ISSN : 2302 – 8556

E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. 11.1 (2015): 115-129

PENGARUHFINDEPENDENSI,iETIKA PROFESI, PENGALAMANGKERJAFDAN TINGKATHPENDIDIKAN AUDITORiPADA KUALITAS AUDIT1

Eko Budi Prasetyo1

2

I Made Karya Utama

1Fakultas Ekonomii dan Bisnis Universitas Udayanaa (Unud), Bali, Indonesia e-mail: ekobudiprasetyo89@gmail.com

2Fakultas Ekonomii dan Bisnis Universitas Udayanaa (Unud), Bali, Indonesia

ABSTRAK11

Profesi akuntan publik memiliki peran social yang sangat penting, dimana auditor akan menghadapi masalah yang dilematis. Untuk mendukung dalam melaksankan tugas professionalnya akuntan publik harus memiliki sikap independen, etika profesi susai dengan kaidah yang berlaku, pengalaman kerja yang cukup dan tingkat pendidikan yang mendukung. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui indpendensi, etika profesi, pengalaman kerja dan tingkat pendidikan auditor pada kualitas audit di kantor akuntan publik Bali. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling.Kuesioner yang disebar sebanyak 106 eksepmplar. Model analisis data menggunakan regresi berganda dengan melihat goodness of fit yaitu koefisien determinasi, nilai statistik F dan statistik t. berdasarkan analisis yang ditemukan bahwa keseluruhan variable bebas yaitu independensi, etika profesi, pengalaman kerja dan tingkat pendidikan mempengaruhi kualitas audit di kantor akuntan publik Balii..

Kata Kunci:Independensi,ietikaoprofesi,opengalamanikerja,itingkat pendidikan kualitas audit.

ABSTRACT11

Public Accountant has a crucial social role who might encounter many dilemmatic problems. In performing the professional task, a public accountant must have independency, appropriate ethic of conduct, sufficient working experience and supporting educational level. The goal of this study is to figure out the impact of independency, ethic, working experience & level of education of auditor on the audit quality at public account office in Bali. This study used purpose sampling method. 106 questionnaires were distributed. The data obtained was analyzed by multiple regression analysis to obtain the coefficient of determinant goodness of fit. The result of this study indicate that the F and T statistical value of the independent variables, independency, ethic, working experience & level of education determine the quality of audit amongst auditors at public account offices in Bali

Keywords:Independency, Ethic, Working Experience, Educational Level, Quality of audit.

PENDAHULUAN

Profesi akuntan publik memiliki peran besar dalam memberikan informasi laporan keuangan kepada publik untuk mengambil keputusan bagi para penggunanya.Akuntan publik adalah auditor1 profesional1 yang menyediakan 1jasanya kepada masyarakat1 umum terutama dalam bidang audit atas1 laporan keuangan1 yang dibuat oleh kliennya. Diposisi ini auditor akan diberikan pilihan yang sulit. Disatu sisi auditor dibayar untuk melakukan audit untuk kepentingan pemegang saham yang ditunjuk oleh manajemen dan dilain fee auditor dibayar oleh manajemen. Oleh karena itu auditor dapat kehilangan independensinya untuk kepentingan tertentu yang dianggap lebih menguntungkan.

Masyarakat1 mengharapkan penilaian1 yang bebas dan tidak memihak1 terhadap1 informasi yang disajikan1 oleh manajemen perusahaan1 dalam laporan keuangan.(Mulyadi dan Puradiredja 1998, p. 3).Perilaku beretika diperlukan oleh masyarakat agar semuanya dapat dapat berjalan secara teratur.Etika profesi merupakan1 landasan etika1 yang harus dipahami1 dan dilaksanakan oleh setiap 1auditor.(Arens 2003, p. 71).Dalam melaksanakan pemerikasaan, seorang auditor harus menjunjung tinggi etika profesinya sebagai auditor agar terciptra transparansi dalam pengelolaan keuangan Negara. Pemahaman etika ini akan mengharapkan sikap, tingkah laku dan perbuatan auditor dalam mencapai hasil yang lebih baik.Salah satu unsur terpenting untuk meningkatkan kinerja akuntan publik adalah pengalaman pengetahuan dan tingkat pendidikan. Semakin berpengalaman auditor maka semakin teliti dalam menemukan kesalahan dalam laporan keuangan yang akan disajikan dan semakin peka untuk menemukan

kesalahan laporan yang akan dibuat dan beragamnya tingkat pendidikan mencerminkan dari kinerja tim dalam memberikan kontribusi secara keseluruhan dalam menghasilkan kualitas audit akurat dan relevan. Kualitas audit itu sendiri kemiungkinan dimana auditor dapat menemukan kesalahan dan kejanggalan dalam laporan keuangan yang tidak sesuai dengan prinsip system akuntansi yang berlaku secara umum.

Berdasarkan uraiangtersebut maka tujuan dari peneltian ini mengetahui pengaruh independensi, etika profesi, pengalaman kerjahdan tingkat pendidikan terhadap kualitas audit di Kantor Akuntan1 publik di wilayah Bali.11 Hipotesis1 penelitian yang akan1 diuji adalah sebagai berikut: H1: Independensi berpengaruh positif pada kualitas audit1 H2: Etika Profesi berpengaruh positif pada kualitas audit1 H3: Pengalaman Kerja berpengaruh1 positif pada kualitas audit1 H4: Tingkat Pendidikan berpengaruh positif pada kualitas audit

Teori keagensnini dari keterikatan antara auditor dan manajemen. Auditor diperintahkan manajemen untuk melakukan pemeriksaan untuk kepentingan pemegang saham, tetapi hal lain auditor dibayar oleh pihak manajemen. Hal itu menimbulkan ikatan antara kedua belah pihak akan ketergantungannya masing-masing. Auditor akan diuji independensinya apakah untuk kepentingan manajemen sehingga ikatan antara kedua belah pihak dilain hari tidak akan putus atau sebaliknya.

Audit ditinjau dari sudut akuntan publik merupakan pemeriksaan secara objektif1 terhadap laporan keuangan1 suatu perusahaan1 atau organisasi

laindengan tujuan untuk menentukan apakah1 laporan keuangan1 tersebut menyajikan secara1 wajar keadaan keuangan dan hasil1 perusahaan atau organisasi tersebut. (Mardiasmo dan Abdul Halim, 2000 p. 3)

Independensi merupakan suatu sikap memiliki prinsip tidak terikat atau memihak pada kepentingan tertentu dalam melakukan suatu hal.Hal tersebut harus mengikuti aturan atau kaidah yang berlaku. Tidak ada campur tangan dan intervensi pihak lain dalam mengambil keputusan.

Arens (2003) menyebutkan etika profesi merupakan landasan etika yang harus dipahami dan dilaksanakan oleh setiap auditor.Dalam melaksanakan pemerikasaan, seorang auditor harus menjunjung tinggi etika profesinya sebagai auditor agar terciptra transparansi dalam pengelolaan keuangan Negara. Pemahaman etika ini akan mengharapkan sikap, tingkah laku dan perbuatan auditor dalam mencapai hasil yang lebih baik.

11Pengalaman kerja audit (audit experience) dapat diukur dari jenjang jabatan 1dalam struktur tempat1 auditor bekerja, tahun pengalaman kerja, gabungan1 antara jenjang jabatan dan tahun pengalaman kerja, keahlian yang dimiliki auditor yang berhubungan dengan audit, serta pelatihan-pelatihan yang pernah diikuti oleh auditor tentang audit. Masalah penting yang berhubungan dengan pengalaman kerja auditor akan berkaitan dengan tingkat ketelitian auditor.11

11Dari uraian tersebut maka dapat1 disimpulkan bahwa tingkat pendidikan seorang auditor sangatlah penting.11Apabila auditor memiliki tingkat pendidikan yang mencukupi maka auditor akan dapat menjalani profesinya dengan efektif dan

efisien yang pasti akan mempengaruhi hasil temuan yang mengindikasikan kesalahan dalam laporan keuangan.11

METODE PENELITIAN

Penelitianjiniddilakukan pada Kantorr Akuntann Publik yangiterdaftar pada IAPII (IInstitut Akuntan Publik Indonesiaa) di1 wilayah Bali.Jawaban responden dari kuisioner merupakan data primer dalam penelitian ini.Teknik Purposive Sampling digunakan untuk penentuan sampel.Jumlah kuesioner yang disebarkan kepada responden sebanyak 106 eksemplar, sedangkan yang dapat digunakan untuk analisis lebih lanjut sebanyak 84 jawaban kuesioner.Kriteria dalam penentuan sampel pada penelitian ini yaitu seluruh anggota auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik di Bali yang terdaftar di IAPI (Institut Akuntan Publik Indonesia) dan auditor level junior maupun senior.Pada penelitian ini mrnggunakan analisis linier berganda dengan tingkat signifikansi 0,05 dengan rumus sebagi berikut.

Y=β0 + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + β4 X4 + µ...................(2)

Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda selanjutnya akan dihitung uji kelayakan model menggunakan uji f dan menguji signifikansi koefisien regresinya menggunakan uji t111

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitianyini dilakukan pada respondenfyang bekerja diseluruh auditor yang bekerja di Kantor 1Akuntan Publik di Bali.Terdapat 8 Kantor Akuntan Publik yang tersebar berdasarkan1 data yang diperoleh dari Intitut Akuntan Publik

Indonesia.Dengandtotal kuesioner yangadisebar 106 eksemplar dan yang kembali sebanyak 84 eksemplar atau sejumlah 79%. Berikut hasil penelitian akan dijabarkan.

Hasilkpenelitian ini berdistribusi normal dengan nilaikunstandarized residu uji normalitas dengansujijKolmogorov-Smirnov diperoleh nilai 0,085 lebih besar dari α = 0,05111

Tabel 1.

TabelgHasiljUjijMultikolinieritas

No1

Variabel1

Tolerance1

VIF1

1

Independensi1

0,414

2,417

2

etika profesi1

0,408

2,453

3

pengalaman kerja1

0,435

2,300

4

tingkat pendidikan1

0,345

2,900

Sumber: Data Diolah.2014

HasiliTabel 1imenjelaskan tidak terjadiimultikolinieritas dilihat dari nilai

tolerance yang 10% dan VIF < 10

Tabel 2.

Hasil 1Uji Heterokedastisitas

No

Variabel

T

Sig

1

independensi1

-1,261

0,211

2

etika profesi1

0,189

0,850

3

pengalaman kerja1

0,089

0,929

4

tingkat pendidikan1

-0,536

0,593

Sumber: Datahdiolah12014

Hasil Tabel 2 menjelaskan tidak terjadi heteroskedastisitas karena signifikansi

lebih dari taraf nyata (α) 5%

Tabel1 3.1

Hasil Analisis1 Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

model1

unstandardized1 coefficients1

standardized1 coefficients1

T

Sig.

B

Std. Error

Beta

1         (constant) 1

-.977

1.179

-.829

.410

.018

Independensi

.082

.034

.184

2.417

Etika Profesi

.114

.036

.242

3.162

.002

Pengalaman Kerja Audit

.291

.092

.234

3.152

.002

Tingkat Pendidikan

.378

.086

.365

4.391

.000

a. Dependent1 Variable: Kualitas1 Audit

Konstanta =

-0,977

R11111111

10,901a

R Square1111111111

10,812

Adjusted R Square1111

10.802

R ∙.

hitung11111111

85,052

Sig. Fhitung1111111111111111

,000a

Sumber: DataiDiolahi2014

Dari Tabel 3 didapat persamaaniregresi,

Y = -0,977 + 0,082 Xi + 0,114 X2 + 0,291 X3 + 0,378 X4

Koefisien konstanta adalah sebesar -0,977, artinya bila keempat variabel independensi (X1), etika profesi (X2), pengalaman kerja (X3), dan tingkat pendidikan (X4) konstan1 pada angka 10 (nol) maka kualitas audit (Y) adalah1 sebesar1 -0,977.

Nilaidkoefisiendregresi independensi (X1) = 0,082, hasilstatistik menunjukkangpengaruhgpositif variabeldindependensi terhadap kualitas audit. Arti dari 0,082 adalah jikahindependensignaik sebesarg1 satuan maka nilai kualitasfaudit akan naik dengan nilai yang sama yaitu 0,082 dengan syarat ketiga

variable bebas yang lain (etika profesi, pengalaman kerja, tingkat pendidikan) konstan.

Nilaigkoefisienfregresijetikafprofesi (X2) = 0,114, hasil statistik menunjukkangpengaruhjpositifjvariabel etika profesi terhadap kualitas audit. Arti dari 0,114 adalah jika etika profesi naikjsebesar 1 satuankmaka nilai kualitas audit akan naik dengan nilai yang sama yaitu 0,114 dengan syarat ketiga variable bebas yang lain (independensi, pengalaman kerja, tingkat pendidikan) konstan

Nilai koefisien regresi pengalaman kerja (X3) = 0,291 hasilstatistik menunjukkan pengaruh positif variable pengalaman kerja terhadap kualitas audit.Arti dari 0,291 adalah jika pengalaman kerja naik sebesar 1 satuan maka nilai kualitas audit akan naik dengan nilai yang sama yaitu 0,114 dengan syarat ketiga variable bebas yang lain (independensi, etika profesi, tingkat pendidikan) konstan.

Nilai koefisien regresi tingkat pendidikan auditor (X4) = 0,378 secara statistik menunjukkan bahwa ada pengaruh positif tingkat pendidikan kerja terhadaphkualitashaudit.Arti dari 0,378 adalah jikattingkat pendidikaninaikhsebesarh1 satuan maka nilai kualitas audit akan naik dengan nilai yang sama yaitu 0,378 dengan syarat ketiga variable bebas yang lain (independensi, etika profesi, pengalaman kerja) konstan.

Nilai 0,802 dari adjusted R memliki makna 80,2% kualitas audit pada Kantor Akuntan Publik di Bali dipengaruhi oleh keempat variable bebas tersebut (Independensi, Etika Profesi, Pengalaman Kerja dan Tingkat Pendidikan) dan

sisanya sebesar 19,8% dipengaruhi oleh factor lain yang tidak disebutkan pada penelitian ini.

Hasil uji kelayakanimodelopadaipenelitian iniumenunjukkanibahwa model regresiopada penelitianuini layak uji. Hal ini dapatrdilihat dariohasilosignifikansi = 0,000 ≤ α = 0,05.1

Hubungan variabel-variabel bebas tersebut secara parsial dengan variabel terikat (uji t) adalah variabel independensi (X1) dengan nilai signifikasi 0,018, etika profesi (X2) dengan nilai signifikasi sebesar 0,002, pengalaman kerja auditor (X3) dengan nilai signifikansi 0,002 dan tingkat pendidikan (X4) dengan nilai signifikansi 0,000 secara statistik berpengaruh terhadap kualitas audit KAP di Bali, hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi yang lebih kecil dari 5%.

Pengaruh Independensi1 terhadap Kualitas Audit Kantor Akuntan1 Publik di Bali1..Hipotesis pertama (H1) dikemukakan bahwa independensi berpengaruh terhadap kualitas audit Kantor Akuntan Publik di Bali. Independensi1 berpengaruh secara signifikan1 terhadap kualitas audit. Independensi bagi seorang akuntan publik adalah tidak mudah dipengaruhi didalam melaksanakan tugasnya karena auditor melakukan pekerjaan untuk kepentingan umum. Hal ini didukung dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mulyadi (2000) bahwa independensi sikap mental yang bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan oleh orang lain, tidak tergantung pada orang lain didalam mempertimbangkan fakta dan adanya pertimbangan yang obyektif tidak memihak dalam diri auditor untuk merumuskan dan menyatakan pendapat. Juga didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan

oleh Rahman (2009) yang menemukan adanya pengaruh secara signifikan independensi terhadap kualitas audit

Pengaruh Etika Profesi terhadap Kualitas Audit Kantor Akuntan Publik di Bali. Hipotesis kedua (H2) dikemukakan bahwa etika profesi berpengaruh terhadap kualitas audit Kantor Akuntan Publik di Bali. Etika Profesi merupakan landasan etika yang harus dipahami dan dilaksanakan oleh setiap auditor (Arens, 2003).Dalam melaksanakan pemerikasaan, seorang auditor harus menjunjung tinggi etika profesinya sebagai auditor agar terciptra transparansi dalam pengelolaan keuangan Negara. Pemahaman etika ini akan mengharapkan sikap, tingkah laku dan perbuatan auditor dalam mencapai hasil yang lebih baik. Yanhari (2007) juga menemukan bahwa etika profesi berpengaruh terhadap kode etik atau etika auditor akan mengarahkan pada sikap, tingkah laku, dan perbuatan auditor dalam menjalankan tugas dan kewajibannya, kaitannya untuk menjaga mutu auditor yang tinggi atau dapat dikatakan untuk menjaga kualitas audit.

Pengaruh Pengalaman Kerja terhadap Kualitas Audit Kantor Akuntan Publik di Bali. Hipotesis ketiga (H3) dikemukakan bahwa pengalaman kerja berpengaruh terhadap kualitas audit Kantor Akuntan Publik di Bali. Pengalaman kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit. Hal ini sesuai dengan penelitian Putri Noviyani (2002) yang menyebutkan bahwa auditor yang lebih berpengalaman akan lebih cepat tanggap dalam mendeteksi kekeliruan yang teradi. Bertambahnya pengalaman kerja auditor juga akan meningkatkan ketelitian dalam melakukan pemeriksaaan.GPemeriksaan yang dilakukan dengan tingkat ketelitian yang tinggi akan menghasilkan laporan audit yang berkualitas. Begitu

pula penelitian yang dilakukan Aji (2009) menemukan adanya pengaruh yang signifikan pengalaman kerja terhadap kualitas audit.

Pengaruh Tingkat Pendidikan Auditor terhadap Kualitas Audit Kantor Akuntan Publik di Bali. Hipotesis keempat (H4) dikemukakan bahwa tingkat pendidikan auditor berpengaruh terhadap kualitas audit Kantor Akuntan Publik di Bali. Tingkat pendidikan auditor berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit. Hal ini sesuai Asri Megaliani (2007) yang menyebutkan bahwa tingkat pendidikan seorang auditor sangatlah penting.Seorang auditor dapat menjalankan profesinya seefektif dan seefisien mungkin.Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Ayu Aprilia Paramitha (2008) bahwa tingkat pendidikan berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit.

SIMPULAN DAN SARAN

Dengan terbuktinya pengaruh independensi, etika profesi, pengalaman kerja dan tingkat pendidikan auditor terhadap kualitas audit, maka hasil penelitian ini diharapkan1 dapat memberikan masukan kepada1 pihak-pihak yang terkait1 dalam hubungan dengan proses audit. Untuk menghindari kesalahan dalam metode penelitian, maka penulis menyarankan untuk menambah responden dalam penelitian berikutnya sehingga hasil penelitian lebih akurat. Dengan pelitian ini hanya dapat dijadikan analisis pada objek penelitian yang terbatas untuk profesi auditor pada kantor akuntan publik di wilayah Bali. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas penelitian misalkan untuk kantor akuntan publik diluar Bali dan menggunakan variabel baru yang dirasa memiliki pengaruh pada

kualitas audit seperti pengaruh profesionalisme, akuntabilitas, keahlian dan sebagainya.

REFERENSIR

AbdulgHalim. 2003.  Auditing,Dasar-dasarhAuditlLaporanjKeuangan.  Edisi

ketiga.1 UUP AMP YKPN.Yogyakarta.

Aji.j2009. Faktor-faktorgyangjMempengaruhi KualitashAudit Ditinjau dari Persepsi Auditor atas Independensi, Pengalaman Kerjajdan Akuntabilitas.Skripsi.Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman. Purwokerto.(Tidak dipublikasikan).

Anderson1, John C, Marianne M. Jennings, 1 D. Jordan Lowe1 dan Philip M. J. Reckers. 1997. The Mitigation of Hindsight Bias in Judges’ Evaluation of Auditor Decisions. Auditing :A Journal of Practice and Theory. Vol. 16.No. 2. Fall. pp. 20-39.1

Arfan Ikhsan. 2008. Metodologi1 Penelitian Akuntansi Keprilakuan. Yogyakarta: Graha Ilmu.111

AsrihMegaliani, Ni Putu.2007. Pengaruh1TingkatjPendidikan, Pengalaman KerjadanmKomponenhProfesionalismejAuditorjterhadap faktordpadaTingkat Materialitasjdalam Pemeriksaan Laporan Keuangan pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bali. Skripsi 1Jurnal Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi Universitas Udayana, Denpasar.1

Ayu Aprilia Paramitha K. Putri. 2008. 1Pengaruh Profesionalisme, Etika Profesi, Tingkat Pendidikan, dan 1Pengalaman Kerja terhadap Kinerja Auditor : Studi Kasus pada Perwakilan BPK RI di Bali. Skripsi 1Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Udayana, Denpasar.1

Bedard, Jean dan Michelene Chi T.H. 1993. 1Expertise in auditing. Journal Accounting1 Practice cv.1Theory .112: 21-45.11

Budi.2009. Pengaruh Pengalaman Audit terhadap1 Pertimbangan Auditor dengan Kredibilitas Klien sebagai Variabel Moderating. 1Tesis Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang.

Christiawan,dYulius1 Jogi. 2002.KompetensifdandIndependensijAkuntanjPublik : Refleksi HasilhPenelitian Empiris.JurnaljAkuntansi danjKeuangan. Vol.4. No.2. pp. 79-92.11

DehAngelo. L. E. 1981. Auditordsize and auditdquality.Journal ofdaccounting &dEconomic

DeisdD.R. andgGiroux.A. 1992.  1Determinanthof audit quality in the

PublicfSector.The AccountinghReview. Juli.PP.n467-479.

Dwi Ermayanti. 2009. Batas Waktu Audit, Pengetahuan1 Akuntansi & Audit, Pengalaman pada Kualitas Audit1. Dalam Jurnal Ekonomi, 12 Mei 2009.

Erina. 2008. Pengaruh Pengalaman,Tingkat Pendidikan,Hirarki Jabatan, Gender, Umur dan Ukuran Kantor Akuntan Publik terhadap Profesionalisme Auditor pada Kantor Akuntan Publik di Bali. Skripsi Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Udayana, Denpasar.

Frida Yanti, Putu. 2009. Kualitas Audit : Kajian Berdasarkan Keahlian dan Independensi Auditor (Studi Kasus pada BPK RI Perwakilan Provinsi Bali). Skripsi Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Udayana, Denpasar.

Ghozali. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate1 dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Harun, Al Rasyid. 1994. 1Teknik Penarikan Sampel dan Penyusunan1 Skala. Bandung: 1Program Pascasarjana Universitas Padjadjaran11

Harhinto, Teguh, 2004. Pengaruh Keahlianhdan IndependensihTerhadap Kualitas Audit.StudihEmpiris pada KAP dihJawa Timur.Tesis JurusanaAkuntansi UniversitasiDiponegoro.

Haynes, C. M., J. G. Jenkinsd and S. R. Nutt. 1998.1 "The Relationshiphbetween Client Advocacy andkAudit Experience:2 AnhAnalysis". Auditing: AJoumal of Practice &hTheory.Vol.17 (2) Fall: 88 - 104.

Hilda Rosieta. 2009. Faktor-faktor Determinasi Kualitas Audit1 Suatu Studi dengan Pendekatan Earnings Surprise Benchmark1. Simposiun National AkuntansiXII.Palembang11

Hussey, Roger danhGeorge Lan. 2001.iAn Examinationiof Auditor Independence Issuesefrom the Perspectivesoof U.K. FinancesDirectors. Journal of BusinesssEthics.Vol. 32.No. 2. Springer,ipp. 169-178.

IkataniAkuntaniIndonesia.2001. Standar ProfesionaliAkuntan Publik (SPAP). Jakarta : Salemba Empat.

IkataniAkuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Publik. 2010. DirectoriaKantor AkuntaniPublik dan Akuntan Publik. Jakarta: IAIAKompartemeniAkuntan Publik.

Kadous.iKathryn. 2000.The Effectsoof Audit Qualityoand ConsequenceoSeverity on Juror Evaluationsoof AuditoroResponsibility for Plaintiff Losses.The AccountingiReview.Vol. 75.No. 3. pp. 327-341.

Mansur. 2007. 1Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas1Audit Ditinjau dari Persepsi Auditor1 atas Pelatihan dan Keahlian, Independensi dan Penggunaan Kemahiran Profesional. Tesis Program Studi Magister Sains Akuntansi1 Universitas Gajah Mada.1

Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Andi. Yogyakarta

Mardiyah,Ainul Aida.2005. Pengaruh Struktur Kepemilikan1Manajerial, Earning Management1 Dan Free Cash Flow Terhadap Utang Dan Kinerja. Konferensi National Akuntansi1

Martadi, Indiana1 Farid dan Sri Suranta. 2006.Persepsi Akuntan, Mahasiswa Akutansi, dan 1Karyawan Bagian Akutansi1 Dipandang Dari Segi Gender Terhadap Etika Bisnis Dan Etika Profesi.SimposiumiNationaliAkuntansi (SNA) IX. Padang. h:8

Mautz. 1980. The Philosophyoof Auditing.iCetakan ke-IO. AmericanaAccounting Association.iFlorida. United Stateseof America.

Mayangsari1 Sekar. 2003. Pengaruh 1Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat Audit. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol. 6. No. i. pp. 1-22.

Mega Satyawati, Made. 2009. Pengaruh Profesionalisme, Etika Profesi, Tingkat Pendidikan,idan PengalamaniKerjayterhadap Kinerja Auditor1: Studi Kasusfpada BPKPhPerwakilanhProvinsi Bali. SkripsiiJurusan Akuntansi padaiFakultasiEkonomi universitasiUdayana, Denpasar.

Mulyadi. 2000. Auditing. Edisi ke-6. Jakarta: Salemba empat.

Ng, Terence Bu-Peow dan Hun-Tong Tan. 2003. Effects of Authoritative Guidance Availability1 and Audit Committee Effectiveness on1 Auditors' Judgments in an Auditor-Client 1Negotiation Context.The Accounting Review.Vol. 78.No. 3. pp. 801-818.

Putri Noviyani, Bandi. 2002. Pengaruh pengalaman dan pelatihan1 terhadap Struktur Pengetahuan auditor 1tentang Kekeliruan. Simposium National Akuntansi (SNA) V. Semarang.h: 13-1611

Rahman. 2009. Persepsi Auditor MLngenai Pengaruh1 Konipetensi, Independensi, dan Due Professional Care terhadap Kualilas1 Audit. Skripsi. Fakultas Ekonomi 1Universitas Jenderal Soedirman. Purwokerto.1

Rahmawati, Desi dan Jaka Winarna. 2002. Peran Pengajaran Auditing terhadap Pengurangan 1Expectation Gap: Dalam Isu Peran Auditor dan Aturan serta Larangan pada Kantor Akuntan Publik. Jurnal Akuntansi'dan Bisnis. Vol. 7.No. 2.1

Siti J, Zaenal F., dan Grahita C. 2007. Pengaruh Gender, Tekanan Ketaatan, dan KompleksitasfTugas 1Terhadap Audit Judgment. Simposium National Akuntansi (SNA) X. Makasar.h: 5-30

Suartana. 2008. Pengalaman Audit, Red Flags, dan Urutan Bukti. Simposium National 1Akuntansi (SNA) XI. Pontianak. h: 11

Sukrisno Agoes. 2000. Auditing. Edisi ke-3. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas 1Ekonomi Universitas Indonesia1.

Sugiyono. 2008. Melode 1penelitian Bisnis. Bandung. Alfabeta.

Tubbs, Richard M. 1990. “1The Effect Of Experiance On The Auditors And Amount Of 1Knowledge “ The Accounting Review1 (Oktober). h: 783-80.

129