ANALISIS DAYA SAING DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL
on
Jurnal Manajemen Agribisnis
Vol.6, No.1, Mei 2018
ISSN: 2355-0759
ANALISIS DAYA SAING DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL
Competitiveness Analysis and Factors Affecting Coffee Exports in the International Market
Ni Made Astuti Wahyu Utami, Dwi Putra D, Ratna Komala Dewi
Program Studi Magister Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana, Bali, Indonesia
E-mail: [email protected]
ABSTRACT
This study focuses on competitiveness analysis and factors influencing Indonesian coffee exports in the international market. The method used in this research is descriptive and quantitative methods. The data were analyzed using analysis of revealed comparative advantage (RCA) and export product dynamic (EPD) analysis to analyze competitiveness and multiple linear regression was used to find out variables that influenced the export volume of Indonesian coffee. Results from the competitiveness analysis using RCA shows that the Indonesian coffee has a strong competitiveness position with RCA value >1 in six export destination United States, Japan, Germany, Malaysia, Italy and Russia. Result from EPD analysis shows that Indonesian coffee exported to United States, Japanese, Germany, Malaysia, Italy and Russia belong to the "Rising Star" position. In the analysis of factors affecting the export volume of Indonesian coffee in the international market showed that the GDP, real exchange rate, and export prices significantly affected the export volume of Indonesian coffee at the confidence level of five percent. Suggested to the Indonesian government to encourage Indonesian coffee to survive in rising star position and to be able to hold its competitive position.
Keywords: Competitiveness, Indonesian coffee, exports, Revealed Comparative Adventage and Export Product Dynamic.
ABSTRAK
Studi ini berfokus pada analisis daya saing dan faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor kopi Indonesia di pasar internasional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan kuantitatif. Data dianalisis menggunakan analisis terungkap keunggulan komparatif (RCA) dan ekspor produk dinamis (EPD) analisis untuk menganalisis daya saing dan regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui variabel yang mempengaruhi volume ekspor kopi Indonesia. Hasil dari analisis daya saing menggunakan RCA menunjukkan bahwa kopi Indonesia memiliki posisi daya saing yang kuat dengan nilai RCA> 1 dalam enam tujuan ekspor Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Malaysia, Italia dan Rusia. Hasil dari analisis EPD menunjukkan bahwa kopi Indonesia yang diekspor ke Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Malaysia, Italia dan Rusia termasuk dalam posisi "Rising Star". Dalam analisis faktor-faktor yang mempengaruhi volume ekspor kopi Indonesia di pasar internasional menunjukkan bahwa PDB, kurs riil, dan harga ekspor secara signifikan mempengaruhi volume ekspor kopi Indonesia pada tingkat kepercayaan lima persen. Disarankan kepada pemerintah Indonesia untuk mendorong kopi Indonesia untuk bertahan hidup di posisi bintang yang meningkat dan untuk dapat mempertahankan posisi kompetitifnya.
Kata kunci: Daya saing, kopi Indonesia, ekspor, Perceraian Komparatif Terungkap dan Ekspor Produk Dinamis.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki sumberdaya alam yang melimpah. Dalam memasuki era perdagangan bebas, Indonesia harus membuat strategi yang tepat untuk mempertahankan posisinya sebagai pelaku ekspor di dunia. (Daryanto, 2009). Kopi merupakan komoditas perkebunan yang memiliki peranan sangat penting bagi perekonomian nasional. Kopi menjadi salah
satu hasil perkebunan yang diperdagangkan secara luas di pasar dunia. Volume ekspor kopi Indonesia memiliki rata-rata pertumbuhan 38%/tahun (AEKI, 2012).
Upaya meningkatkan volume ekspor kopi Indonesia memiliki permasalahan yang cukup kompleks, mulai dari hulu (on farm) hingga ke hilir. Pada sisi hulu, tingkat produktivitas kopi Indonesia lebih rendah dibandingkan dengan Brazil, Kolombia dan Vietnam. Hal ini akan berrpengaruh pada daya saing
kopi Indonesia di pasar internasional. Daya saing merupakan salah satu kriteria yang menentukan keberhasilan suatu negara di dalam perdagangan internasional. Penguasaan pasar oleh suatu negara dapat menjadi ukuran kemampuan bersaing suatu negara untuk komoditi tertentu. Sehingga, menarik untuk dikaji mengai analisis daya saing dan faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor kopi Indonesia di pasar internasional.
Rumusan Masalah
Rumusan dari permasalahan penelitian ini adalah:
-
1. Bagaimana daya saing kopi Indonesia di pasar internasional?
-
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi ekspor kopi Indonesia?
Tujuan Penulisan
Tujuan penelitian adalah:
-
1. Mengidentifikasi daya saing kopi Indonesia di pasar internasional
-
2. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor kopi Indonesia
KAJIAN PUSTAKA
Daya Saing
Daya saing merupakan kemampuan suatu daerah dibanding daerah lain dalam menetapkan strategi yang tepat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan kata lain, daya saing adalah interaksi yang kompleks antara faktor input (sebagai faktor utama pembentuk daya saing) dan output (inti dari kinerja perekonomian, yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat) yang ada di daerah masing-masing. Analisis daya saing dihitung dengan menggunakan konsep RCA dan EPD.
-
1. Teori Revealed Comparative Advantage (RCA)
Revealed Comparative Advantage (RCA) digunakan untuk menganalisis keunggulan komparatif suatu komoditi dalam suatu negara (Kemendag, 2008). Dari nilai RCA dapat diketahui bagaimana daya saing suatu produk apakah daya saingnya rendah atau tinggi. Jika semakin tinggi nilai RCA, berarti daya saingnya semakin tinggi, dan sebaliknya. Batasan nilai daya saing.
-
2. Teori Export Product Dynamics (EPD)
Untuk mengetahui posisi pangsa pasar dapat dilakukan menggunakan alat analisis Export Product Dynamics (EPD) berdasarkan dua indikator utama, yaitu peningkatan pangsa pasar ekspor negara dan peningkatan pangsa pasar produk. Menurut Tarman dkk, 2011 melalui analisis ini diperoleh empat posisi pangsa pasar yang berbeda, yaitu:
-
a. Rising Star: terjadi peningkatan pangsa pasar ekspor negara dan pangsa pasar produk tertentu di perdagangan dunia.
b.Lost Opportunity: terjadi penurunan pangsa pasar ekspor negara, tapi terjadi peningkatan pangsa pasar produk tertentu di perdagangan dunia.
-
c. Falling Star: terjadi peningkatan pangsa pasar ekspor negara, tapi terjadi penurunan pangsa produk tertentu di perdagangan dunia.
d.Retreat: terjadi penurunan pangsa pasar
ekspor negara dan pangsa pasar produk tertentu di perdagangan dunia.
Penelitian Terdahulu
Penelitian yang pernah dilakukan oleh Gibran Ganesha (2015) mengenai Analisis Daya Saing dan Faktor Yang Mempengaruhi Ekspor Udang Karang (Panulirus sp) di Negara Tujuan. Penelitian ini menggunakan metode RCA dan EPD. Nilai RCA menunjukkan komoditas udang karang Indonesia memiliki keunggulan komparatif di empat negara tujuan ekspor. Pada analisis faktor menggunakan metode Grafity Model degan data panel yang mencakup lima negara tujuan ekspor Indonesia pada tahun 2001-2013. Dari hasil estimasi variabel PDB riil Indonesia, PDB nominal negara tujuan, nilai tukar riil Indonesia terhadap negara tujuan, harga komoditas substitusi, volume produksi, dan jarak ekonomi memiliki pengaruh signifikan terhadap nilai ekspor udang karang Indonesia.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ekspor
Ekspor adalah seluruh benda dan jasa yang dijual ke negara lain ditambah dengan jasa-jasa yang diselenggarakan negara tersebut berupa
pengangkutan, permodalan, dan hal-hal lainnya yang menunjang ekspor tersebut. Terjadinya ekspor disebabkan karena adanya kelebihan penawaran (supply) domestik, dimana akibat harga domestic relatif lebih rendah bila dibandingkan harga negara lain. Permintaan terhadap volume ekspor kopi ditentukan oleh gross domestic product (GDP), nilai tukar riil, dan harga ekspor kopi.
-
1. GDP merupakan merupakan pendapatan rata-rata penduduk di suatu negara pada waktu tertentu yang dapat digunakan sebagai salah satu indikator dalam mengukur tingkat konsumsi atau kemampuan daya beli suatu negara atas barang dan jasa tertentu
-
2. Nilai tukar riil (real exchange rate) merupakan harga suatu mata uang dalam satuan mata uang asing atau jumlah mata uang suatu negara asing yang harus dibayarkan untuk mendapatkan satu unit uang domestik.
-
3. Harga didefinisikan sebagai suatu nilai yang diberikan dalam menukarkan barang atau jasa.
KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
Kerangka Konsep Penelitian
Komoditas kopi merupakan salah satu komoditas unggulan dan menjadi pemasok devisa negara di subsektor perkebunan, selain itu juga sebagai sumber pendapatan bagi petani kopi. Dalam upaya peningkatan daya saing juga terdapat beberapa hambatan yang dihadapi salah satunya yaitu produktivitas kopi yang rendah. Produktivitas kopi Indonesia jauh lebih rendah dibandingkan dengan Brazil, Vietnam dan Kolombia.
Analisis daya saing dilakukan dengan menggunakan metode Revealed Comparative Advantage (RCA) dan Export Product Dynamic (EPD), sedangkan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi volume ekspor kopi Indonesia menggunakan empat variabel yaitu GDP, nilai tukar riil, harga ekspor dan harga kopi dunia.
Hipotesis
-
1. Nilai RCA kopi Indonesia diduga lebih dari satu (RCA > 1), artinya Indonesia memiliki
keunggulan komparatif pada kopi sehingga memiliki daya saing kuat di pasar internasional
-
2. GDP, nilai tukar riil, harga ekspor dan harga kopi dunia diduga berpengaruh positif terhadap volume ekspor kopi Indonesia.
⧸
RCA =
⧸ Wt
Keterangan:
RCA= Tingkat daya saing kopi Indonesia di Negara tujuan ekspor
Xij = Ekspor kopi Indonesia ke negara tujuan (Kg) Wij = Total ekspor seluruh produk Indonesia ke negara tujuan (Kg)
Xt = Ekspor komoditi kopi dunis ke negara tujuan (Kg)
Wt = Ekspor total seluruh produk dunia ke negara tujuan (Kg)
Jika nilai RCA > 1, berarti komoditi tersebut memili daya saing kuat
Jika nilai RCA < 1, berarti suatu komoditi memiliki daya saing lemah.
-
b. Export Product Dynamic (EPD)
Metode EPD dijelaskan dalam bentuk matriks yang terdiri dari daya tarik pasar dan informasi kekuatan bisnis. Berdasarkan komponen dalam matriks EPD, karakter dan posisi komoditi dibagi menjadi empat kategori yaitu Rising stars, Lost opportunit, Falling stars, dan Retreat.
Sumbu X (Pertumbuhan pangsa pasar ekspor i).
METODE PENELITIAN
Metode analisis dalam penelitian ini menggunakan metode sebagai berikut
-
1. Analisis Daya Saing Kopi Indonesia
-
a. Revealed Comparative Advantage (RCA) Metode RCA digunakan untuk mengukur keunggulan komparatif suatu komoditi di suatu negara dengan membandingkan pangsa atau rasio ekspor komoditi negara dengan rasio ekspor dunia atas komoditi tersebut. Berikut rumus RCA:
∑t-ι ( )x100%-∑t-l ( ) x 100%
7 ______________
=
Sumbu Y (Pertemuan Pangsa Pasar kopi)
∑t-l ( Wt ) tX 100%-∑t-l ( Wt )t ι x 100% =
Keterangan:
Xij= Ekspor kopi Indonesia ke negara tujuan (Kg)
Wij=Total ekspor seluruh produk Indonesia ke negara tujuan (Kg)
Xt= Ekspor komoditi kopi dunis ke negara tujuan (Kg)
Wt= Ekspor total seluruh produk dunia ke negara tujuan (Kg)
t = Tahun ke t
Faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor kopi
Indonesia
Faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor kopi Indonesia adalah harga ekspor kopi, harga kopi dunia, nilai tukar riil. Faktor-faktor ini dianalisi menggunakan analisis regresi linier berganda.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Daya Saing Kopi Indonesia
Bedasarkan analisis RCA diperoleh hasil perhitungan yang dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Nilai RCA Kopi Indonesia di Negara Tujuan Tahun 2007-2016
Negara Tujuan |
Tahun |
Rata-rata | |||||||||
2007 |
2008 |
2009 |
2010 |
2011 |
2012 |
2013 |
2014 |
2015 |
2016 | ||
Amerika Serikat |
39,37 |
7,52 |
4,.88 |
6,35 |
5,29 |
7,01 |
6,14 |
7,47 |
6,71 |
6,15 |
9,69 |
Jepang |
2,40 |
2,51 |
1,40 |
2,49 |
2,29 |
1,79 |
1,52 |
1,66 |
1,69 |
1,56 |
1,93 |
Jerman |
13,89 |
27,85 |
13,73 |
12,72 |
5,18 |
8,54 |
13,39 |
8,15 |
9,51 |
10,18 |
12,31 |
Malaysia |
8,84 |
10,68 |
6,93 |
8,80 |
7,26 |
7,69 |
8,15 |
6,24 |
7,12 |
17,28 |
8,90 |
Italia |
11,08 |
13,45 |
11,55 |
6,37 |
4,95 |
0,04 |
0,03 |
0,03 |
0,05 |
0,07 |
4,76 |
Rusia |
13,76 |
42,21 |
49,39 |
39,27 |
25,92 |
36,63 |
42,55 |
26,22 |
21,71 |
25,44 |
32,31 |
Sumber : UNComtrade 2017 (diolah)
Berdasarkan hasil perhitungan RCA pada Tabel 1 selama periode 2007 sampai 2016 kopi Indonesia memiliki keunggulan komparatif/berdaya saing kuat di enam negara tujuan ekspor yaitu Amerika Serikat, Jerman, Jepang, Malaysia, Italia dan Rusia. Nilai RCA tertinggi diduduki oleh Risia diikuti Jerman. Ekspor kopi Indonesia memiliki potensi untuk di ekspor ke Jepang namun memiliki nuulai RCA paling kecil.
Dinamika produk ekspor disajikan pada Tabel 2. Hasil analisis EPD pada Tabel 2, menunjukkan bahwa komoditi kopi Indonesia berada di posisi “Rising Star”. Hal ini mengindikasikan bahwa komoditi kopi berada pada pasar yang ideal, yaitu meningkatnya pertumbuhan pangsa ekspor pada keenam negara tersebut diikuti dengan peningkatan pangsa pasar komoditi kopi Indonesia. Posisi ini perlu dipertahankan agar komoditi kopi Indonesia dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan ekspor bagi Indonesia.
Tabel 2. Rata-Rata Pertumbuhan Nilai EPD Kopi Indonesia Tahun 2007-2016
Negara Tujuan |
X |
Y |
EPD |
Amerika Serikat |
0,483003 |
0,007735 |
Rising Star |
Jepang |
0,832491 |
0,493951 |
Rising Star |
Jerman |
0,295201 |
0,002743 |
Rising Star |
Malaysia |
5,021015 |
0,054272 |
Rising Star |
Italia |
0,382355 |
0,593046 |
Rising Star |
Rusia |
0,855409 |
0,003165 |
Rising Star |
Sumber : UNComtrade 2017 (diolah)
Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi
Ekspor Kopi Indonesia
a. Pengujian OLS
-
1) Multikolinieritas
Salah satu asumsi regresi linier adalah tidak adanya multikolinieritas sempurna. Hasil
analisis multikolinieritas dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Hasil Uji Korelasi Variabel
Model |
Collinearity Statistics | |
Tolerance |
VIF | |
1 (Constant) | ||
GDP |
,708 |
1,412 |
Nilai tukar riil |
,811 |
1,233 |
Harga ekspor |
,918 |
1,089 |
Harga kopi dunia |
,700 |
1,429 |
-
a. Dependent Variable: Volume Ekspor Berdasarkan Tabel 3 untuk variabel GDP negara tujuan, nilai tukar riil,harga ekspor dan harga kopi dunia memiliki nilai VIF yang lebih besar dari nilai tolerance. Nilai VIF dari keempat variabel tidak ada yang lebih besar dari 10, maka dapat dikatakan tidak terjadi multikolinieritas pada kedua variabel bebas tersebut.
-
2) Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas adalah variansi dari error model regresi tidak konstan atau variansi antar error yang satu dengan error yang lain berbeda (Widarjono, 2007). Hasil heterokedastisitas dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Scaterplot
Berdasarkan Gambar 1, terlihat bahwa sebaran titik tidak membentuk suatu pola/alur tertentu, sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas atau dengan kata lain terjadi homoskedastisitas.
-
3) Uji Normalitas
Berdasakan Gambar 2, menjelaskan bahwa model regresi yang diperoleh berdistribusi normal, dimana sebaran data berada di sekitar garis diagonal.
![](https://jurnal.harianregional.com/media/44707-2.jpg)
Gambar 2. Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Interpretasi Model
Hasil analisis regresi linier berganda dapat dilihat pada Tabel 4.
Y = 66.842,440 + 0,001GDP – 5,256Nilai tukar + 8.070,106Harga ekspor + 3.698,664harga
kopi dunia
Tabel 4. Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Model |
Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta t Sig. |
1 (Constant) GDP Nilai tukar riil |
66.842,440 13.618,890 4,908 ,000 ,001 ,000 ,390 4,397 ,000 -5,256 ,945 -,461 -5,562 ,000 |
Harga ekspor |
8.070,106 3.856,851 ,163 2,092 ,041 |
Harga kopi dunia |
3.698,664 1.806,047 ,183 2,048 ,045 |
-
a. Dependent Variable: volume_ekspor
-
1. Pengaruh GDP negara tujuan terhadap volume ekspor kopi Indonesia
Variabel GDP bernilai positif yang berarti pada saat GDP naik maka volume ekspor kopi akan mengalami kenaikan, begitu pula sebaliknya. Kenaikan GDP negara tujuan sebesar 1 USD maka akan menaikkan volume ekspor kopi sebesar 0,001 ton dan sebaliknya penurunan GDP negara tujuan sebesar 1 USD akan menurunkan volume ekpor sebesar 0,001 ton.
-
2. Pengaruh nilai tukar riil terhadap volume ekspor kopi Indonesia
Variabel nilai tukar riil bernilai negatif berarti pada saat nilai tukar riil turun maka volume ekspor kopi akan mengalami peningkatan, begitu pula sebaliknya. Kenaikan nilai tukar riil sebesar Rp 1.000 maka akan menurunkan volume ekspor kopi sebesar 5.256 ton dan sebaliknya, penurunan nilai tukar riil sebesar Rp 1 akan meningkatkan volume ekpor sebesar 5,256 ton.
Pengaruh harga ekspor terhadap volume ekspor kopi Indonesia
Variabel harga ekspor bernilai positif berarti pada saat harga kopi dunia naik maka volume ekspor
Tabel 5. Nilai Uji Simultan (Uji F )
kopi juga akan mengalami kenaikan, begitu pula sebaliknya. Kenaikan harga ekspor sebesar 1 USD maka akan meningkatkan volume ekspor kopi sebesar 8.070,106 ton dan sebaliknya, penuruhan harga ekspor sebesar 1 USD akan menurunkan volume ekpor sebesar 8.070,106 ton.
Pengaruh harga kopi dunia terhadap volume ekspor kopi Indonesia
Variabel harga kopi dunia bernilai positif berarti pada saat harga kopi dunia naik maka volume ekspor kopi juga akan mengalami kenaikan, begitu pula sebaliknya. Kenaikan harga kopi dunia sebesar 1 USD maka akan meningkatkan volume ekspor kopi sebesar 3.698,664 ton dan sebaliknya, penuruhan harga kopi dunia sebesar 1 USD akan menurunkan volume ekpor sebesar 3.698,664 ton.
Uji Statistik
Beberapa kriteria yang harus dipenuhi untuk memperoleh model regresi yang terbaik yang secara statistic disebut BLUE yaitu
-
1) Uji Simultan (Uji F)
Berikut hasil analisis uji simultan (uji F) pada Tabel 5.
Model |
Sum of Squares |
Df |
Mean Square |
F |
Sig. |
1 Regression |
1.479.335.7611 |
4 |
3.698.339.402 |
31,160 |
,000b |
Residual |
6.527.898.744 |
55 |
118.689.068 | ||
Total |
21.321.256.355 |
59 |
Uji simultan pada Tabel 5, diperoleh nilai F hitung sebesar 31,160 dan nilai sig. sebesar 0,000, maka model analisis regresi tersebut adalah signifikan.
-
2) Uji Parsial (Uji t)
Uji t digunakan untuk menguji koefisien regresi berganda secara parsial (individu). Hasil uji t pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 6 berikut ini.
Tabel 6. Nilai Uji Parsial (Uji t )
Model |
t Sig. | |
1 (Constant) |
4,908 |
0 |
GDP |
4,397 |
0 |
Nilai tukar riil |
-5,562 |
0 |
Harga ekspor |
2,092 |
0,041 |
Harga kopi dunia |
2,048 |
0,045 |
Berdasarkan Tabel 6 di simpulkan bahwa variabel |
3) Koefisien Determinasi (R2 ) | |
GDP, nilai tukar riil, harga ekspordan harga kopi |
Hasil perhitungan nilai koefisiensi d |
terminasi |
dunia mempengaruhi volume ekspor kopi Indonesia |
(R2) dapat dilihat pada Tabel 7. |
secara signifikan.
Tabel 7. Nilai Koefisien Determinasi (R2 )
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
1 |
,833a |
,694 |
,672 |
Berdasarkan pada Tabel 7, hasil nilai koefisien determinasi (R2) menunjukkan bahwa volume ekspor kopi Indonesia ke negara tujuan (Y) dipengaruhi oleh GDP negara tujuan, nilai tukar riil, harga ekspor, dan harga kopi dunia sebesar 0,694 atau 69,40%. Artinya variasi variabel bebas mampu menjelaskan variabel terikat sebesar 69,40%,
sedangkan sisanya 30,60% dipengaruhi oleh variabel lain di luar model.
Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda pada Tabel 4 didapatkan hasil berupa nilai tukar riil yang tidak logis, sehingga dilakukan analisis tambahan dengan mengeluarkan variabel nilai tukar riil. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 8 dan 9.
Tabel 8. Nilai Koefisien Determinasi (R2).
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
1 |
,722a |
,522 |
,496 |
Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan nilai nilai koefisien determinasi menunjukkan bahwa volume ekspor kopi Indonesia ke negara tujuan (Y) dipengaruhi oleh GDP negara tujuan, harga ekspor,
dan harga kopi dunia sebesar (R2) 0,522, artinya variasi variabel bebas mampu menjelaskan variabel terikat sebesar 52,20%, sedangkan sisanya 48,80% dipengaruhi oleh variabel lain di luar model.
Tabel 9. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Model |
Unstandardized Standardized T Sig, Collinearity Statistics Coefficients Coefficients B Std, Error Beta Tolerance VIF |
(Constant) Harga Ekspor 1 Harga Kopi Dunia GDP |
5.261 9.825 ,536 ,594 4.563 4.713 ,092 ,968 ,337 ,944 1,060 5.646 2.194 ,279 2,573 ,013 ,727 1,375 ,002 ,000 ,524 4,959 ,000 ,765 1,308 Y = 5.261 + 0,002 GDP + 4.563harga ekspor + |
a, Dependent Variable: Volume 5.646harga kopi dunia
Berdasarkan Tabel 9 didapatkan hasil persamaan
regresi linier berganda sebagai berikut Pengaruh GDP terhadap volume ekspor kopi
Indonesia
Berdasarkan perhitungan, GDP mempunyai pengaruh yang signifikan positif terhadap volume ekspor kopi Indonesia. Pada saat GDP naik maka volume ekspor kopi akan mengalami kenaikan (Apresiasi), begitu pula sebaliknya ketika GDP turun maka volume ekspor kopi akan menurun.
Pengaruh harga ekspor terhadap volume ekspor kopi Indonesia
Variabel harga ekspor yang positif tidak signifikan terhadap volume ekspor kopi Indonesia. Hal ini dikarenakan volume ekspor lebih dipengaruhi oleh harga kopi dunia. Adanya pengaruh positif tersebut berarti apabila harga ekspor kopi menunjukkan adanya peningkatan, maka volume ekspor kopi Indonesia juga akan mengalami peningkatan.
Pengaruh harga kopi dunia terhadap volume ekspor kopi Indonesia
Variabel harga kopi dunia mempunyai pengaruh yang signifikan positif terhadap volume ekspor. Nilai positif dari analisis regresi tersebut sesuai dengan teori yang dikemukakan Krugman & Maurice (2005), yang menjelaskan tentang hubungan yang positif yang terjadi pada harga komoditas dan penawaran, dimana semakin tingginya harga pasar akan merangsang produsen untuk menawarkan komoditasnya lebih banyak begitu pula sebaliknya, sehingga jika harga meningkat maka penawaran barang dan jasa juga meningkat.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dilakukan dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.
-
1. Daya saing kopi menggunakan metode RCA menunjukkan bahwa kopi Indonesia memiliki daya saing yang kuat dengan nilai RCA lebih dari satu di negara tujuan ekspornya yaitu Amerika, Jepang, Jerman, Malaysia, Italia dan Rusia. Sedangkan hasil analisis EPD menunjukkan bahwa komoditi kopi Indonesia yang diekspor ke negara Amerika, jepang, jerman, Malaysia, Italia,dan Rusia berada diposisi “Rising Star”.
-
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi volume ekspor kopi Indonesia di pasar internasional dengan menggunakan analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa variabel GDP, nilai tukar riil, harga ekspor dan harga kopi dunia secara signifikan.
Saran
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dalam penelitian ini, maka dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut
-
1. Peran pemerintah diperlukan untuk mendorong kopi dalam negeri agar bertahan pada posisi pasar yang sudah ideal yaitu pada posisi “Rising Star”. Pemerintah juga perlu
melakukan sinkronisasi kebijakan antara pemerintah dengan para eksportir serta industri pengolahan kopi untuk peningkatan daya saing kopi Indonesia di pasar internasional.
-
2. Perlunya peran pemerintah dalam pemberian insentif bagi petani dalam meningkatkan produktifitas dan kualitas kopi Indonesia yang dihasilkan agar dapat meningkatkan volume ekspor kopi Indonesia yang memberikan dampak terhadap peningkatan harga kopi
Indonesia dipasar internasional sehingga mampu menembus pasar ekspor yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Asosiasi Ekspor Kopi Indonesia (AEKI). 2012. Produksi Kopi. Aeki. Jakarta.
Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indinesia (AEKI). 2016. Luas Areal dan Produksi. http://www.aeki-aice.org/page/areal-dan-produksi/id (online). Diakses pada tanggal 6 November 2016.
Ganesha, Gilbran. 2015. Analisis Daya Saing Dan Faktor yang Memengaruhi Permintaan Ekspor Udang Karang (Panulirus Sp) di Negara Tujuan. IPB. Bogor.
Gujarati, Damodar. 2006. Dasar-Dasar
Ekonometrika. Jakarta. Erlangga.
Kementerian Perdagangan. 2008. Revealed Comparative Adventage (RCA).
http://www.kemendag.go.id/addon/rca/.
Online. Diakses pada tanggal 29 Januari 2017.
Samosir, Melisa Ananda. 2015. Analisis Daya Saing Dan Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Kopi Indonesia Ke Negara Tujuan Ekspor. IPB. Bogor.
United Nation Commodity Trade Statistics Database Amerika Serikat. www.comtrade.un.org (online). Diakses pada tanggal 1 april 2017.
United Nation Commodity Trade Statistics Database Jepang. www.comtrade.un.org (online). Diakses pada tanggal 1 april 2017.
United Nation Commodity Trade Statistics Database Jerman. www.comtrade.un.org (online). Diakses pada tanggal 1 april 2017.
United Nation Commodity Trade Statistics Database Italia. www.comtrade.un.org (online). Diakses pada tanggal 1 april 2017.
United Nation Commodity Trade Statistics Database Federasi Rusia. www.comtrade.un.org (online). Diakses pada tanggal 1 april 2017.
M.Astuti, et al., Analisis Daya..|15
Discussion and feedback