PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, DAN KEPEMILIKAN SAHAM PUBLIK TERHADAP PENGUNGKAPAN CSR
on
ISSN: 2302-8556
E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 11.1 (2015): 289-302
PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, DAN KEPEMILIKAN SAHAM PUBLIK TERHADAP PENGUNGKAPAN CSR
Gusti Ayu Dyah Indraswari1 2 Ida Bagus Putra Astika2
1Fakultas Ekonomi Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia 2e-mail: dyah21indraswari@yahoo.com / telp: +62 821 445 122 18
ABSTRAK
Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan faktor yang mempengaruhi perkembangan dan bertahannya perusahaan.Penelitian pada CSR ini bertujuan menguji pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan, dan kepemilikan saham publik pada pengungkapan CSR. Populasi penelitian adalah 11 perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI selama periode 2010-2012 dengan teknikpurposive sampling dalam pemilihan sampelnya, sehingga total sampel dengan periode penelitian 3 tahun adalah 33 sampel.Teknik analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif, uji asumsi klasik dan pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi berganda.Hasilnya adalah variabel profitabilitas dan ukuran perusahaan berpengaruh positif, sedangkan kepemilikan saham publik, berpengaruh negatifpada pengungkapan CSR perusahaan.
Kata Kunci : profitabilitas, ukuran perusahaan, kepemilikan saham publik, CSR
ABSTRACT
Corporate Social Responsibility (CSR) is a factor that affect the development and withstand of company. This CSR research purpose is to verify profitability effect, company size and public ownership share in disclosure of CSR.Research population is 11 companies of food and drink that registered in BEI from 20102012 with purposive sampling technique, so that total sample within 3 years is 33 sample. Data analysed by using descriptive statistic analyse technique, classic assumption test and hypotheses test are using doubled regression. The results are profitability and company size have positive effect but public ownership share have negative effect in disclosure of CSR.
Key Word : profitability, company size, public ownership share, CSR
PENDAHULUAN
Saat ini tuntutan terhadap perusahaan semakin besar.Perusahaan diharapkan tidak hanya mementingkan kepentingan manajemen dan pemilik modal (investor dan kreditor) namun juga dapat memperhatikan karyawan, konsumen serta masyarakat. Kadang kala banyak perusahaan yang tidak memperhatikan hal ini dan melalaikannya, tanpa menyadari bahwa peran lingkungan akan sangat mempengaruhi berlangsungnya perusahaan tersebut.
Masyarakat membutuhkan informasi mengenai aktivitas sosial yang dilakukan perusahaan, sehingga masyarakat dapat mengetahui kontribusi apa yang perusahaan berikan pada masyarakat. Banyak perusahaan swasta kini mengembangkan apa yang disebut Corporate Sosial Responsibility (CSR). Penerapan CSR tidak lagi dianggap sebagai cost, melainkan investasi perusahaan (Erni,2007 dalam Sutopoyudo,2009).
CSR dapat dilihat melalui dua sudut pandang, antaralain corporate social responsibility berdasarkan teori serta corporate social responsibility berdasarkan realita atau fakta yang terjadi (Syafrudin, 2010).CSR merupakan pengungkapan di dalam laporan tahunan yang tidak hanya berpijak pada single bottom line yaitu nilai perusahaan (corporate value), namun juga berpijak pada triple bottom lines yaitu keuangan, sosial dan lingkungan (Daniri, 2008) dikutip dalam Machmud dan Djakman (2008). Tuntutan ini muncul karena perkembangan eksistensi secara berkelanjutan (sustainable).Keberlanjutan nilai perusahaan diharapkan agar perusahaan dapat memperoleh keuntungan/laba untuk jangka panjang.
Dalam CSR hal-hal yang diungkapkan antara lain meliputi bidang ekonomi, sosial dan lingkungan di dalam laporan tahunan perusahaan dilakukan untuk mencerminkan tingkat akuntabilitas, responsibilitas dan transparansi korporat kepada investor atau stakeholders. Selain itu, pengungkapan CSR merupakan media untuk menjalin komunikasi yang baik dengan stakeholders bahwa perusahaan telah mengungkapkan CSR (Darwin, 2007). Melalui pengungkapan CSR, perusahaan bisa memperoleh legitimasi sosial sehingga perusahaan dapat memaksimalkan kekuatan keuangannya dalam jangka panjang
melalui respon positif masyarakat pada para pelaku pasar saham (Kiroyan, 2006) dalam Sayekti dan Wondabio (2007).Saat ini, mulai banyak tumbuhnya perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh masyarakat (public).Kondisi ini menjadikanpengungkapan CSR menjadi putus, karena publik atau masyarakat memiliki hak pada perusahaan dan perusahaan memiliki kewajiban untuk melaporkan atau memberikan informasi mengenai keadaan perusahaan.
Perusahaan high profile lebih mengungkapkan tanggungjawab sosial perusahaan dibandingkan perusahaan low profile.Ukuran perusahaan juga mempengaruhi pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Semakin besar perusahaan, semakin luas pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dibandingkan dengan perusahaan kecil.Menurut Suripto (1999) pada umumnya perusahaan besar memiliki aktiva yang besar, penjualan besar, skill karyawan yang baik, sistem informasi yang canggih, jenis produk yang banyak, struktur kepemilikan lengkap, sehingga membutuhkan tingkat pengungkapan secara luas.Praktik pengungkapan tanggung jawab sosial memegang peranan yang penting untuk perusahaan karena perusahaan hidup di lingkungan masyarakat dan tak jarang aktivitasnya memiliki dampak sosial dan lingkungan.Pengungkapan tanggung jawab sosial merupakan alat manajerial yang digunakan perusahaan untuk menghindari konflik sosial dan lingkungan.Selain itu, pengungkapan tanggung jawab sosial dapat dipandang sebagai wujud akuntanbilitas perusahaan kepada publik untuk menjelaskan berbagai dampak sosial yang ditimbulkan perusahaan (Ghozali dan Chariri, 2007).
Corporate Social Responsibility saat ini tidak lagi bersifat sukarela yang dilakukan perusahaan di dalam mempertanggungjawabkan kegiatan perusahaannya, namun kini telah bersifat wajib untuk beberapa perusahaan dalam menerapkannya. Hal ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas (UU PT), yang disahkan pada 20 Juli 2007. Pasal 74 Undang-Undang Perseroan Terbatas menyatakan : (1) Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). (2) TJSL merupakan kewajiban Perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya Perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran. (3) Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (www.hukumonline.com).
Sekarang ini perusahaan dihadapkan pada persaingan global yang dengan sangat cepat berubah.Perusahaan yang dalam prakteknya sering mengabaikan kepentingan sosial dan tanggungjawab, perlahan-lahan saat ini mulai memperhatikan nilai-nilai sosial. Perusahaan menyadari bahwa dengan memperhatikan lingkungan sosial akan memberikan kesan baik dan dapat memaksimalkan laba bagi perusahaan. Akuntansi untuk pertanggungjawaban sosial merupakan perluasan pertanggungjawaban organisasi (perusahaan) diluar batas-batas akuntansi keuangan tradisional, yaitu menyediakan laporan keuangan tidak hanya kepada pemilik modal khususnya pemegang saham.Standar Akuntansi Keuangan no. 1 paragraf ke-9 menyatakan perusahaan dapat pula
menyajikan laporan tambahan seperti laporan mengenai lingkungan hidup dan laporan nilai tambah (value added statement), khususnya bagi industi yang mengganggap pegawai sebagai kelompok pengguna laporan yang memegang peranan penting (IAI).
Penelitian terdahulu tentang pengungkapan corporate social responsibility yang telah dilakukan di Indonesia yaitu penelitian yang dilakukan oleh Anggraini (2006) dimana penelitian tersebut meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan dalam mengungkapkan corporate social responsibility.Penelitian Anggraini berhasil menemukan faktor-faktor kepemilikan manajemen dan tipe industri menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan untuk melakukan pengungkapan corporate social responsibility. Penelitian Rosmasita (2007) berhasil menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan corporate social responsibility dalam perusahaan manufaktur antara lain : kepemilikan manajemen, laverege, ukuran perusahaan dan profitabilitas. Penelitian lain juga dilakukan oleh Puspitasari (2009) yang menemukan bahwa faktor kepemilikan saham asing, kepemilikan saham publik, ukuran industri dan tipe industri berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR di Indonesia. Ketidakkonsistenan penelitian terdahulu ditunjukkan oleh penelitian Machmud dan Djakman (2008) bahwa kepemilikan asing dan kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap luas pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.
Berbagai penelitian terkait dengan pengungkapan CSR menunjukkan hasil yang beragam. Beberapa penelitian yang telah dilakukan menunjukkan adanya
hubungan yang positif antara pengungkapan CSR perusahaan dengan profitabilitas (Theodoran dan Agus 2010, Sri dan Sawitri 2011 dan Achmad 2007). Namun ada beberapa juga hasil penelitian lainnya menunjukkan adanya hubungan yang tidak signifikan antara profitabilitas dengan pengungkapan CSR (Fr.Reni 2006 dan Lidya,2011).Berbagai penelitian yang berhasil membuktikan hubungan positif antara variabel ukuran perusahaan dan pengungkapan CSR yaitu dilakukan oleh Eddy (2005). Namun tidak semua penelitian mendukung hubungan antara ukuran perusahaan dengan pengungkapan CSR perusahaan.
Terdapat penelitian yang tidak berhasil menunjukan hubungan positif antar kedua variabel tersebut, antara lain penelitian yang dilakukan oleh Achmad (2007), Arief dan Kurnia (2008).Dalam hubungan kepemilikan saham publik dan pengungkapan CSR juga menunjukkan hasil yang tidak konsisten. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Puspitasasri dalam Eka (2011) menunjukkan bahwa kepemilikan saham publik berpengaruh terhadap pengungkapa CSR. Berbeda dengan hasil penelitian yang didapat oleh Achmad Bajuri (2007), serta Rivi dan Hasan (2011) yang menunjukkan bahwa kepemilikan saham publik tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR.
Berdasarkan penjelasan diatas maka hipotesis penelitian adalah:
H1 : Profitabilitas berpengaruh positif pada pengungkapan CSR.
H2 : Ukuran perusahaan berpengaruh pada pengungkapanCSR.
H3 : Kepemilikan saham publik berpengaruh negatif pada pengungkapan CSR.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini meneliti seluruh perusahaan makanan dan minuman berkategorikan high profile yang terdaftar di BEI selama periode 2010-2012 sebagai populasi dan menggunakan metode purposive sampling sehingga jumlah sampel total dengan periode pengamatan 3 tahun yaitu 11 perusahaan.
Dalam penelitian ini, untuk mengetahui pengaruh dari setiap variabel yaitu profitabilitas, ukuran perusahaan serta kepemilikan saham publik pada pengungkapan CSR dapat digunakan dengan teknik analisis regresi linier berganda. Perhitungan statistik tersebut dikatakan signifikan apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah Hg ditolak) dansebaliknya dikatakan tidak signifikan apabila uji statistiknya berada didalam daerah Hq diterima. Model regresi linier berganda ditunjukkan pada persamaan regresi berikiut (Sugiyono, 2010:277):
Y = α + biROA + b;SIZE + b3KSP + ε
Keterangan :
Y : pengungkapan corporate social responsibiliy (CSR) perusahaan
α : nilai konstanta
bi : koefisien regresi prifitabilitas
b; : koefisien regresi ukuran perusahaan
b3 : koefisien regresi kepemilikan saham publik
ROA : profitabilitas
SIZE : ukuran perusahaan
KSP : kepemilikan saham publik
ε : standar error
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan teknik penentuan sampel yang digunakan, maka diperoleh11 perusahaan makanan dan minuman yang memenuhi kriteria peneliti selama periode 2010-2012.Dengan demikian banyaknya sampel yang diperoleh adalah 33 sampel.
Tabel 1.
Analisis Statistik Deskriptif
N |
Minimum |
Maximum |
Mean |
Std Deviation | |
CSRDI |
33 |
,24 |
,92 |
,6097 |
,18131 |
ROA |
33 |
,00 |
1510,88 |
59,4645 |
270,29406 |
SIZE |
33 |
25,41 |
33,15 |
28,3476 |
2,02887 |
KSP |
33 |
,00 |
174,70 |
8,4306 |
34,41738 |
Valid N |
33 |
Sumber : data diolah, 2014
Statistik deskriptif menunjukan nilai minimum, nilai maksimum, mean,dan standar deviasi masing – masing variabel. Berdasarkan Tabel 1 dapatdiketahui bahwa variable CSRDI memiliki nilai terendah 0,24, nilai maksimum 0,92, mean 0,6097, dan standar deviasi 0,18131. Hal ini menunjukan bahwa rata – rata tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan fisik dan sosialnya cukup tinggi, sehingga diharapkan akan direspon positif oleh investor melalui peningkatan harga saham perusahaan. Variabel profitabilitas memiliki nilai terendah 0,00, nilai makismum 1510,88, mean 59,4645, dan standar deviasi 270,29406. Variable SIZE memiliki nilai terendah 25,41, nilai makismum 33,15, mean 28,3475 dan standar
deviasi 2,02887. Variable kepemilikan saham public memilki nilai minimum 0,00, nilai maksimum 174,70, dan standar deviasi 34,41738.
Tabel 2.
Uji Heteroskedastisitas
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. | |
B |
Std. Error |
Beta | |||
1 (Constant) |
,223 |
,220 |
1,016 |
,318 | |
ROA |
-,025 |
,014 |
-,318 |
-1,773 |
,087 |
SIZE |
,079 |
,102 |
,142 |
,776 |
,444 |
KSP |
-,004 |
,008 |
-,094 |
-,508 |
,616 |
Sumber: data diolah, 2014
Berdasarkan Tabel 2 terlihat bahwa tidak ada pengaruh variabel bebas (profitabilitas, ukuran perusahaan, dan kepemilikan saham publik) terhadap absolute residual, yang ditunjukkan oleh nilai signifikansi dari setiap variabel yang diuji lebih dari 0,05. Dengan demikian, model yang dibuat tidak mengandung gejala heteroskedatisitas.
Tabel 3.
Uji Multikolinearitas
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
Collinearity Statistics | ||
Tolerance |
VIF | ||||||
B |
Std. Error |
Beta | |||||
1 (Constant) ROA |
1,383 ,053 |
,370 ,024 |
,348 |
3,735 2,187 |
,001 ,037 |
,968 |
1,033 |
SIZE |
,434 |
,172 |
,411 |
2,524 |
,018 |
,926 |
1,080 |
KSP |
-,030 |
,013 |
-,376 |
-2,273 |
,031 |
,898 |
1,113 |
Sumber : data diolah. 2014.
Berdasarkan Tabel 3, setiap variabel bebas yang diteliti memiliki nilai tolerancediatas 0,1 dan nilai VIF di bawah 10 yang berarti bahwa tidak terdapatmultikolinearitas.
Nilai Durbin-Watson yang diperoleh sebesar 2,229. Nilai tersebut akan dibandingkan dengan nilai tabel dengan tingkat signifikansi 5%, dimana nilai dU untuk jumlah sampel 33 dengan variabel bebas adalah 1,574.maka nilai 4 – dU adalah 2,426,sehinggs hasil dari uji autokorelasi aalah dU < DW < 4 – dU yaitu 1,574 < 2,229 < 2,426.
Tabel 4.
Analisis Regresi Berganda
Variabel |
Koefisien Reg |
T |
Sig. |
ROA |
0,053 |
2,187 |
0,037 |
SIZE |
0,434 |
2,524 |
0,018 |
KSP |
-0,030 |
-2,273 |
0,031 |
Sumber : data diolah, 2014
Koefisien regresi variabel profitabilitas (ROA) sebesar 0,053, artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan profitabilitas mengalami kenaikan 1 satuan, maka tingkat pengungkaan CSRpada perusahaan mengalami peningkatan sebesar 0,053 pengungkapan.Koefisien bernilai positifini berarti bahwa profitabilitas memiliki pengaruh yang positif terhadap jumlah pengungkapan CSR yang dilakukan peusahaan masyarakat . Semakin tinggi tingkat profitabilitas maka semakin besar tingkat pengungkapan CSR yang dilakukan perusahaan.
Koefisien regresi untuk ukuran perusahaan (SIZE) sebesar 0,434, Koefisien regresi variable SIZE bertanda positif sebesar 0,434. Hal ini berarti bahwa apabila variabel ukuran perusahaan meningkat atau bertambah satu satuan, maka akan meningkatkan CSR. Semakin besar ukuran perusahaan maka semakin besar tingkat pengungkapan CSR yang dilakukan oleh perusahaan.
Koefisien regresi untuk kepemilikan saham publik (KSP) sebesar -0,030 yang menyatakan bahwa setiap kenaikan 1 satuan jumlah kepemilikan saham publik, maka akan menurunkan tingkat pengungkapan CSR perusahaan sebesar 0,030 tingkat. Koefisien bernilai negatif artinya terjadi hubungan negatif antara kepemilikan sahampublik dengan jumlah tingkatan pengungkapan CSR perusahaan.Semakin banyak jumlah kepemilikan saham publik, maka semakin rendah tingkat pengungkapan CSR perusahaan.
SIMPULAN DAN SARAN
Dari hasil penelitian data dan pembahasan yang dilakukan, maka diperoleh bahwa profitabilitas berpengaruh positif pada pengungkapan corporate social responsibility di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012, ukuran perusahaan berpengaruh positif pada pengungkapan corporate social responsibility di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012, kepemilikan saham publik berpengaruh negatifpada pengungkapan corporate socialresponsibility di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012.
Berdasarkan simpulan yang terdapat diatas maka saran yang dapat diberikan adalah penelitian selanjutnya diharapkan tidak hanya melakukan penelitian selanjutnya pada sektor makanan dan minuman saja, tetapi dapat menggunakan seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sehingga hasil dari penelitian tersebut menjadi lebih luas, menambahkan variable independen yang diduga mempengaruhi pengungkapan corporate social responsibility seperti leverage, regulasi pemerintahan, kepemilikan manajemen, tipe industry, mengingat masih banyaknya perusahaan makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia yang tidak mempublikasikan
laporan keberlanjutan perusahaannya sehingga, peneliti yang ingin mencari informasi pada perusahaan tersebut menjadi sulit. Dengan begitu diharapkan pemerintah lebih teliti dan lebih memperhatikan hal tersebut, yang bertujuan untuk lebih mudah mengawasi perusahaan mana yang telah mengikuti UU PT yang disahkan dan dibuat oleh pemerintah, peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti hal apa yang menyebabkan perusahaan tidak menerbitkan laporan keberlanjutannya dan apa yang mempengaruhi perusahaan sehingga tidak menerbitkan laporan tahunannya secara teratur tiap tahunnya.
REFERENSI
Achmad Zaenuddin. (2007). Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Praktek Pengungkapan Sosial Dan Lingkungan Pada Perusahaan Manufaktur Go Publik. Tesis. Universitas Diponegoro.
Anggraini, Fr. RR. 2006.Pengungkapan Informasi Sosial dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan Keuangan Tahunan (Studi Empiris pada Perusahaanperusahaan yang Terdaftar Bursa Efek Jakarta). SimposiumNasional Akuntansi 9. Padang.
Arif dan Kurnia. 2008. The Analysis Of Company Characteristic Influence Toward Csr Disclosure : Empirical Evidence Of Manufacturing Companies Listed In Jsx. Vol.12, No.1. h. 25-35.
Daniri, M.A. 2008. Standarisasi Tanggungjawab Sosial Perusahaan (Bag. II), (online), (Http://www.madani-ri.com/2008/02/11/standarisasi-tanggung-jawab-sosialperusahaan-bag-ii/).
Darwin, Ali. 2007. Pentingnya Laporan Keberlanjutan, Akuntan Indonesia, 3 (1), 14-12-2007.
Eddy Rismada Sembiring. 2005. Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial : Study Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi VII.
Eka, Handriani. 2011.Pengembangan Kualitas Pendidikan Kewirausahaan di Perguruan Tinggi. Jurnal Ilmiah Inkoma Ungaran. Fakultas Ekonomi Undaris. Februari 2011, Vol. 22, No. 1.
Fr. Reni . 2006. Pengungkapan Informasi Sosial dan Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan Keuangan Tahunan (Studi Empiris pada Perusahaan-Perusahaan yang terdaftar Bursa Efek Jakarta. Makalah SNA IX.
Lidya Yulita. (2011). The Effect Characteristics Of Company Toward Corporate Social Responsibility Disclosures In Mining Company Listed At.. Jurnal Reformasi Ekonomi, Vol. 4, No. 1.
Machmud, Djakman. 2008. Pengaruh struktur Kepemilikan Terhadap Luas Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial (CSR Disclosure) Pada Laporan Tahunan Perusahaan : Studi Empiris pada Perusahaan Publik yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006.Simposium Nasional Akuntansi 11. Pontianak.
Puspitasari. 2009.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Corporate Sosial Resposibility (CSR pada Laporan tahunan Perusahaan di Indonesia. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
Rivi Hamdani W dan Hasan Sakti S. 2011. Pengaruh Sisi Internal Dan Sisi Eksternal PerusahaanTerhadap Pengungkapan Tanggung JawabSosial Perusahaan Pada Perusahaan Yang TerdaftarDi BEI. Jurnal Ekonomi Vol 14, No 4 September 2011. 180-190.
Rosmasita, H. 2007. Faktor-faktor yang Mempengaruhi PengungkapanSosial (Sosial Disclosure) Dalam Laporan Keuangan Tahunan Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Kripsi Tidak di Publikasikan. Universitas Islam Indonesia.
Sayekti dan Wandabio. 2007. Pengaruh CSR Disclosure terhadap Earning Response Coefficient (Suatu Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta). Simposium Nasional Akuntansi 10.
Sri Utami dan Sawitri Dwi Prastiti. 2011. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Social Disclosure. Dalam Jurnal Ekonomi Bisnis, 16(1): h: 63-70.
Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Bisnis.Bandung : CV. Alfabeta.
Suripto, Bambang. 1999. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Luas Pengungkapan Sukarela Dalam Laporan Tahunan. Jurnal Akuntansi dan Manajemen. Hal 31-44.
Sutopoyudo. 2009. Pengaruh Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Profitabilitas Perusahaan. Sutopoyudo’s Weblog at http://www.wordpress.com.
Theodora Martina Veronica, Drs. Agus Sumin, Mm. 2010. The Effect Of Company CharactheristicOn Disclosure Of Social Responsibility InMining Corporate Sector Listed In Indonesia StockExchange. Jurnal Akuntansi Keuangan, Vol.12 No.1.2010.
302
Discussion and feedback