KSU Kuta Mimba menunjukkan bahwa total responden karyawan yang memberikan pernyataan positif adalah sebesar 79 persen, dan responden yang memberikan pernyataan negatif adalah sebesar 21 persen. Pernyataan positif responden sebesar 79 persen menunjukkan kinerja perspektif pembelajaran dan pertumbuhan KSU Kuta Mimba berada pada kualifikasi baik. Sementara hasil penilaian kinerja perspektif pembelajaran responden karyawan PUSKUD Bali Dwipa, responden yang memberikan pernyataan positif sebesar 95 persen, dan responden yang memberikan pernyataan negatif sebesar 5 persen. Pernyataan positif responden sebesar 95 persen menunjukkan kinerja perspektif pembelajaran dan pertumbuhan PUSKUD Bali Dwipa berada pada kualifikasi baik.

Uji Asumsi Klasik

Penentuan pemakaian metode uji dalam penelitian ini dilakukan berdasarkan hasil uji normalitas (Kolmogorov-Smirnov Test). Perspektif yang

perlu diuji dengan uji normalitas adalah perspektif pengguna jasa, perspektif proses internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.

Tabel 2 Hasil Uji Normalitas

Perspektif

Kolmogorov -Svirnov Z

Signifikansi

Pengguna Jasa

1,755

0,004

Proses Internal

3,777

0,000

Pembelajaran dan Pertumbuhan

2,202

0,000

Sumber: Hasil Olahan Data dalam SPSS

  • 1)    Uji normalitas pada perspektif pengguna jasa

Nilai signifikansi sebesar 0,004 < alpha (α = 0,05) sehingga data perspektif pengguna jasa dapat disimpulkan tidak terdistribusi normal. Oleh karena data perspektif pengguna jasa tidak berdistribusi normal, maka uji beda yang digunakan adalah uji statistik non-parametrik.

  • 2)    Uji normalitas pada perspektif proses internal

Nilai signifikansi sebesar 0,000 < alpha (α = 0,05) sehingga data perspektif pengguna jasa dapat disimpulkan tidak berdistribusi normal. Oleh karena data perspektif proses internal tidak terdistribusi normal, maka uji beda yang digunakan adalah uji statistik non-parametrik.

  • 3)    Uji normalitas pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan

Nilai signifikansi sebesar 0,000 < alpha (α = 0,05) sehingga data perspektif pembelajaran dan pertumbuhan dapat disimpulkan tidak terdistribusi normal. Oleh karena data perspektif pembelajaran dan pertumbuhan tidak berdistribusi normal, maka uji beda yang digunakan adalah uji statistik non-parametrik.

  • 4.5.2 Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji beda statistik. Uji beda dilakukan dengan dua alternatif metode yaitu uji statistik parametrik dan uji statistik non-parametrik. Hasil pengujian statistik parametrik dan non-parametrik disajikan pada Tabel 3 berikut.

Tabel 3 Hasil Uji Statistik Parametrik dan Non-parametrik

Uji Parametrik

Perspektif

Nilai Probabilitas

Mean

Keuangan

KSU Kuta Mimba PUSKUD Bali Dwipa

0,007

0,0300

0,0174

Uji Non-parametrik

Perspektif

Nilai Asymp. Sig. (2tailed)

Mean

Pengguna Jasa

KSU Kuta Mimba PUSKUD Bali Dwipa

0,817

89,68

91,46

Proses Internal

KSU Kuta Mimba PUSKUD Bali Dwipa

0,003

63,47

82,32

Pembelajaran dan Pertumbuhan

KSU Kuta Mimba PUSKUD Bali Dwipa

0,001

61,11

84,88

Sumber: Hasil Olahan Data dalam SPSS

  • 1)    Uji statistik parametrik pada perspektif keuangan

Oleh karena data yang diuji berbentuk ratio, maka perspektif keuangan diuji menggunakan uji statistik parametrik, dimana uji statistik parametrik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji beda t berpasangan (paired sample t-test). Oleh karena nilai probabilitas perspektif keuangan sebesar 0,007 < alpha (α : 2 = 0,025) maka H0 ditolak dan H1 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa

terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata perspektif keuangan KSU Kuta Mimba dan PUSKUD Bali Dwipa.

  • 2)    Uji statistik non-parametrik pada perspektif pengguna jasa

Uji non parametrik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Willcoxon dan uji Mann-Whitney U. Oleh karena nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,817 > alpha (α : 2 = 0,025) maka H0 diterima dan H2 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata perspektif pengguna jasa KSU Kuta Mimba dan PUSKUD Bali Dwipa.

  • 3)    Uji statistik non-parametrik pada perspektif proses internal

Uji non parametrik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Willcoxon dan uji Mann-Whitney U. Oleh karena nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,003 > alpha (α : 2 = 0,025) maka H0 ditolak dan H3 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata perspektif proses internal KSU Kuta Mimba dan PUSKUD Bali Dwipa.

  • 4)    Uji statistik non-parametrik pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan

Uji non parametrik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Willcoxon dan uji Mann-Whitney U. Oleh karena nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,001 > alpha (α : 2 = 0,025) maka H0 ditolak dan H4 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata perspektif pembelajaran dan pertumbuhan KSU Kuta Mimba dan PUSKUD Bali Dwipa.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

  • 1)    Terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata perspektif keuangan KSU Kuta Mimba dan PUSKUD Bali Dwipa. Nilai mean KSU Kuta Mimba lebih tinggi dibandingkan PUSKUD Bali Dwipa (0,0300 > 0,0174) sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata kinerja perspektif keuangan KSU Kuta Mimba lebih unggul dibandingkan PUSKUD Bali Dwipa. Hal tersebut ditunjukkan melalui nilai ROI KSU Kuta Mimba tahun 2009, 2010, dan 2011 yang secara konsisten selalu lebih tinggi dibandingkan PUSKUD Bali Dwipa, sehingga dapat dikatakan bahwa kemampuan KSU Kuta Mimba dalam menghasilkan SHU lebih unggul dibandingkan PUSKUD Bali Dwipa.

  • 2)    Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata perspektif pengguna jasa KSU Kuta Mimba dan PUSKUD Bali Dwipa.

  • 3)    Terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata perspektif proses internal KSU Kuta Mimba dan PUSKUD Bali Dwipa. Nilai mean PUSKUD Bali Dwipa lebih tinggi dibandingkan KSU Kuta Mimba (82,32 > 63,47) sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata kinerja perspektif proses internal PUSKUD Bali Dwipa lebih unggul dibandingkan KSU Kuta Mimba. Pada KSU Kuta Mimba, terlihat tingginya ketidakpuasan karyawan terutama pada indikator sarana dan prasarana koperasi, seperti gedung, peralatan, serta perlengkapan kantor.

  • 4)    Terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata perspektif pembelajaran dan pertumbuhan KSU Kuta Mimba dan PUSKUD Bali Dwipa. Nilai mean

PUSKUD Bali Dwipa lebih tinggi dibandingkan KSU Kuta Mimba (84,88 > 61,11) sehingga dapat disimpulkan bahwa kinerja perspektif pembelajaran dan pertumbuhan PUSKUD Bali Dwipa lebih unggul dibandingkan KSU Kuta Mimba. Pada KSU Kuta Mimba, karyawan merasa belum puas terhadap kondisi kerja yang ada saat ini, serta merasa bahwa kesempatan pendidikan dan pelatihan dari koperasi bagi karyawan belum memadai.

Saran

Peningkatkan kinerja ditinjau dari perspektif keuangan disarankan agar pengurus PUSKUD Bali Dwipa dapat memanfaatkan potensi yang ada sebagai sumber penerimaan baru, seperti unit biro jasa dan unit waserda. Pengurus disarankan untuk mencari peluang secara maksimal sehingga dapat meningkatkan SHU setiap tahunnya.

Pada perspektif pengguna jasa, KSU Kuta Mimba dan PUSKUD Bali Dwipa diharapkan mampu mempertahankan kinerja yang saat ini sudah sangat baik, bahkan jika memungkinkan agar dapat ditingkatkan lagi demi mempertahankan kepuasan pengguna jasa KSU Kuta Mimba dan PUSKUD Bali Dwipa.

Pada perspektif proses internal, KSU Kuta Mimba diharapkan mampu meningkatkan kinerja saat ini, karena masih terdapat tingginya ketidakpuasan responden terutama pada kurangnya sarana dan prasarana (gedung, peralatan, dan perlengkapan kantor) yang dimiliki KSU Kuta Mimba.

Pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, rata-rata responden KSU Kuta Mimba memberikan pernyataan negatif tertinggi pada indikator kondisi kerja, disusul dengan indikator kesempatan pendidikan dan pelatihan. Hal ini

mencerminkan bahwa kondisi kerja koperasi masih dirasa kurang oleh karyawan, demikian pula dengan kurangnya kesempatan pendidikan dan pelatihan. Oleh karena itu, KSU Kuta Mimba diharapkan dapat membenahi hal tersebut sehingga tingkat kepuasan karyawan dalam bekerja di koperasi serta kinerja karyawan dapat meningkat.

REFERENSI

Atkinson, Anthony A., Robert S Kaplan, Ella Mae Matsumura dan S. Mark Young. (Nayla M. Tazkiyah, Penerjemah). 2012. Akuntansi Manajemen. Edisi ke 5. Jakarta: PT Indeks.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariative dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Indra Permana Wistawan. 2012. Penilaian Kinerja berdasarkan Balanced Scorecard pada Koperasi Unit Desa (KUD) di Kecamatan Denpasar Selatan. Skripsi Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Udayana, Denpasar.

Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan ke 5. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Purwanto Andie T. 2003. Penerapan Balanced Scorecard sebagai Indikator Komprehensip Pengelolaan Sumber Daya Alam Lingkungan Hidup. Jurnal Sistem Manajemen, Strategi Bisnis dan Kewirausahaan, 2(1): h:25-54.

Sinha, Abhijit. 2006. Balanced Scorecard : A Strategic Management Tool. Vidyasagar University Journal Of Commerce, 11, pp: 71-81.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta.

247