PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, UMUR PERUSAHAAN, KOMPOSISI DEWAN DIREKSI DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL PADA PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DI BURSA EFEK INDONESIA

Kadek Umi Sukma Pebriana1

I Made Sukartha2

1Fakultas Ekonomi Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia e-mail: umisukma78@yahoo.com / telp: +6281915719287

2Fakultas Ekonomi Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia

ABSTRAK

Lingkungan menjadi sangat penting bagi perusahaan saat ini. Ketidakharmonisan perusahaan dengan lingkungan dapat mengakibatkan dampak yang negatif bagi perusahaan. Begitu pentingnya faktor lingkungan bagi perusahaan sehingga menjadi dasar bagi penelitian ini.Sampel dipilih menggunakan purposive sampling sehingga diperoleh sampel sebanyak 44 perusahaanProperty dan real estate. Variabel penelitian yaitu profitabilitas, leverage, umur perusahaan, komposisi dewan direksi, dan kepemilikan institusional. Teknikanalisis data meliputi uji asumsi klasik, regresi linier berganda.Berdasarkananalisisditemukan bahwa untuk variabel komposisi dewan direksi menunjukkan pengaruh yang signifikan pada pengungkapan CSR sedangkan variabel profitabilitas, leverage, umur perusahaan dan kepemilikan institusional tidak berpengaruh pada pengungkapan CSR

Kata Kunci: Corporate Social Responsibility

ABSTRACT

Environment is very important for companies today. Company disharmony with the environment can lead to a negative impact for the company. the importance of environmental factors for the company became the basis for this study. The sample was selected using purposive sampling to obtain a sample of 44 companies Property and real estate. Research variables are profitability, leverage, firm age, the composition of the board of directors, and institutional ownership. Data analysis techniques include classical assumption test, multiple linear regression. Based on the analysis found that for the board composition variables showed a significant effect on CSR disclosure and for variable profitability, leverage, firm age and institutional ownership has no effect on CSR disclosure.

Kata Kunci: Corporate Social Responsibility

PENDAHULUAN

Lingkungan saat ini menjadi isu penting yang berkembang di masyarakat.

Keberlangsungan lingkungan menjadi hal yang disorot banyak pihak akibat kerap terabaikannya kondisi lingkungan oleh perusahaan. Lingkungan bagi perusahaan

perusahaan namun juga ekstern. Salah satu bentuk pertanggungjawaban sosial dan lingkungan yang dilakukan perusahaan adalah melalui pengungkapan Corporate Social Responsibility.

Seiring meningkatnya kepedulian masyarakat akan kelestarian lingkungan membuat perusahaan kini meningkatkan pertanggungjawaban sosial dan lingkungannya bukan hanya kepada pemegang saham dan kreditur saja, namun juga kepada masyarakat luas. CSR adalah suatu cara dari organisasi untuk menunjukkan kepedulian mereka terhadap lingkungannya (Darwin, 2004 dalam Anggraini, 2006).

Regulasi mengenai CSR juga sebenarnya bukan hal baru dalam dunia korporasi. Di berbagai Negara maju, setiap perusahaan sudah diwajibkan untuk melaksanakan CSR secara periodik. Ini dilakukan untuk mengontrol prilaku perusahaan agar sesuai ketentuan yang berlaku (Tanudjaja,2006). Regulasi ini berkembang dimulai awalnya Dr. Karl.Henrik Robert Dengan kerangka ABCD: yaitu Awareness, BaselineMapping, Creating a Vision,dan Down to a Action menjadi sangat terkenal terutama di Eropa. Kemudian berlanjut ISIS - Compass of Sustainability, tahun 1997 mulai ditambahkan aspek social dan lingkungan sebagai ‘bottom line’ atau tujuan perusahaan yang terinspirasi dari tiga pilar pembangunan berkelanjutan lalu diturunkan menjadi berbagai standar/kriteria dan indikator seperti ISO 26000:2010, IFC Performance Standards dan yang terakhir Global Reporting Initiative (GRI) yang berkembang semula 78 item pengungkapan kini menjadi 84 item pengungkapan.

Perkembangan riset-riset mengenai pengungkapan tanggung jawab sosial di Indonesia menemukan bahwa pengungkapan CSR oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia relatif rendah (Arfan dan Muhammad Ishak, 2005:343). Hal ini diduga disebabkan karena perusahaan belum menggunakan laporan tahunan untuk berkomunikasi antara perusahaan dengan pemangku kepentingan (Arfan dan Muhammad Ishak, 2005:343).

.Pemilihan sektor property dan real estate didasarkan pada adanya kenyataan melihat pertumbuhan sektor ini sangat pesat. Pembangunan Fisik berupa perumahan maupun hotel dikawasan khusunya di kota-kota besar sudah sangat maju bahkan cenderung pembangunan yang terjadi tidak semuanya memperhatikan daya dukung lingkungan, sehingga ketika musim hujan seringkali Banjir melanda kawasan kota-kota besar, pembangunan di kota-kota besar juga mulai mengurangi kawasan hijau sebagai kawasan serapan air, abrasi pantai pun mengancam akibat pesatnya pembangunan kawasan wisata di pesisir pantai

Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan tanggung jawab sosial di Indonesia memunculkan hasil yang beraneka ragam sehingga menarik untuk diteliti lebih lanjut. Hasil yang menunjukkan bahwa variabel profitabilitas dan leverage yang tidak berpengaruh signifikan pada pengungkapan CSR diungkapkan oleh Sembiring (2005). Penelitian Anggraini (2006) menemukan bahwa profitabilitas, leverage dan size perusahaan tidak mempengaruhi pengungkapan informasi CSR. Namun variabel kepemilikan manajemen serta tipe industri ditemukan memiliki pengaruh yang signifikan.

Hasil yang didapat sejalan dengan hasil penelitian yang didapat Hackston dan

Milne (1996) dalam Anggraini (2006) yang tidak menemukan hubungan antara

profitabilitas dengan pengungkapan informasi sosial.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh masing-masing variable dalam penelitian ini yaitu profitabilitas, leverage, umur perusahaan, komposisi dewan direksi dan kepemilikan institusional terhadap pengungkapan CSR di Bursa Efek Indonesia pada subsector Property danReal Estate.Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi rujukan serta perbandingan untuk penelitian-penelitian berikutnya yang berkaitan dengan pengungkapan CSR. KAJIAN PUSTAKA

Teori Keagenan (Agency Theory)

Teori keagenan membahas tentang adanya hubungan keagenan antara principal dengan agen. Hubungan keagenan adalah sebuah kontrak dimana satu atau lebih principal menyewa orang lain (agen) untuk melakukan beberapa jasa untuk kepentingan mereka yaitu mendelegasikan beberapa wewenang pembuatan keputusan kepada agen. Yang disebut dengan principal adalah pihak yang memberi mandat kepada agen, dalam hal ini yaitu pemegang saham. Sedangkan yang disebut dengan agen adalah pihak yang mengerjakan mandat dari principal, yaitu manajemen yang mengelola perusahaan. Tujuan utama dari teori keagenan adalah untuk menjelaskan bagaimana pihak-pihak yang melakukan hubungan kontrak dapat merancang kontrak yang tujuannya untuk meminimalisir cost akibat adanya informasi yang tidak simetris serta kondisi ketidakpastian (diakses melalui http: digilib.petra.ac.id)

Teori Sinyal ( Signaling theory)

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan selalu berdampak pada

para stakeholders seperti karyawan, pemasok, investor, pemerintah, konsumen, serta masyarakat. Kegiatan-kegiatantersebut menjadi perhatian dan minat dari para stakeholders, terutama para investor dan calon investor sebagai pemilik dan penanam modal perusahaan. Oleh karenanya, perusahaan berkewajiban untuk memberikan laporan sebagai informasi kepada para stakeholders ( Danu,2011).

Dengan disertakannya laporan tambahan seperti laporan aktivitas CSR perusahaan maka diharapkan hal tersebut akan berdampak positif bagi perusahaan. Dalam hal ini, perusahaan memberikan tanda (signal) kepada stakholders mengenai kepedulian perusahaan terhadap lingkungan sekitarnya. Dengan demikian diharapkan investor dapat melihat sinyal yang diberikan perusahaan bahwa perusahaan tidak mengejar keuntungan semata namun, tetap memperhatikan lingkungan sekitarnya.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Profitabilitas (X1), Leverage (X2), Umur Perusahaan (X3), Komposisi Dewan Direksi (X4) dan Kepemilikan Saham Institusional (X5).Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Pengungkapan Corporate Sosial Responsibility (CSR).

Variabel profitabilitas dalam penelitian ini menggunakan skala pengukuran rasio menggunakan proksi return on equity (ROE) ini mengacu penelitian Hackston dan Milne (1996). ROE dipilih karena dipandang mampu memperlihatkan profitabilitas perusahaan yang sebenarnya. Variabel Kepemilikan Institusional ini mengacu pada penelitian Ardi dan Sularto (2007) yang menggunakan Debt to Asset Ratio. Pada variabel ini umur perusahaan dihitung

sejak tahun perusahaan tersebut First Issue hingga tahun obeservasi dibandingkan

dengan tahun perusahaan berdiri hingga perusahaan tersebut dijadikan sampel dalam penelitian ini. Variabel ini diacu dari penelitian Suhardjanto dan Wardhani (2007) yang menggunakan variabel umur dalam mengetahui pengaruhnya dengan corporate social responsibility.Ukuran dewan direksi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu jumlah non eksekutif director (Komisaris) dibandingkan dengan keseluruhan jumlah eksekutif director(direktur) dan non eksekutif director (Komisaris)yang ada dalam perusahaan. Ini mengacu pada penelitian Suhardjanto dan Wardhani (2007). Kepemilikan Institusional diukur dengan persentase saham yang dimiliki oleh institusi (badan) yang dibandingkan dengan jumlah saham yang beredar yang dilihat dari laporan keuangan tahunan perusahaaan (Machmud & Djakman, 2008). Pengungkapan CSR mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Sembiring (2005) yang mengadopsi penelitian yang dilakukan oleh Hackston dan Milne. Ketujuh kategori tersebut dijabarkan ke dalam 63 item pengungkapan yang telah disesuaikan dengan kondisi yang ada di Indonesia.

METODE PENELITIAN

Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan dengan mengakses situs resmi PT Bursa Efek Indonesia yaitu situs (www.idx.co.id) dan melalui Capital Market

Information Center yang terletak di Jl. P.B. Sudirman 10X Kav 2 Denpasar Bali.

Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah data sekunder Data sekunder dari penelitian ini juga diperoleh dari (www.idx.co.id) .

Populasi, Sampel, dan Metode Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2008-2011 yaitu 39 perusahaan. Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan pendekatan non probability samplingdengan metode purposive sampling.

Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode observasi non partisipan. Sebagai pedoman, instrumen penelitian berupa check list item-item pengungkapan CSR.

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian meliputi uji asumsi klasik, regresi linier berganda serta uji f dan uji

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian ini telah melewati serangkaian uji asumsi klasik dan dinyatakan lolos sebagai model regresi yang memenuhi syarat uji normalitas, heteroskedastisitas, multikolinearitas dan autokorelasi. Hasil analisis data yang

diperoleh ditunjukkan pada tabel berikut

Tabel Hasil Regresi Linier Berganda

Variabel

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T

Sig

B

Std.

Error

Beta

(Constant)

0,285

0,066

4,316

0,000

Profitabilitas

0,009

0,067

0,013

0,127

0,900

Leverage

0,006

0,065

0,010

0,089

0,930

Umur Perusahaan

0,048

0,047

0,099

1,016

0,316

Komposisi Dewan Direksi

0,476

0,123

0,370

3,862

0,000

Kepemilikan Institusional

-0,381

0,055

-0,712

-6,948

0,000

Adjusted R Square  = 0,622

F Hitung           = 15,167

Sig. F Hitung       = 0,000

Berdasarkan Tabel disusun persamaan regresi sebagai berikut :

Y = 0,285+ 0,009X1 + 0,006X2 + 0,048X3 + 0,476X4 - 0,381X5

Nilai koefisien determinasi R2 sebesar 0,622 menunjukkan bahwa variasi kelima variabel bebas yaitu profitabilitas, leverage, umur perusahaan, komposisi dewan direksi,dan kepemilikan institusional mempengaruhi variasi variabel terikat (CSR) dengan variasi pengaruh sebesar 62,2 %. Sedangkan sisanya sebesar 37,8 % dijelaskan oleh faktor-faktor lain di luar model.

Pembahasan

  • 1)    Profitabilitas tidak berpengaruh secara signifikan pada luas pengungkapan Corporate Sosial ResponsibilityHal ini mungkin disebabkankarena pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan tidak berhubungan denganprofitabilitas dalam periode  yang sama,  tetapi mungkin

berhubungan dengan laba periode yang lalu ( Gray, et al, dalam

Sembiring, 2005 ).

  • 2)    Leverage tidak berpengaruh secara signifikan pada luas pengungkapan Corporate Sosial Responsibility. Ini berarti, Semakin tinggi tingkat leverage semakin besar peluang perusahaan untuk melaporkan laba yang lebih tinggi (Belkaoui & Karpik dalam Anggraini (2006)). Sehingga akan mengurangi biaya yang lain termasuk untuk pengungkapan CSR.

  • 3)    Umur perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan pada luas pengungkapan Corporate Sosial Responsibility. Ini boleh jadi akibat seiring bertambahnya umur perusahaan maka bertambah pula tanggung jawab serta beban perusahaan. Sehingga, secara tidak langsung mengurangi kemampuan perusahaan untuk melakukan pengungkapan Corporate Sosial Responsibility.

  • 4)    Komposisi dewan direksi berpengaruh secara signifikan pada luas pengungkapan Corporate Sosial Responsibility. Dengan wewenang yang dimiliki dewan komisaris akan mampu untuk mengarahkan manajemen untuk lebih meningkatkan pengungkapan CSR. Sehingga perusahaan yang memiliki ukuran dewan komisaris yang lebih besar akan lebih banyak mengungkapkan CSR.

  • 5)    Kepemilikan institusional tidak berpengaruh secara signifikan pada luas pengungkapan Corporate Sosial Responsibility.  Menurut Handjani

dkk(2009), investor institusional jenis ini biasanya investasinya hanya bersifat jangka pendek karena investor institusional dengan perspektif

jangka panjang cenderung mempertimbangkan tanggung jawab sosial

yang dilakukan oleh perusahaan.

SIMPULAN DAN SARAN

Profitabilitas,leverage, Umur Perusahaan, Kepemilikan Institusional tidak berpengaruh signifikan pada pengungkapan Corporate Sosial Responsibility sedangkan Komposisi dewan direksi berpengaruh positif signifikan pada pengungkapan Corporate Sosial Responsibility.

Setelah pembahasan yang dilakukan, peneliti Mengajukan saran kepada perusahaan-perusahaan property dan real estate untuk membentuk bagian tersendiri untuk mengembangkan kegiatan Corporate Sosial Responsibility dengan baik. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan pula menggunakan variabel lain seperti size perusahaan, tipe industri dan kepemilikan manajerial.

DAFTAR PUSTAKA

Abbott, Walter and R. J. Monsen. 1979. On the Measurement of Corporate Social Responsibility: Self Reported Disclosure as a Method of Measuring Corporate Social Involvement. Academy of Management Journal, Vol. 22 No. 3. pp 501 – 515.

Amalia, Dessy. 2005. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Luas Pengungkapan Sukarela (Voluntary Disclosure) pada Laporan Tahunan Perusahaan yang Tercatat di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Akuntansi Pemerintah. Vol.1, No.2.

Anggraini, Fr.Reni Retno, 2006. Pengungkapan Informasi Sosial dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan Keuangan Tahunan (Studi Empiris pada Perusahaan-Perusahaan yang terdaftar Bursa Efek Jakarta), Simposium Nasional Akuntansi IX, Padang,www.google.com, diakses pada tanggal 10 Mei 2012.

Ardi dan Sularto, Lana. 2007. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, dan Tipe Kepemilikan Perusahaan Terhadap Luas Voluntary Disclosure Laporan Keuangan Tahunan. ISSN Vol. 2. Hal : 1858-2559

Arfan dan MuhammadIshak. 2005. Akuntansi Keprilakuan. Jakarta: Salemba Empat

Barnea, Amir and Rubin, Amir. 2010. Corporate Sosial Responsibility as a Conflict Between Shareholders. Journal of Business Ethics (2010) 97:71– 86

Belkaoui. A, and Karpik. P.G 1989. “Determinants of the Corporate Decision to Disclose Social Information”. Accounting, Auditing and Accountability Journal. Vol. 1, No.1.

Belkaoui. A, dan Ahmed Riahi. 2006. Accounting Theory. Jakarta: Salemba Empat.

Brown, Noel and Deegan, Craig. 1998. The Public Disclosure of Environmental Performance Information- a Dual Test of Media Agenda Setting Theory and Legitimacy Theory. Accounting and Business Research. Vol. 29, No. 1, pp : 21-41.

Danu. 2011. Pengaruh Corporate Sosial Responsibility Terhadap KinerjaPerusahaan.Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.

Deegan, Craig and Michaela Rankin.1997. The Materiality of Environmental Information to Users of Annual Report.  . Accounting, Auditing

andAccountability Journal.Vol.10, No.4,p.562-584.

http:digilib.petra.co.id/viewer.php?page=1&submit.x=0&submit.y=0&qual=high &fname=/jiunkpe/s1/eakt/2007/jiunkpe-ns-s1-2007-32403099-8851-kebijakan_hutang-chapter2.pdf).

http://digilib.petra.ac.id/viewer.php?page=4&submit.x=20&submit.y=8&qual=hig h&submitval=next&fname=%2Fjiunkpe%2Fs1%2Feakt%2F2006%2Fjiun kpe-ns-s1-2006-32402182-10211-otomotif-chapter2.pdf

Emirzon, Joni. 2007. Prinsip-Prinsip GCG, Genta Press : Jogjakarta

Febrina, 2011. Pengaruh Leverage, Profitabilitas, Kep. Manajerial, Ukuran dewan komisaris, Ukuran perusahaan pada Pelaporan Tanggung jawab sosial pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Udayana

Fraser, Lyn M. Dan Ormiston, Ailen. 2004. Laporan Keuangan. Jakarta: PT Indeks.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPPS. Semarang: Penerbit Universitas Diponegoro..

Ghozali, Imam dan Anis Chariri. 2007. Teori Akuntansi. Semarang: Penerbit Universitas Diponegoro..

Hackston, David and Markus J. Milne, 1996. Some Determinants of Social and Environmental Disclosure in New Zealand Companies. Accounting, Auditing andAccountability Journal, Vol. 9 No. 1, p. 77-100.

Handajani Dkk, 2009, The Effect of EarningsManagement And Corporate Governance Mechanism to Corporate Sosial Responsibility Disclosure : Study at Public Companies in Indonesia Stock Exchange,Simposium Nasional Akuntansi XII Universitas Sriwijaya Palembang 04-06November.

Haruman, Tendi. 2008. Struktur Kepemilikan, Keputusan Keuangan dan Nilai Perusahaan. Finance and Banking Journal. Vol. 10 No. 2. Hal 150 – 166.

Heinze, D. C. 1976. Financial Correlates of a Social Involvement Measure. Akron Business and Economic Review Vol. 7 No. 1. pp 48 – 51.

Hendriksen, Eldon S dan M. Brenda. 2000. “Teori Akunting.” Edisi 5. Batam: Interaksara.

Ismail, Tariq H. 2002. An Empirical Investigation of Factors Influencing Voluntary Disclosure of Financial Information on the Internet in the GCG countries. SSRN working paper series.

Jensen, M. and Meckling, W. 1976. ‘‘Theory of the firm: managerial behavior,agency costs and ownership structure’’, Journal of Financial Economics, Vol. 3, pp. 305-60.

Kartika Hendra Titisari. 2009. Corporate Sosial Responsibility(CSR)Dan Kinerja Perusahaan. Dinamika Manajemen, Vol. 1, No. 1, hal : 32-46.

Khan, Md. H.U.Z., (2010), “The effect of corporate governance elements on Corporate Sosial Responsibility (CSR) reporting”, International Journal of Law and Management, Vol.52 No.2, pp.82-109.

Laila Nuur Hidayati dan Sri Murni. 2009. Pengaruh Pengungkapan Corporate Sosial Responsibility terhadap Earning Response Coefficient Pada Perusahaan High Profile. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol 11, No 1, Hal: 1 - 18.

Luciana SpicaAlmilia; Nurul Hasanah Uswati Dewi dan; VidianaHastutik IsHartono, 2011.  Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan

Tanggung jawab sosial dan Dampaknya terhadap Kinerja keuangan dan Ukuran Perusahaan”, Fokus Ekonomi, Vol. 10 No. 1, Halaman 50 – 68.

Machmud dan Djakman. 2008. “Pengaruh Struktur Kepemilikan terhadap Luas Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial (CSR Disclosure) pada Laporan Tahunan Perusahaan : Study Empiris pada Perusahaan Publik yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia 2006.” Simposium Nasional Akuntansi 11.

Marwata. 2001. Hubungan Antara Karakteristik Perusahaan dan Kualitas Ungkapan Sukarela dalam Laporan Tahunan Perusahaan Publik di Indonesia.SimposiumNasional Akuntansi IV. Bandung.

Mirfazli, Edwin dan Nurdiono. 2007. Evaluasi Pengungkapan Informasi PertanggungjawabanSosial Pada Laporan Tahunan Perusahaan DalamKelompok Aneka Industri Yang Go Publik di BEJ. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 12 No. 1

Ningsaptiti, Restie. 2010. Analisis Pengaruh UkuranPerusahaan Dan Mekanisme CorporateGovernanceTerhadap manajemen laba(Studi empiris pada perusahaanmanufaktur yang terdaftar di BEItahun 2006-2008). Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.

Novita dan Chaerul D. Djakman. 2008. “Pengaruh Struktur Kepemilikan terhadap Luas Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial (CSR Disclosure) pada Laporan Tahunan Perusahaan; Studi Empiris pada Perusahaan Publik yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia tahun 2006”. Simposium Nasional Akuntansi XI, Pontianak, 22 – 25 Juli 2008

Parsa, Sepideh dan Reza Kouhy. 1994. “Disclosure of Social Information by UK Companies; a Case Study of Legitimacy Theory.” Diakses tanggal 2 Agustus 2012

--------------. 2007. “Social Reporting by Companies

Listed on the Alternative

Investment Market”. Journal of Business Ethics(2008) 79:345–360.

http://www.springer.com. Diakses tanggal 2 Agustus 2012

Prayogi.2003.Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Luas Pengungkapan Sukarela Laporan Keuangan Tahunan Perusahaan Yang Terdaftar diBursa Efek JakartaTesis Magister Akuntansi Universitas Diponegoro

Rahayu, Dyah Sih. 2005. Pengaruh KepemilikanSaham Manajerial Dan InstitusionalPada Struktur Modal Perusahaan. Jumal Akuntansi & Auditing Volume 01 No. 02 hal: 181 — 197.

Rawi, 2008. Pengaruh Kepemilikan Manajemen, Institusi, dan Leverage Terhadap Corporate Sosial Responsibility Pada Perusahaan Manufaktur yang      Listing di Bursa Efek Indonesia. Tesis Magister

Akuntansi.Universitas Diponegoro Semarang

Rochiyati Murniningsih. 2007. Reaksi Investor Dan PengungkapanTanggung Jawab SosialPerusahaan-Perusahaan DiBursa Efek Jakarta. Jurnal Bisnis Dan Ekonomi. Vol. 5 Edisi 1 April. Hal : 24-35.

Rustiarini, Ni Wayan. 2010. Pengaruh Corporate Governance Pada Hubungan Corporate Social Responsibility Dan Nilai Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi XIII, Purwokerto,

http://setabasri01.blogspot.com/2011/04/uji-regresi-berganda.html

Saftiana,Yulia dan Sefrilia,Meutia. 2012. Pengaruh Kepemilikan Saham Pemerintah dan Profitabilitas TerhadapPengungkapan Corporate Sosial Responsibility (CSR). Jurnal Ekonomi dan Informasi Akuntansivol. 2 no. 2Mei 2012. Hal: 132-139.

Sayekti, Yosefa dan Wondabio, Ludovicus Sensi. 2007. Pengaruh CSR Disclosure Terhadap Earning Response Coefficient (Suatu Studi Empiris Pada Perusahaan yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta). Simposium Nasional Akuntansi X. Makassar, 26-28 Juli

Simanjuntak, Binsar H, dan Lusy Widiastuti. 2004. Faktor-faktor yang Mempengaruhi KelengkapanPengungkapan Laporan Keuangan pada PerusahaanManufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol. 7. No. 3. Hal: 351-366.

Sitepu, 2009. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial Dalam Laporan Tahunan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Sembiring. 2005. Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan tanggung Jawab Sosial : Study Empiris Pada Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Jakarta,SimposiumNasional Akuntansi VIII, Solo.

Sugiyono.2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sudana, I Made dan Arlindania W,Putu Ayu.2011.Corporate Governance Dan Pengungkapan Corporate Social Responsibility Pada Perusahaan Go-Public Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen Teori dan Terapan. Tahun 4, No 1,April 2011.

Sulastini, Sri. 2007. Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Social Disclosure Perusahaan Manufaktur yang Telah Go Public. Skripsi FE UNNES Semarang.

Suhardjanto, Djoko dan Wardhani, Mari. 2007. Praktik Intellectual Capital Disclosure PerusahaanYang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. JAAIVol. 14 NO. 1, JuniI 2010: 71–85

Suripto, Bambang. 1999. “Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela dalam Laporan Tahunan”. Simposium Nasioanal Akuntansi, Malang

Tanudjaja, Bing Bedjo. 2006.Perkembangan Corporate Social Responsibility Di Indonesia.JurnalNirmana, Vol.8, No. 2, Juli 2006hal: 92-98

Tarigan, Josua dan Christiawan, Yulius Jogi. 2007. Kepemilikan Manajeral: Kebijakan Hutang, Kinerja dan Nilai Perusahaan. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, Vol. 9, No. 1, Hal: 1-8.

Tokoro,Nobuyuki. 2007. Stakeholders and Corporate Sosial Responsibility(CSR): A New Perspective on the Structure ofRelationships. Asian Business & Management, 2007, 6, (143–162)

Tyas, Sulistyowati Retnaning. 2008. “Analisis Pengaruh Struktur Corporate Governance dan Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI”. Skripsi S1. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.

Untari, Lisna. 2010. Effect On Company CharacteristicsCorporate Sosial Responsibility Disclosures InCorporate Annual Report Of ConsumptionListed In Indonesia Stock Exchange. Skripsi Fakultas Ekonomi      Universitas      Gunadarma      diakses      melalui

http://www.gunadarma.ac.id

Utami, Indah Dewi dan Rahmawati.2007. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Ukuran Dewan Komisaris, Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Asing, Dan Umur Perusahaan Terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure Pada Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di BursaEfek Indonesia. Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. Diakses melalui    si.uns.ac.id/.../196804011993032001artikel%20indah.

diunduh 23 mei 2012.

Uwalomwa and Uadiale,2011. Gas Flaring and its Implication for Environmental Accounting inNigeria. Journal of Sustainable Development. Vol. 4, No.5;

Vance, S. C. 1975. Are Socially Responsible Corporations Good Investment Risks?. Management Review Vol. 64 No. 8. pp 18 – 24

Widyaningdyah A.U. (2001). “Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Earning Management Pada Perusahaan Go Public Di Indonesia”. JurnalAkuntansi & Keuangan, Vol. 3, No. 2, h. 89-101.

www,csrindonesia.com

Zuhron, Dkk. 2003. “Analisis Pengaruh LuasPengungkapan Sosial dalam Laporan Tahunan Perusahaan TerhadapReaksi Investor.” Simposium Nasional Akuntansi VI. Surabaya, 16-17Agustus