ISSN: 2302-8556

E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 3.1 (2013): 159-176

PENGARUH BUDGETARY GOAL CHARACTERISTICS TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN MOTIVASI DAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING

Ni Made Santi Apsari1 I Ketut Sujana2

1Fakultas Ekonomi Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia e-mail: santy.apsari@yahoo.com / telp: +62 89 68 55 34 823

2

2Fakultas Ekonomi Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh budgetary goal characteristics terhadap kinerja manajerial dengan motivasi dan komitmen organisasi sebagai variabel moderating pada rumah sakit pemerintah di Kota Denpasar. Sampel dalam penelitian ini yaitu 75 manajer yang dipilih berdasarkan teknik non-probability sampling yaitu purposive sampling. Hasil analisis menunjukkan bahwa budgetary goal characteristics memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial, motivasi tidak mampu memoderasi hubungan antara budgetary goal characteristics dan kinerja manajerial, dan komitmen organisasi mampu memoderasi hubungan antara budgetary goal characteristics dan kinerja manajerial pada rumah sakit pemerintah di Kota Denpasar.

Kata kunci: budgetary goal characteristics, kinerja manajerial, motivasi, komitmen organisasi

ABSTRACT

This study aimed to determine the effect of budgetary goal characteristics on managerial performance with motivation and organization commitment as a moderating variable at government hospital in Denpasar. Samples in this study of 75 managers were selected by nonprobability sampling technique that is purposive sampling. The analysis shows that budgetary goal characteristics has a positive and significant affect on managerial performance, motivation can not to moderate the relationship between budgetary goal characteristics and managerial performance, and organization commitment is able to moderate the relationship between budgetary goal characteristics and managerial performance in government hospital in Denpasar.

Keywords: budgetary goal characteristics, managerial performance, motivation, organization commitment

PENDAHULUAN

Anggaran merupakan suatu perencanaan sistematis, mencakup keseluruhan aktivitas perusahaan, yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu atau periode tertentu yang akan datang. (Munandar, 2001:1). Berdasarkan fungsinya, anggaran merupakan alat untuk mengukur kinerja manajerial yang dapat dinilai berdasarkan 5 dimensi budgetary goal characteristics (karakteristik tujuan anggaran), yaitu partisipasi penyusunan anggaran, kejelasan sasaran anggaran, kesulitan sasaran anggaran, evaluasi anggaran, dan umpan balik anggaran (Kenis, 1979). Efektifnya kinerja manajerial pada perusahaan dapat dinilai dari pencapaian tujuan anggaran yang telah ditetapkan.

Begitu pula halnya dengan rumah sakit pemerintah di Kota Denpasar, di dalam menjalankan kegiatan operasionalnya juga menggunakan anggaran untuk mengukur kinerja manajerial. Berkaitan dengan penelitian ini, kinerja manajerial diukur hanya terbatas pada kinerja non finansial terkait dengan kualitas kerja yang dimiliki oleh manajer saat ikut serta mengenai perencanaan anggaran pada rumah sakit pemerintah di Kota Denpasar.

Penelitian terkait pengaruh budgetary goal characteristics terhadap kinerja manajerial telah banyak yang meneliti sebelumnya. Penelitian oleh Paramita (2006), Ratih (2010), dan Megawati (2010) memperoleh hasil bahwa budgetary goal characteristics berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial. Hasil tersebut tidak sesuai terhadap penelitian Ratnawati (2004) dan Murthi dan Sujana (2008) yang menunjukkan hasil bahwa budgetary goal

characteristics tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Ketidaksesuaian ini dapat diatasi dengan menggunakan pendekatan kontinjensi (Govindarajan, 1986a). Pendekatan kontinjensi dalam penelitian ini menggunakan variabel moderating yaitu motivasi dan komitmen organisasi.

Menurut Thoha (1993:181), motivasi yaitu dorongan yang menyebabkan seseorang berusaha untuk mencapai tujuan-tujuan, baik sadar ataupun tidak sadar, dan menyebabkan seseorang untuk berperilaku, yang dapat mengendalikan dan memelihara kegiatan, serta yang menetapkan arah umum yang harus ditempuh oleh seseorang tersebut. Dasar pertimbangan motivasi sebagai variabel moderating karena adanya ketidaksesuaian antara teori dan hasil penelitian sebelumnya. Festinger (1957) mengungkapkan theory of cognitive dissonance menyimpulkan seseorang dengan motivasi besar berusaha mengurangi kesalahan yang diperbuat dan merasa khawatir apabila kinerja yang dimilikinya rendah sedangkan menurut penelitian Riyadi (2000) menyimpulkan motivasi tidak mampu memoderasi hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial.

Komitmen organisasi sebagai variabel moderating dengan dasar pertimbangan yaitu adanya ketidaksesuaian antara teori dan hasil penelitian sebelumnya. Teori sosialisasi kelompok yang dikemukakan oleh Moreland et al. (1993) menyimpulkan bahwa baik kelompok maupun individu akan melakukan proses evaluasi di dalam hubungan bersama yang akan menimbulkan perubahan perasaan yang berpengaruh nantinya terhadap komitmen. Semakin tinggi perasaan positif individu tersebut, maka akan semakin besar pula komitmen organisasinya.

Komitmen organisasi itu sendiri merupakan suatu hasrat yang mendorong individu untuk melaksanakan kegiatan demi kesuksesan organisasi (Wiener, 1982 dalam Sumarno, 2005). Penelitian oleh Ratih (2010) menyimpulkan bahwa komitmen organisasi mampu memoderasi (memperlemah) hubungan antara budgetary goal characteristics dan kinerja manajerial. Hasil tersebut tidak sesuai terhadap penelitian Ratnawati (2004), Paramita (2006), dan Murthi dan Sujana (2008) yang menyimpulkan bahwa komitmen organisasi tidak mampu memoderasi hubungan antara budgetary goal characteristics dan kinerja manajerial.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini berlangsung di 5 rumah sakit pemerintah Kota Denpasar, yaitu RSUD Wangaya, RSUP Sanglah, RS Indera Provinsi Bali, RS Tk. III Udayana, dan RS Trijata Polda Bali. Objek terkait penelitian ini yaitu pengaruh budgetary goal characteristics terhadap kinerja manajerial dengan motivasi dan komitmen organisasi sebagai variabel moderating pada rumah sakit pemerintah di Kota Denpasar. Variabel bebas (independen) yaitu budgetary goal characteristics dengan skala likert modifikasi sebagai alat ukur. Variabel terikat (dependen) yaitu kinerja manajerial dengan skala likert modifikasi sebagai alat ukur. Variabel moderating pada penelitian ini adalah motivasi dan komitmen organisasi yang diukur dengan menggunakan skala likert modifikasi.

Sampel dalam penelitian ini adalah manajer atas keterlibatannya saat menyusun anggaran pada rumah sakit pemerintah di Kota Denpasar, yaitu terdapat 75 manajer yang dipilih berdasarkan teknik non-probability sampling yaitu

purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan instrumen berupa kuesioner. Pengujian instrumen penelitian menggunakan 2 uji yaitu pengujian validitas dan reliabilitas. Uji asumsi klasik menggunakan uji normalitas, heteroskedastisitas, dan multikolinearitas. Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi linear sederhana dan moderated regression analysis (MRA), dengan menggunakan persamaan statistik yang dapat dirumuskan sebagai berikut.

KM = α + β 1BGC + e …………………………………………… (1)

KM = α + β BGC + β ΜΟ + β BGC МО + e ………………... (2)

KM = α + β 1 BGC + β2ΚΟ+ β3BGC ΚО+ e ………………… (3)

Keterangan: KM

= Kinerja Manajerial

α

= Konstanta

β 1 ,β2,β3

= Koefisien Regresi

BGC

= Budgetary Goal Characteristics

MO

= Motivasi

KO

= Komitmen Organisasi

e

= error

HASIL DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Variabel Penelitian

Statistik deskriptif disajikan dengan tujuan memberikan gambaran suatu hasil dilihat dari nilai minimum, maximum, mean, serta nilai standar deviation.

Tabel 1. Hasil Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N

Minimum

Maximum

Mean

Std.

Deviation

BGC

75

38,28

116,28

91,541

22,655

MO

75

10,45

37,57

27,382

7,199

KO

75

10,06

40,00

28,374

8,302

BGC*MO

75

442,82

4157,03

2603,925

1002,703

BGC*KO

75

461,75

4270,70

2720,887

1108,853

KM

75

11,20

38,43

28,358

8,248

Valid N (listwise)

75

Sumber: Data primer diolah, 2012

Pengujian Instrumen Penelitian

Uji Validitas

Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya dikur (Sugiyono, 2007:109). Validnya suatu instrumen dilihat dari nilai pearson correlation pada total skor lebih besar dari 0,30 (Sugiyono, 2007:124).

Tabel 2. Hasil Uji Validitas

Variabel Penelitian

Pearson Correlation

Keterangan

Budgetary Goal Characteristics

0,811** - 0,945**

Valid

Motivasi

0,872** - 0,945**

Valid

Komitmen Organisasi

0,917** - 0,976**

Valid

Kinerja Manajerial

0,875** - 0,946**

Valid

Sumber: Data primer diolah, 2012

Tabel 2 menampilkan nilai pearson correlation untuk masing-masing variabel lebih dari 0,30. Hal ini berarti instrumen budgetary goal characteristics, motivasi, komitmen organisasi, dan kinerja manajerial pada penelitian ini adalah valid.

Uji Reliabilitas

Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2007:110). Reliabelnya suatu instrumen dilihat dari koefisien cronbach alpha lebih besar dari 0,60 (Ghozali, 2006:24).

Tabel 3. Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Penelitian

Cronbach Alpha

Keterangan

Budgetary Goal Characteristics

0,987

Reliabel

Motivasi

0,970

Reliabel

Komitmen Organisasi

0,984

Reliabel

Kinerja Manajerial

0,976

Reliabel

Sumber: Data primer diolah, 2012

Tabel 3 menampilkan koefisien cronbach alpha untuk seluruh variabel lebih dari 0,60. Hal ini berarti instrumen budgetary goal characteristics, motivasi, komitmen organisasi, dan kinerja manajerial pada penelitian ini adalah reliabel.

Pengujian Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Uji normalitas yaitu suatu pengujian agar mengetahui apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2006:147). Data dilakukan memiliki distribusi normal saat koefisien Asymp. Sig. (2 tailed) yang ditampilkan lebih besar dari a = 0,05.

Tabel 4. Hasil Uji Normalitas

No                  Persamaan Regresi

Asymp. Sig. (2-tailed)

1    KM = α + β 1 BGC + e

2   KM = α + β 1 BGC + β2МО+ β3 BGC МО + e

3    KM = α+ β 1 BGC + β2ΚО+ β 3 BGC ΚО + e

0,089

0,094

0,357

Sumber: Data primer diolah, 2012

Tabel 4 menampilkan ketiga persamaan regresi tersebut dengan koefisien Asymp. Sig. (2-tailed) lebih besar dari α = 0,05. Maka, dapat ditarik kesimpulan ketiga persamaan tersebut berdistribusi normal.

Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas yaitu bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2006:125). Data terbebas dari kasus heteroskedastisitas saat nilai signifikansi variabel bebasnya terhadap nilai absolut residual lebih besar dari α = 0,05.

Tabel 5. Hasil Uji Heteroskedastisitas

No

Persamaan Regresi

Variabel

Sig

1

KM = α + β 1 BGC + e

BGC

0,106

2

KM = α + β 1 BGC + β2 МО + β3 BGC МО + e

BGC

0,762

MO

0,284

BGC МО

0,333

3

KM = α + β 1BGC + β2 ΚО + β 3 BGC ΚО + e

BGC

0,610

KO

0,343

BGC ΚО

0,735

Sumber: Data primer diolah, 2012

Tabel 5 menampilkan nilai signifikansi masing-masing variabel bebas dari ketiga model uji tersebut lebih dari α = 0,05. Maka, dapat ditarik kesimpulan ketiga persamaan terbebas dari kasus heteroskedastisitas.

Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas yaitu suatu pengujian untuk mengetahui apakah variabel-variabel yang dioperasikan mempunyai lebih dari satu hubungan linier.

Data terbebas dari kasus multikolinearitas saat nilai tolerance lebih besar dari 0,10 dan VIF kurang dari 10 (Ghozali, 2006:95).

Tabel 6. Hasil Uji Multikolinearitas pada Hipotesis 2 dan Hipotesis 3

Hipotesis 2

Coefficients a

Model

Collinearity Statistics

Tolerance

VIF

1

BGC

,352

2,837

MO

,313

3,192

BGC*MO

,164

6,100

a. Dependent Variable: KM

Hipotesis 3

Coefficients a

Model

Collinearity Statistics

Tolerance

VIF

1

BGC

,269

3,723

KO

,244

4,095

BGC*KO

,116

8,595

a. Dependent Variable: KM

Sumber: Data primer diolah, 2012

Tabel 6 menampilkan tolerance dari keseluruhan variabel lebih dari 0,10 dan VIF kurang dari 10. Maka, dapat ditarik kesimpulan data tersebut terbebas dari kasus multikolinearitas.

Pengujian Hipotesis

Uji Hipotesis Pertama

Teknik analisis regresi linear sederhana untuk menguji pengaruh budgetary goal characteristics terhadap kinerja manajerial.

Tabel 7. Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana

Coefficients a

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t

Sig.

B

Std.

Error

Beta

1          (Constant)

7,852

3,167

2,480

,015

BGC

,224

,034

,615

6,669

,000

a. Dependent Variable: KM

Sumber: Data primer diolah, 2012

Persamaan regresi linear sederhana dapat dirumuskan sebagai berikut.

KM = 7,852 + 0,224 BGC + e ......................................................(4)

Persamaan regresi di atas diinterpretasikan sebagai berikut.

  • 1)    Nilai konstan 7,852 dapat diartikan bahwa apabila variabel budgetary goal characteristics dianggap konstan atau nol, maka nilai variabel kinerja manajerial yang dicapai akan naik (+) sebesar 7,852 satuan.

  • 2)    Nilai koefisien regresi X1 1) sebesar 0,224 dapat diartikan bahwa apabila variabel budgetary goal characteristics meningkat 1 satuan dengan asumsi variabel lain dianggap konstan atau nol, maka variabel kinerja manajerial meningkat 0,224 satuan.

Tabel 7 menampilkan variabel budgetary goal characteristics dengan nilai t hitung 6,669 dan tingkat signifikansi 0,000. Nilai t hitung bernilai positif dan signifikansi lebih kecil dari α = 0,05, maka disimpulkan budgetary goal

characteristics memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial. Hasil tersebut sesuai dengan penelitian Paramita (2006), Ratih (2010), dan Megawati (2010), namun bertentangan dengan penelitian Ratnawati (2004) dan Murthi dan Sujana (2008).

Pengujian Hipotesis Kedua

Hipotesis kedua diuji dengan menggunakan MRA (moderated regression analysis), untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap hubungan antara budgetary goal characteristics dan kinerja manajerial.

Tabel 8. Hasil Uji Moderated Regression Analysis 1

Coefficients a

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t

Sig.

B

Std.

Error

Beta

1          (Constant)

8,986

7,212

1,246

,217

BGC

,039

,094

,106

,410

,683

MO

,226

,336

,197

,672

,504

BGC*MO

,004

,004

,451

,967

,337

a. Dependent Variable: KM

Sumber: Data primer diolah, 2012

Persamaan regresi linear berganda dapat dirumuskan sebagai berikut.

KM = 8,986 + 0,039 BGC + 0,226 MO + 0,004 BGC*MO + e ....(5)

Persamaan regresi di atas diinterpretasikan sebagai berikut.

  • 1)    Nilai konstan 8,986 dapat diartikan bahwa apabila variabel budgetary goal characteristics, motivasi, dan interaksi antara budgetary goal characteristics dan motivasi dianggap konstan atau nol, maka nilai variabel kinerja manajerial yang dicapai akan naik (+) sebesar 8,986 satuan.

  • 2)    Nilai koefisien regresi X1 1) sebesar 0,039 dapat diartikan bahwa apabila variabel budgetary goal characteristics meningkat 1 satuan dengan asumsi variabel lain dianggap konstan atau nol, maka variabel kinerja manajerial meningkat 0,039 satuan.

  • 3)    Nilai koefisien regresi X2 2) sebesar 0,226 dapat diartikan bahwa apabila variabel motivasi meningkat 1 satuan dengan asumsi variabel lain dianggap konstan atau nol, maka variabel lain dianggap konstan atau nol, maka variabel kinerja manajerial meningkat 0,226 satuan.

  • 4)    Nilai koefisien regresi X3 3) sebesar 0,004 dapat diartikan bahwa apabila interaksi antara budgetary goal characteristics dan motivasi meningkat 1 satuan dengan asumsi variabel lain dianggap konstan atau nol, maka variabel kinerja manajerial meningkat 0,004 satuan.

Tabel 8 menampilkan interaksi antara variabel budgetary goal characteristics dan motivasi memiliki nilai thitung 0,967 dan signifikansi 0,337. Signifikansi yang dimiliki lebih besar dari α = 0,05, maka disimpulkan motivasi tidak mampu memoderasi hubungan antara budgetary goal characteristics dan kinerja manajerial. Hasil tersebut sesuai dengan penelitian Riyadi (2000), tetapi bertentangan dengan penelitian Megawati (2010).

Pengujian Hipotesis Ketiga

Hipotesis ketiga diuji dengan menggunakan MRA (moderated regression analysis), untuk mengetahui pengaruh komitmen organisasi terhadap hubungan antara budgetary goal characteristics dan kinerja manajerial.

Tabel 9. Hasil Uji Moderated Regression Analysis 2

Coefficients a

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t

Sig.

B

Std.

Error

Beta

1          (Constant)

20,595

7,640

2,696

,009

BGC

-,057

,095

-,156

-,595

,554

KO

-,423

,396

-,426

-1,068

,289

BGC*KO

,009

,004

1,233

2,148

,035

a. Dependent Variable: KM

Sumber: Data primer diolah, 2012

Persamaan regresi linear berganda dapat dirumuskan sebagai berikut.

KM = 20,595 - 0,057 BGC - 0,423 KO + 0,009 BGC*KO + e .....(6)

Persamaan di atas diinterpretasikan sebagai berikut.

  • 1)    Nilai konstan yaitu 20,595 dapat diartikan bahwa apabila variabel budgetary goal characteristics, komitmen organsasi, dan interaksi antara budgetary goal characteristics dan komitmen organisasi dianggap konstan atau nol, maka nilai variabel kinerja manajerial yang dicapai akan naik (+) sebesar 20,595 satuan.

  • 2)    Nilai koefisien regresi X11) sebesar 0,057 dapat diartikan bahwa apabila variabel budgetary goal characteristics menurun 1 satuan dengan asumsi variabel lain dianggap konstan atau nol, maka variabel kinerja manajerial menurun 0,039 satuan.

  • 3)    Nilai koefisien regresi X22) sebesar 0,423 dapat diartikan bahwa apabila variabel komitmen organisasi menurun 1 satuan dengan asumsi variabel lain dianggap konstan atau nol, maka variabel lain dianggap konstan atau nol, maka variabel kinerja manajerial menurun 0,423 satuan.

  • 4)    Nilai koefisien regresi X3 3) sebesar 0,009 dapat diartikan bahwa apabila interaksi antara budgetary goal characteristics dan komitmen organisasi meningkat 1 satuan dengan asumsi variabel lain dianggap konstan atau nol, maka variabel kinerja manajerial meningkat 0,009 satuan.

Tabel 9 menampilkan interaksi antara variabel budgetary goal characteristics dan komitmen organisasi memiliki nilai t hitung 2,148 dan tingkat signifikansi 0,035. Tingkat signifikansi lebih kecil dari α = 0,05, hal ini berarti komitmen organisasi mampu memoderasi hubungan antara budgetary goal characteristics dan kinerja manajerial. Nilai t hitung yang dimiliki bernilai positif, hal ini berarti bahwa komitmen organisasi mampu memoderasi dalam artian mampu memperkuat hubungan antara budgetary goal characteristics dan kinerja manajerial pada rumah sakit pemerintah Kota Denpasar. Hasil penelitian ini konsisten terhadap penelitian Sumarno (2005) dan Ratih (2010), tetapi bertentangan terhadap penelitian Ratnawati (2004), Paramita (2006), dan Murthi dan Sujana (2008).

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

  • 1.    Budgetary goal characteristics memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial pada rumah sakit pemerintah di Kota Denpasar, sehingga hipotesis pertama dalam penelitian ini diterima.

  • 2.    Motivasi tidak mampu memoderasi hubungan antara budgetary goal characteristics dan kinerja manajerial pada rumah sakit pemerintah di Kota Denpasar, sehingga hipotesis kedua dalam penelitian ini ditolak.

  • 3.    Komitmen organisasi mampu memoderasi hubungan antara budgetary goal characteristics dan kinerja manajerial pada rumah sakit pemerintah di Kota Denpasar, sehingga hipotesis ketiga dalam penelitian ini diterima. Oleh karena t hitung bernilai positif, maka komitmen organisasi mampu memperkuat hubungan antara budgetary goal characteristics dan kinerja manajerial pada rumah sakit pemerintah di Kota Denpasar.

Saran

  • 1.    Budgetary goal characteristics memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial pada rumah sakit pemerintah di Kota Denpasar. Hal ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan oleh manajer pada rumah sakit pemerintah di Kota Denpasar untuk tetap mempertahankan penerapan kelima dimensi budgetary goal characteristics yang sudah baik dan efektif serta lebih meningkatkan budgetary goal characteristics pada aspek atau dimensi umpan balik anggaran terkait dengan sikap atasan dalam memberitahu seberapa baik usaha yang dilakukan bawahan dalam mencapai sasaran anggaran.

  • 2.    Motivasi tidak mampu memoderasi hubungan antara budgetary goal characteristics dan kinerja manajerial pada rumah sakit pemerintah di Kota Denpasar. Hal ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan oleh manajer pada rumah sakit pemerintah di Kota Denpasar untuk lebih meningkatkan motivasi terkait dengan perlakuan perusahaan atau rumah sakit pemerintah tersebut dalam memotivasi bawahannya untuk berbuat yang terbaik dalam

melaksanakan kewajiban atau tugasnya terkait dengan anggaran, agar pelaksanaan anggaran dapat berjalan lebih efektif.

  • 3.    Komitmen organisasi mampu memoderasi hubungan antara budgetary goal characteristics dan kinerja manajerial pada rumah sakit pemerintah di Kota Denpasar. Hal ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan oleh manajer pada rumah sakit pemerintah di Kota Denpasar untuk tetap menjaga dan lebih meningkatkan komitmen organisasi dari seluruh karyawannya terkait dengan sikap bawahan agar tetap merasa senang memilih organisasi atau rumah sakit pemerintah ini sebagai tempat kerja daripada organisasi lainnya.

  • 4.    Kinerja manajerial pada rumah sakit pemerintah di Kota Denpasar secara keseluruhan sudah sangat baik. Hal ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan oleh manajer pada rumah sakit pemerintah di Kota Denpasar untuk tetap menjaga kinerja manajerial yang sudah baik tersebut dan lebih meningkatkan kinerja manajerial dalam hal pengevaluasian aktivitas bawahan, sehingga tujuan dan sasaran rumah sakit pemerintah yang telah dituangkan dalam anggaran akan lebih mudah untuk dicapai.

  • 5.    Penelitian berikutnya disarankan untuk mempergunakan variabel moderasi lainnya, seperti komunikasi dan locus of control.

REFERENSI

Festinger, L.A. 1957. Theory of Cognitive Dissonance (Evanston, IL : Row-Peterson. Diakses pada http://www.simplypsychology.org. Diunduh 1, Oktober, 2012.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Govindarajan, V. 1986a. “Impact of Participation in the Budgetary Process on Managerial Attitudes and Performance : Universalistic and Contingency Perspective”. Deecision Sciences, pp:496-516.

Kenis, I. 1979. “Effects of Budgetary Goal Characteristics on Managerial Attitudes and Performance”. The Accounting Review, 54(4):pp:707-721, October 1979. Diakses pada http://www.jstor.org. Diunduh 1, Oktober, 2012.

Megawati, Trisna. 2010. “Pengaruh Budgetary Goal Characteristics pada Kinerja Manajerial dengan Motivasi dan Locus of Control sebagai Variabel Pemoderasi di 5 Unit Area Pelayanan pada PT. PLN (Persero) Distribusi Bali”. Skripsi Sarjana Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Udayana, Denpasar.

Moreland, R., J. Levine, dan M. Cini. 1993. Group Socialization : The Role of Commitment. Dalam Group Motivation Social Psychology Perspectives. Editor : Michael A. Hogg dan Dominic Abrams. New York : Harvester Wheatsheaf.

Munandar, M. 2001. Budgeting. Edisi I. Yogyakarta : BPFE.

Murthi, Ida Ayu Mas May dan I Ketut Sujana. 2008. “Pengaruh Budgetary Goal Characteristics terhadap Kinerja Manajerial pada Rumah Sakit Pemerintah di Kota Denpasar”. Dalam AUDI Jurnal Akuntansi dan Bisnis, 4(2):h:178-188.

Paramita, Citra. 2006. “Pengaruh Budgetary Goal Characteristics pada Kinerja Manajerial dengan Budaya Paternalistik dan Komitmen Organsasi sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Cargo di Kota Denpasar”. Skripsi Sarjana Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Udayana, Denpasar.

Ratih, Kumala. 2010. “Pengaruh Budgetary Goal Characteristics pada Kinerja Manajerial dengan Komitmen Organisasi dan Gaya Kepemimpinan sebagai Variabel Moderating pada Rumah Sakit Pemerintah di Kota Denpasar”. Skripsi Sarjana Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Udayana, Denpasar.

Ratnawati, Kurnia. 2004. “Pengaruh Budgetary Goal Characteristics pada Kinerja Manajerial dengan Budaya Paternalistik dan Komitmen Organisasi sebagai Moderating Variabel pada Perguruan Tinggi Swasta Kopertis Wilayah III”. Disampaikan pada Simposium Nasional Akuntansi VII. Solo, 15-16 September 2005.

Riyadi, Slamet. 2000. “Motivasi dan Pelimpahan Wewenang sebagai Variabel Moderating dalam Hubungan antara Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Kinerja Manajerial”. Dalam Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, 3(2):h:134-150.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Edisi ke-10. Bandung : Alfabeta.

Sumarno, J. 2005. “Pengaruh Komitmen Organisasi dan Gaya Kepemimpinan terhadap Hubungan antara Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Kinerja Manajerial”. Disampaikan pada Simposium Nasional Akuntansi VII. Solo, 15-16 September 2005.

Thoha, Miftah. 1993. Perilaku Organisasi : Konsep Dasar dan Aplikasinya. Edisi 1. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

176